Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 18, No.

1, 2013, halaman 43-48 ISSN : 1410-0177

PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidiumguajava L.) TERHADAP


JUMLAH SEL ERITROSIT, HEMOGLOBIN, TROMBOSIT DAN HEMATOKRIT
PADA MENCIT PUTIH

Helmi Arifin1, Agustina2 dan Zet Rizal2


1
Fakultas FarmasiUniversitasAndalas
2
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang

ABSTRACT
Evaluation of the effect of red guava juice (Psidiumguajava, L.) on hematology parameters (red
blood cell, hemoglobin, thrombocyts, and hematocrit) to female white mice has been done. The
juice was administered orally with variation of doses at 25, 50 and 100 % one times a day for 7,
14, and 21 days respectively. As a control group was female white mice administered aquadest.
Results showed that administration of guava juice with a variation of dose did not influence red
blood cell counts, hemoglobin and hematocrit, but increased thrombocytes levels.

Keyword :Psidium guajava L., Red blood cell counts, Hemoglobin, Hematocrit, Thrombocyts

PENDAHULUAN Di Indonesia yang beriklim tropis


menyebabkan tanaman yang subur sehingga
Darah adalah organ khusus yang berbeda banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh.
dengan organ lain karena berbentuk cairan. Diantara berbagai jenis tumbuhan tersebut
Darah merupakan bagian tubuh yang memiliki khasiat sebagai obat, salah satu
jumlahnya 6-8% berat badan total. Pada pria diantaranya adalah jambu biji. Potensi jambu
persentase ini sedikit lebih besar dari pada biji di Indonesia untuk dijadikan obat
wanita. Empat puluh lima sampai 60% darah alternative terhadap berbagai penyakit sangat
terdiri atas sel-sel darah, terutama eritrosit. besar. Hal ini disebabkan karena jambu biji
Leukosit dan trombosit, walaupun secara mudah ditemukan di Indonesia dan harganya
fungsional sangat esensial hanya merupakan relatif terjangkau (Parimin, 2007).
sebagian kecil saja dari darah.Fungsi utama
darah adalah sebagai media transportasi, Jambu biji sangat kaya vitamin C dan
memelihara suhu dan keseimbangan cairan, beberapa jenis mineral yang mampu
asam dan basa. Eritrosit selama hidupnya menangkis berbagai jenis penyakit dan
tetap berada dalam darah, sel-sel ini secara menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit
efektif mampu mengangkut oksigen tanpa batangnya mengandung zat antibakteri yang
meninggalkan pembuluh darah serta cabang- dapat menyembuhkan beberapa jenis
cabangnya. Sebaliknya leukosit penyakit. Selain vitamin C, buah jambu biji
melaksanakan fungsinya di dalam jaringan, juga mengandung potassium dan besi. Selain
demikian pula trombosit yang melakukan antioksidan, vitamin C di sini memiliki
fungsinya pada dinding pembuluh fungsi menjaga dan meningkatkan kesehatan
darah(Price & Lorraine, 1997). pembuluh kapiler, mencegah anemia,
sariawan dan gusi berdarah. Dari penelitian

43
Helmi A., et al. J. Sains Tek. Far., 18(1), 2013

sebelumnya diketahui jus buah jambu biji Potong kecil, blender dengan menambahkan
dapat meningkatkan jumlah trombosit pada air 450 mL. Kemudian peras dengan kain
mencit putih (Wardonal, 2011). Dengan flanel, ukur volume jus yang didapat dengan
demikian perlu dilakukan penelitian untuk gelas ukur, kemudian tambahkan aquadest
mengetahui bagaimana pengaruh jus buah sampai 1000 mL. Jus segar yang di dapat
jambu biji terhadap parameter hematologi diawetkan dengan penambahan asam
seperti eritrosit, hematokrit, hemoglobin dan benzoat 0,1 % diamkan selama beberapa
trombosit. hari, sampai pektin yang terdapat dalam jus
diendapkan oleh enzim. Iniditunjukan
METODE PENELITIAN dengan penambahan alkohol (95%) ke
dalam sedikit jus, dan apabila dibiarkan
A. Alatdanbahan beberapa saat, tidak keruh lagi (Martin &
a. Alat Cook, 1961).
Timbangan hewan, timbangan analitik,
botol penampung darah yang berisi D. Identifikasi jus (USP 30, 2007).
antikoagulan (Green Vac-Tube), pipet
hematokrit , Auto Hematology Analyzer 1. Organoleptis
(Mindray BC-3200®), pipet tetes, jarum Bentuk, warna, rasa danbau.
oral, gelas ukur, beckerglas, alat bedah, 2. Identifikasi jus buahjambubiji
mikroskopokuler, pH meter (Archevo), a. Pemeriksaankarbohidrat
refraktometer Abbe, buret, piknometer, Untuk mengamati kandungan karbohidrat
steambath. dari jus buah naga dengan memakai
larutan 1 mL Fehling A dan 1 mL larutan
b. Bahan Fehling B
Buah jambu biji, aquadest, asam benzoat, b. Penentuan berat jenis dengan piknometer
etanol 95%, Fehling A dan B, phenol c. Penentuan indek bias dengan
phthalein, natrium hidroksida 0,1 N, Refraktometer Abbe
kalsium karbonat, ammonium hidroksida, Hitung indek bias dengan menggunakan
larutan KMnO4 0,1 N. rumus:
ηt = η 20 + ( 20° - t ) . 2 x 10-4
dimana t adalah suhu pengukuran
B. Pengambilan bahan dan identifikasi.
d. Penentuan pH
Untuk menentukan derajat keasaman dan
Buah jambu biji diperoleh dari Ariza Farm,
kebasaan yang dimiliki oleh jus buah
Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1 kg.
naga
Identifikasi tanaman dilakukan di Herbarium
e. Menentukan residu asam yang
Anda, Jurusan Biologi Fakultas Matematika
mengendap
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Tujuan untuk mengetahui adanya ikatan
Andalas Padang.
peptide dari suatu protein dan
membuktikan adanya asam amino. Getir
C. Pembuatan jus jambubiji
dalam berbagai buah. Gunanya bagi
tubuh adalah untuk meningkatkan
Buah jambu biji segar, dibersihkan dari produksi energy dalam sel, meringankan
pengotor, kemudian dicuci sampai bersih. gejala fibromyalgia dan sindrom
Setelah bersih timbang sebanyak 1 kg. kelelahan kronis.
44
Helmi A., et al. J. Sains Tek. Far., 18(1), 2013

f. Menentukan residu asam yang tidak darah merah, hemoglobin, trombosit dan
mengendap. hematokrit.
g. Pengujian asam malat
HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Penyiapan Hewan Uji
Buah jambu biji (Psidiumguajava L.) kaya
Hewan percobaan yang digunakan adalah dengan vitamin C, β karoten, vitamin B1,
mencit putih betina yang sehat berumur 2-3 B2dan B6. Buah jambu biji merah
bulan dengan berat badan 20-30 g sebanyak mengandung vitamin C dalam jumlah besar.
36 ekor. Hewan diaklimatisasi selama 7 hari
Dilaporkan 100 g buah jambu biji merah
sebelum perlakuan. Hewan dinyatakan sehat
apabila selisih berat badan sebelum dan mengandung 100 mg vitamin C
sesudah diadaptasikan tidak lebih dari 10% (Puspaningtyas, 2012). Hasil karakterisasi
dan secara visual menunjukkan perilaku jus dapatdilihat pada tabel 1.
normal (Thomson, 1985).
Darah adalah organ khusus yang berbeda
F. Perencanaan Dosis Uji dengan organ lain karena berbentuk cairan.
Darah adalah suspensi dari partikel dalam
Dosis sediaan uji diberikan pada hewan
larutan koloid encer yang mengandung
percobaan adalah 0,5 mL/20 gram (2,5%
BB) yang diberikan secara oral. Konsentrasi elektolit, berguna sebagai medium
yang direncanakan adalah 25%, 50% dan pertukaran antara sel-sel yang terfiksasi dari
100%. tubuh dan lingkungan luar serta memiliki
sifat-sifat protektif terhadap organisme
G. Perlakuan terhadap Hewan Uji
sebagai suatu keseluruhan dan khususnya
Hewan uji dibagi atas 4 kelompok secara terhadap dirinya sendiri (Kresno, 1998).
acak. Kelompok I sebagai kontrol hanya
diberi aquadest setiap hari selama penelitian. Fungsi utama dari sel darah merah adalah
Kelompok II, III dan IV merupakan pengangkut hemoglobin, dan seterusnya
kelompok perlakuan dengan dosis sediaan mengangkut oksigen dari paru-paru ke
uji berurutan yaitu 25%, 50%, dan 100 %. jaringan. Selain mengangkut hemoglobin, sel
Sediaan uji diberikan secara oral dengan darah merah juga mempunyai fungsi lain,
volume pemberian 2,5% (0,5 mL/20 g BB) contohnya, ia mengandung banyak sekali
H. Pengambilan Sampel Darah karbonik anhidrase, yang mengkatalisis
reaksi antara karbondioksida dan air,
Hewan yang akan diuji kondisinya dalam sehingga meningkatkan kecepatan reaksi
keaadaannya dan tidak stress. Darah hewan bolak-balik ini beberapa ribu kali lipat.
uji diambil dengan volume sesuai kebutuhan Cepatnya reaksi ini membuat air dalam
melalui sinus orbital. Apabila darah sudah
darah dapat bereaksi dengan banyak sekali
keluar, tamping darah ke dalam botol
penampung (Green Vac-Tube) yang berisi
anti koagulan K2EDTA. Campur dengan
cara membolak-balikkan tabung sebanyak
beberapa kali, lalu lakukan pemeriksaan sel

45
Helmi A., et al. J. Sains Tek. Far., 18(1), 2013

Tabel 1.Hasil penentuan tetapan fisika dan kimia jus buah jambu biji

No Pemeriksaan Parameter Hasilpengamatan Keterangan


Bentuk Cair
Bau Khas
Uji tetapan
Warna Merah muda
1 fisika
Rasa Asam sedikit manis
(organoleptis)
Bobot jenis 0,995
Indeks bias 1,557
pH 4 Asam
Positif
Karbohidrat Merahbata karbohidrat
Residu asam Hasil titrasi
yang tidak bewarna pink
Uji tetapan mengendap 4,974 mg muda
2
kimia Residu asam
yang
mengendap 16%
Hasil titrasi
Asammalat 8,58 mg berwarna coklat
muda

karbon dioksida, dan dengan demikian senyawa antikoagulan tersebut untuk


mengakutnya dari jaringan menuju paru-paru mencegah pembekuan darah dengan cara
dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3). mengikat kalsium atau dengan menghambat
Hemoglobin yang terdapat dalam sel juga pembentukan trombin yang diperlukan untuk
merupakan dapar asam-basa (seperti juga mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin
kebanyakkan protein), sehingga sel darah dalam proses pembekuan darah (Mutschler,
merah bertanggung jawab untuk sebagian 1991).
besar daya pendaparan seluruh darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sampel pengujian diambil dari darah hewan pemberian jus jambu biji merah dapat
percobaan melalui vena orbital mata yang mempengaruhi jumlah sel eritrosit,
ditampung ke dalam tabung (Green Vac- hemoglobin serta hematokrit pada mencit
Tube) yang berisi anti koagulant K2EDTA, (Gambar 1, 2 & 3). Data yang dapat
dalam bentuk cair. Penggunaan antikoagulan bervariasi, namun setelah diuji dengan
K2EDTA menunjukkan stabilitas yang lebih statistik menunjukkan bahwa tidak ada
baik karena darah dengan antikoagulan perbedaan yang sinifikan pengaruh dosis dan
K3EDTA tidak mempengaruhi sel-sel darah, lama pemberian jus jambu biji terhadap sel
sehingga ideal untuk pengujian hematologi eritrosit pada hewan percobaan.
(Gandasoebrata, 1999). Penggunaan
46
Helmi A., et al. J. Sains Tek. Far., 18(1), 2013

Pemberian jus jambu biji dapat


meningkatkan rata-rata jumlah sel trombosit
pada hewan percobaan (Gambar 4). Hasil uji
lanjut Duncan terhadap rata-rata jumlah sel
trombosit menunjukkan kelompok control
negative berbeda tidak nyata dengan
kelompok hewan yang diberi jus jambu biji
dosis 25, dan 50 %, namun berbeda nyata
dengan dosis 100 %. Pada uji lanjut Duncan
terhadap lama pemberian menunjukkan rata-
rata jumlah trombosit hari ke 7 berbeda
nyata dengan hari ke 14.
Gambar 1. Pengaruh pemberian jus jambu
biji terhadap rata-rata jumlah sel eritrosit
pada mencit

Gambar 4. Pengaruh pemberian jus jambu


Gambar 2. Pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap rata-rata jumlah sel
biji terhadap rata-rata jumlah hemoglobin trombosit pada mencit
pada mencit
KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberian jus buah jambu biji dosis 25, 50


dan 100 % tidak mempengaruhi kadar
hemoglobin, jumlah sel eritrosit dan
hematokrit, tapi dapat meningkatkan jumlah
sel trombosit pada mencit putih betina.

Gambar 3. Pengaruh pemberian jus jambu


biji terhadap rata-rata jumlah
hematokrit pada mencit

47
Helmi A., et al. J. Sains Tek. Far., 18(1), 2013

DAFTAR PUSTAKA Price, A. C., & Lorraine, W.N., 1997,


Patofisiologi konsep klinis proses-proses
Gandasoebrata, R., 1999, Penuntun penyakit, (Edisi 4), Alih Bahasa : Peter
laboratorium klinik, Edisi 10,Jakarta : Anugrah. Jakarta : Penerbit Buku
Dian Rakyat. Kedokteran EGC.

Kresno, S. B., 1998, Pengantar hematologi dan Puspaningtyas, A. R., 2012, Evaluation of the
imunologi, Jakarta : Penerbit Fakultas effect of red guava (Psidiumguajava)
Kedokteran UI. fruit extract on tyrosinase activity by
spectrophotometry, International Current
Martin, & Cook., 1961, Remington’s practice of Pharmaceutical Journal, 1(5) : 92-97.
pharmacy, (12rd ed) Mack Publishing
Company, Easton, Pennsylvania. Thompson, E., 1985, Drug bioscreming
fundamental of drug evalution techniques
Mutschler, E., 1991, Dinamika obat, Edisi 5, in pharmacology, New York : Grace Way
Penerjemah : Mathilda B, Widianto & Publishing Campany.
Anna S. R. Bandung : Penerbit ITB.
Wardonal, D., 2011, Membandingkan aktivitas
Parimin., 2007, Jambu biji (Budi daya dan jambu biji (Psidiumguajava L.)
ragam pemamfaatanya), Penebar berdaging merah dan berdaging putih
Swadaya. Jakarta. terhadap waktu pembekuan darah dan
jumlah trombosit pada menci putih
betina. (Skripsi). STIFARM, Padang.

48

Anda mungkin juga menyukai