Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA DATA SONOLOG TEST UNTUK MENGETAHUI PELUANG


OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR X
DI KSO PERTAMINA EP – PT SANTIKA PENDOPO ENERGY

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan


Pelaksanaan Tugas Akhir pada semester VI

Disusun Oleh :

BERTO PRATAMA NPM : 1603010

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2019
PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AGAS PALEMBANG

1) Pelaksana Kegiatan
Nama : Berto Pratama
NPM. : 1603010
Program Studi : Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang

2. Waktu & Tempat Pelaksanaan


Waktu : 1 Maret s/d 1 April 2019
Tempat : KSO Pertamina EP – PT Santika Pendopo Energy

Menyetujui, Palembang, Januari 2019


Pembimbing Proposal Pelaksana

Hendra Budiman, S.Si.,M.Si. Berto Pratama


NPM. 1603010

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Eksplorasi Produksi Migas,

Roni Alida, ST.


PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISA DATA SONOLOG TEST UNTUK MENGETAHUI PELUANG
OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR X
DI KSO PERTAMINA EP – PT SANTIKA PENDOPO ENERGY

I. PENDAHULUAN
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas adalah kegiatan yang sangat
komplek. Oleh karena itu diperlukan sarana penunjang atau kegiatan penunjang
yang dapat membantu keberhasilan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka dunia
Sains, Teknologi, dan Informasi saat ini memberikan banyak kemungkinan untuk
menghasilkan rekayasa-rekayasa teknik yang terdepan dan mutakhir. Dunia
pendidikan juga berusaha untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang handal.
Berbagi tindakan dilakaukan untuk dapat menyelaraskan teoritis perkuliahan
dengan kenyataan dan profesionalisme menuntut adanya pelatihan dan usaha yang
sungguh-sungguh.
Pelaksanaan Tugas Akhir merupakan salah satu persyaratan yang harus
dilaksanakani dalam menempuh perkuliahan dan juga sebagai sarana untuk
latihan mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dibangku kuliah khususnya di Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
di Politeknik Akamigas Palembang. Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) adalah suatu
bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa
untuk berpartisipasi dengan melakukan tugas langsung di perusahaan migas. TA
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh di kampus.
Latar belakang dalam melakukan penelitian tugas akhir mengenai sonolog
karena pembahasan ini sangat menarik bagi untuk dibahas. Sonolog adalah suatu
sistem yang digunakan pada sumur-sumur minyak untuk mengetahui ketinggian
fluida (Fluid Level) dengan peralatan akustik menggunakan bantuan peralatan tipe
penghasil gelombang suara/acoustic pulse generator.
Dalam Pelaksanaan Tugas Akhir ini diharapkan mahasiswa dapat melihat
serta mengetahui cara kerja alat, sumur produksi, dapat melihat langsung
permasalahan yang umumnya terjadi didunia perminyakan , dapat menganalisis
permasalahan yang terjadi sebagai salah satu bentuk aplikasi keilmuan yang
dimiliki dan dapat mengkondisikan diri atau beradaptasi pada saaat mahasiswa
yang mengikuti TA ini bekerja di dunia industri yang sebenarnya setelah mereka
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Akamigas Palembang.

II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1. Tujuan
Adapun tujuan dalam Pelaksanaan penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
1) Untuk mengetahui ketinggian fluida (Fluid Level) dengan menggunakan
Sonolog Test
2) Untuk menganalisa data Sonolog menggunakan kurva IPR
3) Untuk mengetahui dan menganalisa kerusakan pada sumur produksi dengan
menggunakan Sonolog Test

2.2. Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan Tugas Akhir ini, diantaranya :
1) Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari teori penelitian dengan aplikasi
secara langsung dilapangan
2) Mendapatkan data guna penyelesaian Tugas Akhir pada program studi
teknik eksplorasi produksi migas
3) Dapat mengetahui kegagalan fasilitas sumur dengan melakukan sonolog test

III. TEORI DASAR


3.1 Sonolog
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu kebutuhan vital yang harus di
penuhi oleh setiap negara indonesia merupakan negara penghasil minyak dan gas
bumi namun belum mampu memenuhi kebutuhan minyak nasional, sehingga
pemerintah harus mengimpor untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar
minyak,seperti pada tahun 2010 impor minyak mencapai 64 ribu kilo liter
perharinya ( kemen. ESDM, 2011 ). Minyak dan gas bumi di indonesia dikelola
oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah PT. Pertamina (persero).
Pertamina EP bergerak di sektor hulu migas dan mempunyai beberapa unit
wilayah kerja. Pertamina EP memiliki beberapa sumur, dimana sampai saat ini
masih berproduksi aktif dalam pengambilan minyak. Minyak yang ada di dalam
sumur dihisap menggunakan pompa, kemudian minyak dialirkan menggunakan
pipa ke tempat penampungan.pengambilan minyak yang dilakukan secara terus
menerus dapat mengurangi jumlah minyak yang dilakukan pemantauan ketinggian
minyak didalam sumur dengan menggunakan peralatan sonolog.
Peralatan sonolog merupakan peralatan yang menggunakan sistem
gelombang akustik untuk mengukur kedalaman minyak di dalam sumur.
Pengukuran menggunakan sonolog bertujuan salah satunya untuk mengetahui
ketinggian minyak di dalam sumur. Hal ini dilakukan agar pompa penghisap dapat
disesuaikan dengan ketinggian minyak di volume chamber dalam sumur, sehingga
penghisapan minyak dari dalam sumur dapat dilakukan secara optimal. Sonolog
adalah suatu sistem yang digunakan pada sumur-sumur minyak untuk mengetahui
ketinggian fluida (Fluid Level) dengan peralatan akustik menggunakan bantuan
peralatan tipe penghasil gelombang suara/acoustic pulse generator. Ekspansi gas
dari volumechamber/tabung ke sumur menghasilkan denyut gelombang
akustik.𝐶𝑂2 dan 𝑁2 yang telah dimampatkan akan memberi beban tekanan lebih
besar dari pada tekanan sumur. Katup yang terpasang pada wellhead dibuka
dengan cepat baik secara manual atau elektrikal, dan menghasilkan gelombang
tekanan pada casing annulus. Perjalanan gelombang suara melalui gas pada
casing annulus dan perubahan cross sectional sebagai refleksi dari tubing collar,
tubing anchor, casing perforasi dan lain-lain. Sisa energi gelombang kemudian
direfleksikan oleh permukaan liquid pada kedalaman liquid level. Pantulan
gelombang yang kembali ke permukaan sumur di deteksi oleh mikrofon dan
terbaca oleh grafik chart khusus pada peralatan digital yang langsung terlihat di
layar laptop.
3.2 Jenis-Jenis Sonolog
Ada dua jenis sonolog yang digunakan dalam pekerjaan untuk mengetahui
ketinggian fluida yaitu sonolog manual dan sonolog digital.
3.2.1 Sonolog Manual
Sonolog jenis ini sudah jarang digunakan, karena data yang dihasilkan tidak
selengkap dan seakurat data yang di hasilkan oleh sonolog digital. Data yang di
hasilkan dengan menggunakan sonolog manual berupa kertas berisi chart hasil
pengukuran level fluida.
3.2.2 Sonolog Digital
Sonolog jenis ini memiliki komponen yang berbeda dengan komponen
sonolog manual, sonolog jenis digital melakukan penembakan rnelalui laptop atau
komputer. Data yang dihasilkan dengan menggunakan sonolog digital langsung
tercatat di laptop atau komputer. Adapun keunggulan dalam menggunakan
sonolog digital antara lain sebagai berikut :
1) Data yang dihasilkan dengan menggunakan sonolog digital, lebih
akurat dibandingkan dengan menggunakan sonolog manual.
2) Sonolog digital dapat diprogram secara otomatis (program yang dimaksud
adalah urutan waktu penembakan dengan menggunakan sonolog manual
secara otomatis dapat berjalan sendiri setelah waktu yang di inginkan)

3.3 Prinsip Kerja Sonolog


Prinsip kerja survey akustik yaitu pada saat di permukaan, denyut akustik
dihasilkan dengan melepaskan gas bertekanan tinggi secara tiba-tiba ke dalam
annulus dan chamber remote fire gas gun. Selama denyut akustik merambat turun
melalui annulus, Perubahannya direfleksikan dengan sinyal akustik ke mikrofon
yang terpasang pada gas gun. Pantulan gelombang sinyal yang kembali ke
permukaan sumur dideteksi oleh mikrofon dan terbaca oleh grafik chart khusus
atau pada peralatan digital langsung terlihat pada layar komputer. Refleksi yang
kuat (down kick) akan mencatat waktu dan pada kedalaman berapa puncak cairan
ditemukan serta dapat mengetahui besar tekanan casing. Dan data yang didapat,
dapat dilihat apakah ada gangguan yang terjadi di dalam sumur.
Gambar 2.1. Prinsip Kerja Sonolog Test
Sonolog juga merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengukur Static
Fluid Level (SFL)yaitu pengukuran pada sumur mati atau sumur tidak
berproduksi dan Dynamic Fluid Level (DFL) yaitu pengukuran pada sumur yang
masih berproduksi. Peralatan yang diperlukan antara lain :
1) Gas Gun. Alat ini digunakan untuk menghasilkan bunyi dipermukaan. Gas
gun diperlengkapi dengan mikrofon, manometer pengukurtekanan di
selubung yang biasanya berwujud peralatan digital serta manometer
pengukur tekanan pada Gas Chamber yang merupakan sumber bunyi.
Untuk mengaktifkan gun dipasang pula Solenoid valve yang bisa
dioperasikan secara elektrik.
2) Analog Digital Converter. Alat ini digunakan untuk mengolah data
darisensor agar dapat diterima oleh komputer dan mengolah perintah dari
komputer agar dapat dieksekusi oleh sensor.
3) Komputer untuk mengolah data menghitung dan memprogram perintah.
Biasanya komputer sudah dilengkapi dengan software untuk perhitungan
ini.
4) Suatu gas umumnya dipakai gas yang tidak bereaksi dengan hidrokarbon
seperti 𝑁2 atau 𝐶𝑂2. Botol nitrogen sebagai sumber gas dilengkapi dengan
pressure regulator yang memadai.Peralatan tambahan seperti pipa-pipa
penghubung gas gun dengan well head.

3.4 Peralatan Sonolog


Terdapat perbedaan antara jenis-jenis peralatan sonolog manual dan
sonolog digital dan terdapat juga perbedaan cara pengaplikasian alat-alat antara
sonolog manual dan sonolog digital.
3.4.1 Peralatan Sonolog Manual
Sonolog manual memiliki bagian-bagian seperti compact gas gun,
manometer, well sounder, divider, microfon dan connector valve, dan kertas chart
keystone.
 Compact Gas Gun
Compact gas gun pada sonolog manual berisi ruang volume yang diisi
dengan gas nitrogen untuk mengirim gelombang akustik ke dalam sumur. Pada
compact gas gun juga terdapat valve yang berfungsi untuk membuka dan menutup
gas yang diisi kedalam compact gas gun.
 Manometer
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas yang
di isi ke dalam compact gas gun sebelum melakukan penembakkan ke
dalam sumur. Manometer dipasang pada rangkaian compact gas gun.
 Well Sounder
Well sounder yang digunakan pada sonolog berbeda dengan well analyzer
yang digunakan pada sonolog digital. Pada well sounder sonolog manual terdapat
kertas chart keystone yang langsung merekam pada saat nitrogen yang
ditembakkan melalui collar tubing. Penembakan yang dilakukan pada sonolog
manual dilakukan di gas gun dengan menarik atau membuka katup untuk
menembakkan nitrogen pada gas gun.
 Divider (Garpu Ukur)
Divider merupakan alat yang digunakan untuk menghitung ketinggian
fluida suatu sumur dengan menggunakan sonolog manual. Jangka memiliki
sepuluh mata, antar mata jangka mewakili 1 joint tubing. Jangka digunakan untuk
mengukur chart yang dihasilkan dari penembakan dan terekam di kertas chart
keystone.
 Mikrofon dan Connector Valve
Mikrofon pada sonolog manual digunakan sebagai penghasil bunyi di atas
permukaan pada saat mengirimkan gelombang akustik ke dalam sumur.
Sedangkan connector valve digunakan sebagai penghubung antara mikrofon ke
annulus. Mikrofon dihubungkan menuju well sounder dengan menggunakan kabel
mikrofon.

3.5 Peralatan Sonolog Digital


Sonolog digital memiliki bagian-bagian yang berbeda dengan sonolog
manual,seperti Well analyzer, remotely fired gas gun (solenoid valve, microphone,
manometer), transducerdankabel. Sonolog digital dapat diset agar bekerja
secara otomatis dengan melakukan penyetelan pada waktu yang diinginkan.
 Well Analyzer
Well Analyzer digunakan untuk mengolah data dari sensor agar dapat
diterima oleh komputer dan mengolah perintah dari komputer agar dapat diolah dan
diartikan oleh sensor.
 Remotely Fired Gas Gun
Remotely fired gas gun adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan
bunyi dipermukaan pada saat penembakan berlangsung. Gas gun berisi ruang
volume yang di isi dengan gas nitrogen yang dicompres untuk mengirimkan
gelombang akustik kedalam sumur. Gas gun dilengkapi dengan
microfon,manometer (pengukur tekanan yang biasanya berupa peralatan digital)
dan pressure transient pada gas chamber yang merupakan sumber bunyi.Untuk
mengaktifkan gun,dipasang solenoid valve sebagai mekanisme pemicu untuk
memulai gelombang akustik yang dioperasikan secara elektrik.Untuk membaca
pressure dilaptop dipasang pressure transducer.
 Kabel
Terdiri dari kabel yang terhubung dengan transducer, solenoid valve dan
microfon yang dihubungkan ke komputer atau laptop.
3.6 Pengaplikasian Sonolog
Penjelasan umum dari sonolog adalah perekaman ke dalam permukaan
cairan di dalam annulus suatu sumur dengan menggunakan sumber suara. Pada
sumur-sumur artificial lift umumnya permukaan cairan ini selalu dimonitor
karena untuk mengetahui tingginya permukaan cairan. Dalam menganalisa
perubahan tekanan casing ini melalui software sonolog digital Echometer Type
AWP 2000 terlebih dahulu elakukan pengukuran fluid level agar memperoleh data
sonolog test pada setiap sumur produksi. Adapun langkah- langkah pengukuran
fluid level dengan pengaplikasian sonolog tersebut adalah sebagai berikut:
1) Start TWM. Pilih Acquire Mode.
2) Pilih nomor seri yang terdapat pada pressure transducer. Gunakan create
new, apabila nomor seri tidak ada pada daftar. Yakinkan semua coefficients
diisi sesuia dengan label pada transducer dan isikan juga gun parameters
dibawah.
3) Mulai untuk kalibrasi transducer dengan memilih Obtain zero offset atau
tombol (alt-3). Lebih dahulu baca tampilan pada Present Zero Offset setelah
stabil tekan Update Zero Offset dengan tombol Present Reading untuk
menyimpan data tersebut.
4) Buka Base Well File dari sumur yang akan diambil datanya. gunakan new
untuk membuat Base Well File apabila di daftar belum ada, masukan data
pompa terbaru dan kedalaman formasi.
5) dari tombol “F4” pilih jenin Test pada tampilan dan klik Acoustic Tab untuk
memulai pengambilan data acoustic.
6) persiapan menembak dengan m engikuti langkah-langkah pada panel
INSTRUCTIONS
Pertama = Isi Gas Gun
Kedua = Tutup Bleed Valve Pada Gas Gun
Ketiga = Buka Casing Valve Antara Gas Gun Dan Sumur
Keempat = Tutup Casing Valve Yang Menuju Flowline. Pada Tahap Ini
Terlihat Gambar Background Noise.
7) Penembakan dengan cara menekan tombol ( Alt-S) FIRE SHOT gambar
akan hilang pada saat TWM siap membuka katup solenoid pada remote fire
gun. Jika menggunakan Compact Gas Gun, Tariklah pin ketika TWM
menampilkan pesan “ Automatic Gun Has Been Fired, If Present”
bersamaan dengan tanda bunyi BEEF panjang.
8) Pesan “Shot PULSE was Detected From Gun” terliat setelah gun
ditembakkan. Kemudian data tembakan diambil untuk menghitung lamanya
pengukuranyang ditentukan berdasarkan pada kedalaman formasi yang
diisikan. Catatan : jika pantulan tidak dapat terdeteksi setelah gun
ditembakan tekan tombol Abort ( Stop Acquisition Of Shot data ), isi
kembali chamber dengan tekanan yang lebih tinggi, kembali lagi ke langkah
6.
9) Setelah penembakan akan tampak kotak dialog, pada saat itu data akan
disimpan atau diganti dengan data penembakan yang lain. Komentar singkat
dapat dimasukan pada description field. Cara lain, hanya dengan menekan
enter ( press OK ) untuk menyimpan set data. Cacatan : setelah data
disimpan selanjutnya TWM akan mengambil data tekanan casing setiap 15
detik untuk maksimum 15 menit atau sampai dengan dihentikan secara
manual.
10) Bila data telah disimpa TWM, secara otomatis tampilan akan berpindah ke
Select Liquid Level Tab pada bagian analisis. Catatan : TWM akan
menghitung dan memilih pantulan yang terbaik. Gunakan tombol ϐ Left and
Right ả untuk menenmpatkan dan memilih dari pantulan . gambar dibagian
kanan bawah menampilkan pembesaran dari pantulan.
11) Selanjutnya menuju tombol “ Depth Determination” disini TWM
menampilkan hasil perhitungan kedalaman pada pantulan yang terpilih,
kedalaman dihitung menggunakan Acoustic Velocity yang ditentukan
dengan Automatic Spreader Analysis. Seperti terlihat pada gambar kiri
bawah. Catatan : Filter Type, Analysis Method, dan bagian yang disorot (
kotak abu-abu) yang digunakan untuk spreader analysis.
12) Pada casing pressure tab, TWm menampilkan data tekanan setiap 15 detik.
Tekan tombol End Build Up untuk menghentikan pengambilan data jika
data telah membentuk garis lurus.
13) Terakhir, menuju “ BHP tab” disini TWM menampilkan hasil akhir
penentuan liquid level, pengambilan data casing pressure, dan well file.
Silahkan mengacu pada sofware echometer untuk membicarakan lebih
lanjut mengenai hasil analisis dan perhitungan.

