Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

KULIAH UMUM RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT


MATA KULIAH BIOLOGI DASAR II

Oleh :
Yulina Dwi Puspa Rini
B1A017044

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2018
RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT
Oleh Nazir Foead
Kepala Badan Restorasi Gambut RI

Pengertian Tanah Gambut

Tanah gambut yaitu jenis tanah yang terbentuk dari proses dekomposisi
vegetasi pepohonan yang tidak sempurna karena tanahnya anaerob atau digenangi
oleh air. Pada lahan gambut, tidak ada bakteri yang dapat menguraikan sisa tumbuh-
tumbuhan sehingga gambut akan menebal. Kandungan dari gambut yaitu 90% air
sedangkan yang 10% adalah sisa-sisa daun dll, sehingga pada kondisi kering tanah
gambut akan mudah terbakar. Tanah gambut memiliki banyak rongga yang
kandungan oksigennya tinggi, hal inilah yag juga menyebabkan tanah gambut mudah
terbakar.

Sifat gambut

Gambut dapat menjadi media cocok tanam yang terbentuk dari carbon, tetapi
tidak ada unsur haranya. Sehingga apabila akan digunakan sebagai lahan tanam,
maka harus diberi pupuk yang banyak supaya tanah tersebut menjadi subur. Sungai
pada saat banjir akan membawa sedimen yang kaya akan mineral, sehingga tanah
gambut yang berada di pinggiran sungai bisa ditanami karena subur.

Gambut bersifat asam, sehingga masyarakat berupaya untuk menetralkan pH


dengan cara membakarnya supaya keasamannya menjadi netral, atau dengan cara
pemberian kapur yang harganya sangat mahal.

Persebaran gambut di Indonesia

Salah satu ekosistem penting yang ada di Indonesia yaitu lahan gambut.
Lahan gambut tropis meliputi areal seluas 40 juta ha, dimana 50% diantaranya
terdapat di Indonesia, yaitu sekitar 18,8 juta ha (atau sekitar 10,8% dari luas daratan
Indonesia). Lahan gambut di Indonesia tersebar di beberapa pulau yaitu di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Dari keempat pulau utama sebaran lahan gambut
tersebut, baru di Pulau Sumatera terdapat data yang cukup detail tentang sebaran,
luas, dan kandungan karbon dari lahan gambut, dimana dari total luas lahan gambut
di Indonesia, sekitar 7,2 juta ha atau 35% diantaranya terdapat di Pulau Sumatera.
Sebaran utama lahan gambut di Pulau Sumatera adalah di Provinsi Riau, Jambi, dan
Palembang, dengan kedalaman gambut bervariasi antara dangkal/tipis (kedalaman
50-100 cm) hingga sangat dalam/sangat tebal (kedalamannya lebih dari 400cm),
dengan total kandungan karbon sebesar ± 18 juta ton.

Prospek

Fungsi ekologi lahan gambut merupakan fungsi bawaan lahan gambut secara
alami, yaitu sebagai media tumbuh tanaman, sebagai penyerap dan penyimpan air,
sebagai tempat penyimpan karbon, sebagai pengendali banjir dan kekeringan, dan
sebagai tempat hidup flora dan fauna. Fungsi sosial ekonomi lahan gambut
merupakan fungsi lahan gambut yang bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Salah satu fungsi sosial ekonomi lahan gambut bagi manusia
yaitu sebagai lahan budidaya pertanian. Pertanian yang saat ini sedang marak di
lahan gambut, yaitu perkebunan karena memberikan peluang yang cukup tinggi bagi
petani untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai