Anda di halaman 1dari 24

Pengertian menuntut ilmu

Bahasa : al-‘ilmu Bahasa Arab berarti


mengetahui, tahu/pengetahuan
Istilah : pemahaman tentang hakikat
sesuatu
Adapun hukum mencari ilmu adalah
fardhu ‘ain atau wajib
Semangat Menuntut Ilmu

 Artinya : “Dan tidak sepatutnya orang-orang


mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang).
Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara
mereka tidak pergi untuk memperdalam
pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”.
(QS. At Taubah/9 : 122)
Kandungan At-Taubah:122
 Terdapat 2 golongan dalam ayat tersebut yaitu golongan
yang perang dan golongan yang tetap tinggal untuk
mencari ilmu.
 Hendaknya adalah pembagian tugas dan fungsi dalam
suatu kelompok
 Kewajiban menuntut ilmu dalam keadaan apapun
 Menuntut ilmu diluar daerah hendaknya ketika selesai
studi kembali ke daerah asal dan mengajarkan pada
warga desa atau minimal keluarga
Asbabun nuzul
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Hatim dari ‘Ikrimah
bahwa ketika turun ayat At-taubah : 39 yang
berbunyi ”jika kamu tidak berangkat (berperang),
niscaya Allah akan menghukummu dengan adzab
yang pedih...”. Padahal waktu itu ada sejumlah
orang yang tidak ikut berperang karena sedang
berada di padang pasir untuk mengajar agama
pada kaumnya, maka orang-orang munafik
mengatakan “ ada beberapa orang di padang pasir
yang tinggal(tidak berperang). Celakalah mereka
itu.” maka turunlah QS At-Taubah: 122
Pahala kedua golongan dalam
at Taubah 122
Keduanya memiliki pahala jihad fi sabilillah dengan
alasan:
1. Golongan pertama karena berperang membela
agama ALLah
2. Golongan kedua karena mengemban tugas yaitu:
Memperdalam ilmu agama
Menjaga golongan lemah yang ditinggalkan
Mengajarkan ilmu pada generasi muda
Memberi peringatan/pelajaran bagi gol.pertama
bila telah kembali dari berperang
Hadits tentang menutut ilmu
‫م من خرج‬.‫قال رسول هللا ص‬: ‫عن انس رضي هللا عنه‬
‫في طلب العلم كان في سبيل هللا حتي يرجع‬
“ dari Anas RA diriwayatkan: Rasulullah
bersabda “ Barang siapa keluar rumah)
dengan tujuan mencari ilmu, maka ia
berada di jalan Allah hingga ia kembali
(HR At-Thirmidzi)
Gambaran Rosulullah tentang pencari
ilmu/pelajar
Bagai air hujan yang menyirami bumi, maka bumi
itu ada 3 macam keadaan:
1. Tanah tandus yg tidak menyerap air dan tk bisa
menumbuhkan tanaman
2. Tanah yang bisa menyerap air namun tak bisa
menumbuhkan tanaman
3. Tanah subur yang menyerap air dan
menumbuhkan tanaman
“sebagai orang berilmu bersikaplah layaknya orang
berilmu bukan seperti orang awam yg tak berilmu”
Kewajiban muslim terhadap ilmu
1. Menuntut atau mempelajari ilmu
‫س َّه َل هللاُ بِ ِه طَ ِر ْيقًا اِلَى ا ْل َجنَّ ِة ـ‬ ُ ‫سلَ َك طَ ِر ْيقًا يَ ْلتَ ِم‬
َ ‫س فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬ َ ْ‫َمن‬
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut
ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga.” (HR. Muslim).

2. Mengamalkan ilmu
‫الُعلم بال عمل كا الشجر بال الثمر‬
Ilmu tanpa amal ibarat pohon tak berbuah
3. Mengajarkan ilmu atau
menybarluaskannya
‫بلغوا عني ولو اية‬
Sampaikanlah (ilmu) dariku (Muhammad)
walaupun satu ayat
Balasan tidak mengamalkan ilmu
Dari Usamah bin Zaid: Aku pernah mendengar
Rasulullah bersabda: pada hari kiamat akan ada
seorang yang didatangkan kemudian dilempar ke
neraka. Isi perutnya terburai sehingga berputar-putar
seperti penggilingan. Penduduk neraka berkumpul
mengerumuni dan bertanya: wahai fulan apakah yang
terjadi pada dirimu?bukankah dulu engkau
memerintahkan kami amar ma’ruf nahi munkar?. Dia
menjawab: ya dulu saya memerintah kalian amar
ma’ruf nahi munkar tapi aku sendiiri tidak
melakukan kema’rufan dan banyak berbuat
kemunkaran”
Usaha mempertahankan agama

Perang (tenaga)
Pena
Materi
Kedudukan Orang yang Berilmu
Dimudahkan jalan ke surga
Diangkat derajatnya lebih tinggi dibanding
manusia lain
Belajar 1 ayat Kitabullah berpahala 100 rakaat
sholat sunnah
Belajar 1 bab Kitabullah berpahala 1000 rokaat
sholat sunnah
Mendapat naungan Allah di hari kiamat
Setiap langkah menuju majlis ilmu bernilai
pahala
PATUH PADA ORANG TUA dan
GURU

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS. Al Isra’ : 23)
Kandungan ayat al-Isra’: 23
Larangan menyekutukan Allah
Perintah berbakti pada orang tua
Birrul walidain diterapkan dengan tidak
mengatakan kata “ah” atau kata penolakan
semisalnya
Tidak boleh membentak keduanya
terutama ketika mereka telah lanjut usia
Katakanlah perkataan yang baik
Hadits tentang birrul walidain
‫م‬.‫ سألت رسول هللا ص‬:‫عن عبد هللا ابن مسعود رضي هللا عنه قال‬
‫بر‬:‫ ثم اي ؟قال‬, ‫ الصالة على وقتها‬: ‫اي العمل احب الى هللا تعالى؟‬
‫ الجهاد في سبيل هللا‬: ‫ ثم اي؟قال‬, ‫الوالدين‬

“ Dari Abdulah bin Mas’ud diriwayatkan: saya


bertanya pada Rasulullah: amal apa yang dicintai
Allah? Beliau menjawab: sholat tepat waktu, (saya
bertanya)kemudian apalagi? Beliau menjawab:
birrul walidain (kemudian saya bertanya lagi)
kemudian apa? Beliau menjawab: jihad
fisabilillah” (HR Bukhari Muslim)
Kandungan Hadits abdullah bin Mas’ud
3 amal yang utama:
Sholat tepat waktu
Birrul walidain
Jihad fisabilillah

Dari ketiganya urutan terataslah yang


menempati pososisi amal yang paling
utama.
Orang Tua
1. orang yang melahirkan,
2. mendidik,mengasuh dan menyusui
3. mertua
Artinya:”Keridaan Allah tergantung pada
keridaan orang tua dan kemurkaan Allah
tergantung pula pada kemurkaan
keduanya.” (HR. Tabrani).
KISAH-KISAH TELADAN
 Ibnu Thahiral-Maqdisy berkata : ”Aku dua kali
kencing darah dalam menuntut ilmu hadits, sekali di
Baghdad dan sekali di Mekkah. Aku berjalan
bertelanjang kaki di panas terik matahari dan tidak
berkendaraan dalam menuntut ilmu hadits sambil
memanggul kitab-kitab di punggungku”.
Al-Imam an Nawawy setiap hari membaca 12 jenis
ilmu yang berbeda (Fiqh, Hadits, Tafsir, dsb..)
Ibnul Jahm membaca kitab jika beliau mengantuk,
pada saat yang bukan semestinya. sehingga beliau
bisa segar kembali.
Mbah Kholil Bangkalan, Madura beliau pindah ke
Pondok Pesantren Kebon Candi,Pasuruan dan juga
menjadi santri di tempat Kiai Nur Hasan yang
masih termasuk familinya di Sidogiri.
Jarak antara Keboncandi dan Sidogiri sekitar 7
Kilometer. Tetapi, untuk mendapatkan ilmu, Mbah
Cholil muda rela melakoni perjalanan yang terbilang
lumayan jauh itu setiap harinya. Di setiap
perjalanannya dari Keboncandi ke Sidogiri, beliau tak
pernah lupa membaca Surah Yasin. Ini dilakukannya
hingga dalam perjalanannya itu bisa khatam berkali-
kali.
Ismail bin Zaid dalam semalam menulis 90 kertas
dengan tulisan yang rapi.
Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisiy telah
menulis/menyalin lebih dari 2000 jilid kitab-kitab.
Jika senggang, dalam sehari bisa menyelesaikan
salinan 9 buku. Jika sibuk dalam sehari menyalin 2
buku.
Ibnu Thahir berkata: ”saya menyalin Shahih al-
Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abi Dawud 7
kali dengan upah, dan Sunan Ibn Majah 10 kali”.
Ibnul Jauzy dalam setahun rata-rata menyalin 50-60
jilid buku
Thomas Alfa Edison
Masa kecil - Ia lahir di Milan, Ohio, Amerika
Serikat pada tanggal 11 Februari 1847. Pada
masa kecilnya di Amerika Serikat,Edison selalu
mendapat nilai buruk di sekolahnya. Oleh
karena itu ibunya memberhentikannya dari
sekolah dan mengajar sendiri di rumah. Di
rumah dengan leluasa Edison kecil dapat
membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai
mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri.
TUGAS KELOMPOK
1. Buatlah kelompok dengan pasangan teman duduk
kalian
2. Pelajarilah materi menuntut ilmu dan berbakti
kepada orang tua
3. Pelajarilah QS At-Taubah : 122
4. Tulislah terjemah QS At-Taubah : 122 secara
keseluruhan dan secara perkata (1 kelompok 1
jawaban)
5. Hafalkanlah terjemah tersebut dalam waktu 60
menit

Anda mungkin juga menyukai