Analisa yang dilakukan dalam pengaplikasian sonolog inilah dengan


menggunakan alat sonolog digital Total Well Management Echometer. Adapun
Jenis-jenis alat yang umum yang digunakan dalam pengerjakan sonolog :
1. Product Keystone
2. Manual Product Echometer
3. Type M (Manual)
4. Digital Well Analyzer
5. Echometer (Digital dengan Software khusus TWM dengan perangkat
Amplifier + Laptop )

3.7 Total Well Management (TWM) Echometer


Alat sonolog yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis Digital
Well Analyzer produk Echometer dengan tipe Remote Fire Gas Gun dengan
tekanan maksimum sebesar 1,034 x 104 kpa, yang dapat menembakan pulsa
akustik secara otomatis. Gelombang akustik yang digunakan pada sonolog adalah
jenis gelombang pressure atau yang sering disebut sebagai gelombang
longitudinal karena biasanya medium yang digunakan untuk membawa sinyal
akustik tersebut adalah gas, yang lebih khususnya yang biasa digunakan adalah
gas nitrogen (𝑁2 ) atau gas karbondioksida (𝐶𝑂2).
Frekuensi yang dihasilkan dari gelombang pressure yang digunakan pada
sonolog yaitu antara 30-60 Hz, dan amplitudo gelombang tersebut bergantung
terhadap besarnya tekanan pada volume chamber yang ada pada sonolog, dan
besarnya tekanan tersebut dapat dilihat pada pressure gauge.
Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan gelombang akustik, salah
satunya adalah tekanan casing dan gas flow pada annulus. Pada pengukuran liquid
level untuk sumur yang memiliki tekanan lebih dari 6,89 x 103 kPa tidak
direkomendasikan menggunakan Echometer tipe remote auto fire gas gun, karena
pada umumya akan menyebabkan kesalahan pembacaan liquid level, hal ini
disebabkan pada pengukuran liquid level umumya pembacaan kecepatan akustik
harus dalam metode autometik, namun bila pada sensor tekanan yang ada pada
sonolog menunjukan adanya gas pada sumur, maka pembacaan dengan metode
analis autometik sangat sulit diterapkan. Umumnya data pada sonolog akan
meminta untuk diinputkan besarnya kecepatan akustik secara manual, dan bila
tidak dapat menginputkan nilai kecepatan akustik secara manual maka sonolog
yang berbasis pada penggunaan perangkat lunak TWM akan menginputkan nilai
kecepatan akustik secara default, yang biasanya besarnya adalah 350,52 m/s, yang
tentunya nilai ini bukan merupakan nilai standar kecepatan akustik dari tiap-tiap
sumur yang telah diukur, sehingga kemungkinan pembacaan dari kedalaman dari
liquid level akan salah.
Total Well Management merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
menganalisa data yang didapat dari pengukuran menggunakan sonolog. Analisa
data sonolog untuk menentukan kecepatan akustik dengan menggunakan analisa
perangkat lunak TWM (Total Well Management) dapat dibagi menjadi empat
metode, diantaranya adalah :
1) Metode Analisis Kecepatan Akustik
2) MetodePengukuran Manual
3) MetodePengukuran Autometik
4) Metode Down hole marker

3.8 Pengukuran Sonolog


Penjelasan umum dari sonolog adalah perekaman kedalaman permukaan
cairan di dalam annulus suatu sumur dengan menggunakan sumber suara. Pada
sumur-sumur artificial lift umumnya permukaan cairannya selalu dimonitor
karena untuk mengalami tingginya permukaan cairan dan produser analisanya.
3.9 Produktifitas formasi
Produktifitas formasi merupakan kemampuan formasi untuk mengalirkan
fluida yang terkandung dalam reservoir menuju sumur produksi pada
tekanantertentuyang dinyatakan dengan productivity index (PI).

3.10 Productivity Index (PI)


Productivity index (PI) merupakan suatu besaran yang menunjukkan
kemampuan berproduksi dari suatu lapisan dalam suatu formasi, dimana secara
definisi merupakan perbandingan laju produksi (q) yang dihasilkan oleh suatu
sumur atau reservoir pada suatu tekanan alir dasar sumur tertentu terhadap
perbedaan tekanan, dasar sumur pada saat terjadi aliran (pwf) atau sering di sebut
pressure drawdown (ps-pwf). Secara matematis,PI dapat dinyatakan dalam
hubungan sebagai berikut:

laju produksi
PI= ................................................................. (3.1)
Drawdown

Atau
Q
PI= PS−PWF....................................................................... (3.2)

Keterangan:
 PI = produktivity inde, bbl/hari/psi
 Q = laju produksi, Bbl/hari
 Ps = tekanan alir dasar sumur, psi
 Pwf = tekanan alir dasar sumur, psi

Pada umumnya, dilapangan menggunakan kalsifikasi yang sebaik mungkin


terhadap PI. Berdasarkan pengalamannya, kemit E.brown ( 1967 ) telah mencoba
memberikan batasan terhadap tingkat produktifitas sumur sebagai berikut :
 PI rendah, jika harga PI lebih rendah dari 0,5
 PI sedang, jika harga PI terletak antara 0,5 sampai 1,5
 PI tinggi, jika harga PI lebih besar dari 1,5
Harga PI yang rendah permulaan produksi kemungkinan disebab oleh
terjadinya kerusakan formasi (formation damage)

3.9 Inflow Performance Relationship ( IPR)


Inflow performance adalah aliran air, minyak dan gas dari formasi menuju
ke lubang dasar sumur yang di pengaruhi oleh productivity indeksnya atau lebih
umum oleh inflow performance relationship ( IPR) dengan menggunakan metode
vogel.Metode-metode perhitungan kinerja aliran fluida dari formasi ke lubang
sumur saat sekarang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria,yaitu jumlah fasa
yang mengalir, pengaruh skin dan pengaruh turbulensi.
3.9.1 IPR satu fasa
Satu fasa, artinya didalam reservoir terkandung satu homogen fluida.
Misalkan hanya minyak. Untuk aliran satu fasa (minyak), produktivity index (PI)
sumur dapat dianggap konstan dan dinyatakan dengan persaman:
Qo
PI = Ps−Pwf .............................................................................................. (3.3)

Keterangan:
 J = productivity index (PI)
 Qo = laju produksi sumur STB/hari
 Ps = tekanan statik sumur ( psi )
 Pwf = tekanan alir dasar sumur, ( psi)

Persamaan yang digunakan pada kurva IPR satu fasa ini adalah
menggunakan persamaan darcy. Berdasarkan persamaan darcy untuk aliran radial
bila tidak tersedia data uji produksi dengan demikian kurva IPR adalah linier
(garis lurus). Kurva IPR ( Inflow Perfomance Relationship ) adalah antara plot
Pwf vs Qo. Kurva IPR aliran satu fasa dapat dibuat berdasarkan data uji tekanan
(menentukan Ps) dan data uji produksi ( menentukan satu harga Pwf dan satu
harga Qo ).
3.9.2 IPR Dua Fasa
Dua fasa, artinya didalam reservoir terkandung dua homogen atau lebih.
Misalnya minyak dan gas. Untuk IPR Dua Fasa menurunkan persamaan kurva
yang tidak berdemensi, dengan menggunakan simulator untuk reservoir solution
gas drive.
𝑄𝑜 𝑝𝑤𝑓 𝑝𝑤𝑓
= 1 − 0,2 ( ) − 0,8 ( )....................................................... (3.4)
𝑄𝑚𝑎𝑥 𝑝𝑠 𝑝𝑠

Pembuatan kurva IPR dengan persamaan ini memerlukan satu data uji
produksi ( Qo dan pwf ) dan uji tekanan statik. Persamaan ini akan berlaku
apabila tidak terjadi kerusakan atau perbaikan formasi.
3.9.3 IPR Tiga Fasa
Tiga fasa, artinya didalam reservoir terkandung homogen fluida. Misalnya
minyak,gas, dan air. Pada Ipr tiga fasa ini menggunakan metode wiggins. Metode
wiggins ini sendiri merupakan pengembangan dari metode vogel yang dalam
pengembangannya metode ini menyetarakan metode dua fasa dari vogel dan tiga
fasa,sehingga mendapatkan metode yang lebih sederhana dari metode tiga fasa
yangb sudah ada.
Dalam metode wiggins mengasumsikan bahwa setiap fase dapat
diperlakukan secara terpisah, sehingga rate minyak (Qo) dan rate air (Qw) dapat
dihitung sendiri-sendiri.
𝑄𝑜 𝑝𝑤𝑓 𝑝𝑤𝑓
= 1 − 0,519167 ( ) − 0,481092 ( ) .............................. (3.5)
𝑄𝑜 𝑚𝑎𝑥 𝑝𝑟 𝑝𝑟

Untuk air

𝑄𝑤 𝑝𝑤𝑓 𝑝𝑤𝑓
(𝑄𝑤 𝑚𝑎𝑥) = 1 − 0,722235 ( ) – 0,28477 ( ) ................................. (3.6)
𝑝𝑟 𝑝𝑟

Keterangan:
Qo = laju produksi, STB/D
Qmax = laju aliran minyak maksimum pada saat pwf= 0, STB/D
Pwf = tekanan aliran dasar sumur,psi
Ps = tekanan statik dasar sumur, psi
IV. KEGIATAN
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan penelitian Tugas Akhir di KSO Pertamina EP –
PT Santika Pendopo Energy, pelaksana ingin mengetahui proses-proses pada
kegiatan eksplorasi atau produksi serta sonolog test dalam dunia perminyakan
secara langsung. Oleh karena itu, sebagai wujud nyatanya pelaksana ingin terjun
langsung untuk mengamati, dan mendapatkan data-data yang perlukan dalam
pembuatan tugas akhir. Bentuk kegiatan disesuaikan dengan kebijaksanaan di
perusahaan. Pelaksanaan Tugas Akhir ini akan dilakukan pada
Tanggal : 1 Maret s/d 1 April 2019
Bertempat di : KSO Pertamina EP – PT Santika Pendopo Energy

Waktu kegiatan penelitian Tugas Akhir ini akan dilakukan pada jam kerja
perusahaan dan pengumpulan data – data dari perusahaan akan dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing, baik pembimbing di lapangan maupun pembimbing
dikampus. Adapun rincian kegiatan untuk pengambilan data dalam penelitian
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut

Tabel 4.1 Rencana Kegiatan


Minggu Pelaksanaan
No Rencana Kegiatan
1 2 3 4
1 Safety Induction
2 Orientasi Lapangan
3 Pengambilan data
4 Tugas Khusus

5 Penyusunan Laporan
Keterangan : = Pelaksanaan Kegiatan
4.2 Data-Data Yang Diperlukan
Dalam pelaksanaannya diperlukannya data-data yang digunakan untuk
melengkapipenyusunan proposal, diantaranya :
1) Data profil sumur
2) Data produksi
3) Data resevoar
4) Spesifikasi atau jenis dari alat yang digunakan pada Sonolog test
5) Karakteristik batuan reservoir di suatu lapangan
6) Data-data pendukung yang dapat menunjang penulisan laporan

4.3 Parameter Keberhasilan


1) Seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan Tugas Akhir terikuti minimal 80%
(bisa di buktikan melalui absensi kegiatan harian mahasiswa Tugas Akhir).
2) Tujuan pelaksanaan Tugas Akhir dan Semua kegiatan dapat terlaksana
dengan lancar dari awal hingga akhir.
3) Seluruh data yang diperlukan berhasil diperoleh.
4) Laporan hasil kegiatan dapat disusun dengan baik dan dipresentasikan
kepada pihak perusahaan pada akhir masa pelaksanaan Tugas Akhir.

V. PENUTUP
Diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Tugas
Akhir ini akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa dengan
lingkungan kerja yang sebenarnya, dengan demikian keterkaitan antara Lembaga
Perguruan Tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja akan semakin dapat diantisipasi.
Kesempatan yang diberikan oleh pihak Perusahaan tentunya akan dimanfaatkan
sebaik mungkin oleh mahasiswa yang menjalankan Tugas Akhir yang hasilnya
akan disusun dalam bentuk laporan Tugas Akhir.
Demikian Proposal Pelaksanaan Tugas Akhir ini saya ajukan, besar harapan
agar proposal pelaksanaan Tugas Akhir ini dapat diterima dan terealisasi sesuai
dengan rencana. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat
dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Dan atas bantuan serta kerjasamanya saya
ucapkan terima kasih.
Palembang, Januari 2019
Pelaksana,

Berto Pratama
NPM: 1603010
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama lengkap : Berto Pratama
Tempat dan Tanggal Lahir : Prabumulih ,8 April 1999
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Identitas :KTP Kabupaten Muara Enim Nik.
1603040804990002 KTM Politeknik Akamigas
Palembang No. 1603010
Alamat : Simpang 3 PT TEL
Telepon/ HP : +6282178667343
E-mail : Bertopratamajs@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
FORMAL
2016– sekarang : Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
2013 – 2016 : SMA Taruna Tunas Bangsa
2010 – 2013 : SMP Lematang Lestari
2004 – 2010 : SD Lematang Lestari

C. PENGALAMAN ORGANISASI
2015 – Sekarang : Anggota Himpunan Mahasiswa Prodi Teknik Eksplorasi
produksi Migas (HIMATEP) di Politeknik Agas
Palembang
2013 – 2015 : Anggota Paskibra SMA Taruna Tunas Bangsa
2013 – 2015 : Anggota Pramuka SMA Taruna Tunas Bangsa
D. LAIN-LAIN
PENGALAMAN LAPANGAN
2016 : Kunjungan Lapangan ke PT. Pertamina Ep Asset II
Prabumulih
2016 : Studi Geologi Lapangan Palembang-Pagar Alam

E. SEMINAR YANG TELAH DI IKUTI

 Guest Lecture”Peranan Seismic Dan Logging Dalam Penentuan potensi


Lapisan Produktif”
 Esg Leadership Training
 Obdik Dan Madabintal Politeknik Agas Palembang
 Latihan Managemen Organisasi Mahasiswa Tingkat Dasar
F. HOBBY
Badminton, Futsal, Airsoft, Gymnastic, Backpack.

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
terdapat data yang tidak benar, pembuat siap menanggung segala resikonya.

Palembang, Maret 2019

Berto Pratama
NPM.1603010

Anda mungkin juga menyukai