Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU TANAH DENGAN BEBAN DINAMIS

Kuat Geser Tanah

1. Tanah Lempung

Kuat geser tanah tanpa drainasi pada tanah kohesif ditentukan dari
tes triaksial tanpa konsolidasi tanpa drainasi (unconsolidated
undrained).

Sampel tanah awalnya mendapat tekanan samping, σ3 . Setelah itu


tanah diberi tegangan aksial, Δσ, yang besarnya bervariasi meningkat
dari nol sampai nilai terbesar yang dapat ditahan oleh tanah.

Δσ

σ3 σ3

σ3 σ3 σ3 σ3 σ3

σ3 σ3

Δσ = σ1 – σ3

Δσmaks

Regangan aksial (ε)


Lingkaran Mohr tegangan total saat runtuh

Tegangan geser

Cu

σ3a σ3b σ1a σ1b Tegangan normal

Δσmaks

Tegangan utama mayor (total) → σ1(f) = σ3 + Δσmaks

Tegangan utama minor (total) → σ3

Garis selubung Mohr untuk tegangan total pada tanah lempung sejajar/
paralel dengan sumbu tegangan normal yang menunjukkan bahwa sudut
gesek tanah lempung adalah nol.

Kuat geser tanpa drainasi, Cu = Δσmaks = σ1(f) – σ3


2 2

Dari percobaan Caroll (1963) :

- Kuat geser tanpa drainasi yang didapat dari laju regangan


rendah dapat dianggap mewakili kondisi pembebanan statis

Cu = Cu (statis)

- Kuat geser tanpa drainasi yang didapat dari laju regangan


tinggi dapat dianggap mewakili kondisi pembebanan dinamis

Cu = Cu (dinamis)

Asumsi Caroll → Cu(dinamis) = 1,5


Cu(statis)
2. Tanah Pasir

Penelitian dilakukan dengan percobaan triaksial pada tekanan samping


efektif (σ3) dan laju regangan yang bervariasi.

Δσmaks = σ1(f) - σ3

σ1(f) = tegangan utama mayor (efektif) saat runtuh


σ3 = tegangan utama minor (efektif)

Menurut percobaan Vesic :

Ø(dinamis) = Ø(statis) - 2o

Ø = sudut gesek tanah pasir

Percobaan Geser Sederhana Siklis

Percobaan ini lebih representatif terhadap keadaan di lapangan. Pada


percobaan ini, sampel tanah yang biasanya berukuran tinggi 20 – 30
mm dan tinggi dan panjang sisi atau diameter 60 – 80 mm, menerima
tegangan aksial efektif, σv , dan tegangan geser siklis, .
Beban horizontal yang diperlukan untuk merubah bentuk sampel tanah
diukur dengan sel pengukur beban, dan pergeseran sampel tanah diukur
dengan alat pengukur lain.

σv σv σv

 
Survey Pembiasan Gelombang Gempa pada Tanah Dua Lapisan

Biasa digunakan untuk : - menentukan kecepatan rambatan gelombang


- ketebalan lapisan tanah

Sumber ledakan
Geophone

Waktu kedatangan
(detik)

Jarak (m)

Waktu

A B E

z a
 
ti
Lapisan 1, V1

Lapisan 2, V2 C D o Jarak (m)


1
1
Kemiringan oa = Kemiringan ab =
v1 v2

Pada kasus ini, dianggap tanah terdiri dari dua lapisan dimana
kecepatan gelombang di lapisan 1 dan 2 adalah v1 dan v2.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan sumber energi di permukaan,
kemudian gelombang yang merambat dideteksi dan direkam.

A = sumber energi
B & E = perekam gelombang

Gelombang merambat dengan pola setengah lingkaran menghadap sumber


gelombang. Waktu yang diperlukan saat gelombang pertama datang akan
dicatat.

Untuk gelombang yang melalui pola AB, gelombang lebih dulu sampai
tanpa ada pembiasan karena berada pada lapisan yang sama :

x
t = (1)
v

Untuk gelombang yang melalui pola ACDE, gelombang mengalami


pembiasan karena melalui lapisan yang berbeda :

2 2
2z v 2  v1
t = x  (2)
v2 v1 . v 2

Garis oa menunjukkan data yang mengikuti persamaan waktu (1),


sedangkan garis ab menunjukkan data yang mengikuti persamaan waktu
(2).

