Anda di halaman 1dari 4

BAB I

STRUKTUR DAN RAGAM PROSA FIKSI

Prosa fiksi sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa fiksi adalah lamunan kosong seorang
pengarang. Prosa fiksi adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan perasaan. Fiksi
dapat dibedakan atas fiksi yang realitas dan fiksi yang aktualitas. Fiksi realitas mengatakan:
“seandainya semua fakta, maka beginilah yang akan terjadi. Jadi, fiksi realitas adalah hal-hal
yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi. Penulis fiksi membuat para tokoh umaginatif
dalam karyanya itu menjadi hidup. Fiksi aktualitas mengatakan “karena semua fakta maka
beginilah yang akan terjadi”. Jadi, aktualitas artiynya hal-hal yang benar-benar terjadi. Contoh
roman sejarah,kisah perjalanan,biografi,otobiografi.

Prosa selalu bersumber dari lingkungan kehidupan yang dialami, disaksikan,didengar, dan
dibaca oleh pengarang. Adapun cirri-ciri prosa fiksi adalah bahasanya terurai,dapat memperluas
pengetahuan dan menambah pengetahuan,terutama pengalaman imajinatif. Prosa fiksi dapat
menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam kehidupan. Prosa fiksi melukiskan
realita imajinatif karena imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak mungkin
lepas dari imajinasi. Bahasanya lebih condong ke bahasa figurative dengan menitikberatkan
pada penggunaan kata-kata konotatif. Selanjutnya prosa fiksi mengajak kita untuk
berkontemplasi karena sastra menyodorkan interpretasi pribadi yang berhubungan dengan
imajinasi.

. Sturktus Prosa Fiksi

Unsur pembangunan prosa terdiri dari sturuktur dalam atau unsure intrinsic serta struktur
luar atau unsure ekstrinsik. Unsur intrinsic prosa terdiri dari tema dan amanat, alur, tokoh,
latar, sudut pandang, serta bahasa yang dipergunakan pengarang untuk mengekspresikan
gagasannya. Tema prosa fiksi terutama novel dapat terdiri dari tema utama serta beberapa
tema bahawan. Pada cerpen yang memiliki pengisahan lebih singkat, biasayan hanya terdapat
tema utama.Alur merupakan struktur penceritaan yang dapat bergerak maju (alur maju),
mundur (alur mundur), atau gabungan dari kedua alur tersebut (alur campuran). Pergerakan
alur dijalankan oleh tokoh cerita. Tokoh yang menjadi pusat cerita dinamakan tokoh sentral.
Tokoh adalah pelaku didalam cerita. Berdasarkan peran tokoh dapat dibagi menjadi tokoh
utama, tokoh bahawan, dan tokoh tambahan. Tokoh tercipta berkat adanya penokohan, yaitu
cara kerja pengarang untuk menampilkan tokoh cerita. Penokohan dapat dilakukan
menggunakan metode:

(a) Analitik,

(b) Dramatic,dan

(c) Kontekstual.

Tokoh cerita akan menjadi hidup jika ia memiliki watak seperti layaknya manusia. Watak tokoh
terdiri dai sifat, sikap, serta kepribadian tokoh. Cara kerja pengarang member watak pada tokoh
cerita dinamakan penokohan, yang dapat dilakukan melalui dimensi

(a) Fiksi,

(b) Psikis, dan

(c) Social.

Latar berkaitan erat dengan tokoh dan alur. Latar adalah seluruh keterangan mengenai
tempat, watu, serta suasana yang ada dalam cerita. Latar tempat terdiri dari tempat yang
dikenal, tempat tidak dikenal, serta tempat yang hanya ada dalam khayalan. Latar waktu ada
yang menunjukkan waktu dengan jelas, namun ada pula yang tidak dapat diketahui secara
pasti.

Cara kerja pengarang untuk membangun cerita bukan hanya melaui penokohan dan
perwatakan, dapat pula melalui sudut pandang. Sudut pandang adalah cara pengarang untuk
menetapkan siapa yang akan mengisahkan ceritanya, yang dapat dipilih dari tokoh atau dari
narator. Sudut pandang melalui tokoh cerita terdiri dari

(a) Sudut pandang akuan,


(b) Sudut pandang diaan,
(c) Sudut pandang campuran.
Dalam menuangkan cerita menggunakan medium bahasa, pengarang bebas menentukan
akan menggunkan bahasa nasionla, bahasa daerah, dialek, ataupun bahasa asing.
Unsur ekstrinsik prosa fiksi yaitu berupa nilai moral, nilai social, dll.

. Ragam Prosa Fiksi

. Prosa Fiksi Lama

. 1. Dongeng
Dongeng yang sering disebut juga folklore merupakan cerita rekaan yang pendek pada
umumnya mengisahkan peristiwa dengan memasukan hal-hal keajaiban dan tidak mungkin
terjadi dalam kehidupan nyata. Dongen disebut juga cerita rakyat atau cerita lisan karena pada
mulanya muncul dalam bentuk tutur yang disampaikan oleh pawing. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi.

Hal-hal yang perlu diketahui mengenai dongeng:

1. Dongeng dalam pengertian yang lebih luas merupakan pengungkapan diri manusia,
tempat mencari hiburan dan memenuhi angan-angannya.
2. Dalam Ensiklopedi Indonesia, dongeng memiliki pengertian cerita singkat tentang hal-
hal aneh dan tidak masuk akal, berbagai keajaiban dan kesaktian yang biasanya
mengisahkan dewa, raja, pangeran, dan putrid.
3. Pada umumnya, dongeng tidak diketahui pengarangnya dan terkadang hanya diketahui
nama pengumpul/penyadurnya.
4. Berdasarkan muasalnya, dongeng berasal dari bangsa Thai di Yunan, tetapi kemudian
tersebar keseluruh Asia Tenggara. Di Indonesia, dongeng tersebut tersebar dari Aceh
hingga Maluku Tenggara. Di Jawa Tengah atau Jawa Timur, dongeng juga berkembang.
Dilihat dari isinya dongeng terbagi lagi pada beberapa jenis yaitu:

 Dongeng yang Berhubungan dengan Kepercayaan (mite)

Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani Mythos yang artinya cerita dewata
tentang bumu dan segala isinya. Mite sangat berhubungan dengan kepercayaan suatu
masyarakat setelah melihat kejadian alam. Misalnya dongeng tentang gempa, gerhana
matahari, dan lain-lain. Contohnya dongeng pohon pengabul permohonan (India)
b). Dongeng yang dihubungkan dengan kenyataan alam (legenda)

Dongeng ini hasil rekaan yang dicari-cari setelah melihat keadaan alam yang menyerupai
sesuatu, misalnya gunung yang menyerupai perahu terbalik, batu karang yang menyerupai
kapal, dan lain-lain.

 Dongeng yang Berhubungan dengan Kepahlawanan (Sage)


Sage merupakan cerita yang bersandar pada fakta sejarah, walaupun tidak menjamin
bahwa itu sejarah. Dongeng ini sering menceritakan asal-usul sesuatu yang ada dalam
sejarah. Misalnya dongeng Loro Jongrang dan Ken Arok.

 Dongen yang Berhubungan dengan Kehidupan Binatang (Fable)


Fable adalah cerita tentang binatang yang seakan-akan berlaku sebagai manusia. Tokoh-
tokoh dalam cerita itu adalah binatang tapi karakter seperti kecerdikan, kemalasan, dan
sebagainya adalah gambaran simbolik tentang manusia. Fable banyak mengandung
ajaran bagi hidup manusia, terutama untuk anak-anak. Dongeng tersebut misalnya
Kancil dan Buaya, Kancil dan Siput, Harimau dan panggung sapi, dan lain-lain.

Fungsi Fabel
Fabel sering digunakan sebagai cerita dalam rangka mendidik masyarakat.
Misalnya dalam cerita Kelinci dan Kura-kura, amanat yang dapat dipetik adalah jangan
sekali-kali berbuat sombong. Karena kesombongan bukan senjata yang tepat untuk
memenangkan kejuaraan.

Anda mungkin juga menyukai