Anda di halaman 1dari 2

1

1. Market Value Added


Market Value Added merupakan pengukuran kinerja eksternal, atau bagaimana pasar
mengevaluasi kinerja perusahaan. Jika EVA disebut sebagai metrik kinerja maka MVA
lebih merupakan metrik kekayaan yang mengukur nilai perusahaan dari waktu ke waktu.
MVA juga dikembangkan oleh Stern Stewart Consultacy Firm. MVA merupakan selisih
antara nilai pasar dari perusahaan dengan total modal yang dinvestasikan oleh perusahaan:

MVA= market value - invested capital

Menurut S. David Young (2001:29), market value adalah Nilai dari sebuah perusahaan
yang didefinisikan sebagai total nilai klaim terhadap asset yang dimiliki atau sama dengan
nilai pasar dari keseluruhan asset-asset yang dimiliki perusahaan. Atau lebih mudahnya,
market value merupakan penjumlahan dari nilai pasar dari modal perusahaan dan nilai
pasar dari hutang. market value mengukur kekayaan yang diakumulasi perusahaan dari
waktu ke waktu untuk pemegang saham.
Menurut S. David Young dan O’Bryne (2001:29) Market value added menggambarkan
bagaimana kesuksesan manajer dalam menginvestasikan modal yang telah dipercayakan
kepada mereka. Jadi market value added itu sendiri merupakan cerminan atas nilai wajar
dari keseluruhan hutang dan modal yang dikapitalisasi. Semakin besar MVA, maka
semakin baik. Sedangkan, MVA yang negatif berarti nilai dari investasi yang dilakukan
oleh manajer lebih kecil dari nilai modal yang dikontribusikan pasar modal terhadap
perusahaan. Market Value Added mencerminkan ekspetasi pemegang saham terhadap
perusahaan dalam menciptakan kekayaan di masa yang akan mendatang.
Secara teoritis, market value added dalam suatu waktu adalah sama dengan seluruh modal
yang dikapitalisasi ditambah atau dikurangi NPV dari seluruh EVA di masa yang akan
datang (future EVA). Oleh karena itu, market value dapat dimaksimumkan dengan
memaksimumkan present value of future Economic Value Addeds. Maka dari itu jika kita
memproyeksikan EVA per tahun ke masa yang akan datang dan mendiskontokan proyeksi
tersebut ke dalam present value, pada cost of capital, kita akan mendapatkan estimasi
market value added yang dicipta.

2. Tobin’s Q
Secara sederhana, Tobin’s q adalah pengukur kinerja dengan membandingkan dua
penilaian dari asset yang sama. Tobin’s q merupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaan
yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise value)
terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan (Fiakas, 2005). Apabila perusahaan
memiliki nilai lebih besar dari nilai dasar sebelumnya, maka akan memiliki biaya untuk
meningkatkan kembali, dan laba kemungkinan akan didapatkan. Berdasarkan pemikiran
Tobin, bahwa insentif untuk membuat modal investasi baru adalah tinggi ketika surat
berharga (saham) memberikan keuntungan di masa depan dapat dijual dengan harga yang
2

lebih tinggi dari biaya investasinya (Fiakas, 2005). Tobin’s Q memegang peranan penting
dalam berbagai aspek keuangan perusahaan untuk menerangkan berbagai fenomena
perusahaan, seperti perbedaan cross-sectional pada investasi dan diversifikasi keputusan
(Jose, Nichols dan Steens,1986 serta Malkiel, Furstenberg, dan Watson, 1979), hubungan
antara managerial equity ownership dan firm value (McConnell dan Servaes, 1990) dan
Morck, Shleifer, dan Vishny, 1988), hubungan antara kinerja manajerial dan tender offer
gains (Lang, Stulz, dan Walkling, 1989), dan financing, dividend, dan compensation
policies (Smith dan Watts, 1992). Meskipun demikian, penggunaan Tobin’s Q dalam
analisa pembuatan keputusan di perusahaan hanya sedikit. Hal ini disebabkan karena
penggunaan Tobin’s Q kurang familiar dan ketersediaan serta keakuratan data Q sangat
terbatas dibandingkan dengan variabel keuangan lain seperti beta. (Pruitt dan Stephen
W,1994). Pada dasarnya Tobin’s Q (Q) adalah market value dari saham yang beredar dan
hutang perusahaan terhadap replacement cost aset perusahaan. Namun karena data
perusahaan yang sulit diperoleh, beberapa peneliti berusaha merumuskan Q dengan
melakukan beberapa perhitungan penting, seperti Lindenberg dan Ross (1981), Lang dan
Litzenberger (1989) serta Pruitt dan Stephen W (1994).

Tobin’s Q = Market Value of The Firm / Replacement Value of Asset


Market Value = Equity + Debt + Preferred Stock
Replacement Value of Asset = Plant + Equipment + Inventories

3. Enterprise Value
Enterprise Value, or EV for short, is a measure of a company's total value, often used as a
more comprehensive alternative to equity market capitalization. The market capitalization
of a company is simply its share price multiplied by the number of shares a company has
outstanding. Enterprise value is calculated as the market capitalization plus debt, minority
interest and preferred shares, minus total cash and cash equivalents. Often times, the
minority interest and preferred equity is effectively zero, although this need not be the case.

EV = market value of common stock + market value of preferred equity + market value of
debt + minority interest - cash and investments.

Anda mungkin juga menyukai