Jika garis ab diteruskan sampai x = 0, akan diperoleh

2 2
2 z v 2  v1
t = ti =
v1 . v 2

sehingga ketebalan lapisan tanah dapat diperoleh

t i . v1 . v 2
z = 2 2
2 v 2  v1
Survey Pembiasan Gelombang Gempa pada Tanah Tiga Lapisan

A B E

z
  ti

Lapisan 1, V1

Lapisan 2, V2 C D

Waktu

c
b

o Jarak (m)
TEKANAN TANAH LATERAL PADA DINDING PENAHAN

Tekanan tanah lateral dinamis yang berlebihan pada struktur penahan


dapat disebabkan oleh gempa bumi. Peningkatan tekanan tanah lateral
selama gempa dapat mendorong terjadinya pergeseran dan miringnya
struktur.
Menurut Seed-Whitman (1970), penyebab terjadinya keruntuhan antara
lain karena :
- meningkatnya tekanan tanah lateral di belakang dinding
- likuifaksi pada material tanah di belakang dinding
- berkurangnya tekanan air di depan dinding

Teori Tekanan Tanah Aktif Mononobe – Okabe

Salah satu metoda penentuan tekanan tanah lateral dinamis adalah


metoda yang diusulkan oleh Mononobe dan Matsuo serta Okabe, atau
biasa disebut metoda M-O. Metoda M-O merupakan pengembangan dari
teori Mohr-Coulomb dari beban statis menjadi beban dinamis.

Beberapa asumsi dasar yang dipakai dalam metoda ini :

- tanah di belakang dinding penahan tanah adalah tanah pasir kering


- pada saat kondisi aktif tercapai, segitiga tanah di belakang
dinding berada pada kondisi awal keruntuhan dan tegangan geser
maksimum termobilisir di sepanjang bidang runtuh
- segitiga tanah di belakang dinding berperilaku sebagai badan kaku
sehingga besaran percepatan horizontal dan vertikal di setiap
titik badan tanah adalah seragam dengan besaran di dasar dinding
- gaya lateral tanah bekerja pada ketinggian H/3 dari dasar dinding
penahan tanah
- berat tembok diabaikan
C

i
Tanah non kohesif kering
PA
H , 

 a
a

Dari gambar diatas, garis AB adalah bagian belakang dari dinding


penahan dan ABC adalah bagian tanah yang akan runtuh.

Tekanan Aktif Dinamis Pada Dinding Penahan Tanah Saat Gempa

1  k 
PAE   . H 2 ( 1  k v ) K AE   tan 1  h 
2  1  kv 

cos 2 (     )
K AE  2
 sin (   ) . sin (    i ) 
cos  . cos  . cos (     ) 1 
2

 cos (     ) . cos ( i   ) 

koefisien horisontal dari percepa tan gempa


kh 
g

koefisien vertikal dari percepa tan gempa


kv 
g

dimana :
PAE = tekanan tanah aktif dinamis
KAE = koefisien tekanan tanah aktif dinamis
H = tinggi dinding penahan tanah
 = berat unit tanah
 = sudut gesek tanah
 = sudut gesek dinding
kh = koefisien gempa horisontal
kv = koefisien gempa vertikal
g = percepatan gravitasi
i = sudut kemiringan tanah urug
 = sudut kemiringan dinding bagian belakang
cos 2 (   )
KA 
2
 sin (   ) . sin (  i ) 
cos 2  . cos (  ) 1  
 cos (  ) . cos ( i   ) 

Titik Aplikasi Tekanan Aktif, PAE

Pergerakan dinding penahan tanah akibat tekanan tanah aktif dapat


terjadi dalam bentuk :

1. rotasi di dasar dinding

PAE
H
PA
0,6 H
1/3 H

1
PA . H  PAE . 0,6 H
H
__
 3 PAE  PAE  PA
PAE

2. pergeseran
PAE
H
PA
0,48 H
0,42H

__
PA . 0,42 H  PAE . 0,48 H
H  PAE  PAE  PA
PAE

3. rotasi di atas dinding

PAE
H

0,55 H

__
H  0,55 H

Tekanan Pasif Dinamis Pada Dinding Penahan Tanah Saat Gempa

PPE

δ β

B
Jika tanah terdorong kearah tanah, garis keruntuhan tertentu akan
terjadi sepanjang garis BC. Gaya yang menyebabkan keruntuhan, yaitu
PPE per unit panjang disebut dengan gaya/tekanan pasif dinamis.

1  k 
PPE   . H 2 ( 1  k v ) K PE   tan 1  h 
2  1  kv 

cos 2 (     )
K PE  2
 sin (   ) . sin (  i   ) 
cos  . cos  . cos (     ) 1 
2

 cos (     ) . cos ( i   ) 

koefisien horisontal dari percepa tan gempa


kh 
g

koefisien vertikal dari percepa tan gempa


kh 
g

dimana :
PAE = tekanan tanah aktif dinamis
KAE = koefisien tekanan tanah aktif dinamis
H = tinggi dinding penahan tanah
 = berat unit tanah
 = sudut gesek tanah
 = sudut gesek dinding
kh = koefisien gempa horizontal
kv = koefisien gempa vertikal
g = percepatan gravitasi

Anda mungkin juga menyukai