Anda di halaman 1dari 8

A.

Judul
Suhu dan Kalor

B. Tujuan
Menyajikan hasil percobaan tentang suhu dan kalor mencakup pemuaian zat karena
pengaruh kalor.

C. Metodologi percobaan
1. Tempat dan Waktu
a. Tempat : Laboratorium IPA, FMIPA UNY.
b. Hari dan Tanggal : Rabu, 25 September 2019
c. Waktu : Pukul 09.20 – 11.00
2. Alat dan Bahan
a. Percobaan pemuaian zat padat
1) Dasar statif
2) Batang statif
3) Penggaris logam
4) Penunjuk khusus
5) Pipa besi
6) Penghubung slang
7) Slang silikon
8) Plastisin
9) Pembakar spiritus
10) Klem universal
11) Labu erlenmeyer
12) Termometer
13) Air
b. Percobaan pemuaian zat cair
1) Labu erlenmeyer
2) Plastisin
3) Pipa kaca
4) Bak plastik
5) Termometer
6) Pembakar spiritus
7) Kaki tiga
c. Percobaan pemuaian gas
1) Dasar statif
2) Batang statif
3) Labu erlenmeyer
4) Slang transparan
5) Plastisin
6) Pipa plastik transparan
7) Penghubung slang
8) Slang silikon
9) Pemegang manometer U
10) Klem universal
11) Termometer
12) Air

3. Langkah Percobaan
a. Percobaan Pemuaian Zat Padat

Menyiapkan alat dan bahan.

Merakit alat sesuai desain percoabaan.

Mengisi labu erlenmeyer dengan air dan kemudian dipasang


pada klem universal.

Melakukan kalibrasi penunjuk khusus dengan menekan sedikit


jarum kenunjuk ke pipa besi.

Meletakkan penggaris untuk mengukur panjang


pipa besi.

Menyalakan pembakar spiritus dan meletakkannya dibawah


labu erlenmeyer.

Mengamati pergerakan jarum penunjuk


khusus.

Membaca nilai yang ditunjuk oleh penujuk khusus dan


mencatat data hasil pada tabel.
b. Percobaan Pemuaian Zat Cair

Menyiapkan alat dan bahan.

Mengisi labu erlenmeyer dengan air sampai.

Menyumbat labu erlenmeyer yang telang dilengkapi termometer menggunakan plastisin .

Memberi tanda permukaan zat cair pada pipa kaca.

Memanaskan air diatas pembakar spiritus, dengan mengamati kenaikan suhu zat cair.

Mencatat hasil percobaan pada tabel.

c. Percomaan Pemuaian Gas

Menyiapkan alat dan bahan.

Merakit alat sesuai dengan desain percobaan.

Mengisi manometer U dengan air sampai kira-kira setengah pipa.

Membaca suhu gas sebelum dipanaskan.

Memanaskan labu erlenmeyer dengan pembakar spiritus.

Mencatat perubahan tinggi air pada manometersetiap kenaikan 1 ⁰C.


D. Desain Percobaan
1. Percobaan Pemuaian Zat Padat

2. Percobaan Pemuaian Zat Cair


3. Percobaan Pemuaian Gas

E. Data Hasil Percobaan


1. Pemuaian Zat Padat
Panjang Akhir
No. Nama Logam Suhu (⁰ C) Panjang Awal (cm)
(cm)
58 50,01
1. Pipa Besi 61 50 50,015
64 50,02

2. Pemuaian Zat Cair


No. Zat Cair Waktu (s) Kenaikan (mL)
30 0,3
60 1,0
1. Air 90 1,9
120 2,9
150 3,9
3. Pemuaian Gas
No. Diameter awal (cm) Δt (⁰ C) ΔX (cm)
1 3
2 3,5
1. 0,8 3 4
4 4,3
5 4,5
H. Kesimpulan

I. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan upaya manusia dalam memanfaatkan kalor dalam kehidupan sehari-hari!
Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada termos, seterika, panci,
dan alat-alat dapur lainnya.
a. Pemanfaatan Kalor Pada Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap
panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor
pada termos, yaitu dengan cara:

1. permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak
yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan
radiasi kembali ke dalam termos.
2. dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor
secara konduksi.
3. ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi
dan agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi.
b. Pemanfaatn Kalor Pada Setrika
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan
kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan
seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator.
c. Pemanfaatan Kalor Pada Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini
untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang
bersifat isolator untuk menahan panas.
d. Pemanfaatan Kalor Pada Lemari Pendingin (Kulkas)
Penurunan suhu dalam kulkas disebabkan oleh penguapan freon yang mengalir
dalam pipa yang melewati kulkas. Apabila freon menguap dalam pipa yang terletak
di dalam ruang pembeku, maka freon akan menyerap kalor dari ruang pembekuan.
Pompa listrik mengalirkan freon yang sudah dimampatkan melalui pipa. Freon
melepaskan kalor, terjadi pengembunan. Freon berubah wujud dari gas ke cair.
Pada waktu pengembunan, sirip pipa di bagian belakang terasa panas. Freon cair
dialirkan ke dalam ruang pembekuan. Freon menyerap kalor, mengakibatkan
suhunya menjadi turun. Uap freon terus dialirkan dan keluar ruang pembekuan,
kemudian dimampatkan lagi. Dan seterusnya secara berulang-ulang.

2. Jelaskan bagaimana supaya energi panas dari matahari dapat digunakan secara optimal
oleh manusia!
Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan
matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi
sel surya atau sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan untuk
mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak (kompor surya), dan
memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya
matahari menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dengan teknologi sel
surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi energi listrik yang bisa digunakan
untuk berbagai hal.
Dengan potensinya yang sangat besar tersebut, energi surya diyakini menjadi
sumber energi utama di masa depan. Apalagi dengan beberapa keunggulan energi surya
seperti energi surya merupakan sumber yang hampir tak terbatas dan ramah
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai