Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN SOFT SKILL DALAM AKUNTANSI

Artikel ini dibuat sebagai tugas ke-2 dari mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen yang mengampu : Wisnu Nugroho Aji, M.Pd

Di Susun Oleh:

Nama : Dzulfa Lailatul Khairunnisa

Fakultas : FKIP Akuntansi

NIM : K7716019
Pendidikan Karakter Dalam Akuntansi:

Pengembangan Soft Skill Dalam Akuntansi

Pengembangan dalam dunia pendidikan di Indonesi tidak jauh dengan adanya


pendidikan karakter, pendidikan karakter harus dibentuk (Doni Koesoema A, 2007) Mengapa?
Karena pendidikan selalu berkaiatan dengan proses pembentukan manusia-manusia muda. Setiap
apa yang kita pelajari pasti tentu terdapat tujuan dari suatu pendidikan, pendidikan juga
mempunyai visi tersendiri, tanpa adanya tujuan visi pun tidak dapat tercapai, Pengembangan
dalam kompetensi Akuntansi harus juga dilandasi dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam pengembangan karakter tanggung jawab sangat diperlukan guna membentuk
karakter seseorang yang cerdas serta mempunyai jiwa rasa percaya diri. “Manusia mengukur
waktu, dan waktu mengukur manusia” (Doni Koesoema A, 2007) artinya manusia mempunyai
cara untuk mengubah sesuai nilai-nilai yang diyakini.

Pendidikan karakter juga tertera dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Menurut Covey ”Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasa”. Oleh
karena itu kecerdasan emosi sangat berkaitan erat dengan suara hati meliputi kejujuran, percaya diri,
amanah, inisiatif, empati, motivasi, optimis, ketangguhan, dan kemampuan beradaptasi. Menurut
peneliti, komponen tersebut dapat dikategorikan sebagai karakter. Emosi juga dapat mempengaruhi
pembentukan karakter dan juga pengembangan dalam soft skill.

Pendidikan Akuntansi sendiri juga perlu dibutuhkan bukan hanya di Sekolah Menegah
Kejuruan tetapi di Perkuliahan juga dibutuhkan bagi para mahasiswa yang ingin lebih tahu
tentang pendidikan akuntansi. Dari dasar awal bahwa Sekolah Menengah Kejuruan sekolah yang
menciptakan siswanya bukan hanya untuk siap melanjutkan ke perguruan tinggi melainkan lebih
kepada kesiapan mereka untuk terjun ke dunia usaha dan industri. Dalam pendidikan akuntansi
peseta didik akan banyak dibekali dengan keterampilan dan pengalaman lapangan yang lebih
dibandingkan dari Sekolah Menengah Atas, kompetensi diajarkan di dalam sekolah, akan lebih
lengkap apabila dalam pembelajaran kompetensi akuntansi diikuti dengan pendidikan karakter
yang tepat guna menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas saja tetapi juga berkarakter.

Dalam akuntansi pengembangan soft kill sangat dibutuhkan karena nantinya saat kita
menghadapi dunia kerja pasti setiap perusahaan akan melihat kemampuan apa yang kita punya
sebagai bekal untuk melaksanakan pekerjaan nantinya. Pengembangan soft skill dalam
pendidikan akuntansi sangat dibutuhkan peserta didik guna melatih ketepatan dalam
mengerjakan akuntansi. Didalam pendidikan akuntansi sendiri kita diajarkan bagaimana cara
menyususn laporan keuangan secara sistematis. Disamping itu peserta didik akuntansi juga harus
berperilaku jujur guna meningkatkan pengembangan soft skill, karena didalam pengembangan
soft skill pada setiap orang seperti, karakter, ciri khas dan sifat seseorang akan berbeda. Maka
dari itu kejujuran juga sangat diperlukan untuk membantu pengembangan soft skill pada peserta
didik, misal dalam mengerjakan laporan keuangan dari jurnal awal hingga menyusun laporan
keuangan setiap orang memiliki cara tersendiri guna menyelesaikan laporan keuangan secara
tepat waktu, soft skill inilah yang digunakan dalam penyelesaian akuntansi, orang yang
mengerjakan tugas dengan orang yang hanya melihat pekerjaan teman akan berbeda hasil
nantinya jika mereka disatukan dalam sebuah ujian dan memperlihatkan soft skill masing-
masing.

Dunia kerja saat ini semakin kompetitif dan selektif dalam peningkatan kualitas
pekerja yang biasanya banyak diambil dari lulusan diploma maupun sarjana. Soft skill inilah
yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan karakter individu guna mencapai tujuan yaitu
bekerja. Pengembangan soft skill yang nantinya membentuk karakter peserta didik agar tidak
terjerumus dalam korupsi, (F.W. Foerster ) “Semakin besar diri kita tergerak untuk tunduk pada
hal-hal segala godaan melalui berbagai penyelewengan dan ajakan untuk selalu yang baru dan
tak kunjung terpuasi”. Dalam pendidikan karakter nantinya peserta didik akan bisa
mengekspresikan dirinya lewat ligkungan yang bisa mengembangkan soft skill dibidang
akuntansi. Maka dari itu pendidikan karakter didalam akuntansi sangat diperlukan guna
menciptakan manusia yang berperilaku baik serta dapat memajukan ekonomi di Indonesia,
melewati pengembangan soft skill dalam pendidikan akuntansi.
Referensi:
1. Doni Koesoema A, 2007, Pendidikan Karakter , Jakarta, PT Grasindo.
2. Jupe UNS, Vol. 1 No. 2 Hal. 1 s/d 14 Septiana Tri Cahyani, Implementasi Pendidikan
Karakter pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Juni,
2013
3. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Isroah, Sukanti, &
Ani Widayati Halaman 100 – 111

Anda mungkin juga menyukai