Anda di halaman 1dari 8

MINI RESEARCH

PERMINTAAN BAWANG MERAH DI PAJAK SUKARAME MEDAN

DI TULIS UNTUK MEMENUHI SAlAH SATU TUGAS YANG DIAMPU OLEH

OLEH IBU PUTRI SARI MARGARET SILABAN, SE .,M.Si

DISUSUN OLEH ;

WILDA VITA SARI 717 3343032

PENDIDIKAN TATA NIAGA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Kata pengantar

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan taufik-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah “PERMINTAAN
BAWANG MERAH DI PAJAK SUKARAME MEDAN” Sholawat teriring salam semoga
tetap tercurah kepada suri teladan bagi umat manusia sepanjang zaman, Nabi besar Muhammad
SAW beserta para sahabat, keluarga, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
serta dosen pengampu yang telah membimbing penulis. serta semua pihak terkait yang telah
membantu yang tentu penulis tidak dapat menyebutkannya satu persatu.Semoga apa yang telah
kalian berikan kepada penulis mendapat balasan dari ALLAH SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam rangka
penyempurnaan isi makalah ini. Akhir kata, semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Medan, 10 oktober 2017

Penulis
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum, L) atau dikalangan internasional menyebutnya


shallot merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Dalam bahasa batak
dikenal dengan sebutan pia. Bawang merah merupakan tanaman semusim, yang termasuk
klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis .

Menurut Estu dan Nur Berlian 1996, Kebutuhan bawang merah sangat begitu besar.
Hampir semua masakan pada umumnya menggunakan bawang merah sebagai sebagai bumbu
penyedap. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok sayuran rempah yang berguna
menambah cita rasa dan kenikmatan pada masakan dan tanaman ini juga bermanfaat sebagai
obat tradisional.

Bawang merah merupakan tanaman yang bersifat musiman sehingga ketersediaanya


dapat berubah-ubah di pasaran yang menyebabkan terjadinya fluktuatif harga. Kurangnya
pasokan hasil produksi dari petani, biasanya disebabkan karena belum tibanya masa panen,
tanaman terserang hama penyakit, dan sebagainya sehingga terjadi kelangkaan. Keadaan ini
berpengaruh besar terhadap permintaan bawang merah di pasaran.

Identifikasi Masalah

1) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bawang merah di daerah penelitian?

2) Bagaimana elastisitas permintaan bawang merah di daerah penelitian?

Tujuan Penelitian

1) Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bawang merah di daerah


penelitian.

2) Untuk menganalisis elastisitas permintaan bawang merah di daerah penelitia


BAB II

Landasan Teori

1) hukum permintaan

Menurut Sukirno (2012), Hukum permintaan menyatakan semakin rendah harga suatu barang,
maka semakin tinggi pula permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin wtinggi
harga suatu barang maka semakin sedikit pula permintaan terhadap barang.

2) Harga Bawang Merah

Faktor harga merupakan faktor yang penting. Tinggi atau rendahnya tingkat harga
bawang merah akan mempengaruhi besarnya jumlah barang yang dibeli oleh konsumen.
Jumlah barang yang diminta akan menurun ketika suatu barang harganya meningkat dan
jumlah yang diminta akan meningkat apabila harganya menurun.
METODOLOGI PENELITIAN

1. lokasi dan waktu

Lokasi yang saya lakukan untuk memenuhi tugas kami di pasar sukarame medan.saya
melakukan penelitian hari senin tanggal 06 november 2017.

2. populasi dan sampel

a. populasi : di dalam penelitian yang saya lakukan di pasar sukarame bahwasannya


populasinya tidak terbatas.

b. sampel : dalam penelitian ini aya menggambil satu sampel, yaitu dengan cara wawancara
lansung kepada penjual.

3. sumber data

pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan menanyakan secara
langsung kepada penjual di pasar sukarame medan, data ini saya peloleh dari hasil wawancara.

Definisi Operasional

1) Permintaan bawang merah adalah jumlah kebutuhan bawang merah yang dibeli dan
dikonsumsi oleh konsumen dalam satuan kilogram (kg) berhubungan dengan harga.

2) Barang tidak substitusi adalah barang yang tidak memiliki barang pengganti yang memiliki
manfaat dan kegunaan yang hampir sama dengan barang utamanya.

3) Pasar Tradisional adalah suatu tempat bagi para pembeli dan penjual melakukan transaksi
perdagangan bawang merah dengan cara tawar-menawar harga hingga mencapai kesepakatan
harga.
BAB IV

Hasil pengamatan dan pembahasan

4.1 mendeskripikan hasil pengamatan

Hasil pengamatan saya, harga barang merah Rp.34.000 dan jumlah permintaan 20 kg
perhari, jika harga naik Rp. 45.000 maka permintaan turun 5 kg.

4.2 pembahasan hasil pengamatan

Apakah teori-teori dari para pendapat ahli tersebut sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

Teori tersebut membuktikan bahwa keadaan yang sebenarnya sebagian besar sama dengan teori
yang dijelaskan dalam makalah ini, makalah ini keadaan yang sebenrnya berkaitan dengan cit
sara , dan hukum permintaan.

4.3 analisis data

Uraian ini saya ambil dari harga pasar dan permintaan bawang merah.

Harga Rp.34.000

Permintaan 20 kg
25

20

15

10

0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000

Elstisitas

no Harga Jumlah yang diminta


1 Rp.45.000 15 kg
2 Rp.35.000 20 kg

ED =( 45.000/ -10) . (45.000/ 14 )

= - 13.500,00

Nilai elastisitas ini menjelaskan bahawa apabila harga naik sebesar 10% maka jumlah yang
diminta akan berkurang 13,5 %
BAB V

PENUTUP

A. kesimpulan

Hukum permintaan yang disebutkan diatas sangat benar dan benar terjadi secara realita.

Harga mempengaruhi jumlah beli.

B. saran

Penulis berharap konsumen memiliki pengetahuan yang baikadalam membeli bawang


merah dalam jumlah yang tepat untuk dikonsumsi dalam kebutuhan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai