Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Teknologi Fermentasi” pada semester 5 “lima”. Keberhasilan
dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari peranan dan
dukungan dari berbagai pihak diantaranya yaitu jurnal hasil penelitian
dari Dwi Ratna Febrian.i
TEKNOLOGI FERMENTASI 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TEKNOLOGI FERMENTASI 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
1. apa dan bagaimana teknik fermentasi secara umum?
2. Bagaiaman prinsip fermentasi alkohol dan asetat pada buah salak dan pisang
serta kulitnya?
3. Bagaimana efektifitas pembuatan cuka alami buah salak dan pisang kepok serta
kulitnya dengan teknik fermentasi?
TEKNOLOGI FERMENTASI 3
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini yaitu :
TEKNOLOGI FERMENTASI 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengeritian Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok
menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme tertentu.
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi
pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan kandungan-
kandungan pangan tersebut.
Adapun pengertian lain dari fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) atau pembebasan energi tanpa adanya
oksigen. Contoh minuman dan makanan berfermentasi adalah tape, oncom, bir,
keju, dan lain-lain.
Fungsi Fermentasi
Menyelamatkan makanan dari berbagai masalah makanan; salah satu
masalah makanan adalah roti tidak mengembang, dengan adanya ragi
maka roti menjadi berkembang.
Penganekaragaman pangan; dengan adanya penganekaragaman pangan
maka kebutuhan akan pangan menjadi lebih tercukupi.
Memperpanjang masa pemyimpanan; misalnya dengan adanya bakteri
Rhizopus oligoporus pada bahan makanan kacang kedelai maka akan
menghasilkan tempe yang tahan busuk lebih lama daripada yang tidak
diberi bakteri tersebut.
Meminimalkan kerugian; dengan masa penyimpanan yang bertambah
panjang dengan adanya teknik fermentasi, maka kerugian akan berkurang.
Menambah gizi makanan; Jika dimanfaatkan dengan baik maka gizi bahan
makanan akan terkendali atau bahkan menambah gizi makanan tersebut.
TEKNOLOGI FERMENTASI 5
B. Prinsip Fermentasi Alkohol dan Asetat
Pengembang/yeast komersial dan alami adalah Saccharomyces Cerevisiae,
yang umumnya terdapat disekitar kita, tapi yeast liar yang ada pada ragi alami
memiliki karakter ygn berbeda . Berbagai macam yeast liar dan bakteri yang ada
pada ragi akan berperan dalam fermentasi. Selama fermentasi lebih dari 30
macam komponen, seperti asam laktat, asam asetat, dan alkohol.
Pembuatan cuka didasarkan pada dua prinsip yaitu fermentasi alkohol dan
asetat. Prinsip pertama dilakukan dengan menggunakan bantuan Saccharomyces
cereviciae yang mengubah kandungan gula sederhana atau pati menjadi alkohol
dalam kondisi anaerob (tanpa udara). Tahap ini dapat bekerja secara optiimal jika
pada pH 3,5-6,0, dan pada suhu yang efisien 28-35 0 C. (Zubaidah, 2010).
Sedangkan pada tahap kedua dilakukan fermentasi asetat dengan menggunakan
bakteri Acccetobacter, misalnya Acccetobacter Acety, xylinum, acetyginum,dan
pasteurinus. (Weisher, at all, 1971).
TEKNOLOGI FERMENTASI 6
menggunakan metode sintesis kimia murni. Untuk itu perlu dibuat inovasi alami
dalam pembuatan cuka misalnya dengan ,menggunakan buah.
Pemanfaatan buah salak dan pisang sebagai pembuatan cuka buah alami
belum dilakukan sehingga hal ini dapat menjadi nilai jual bagi mayarakat dan
dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dengan membuatnya sendiri dan
kemudian dapat diperjual belikan. Selain itu buah salak berkhasiat sebagai
antioksidan, menjaga kesehatan mata, antidiabetes, menurunkan kolesterol, dan
antidiare. Berfungsi sebagai antioksidan karena didalamnya mengandung senyawa
senyawa fenolik golongan flavonoid. (Apak et al, 2007).
TEKNOLOGI FERMENTASI 7
tersebut, salak dan pisang terbukti dapat digunakan sebagai bahan baku cuka
alami. Namun, belum dilakukan penelitian dengan mengkombinasikan buah salak
dan pisang kepok sebagai pembuatan cuka buah alami.
D. Metode Penelitian
- Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan cuka alami ini antara lain :
1. pisau
2. baskom
3. neraca analitik
4. erlenmeyer 250ml
5. gelas ukur 100ml
6. beaker glass 500ml
7. hot plate
8. magnetic stirrer
9. blender
10. buret 50 ml
11. pipet tetes
12. corong
13. toples
14. kain saring.
- Bahan yang digunakan dalam pembuatan cuka alami ini antara lain :
1. buah salak
2. buah Pisang/Kulitnnya
2. Sacharomiches cereviceae
3. aquades
4. NaOH 0,1M
5. urea
6. indikator phenolphtalin
7. aluminum foil
8. Acetobacter xylinum
9. dan kertas saring
b. Prosedur Kerja
TEKNOLOGI FERMENTASI 8
penghalusan, penyaringan, perebusan, fermentasi I dengan Saccharomyces
cereviciae dan fermentasi II Acetobacter xylinum serta analisis kadar cuka.
Va.Ma=Vb.Mb
E. Hasil Fermentasi
a. Fermentasi I
TEKNOLOGI FERMENTASI 9
cuka buah beraroma tidak sedap, larutan berwarna kuning (keruh) dan
jamur berwarna putih sehingga harus di saring terlebih dahulu. Cuka dilihat nilai
pH dengan menggunakan indikator universal yaitu sebesar 4,5 (bersifat asam).
b. Fermentasi II
cuka buah beraroma sediki sedap, larutan berwarna kuning ( sedikit keruh)
dan jamur berwarna putih sehingga harus di saring terlebih dahulu. Cuka dilihat
nilai pH dengan menggunakan indikator universal yaitu sebesar 4,5 (bersifat
asam).
TEKNOLOGI FERMENTASI 10
1. Tahap fermentasi I tidak dilakukan pemisahan alkohol dengan larutan dimana
seharusya dilakukan dengan menggunakan destilasi.
TEKNOLOGI FERMENTASI 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buah salak dan pisang
kepok besera kulitnya dapat dibuat sebagai bahan pembuatan cuka buah alami
dengan kadar 0,042 %, beraroma kurang sedap, laruta berwarna putih dan pH 4,5.
Kadar tersebut belum memenuhi kadar cuka yang dipasarkan dan dikonsumsi
masyarakat yaitu minimal 4 % (4 g asam asetat per 100 ml).
B. Saran
Berdasarkan isi makalah yang penulis susun apabila ada kekeliruan atau
kesalahan baik dalam pengetikan atau penyusunan kata yang kurang baik maka,
kami selaku penulis memohon maaf atas kesalahan tersebut. Dan kami sebagai
penyusun makalah ini memohon agar kiranya pembaca makalah ini dapat
memberikan saran dan kritikkan untuk dijadikan sebagai pembelajaran untuk
pembuatan makalah selanjutnya.
TEKNOLOGI FERMENTASI 12
DAFTAR PUSTAKA
TEKNOLOGI FERMENTASI 13
Zubaidah, Elok.(2010).Kajian Perbedaan Kondisi Fermentasi Alkohol dan
Konsentrasi Inokulum pada Pembuatan Cuka Salak (Salacca zalacca).
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 11 (2) : 94 – 100.
TEKNOLOGI FERMENTASI 14