Gigi permanen muda yang terlibat dengan pulpa dan apeks yang belum tertutup
sempuna.
Untuk gigi sulung, penggunaan Kalsium Hidroksida kurang menguntungkan.
Studi kasus menunjukkan, tingkat kegagalan 64% dibandingkan dengan
penggunakaan formokresol. Mayoritas kegagalan disebabkan oleh resorpsi
internal. Kegagalan terjadi disebabkan oleh inflamasi kronis yang sudah ada.
Inflamasi kronis atau adanya bekuan darah dapat menghambat efek Ca(OH)2 pada
jaringan pulpa yang tersisa dan berdampak buruk pada hasil perawatan. Kalsium
hidroksida memiliki pH yang tinggi, sehingga dapat melukai pulpa dengan cara
memicu kaskade inflamatori.
ISI BAHAN
Di pasaran kalsiun hidroksid terdapat dalam berbagai bentuk seperti bubuk yang
penggunaannya dicampur dengan air, larutan anastesi, larutan salin, meliselulose
gliserin sampai berbentuk pasta. Disamping itu ada yang dalam bentuk pasta seperti
Pulpdent yaitu kalsium hidroksid dengan metilselulose, misalnya Calxyl yaitu bubuk
kalsium hidroksid dalam larutan Ringer, dalam bentuk pasta dengan pasta misalnya
Dycal dan terbentuk batang.
Tabel 1. Penampilan Radiografi dari pulpa setelah pemakaian bahan pada gigi molar sulung
SUMBER:
1. Fuks, A.B. Peretz B. Pediatric Endodontics: Current Concepts in Pulp Therapy for
Primary and Young Permanent Teeth. Springer. 2016.