Anda di halaman 1dari 9

Kisah-Kisah Perjuangan Para Ulama dalam Menuntut Ilmu dan

Hikmah di Dalamnya

ETH 101

Fina Amalia
(10001304)
finaamalia86@gmail.com

Department of Islamic Studies


International Open University
The Gambia
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Topik

Diriwayatan dari Abu Darda’ radhiyaallahu ‘anhu, dia berkata, “aku

mendengar Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang melalui suatu

jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan ke surge. Sesungguhnya para

malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena mereka ridho atas apa

yang ia lakukan. Orang yang berilmu akan dido’akan untuknya ampunan oleh yang ada di langit

maupun yang ada dibumi sampai ikan yang ada dalam lautan. Keutamaan orang yang berilmu

dengan orang yang beribadah adalah seperti keutamaan bulan dengan seluruh bintang. Para

ulama adalah pewaris nabi, dan nabi tidak pernah mewariskan dinar maupun dirham, tetapi

mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya, ia telah mendapatkan bagian yang

sangat besar.”{Diriwayatkan Abu Daud, At-tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad}.

Rasulallahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫علَى ُك ِل ُم ْسلِم‬ َ ‫طلَبُ الع ِْل ِم فَ ِر ْي‬


َ ٌ ‫ضة‬ َ

“Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim.”{Shohih Al-Jami’}

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ilmu hanya akan didapat dengan belajar.

Kesabaran dan kemurahan hati hanya akan didapat dengan bersungguh-sungguh. Barang siapa

yang menginginkan kebaikan, akan diberikan kepadanya, barangsiapa yang menjaga dirinya

dari kejelekan, ia akan dilindungi.” {Shohih Al-Jami’}

1
B.Rumusan Topik

Adapun batasan pembahasan pada makalah ini tertuang pada pernyataan berikut :

1.Pentingnya niat yang benar dalam menuntut ilmu

2.Pentingnya mengambil ilmu dari para ulama

3.Kisah-kisah para ulama dalam menuntut ilmu

4.Hikmah didalam kisah-kisah ulama menuntut ilmu

C.Tujuan Pembahasan Topik

Adapun tujuan dalam pembahasan topik ini adalah agar:

1.Mengetahui pentingnya niat yang lurus dalam menuntut ilmu

2.Mengetahui pentingnya menuntut ilmu

3.Mengetahui kisah-kisah perjuangan para ulama dalam menuntut ilmu yang sangat berat

4.Mengambil hikmah dibalik kisah-kisah para ulama

5.Menumbuhkan rasa semangat dalam menuntut ilmu

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pentingnya Niat yang Benar dalam Menuntut Ilmu

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulallahu

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mempelajari satu ilmu untuk

mengharapkan ridha Allah, sedang ia mempelajarinya untuk mengharapkan kenikmatan dunia,

ia tidak akan mencium bau surge pada hari kiamat.”{Diriwayatkan Abu Daud}

Dari hadits ini penting bagi kita untuk selalu intropeksi diri dalam setiap ibadah, terutama dalam

menuntut ilmu, jangan sampai niat kita karena dunia. Untuk selalu menjaga niat dan semangat

dalam menuntut ilmu maka penting pagi kita mengetahui kisah-kisah keteladanan para ulama

dalam menuntut ilmu.

B.Pentingnya Mengambil Ilmu dari Para Ulama

Para ulama kita terdahulu telah berjuang keras untuk berkhidmat kepada agama

yang mulia ini dan membela Sunnah Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka

mengerahkan segala kemampuan untuk menuntut ilmu. Para ulama adalah pewaris nabi,

sehingga penting bagi kita untuk mengambil ilmu yang merupakan warisan yang mulia.

Allah ta’ala berfirman : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat

menjaga dirinya.”{At-Taubah: 122}

3
C.Kisah-Kisah Para Ulama dalam Menuntut Ilmu

Banyak sekali kisah-kisah perjuangan para ulama kita terdahulu dalam m

enuntut ilmu syar’i.Berikut akan dipaparkan hanya beberapa kisah saja yang insyaa Allah akan

kita ambil hikmah didalamnya.

1.Imam Sufyan Ats-Tsauri dan Rasa Lapar

Dia adalah Abu Abdullah Sufyan bin Sa’id bin Masruq bin Habib. Beliau dari

kalangan tabi’uttabi’in. Lahir pada tahun 97 H. Para ulama sepakat untuk mensifatkan dia

sebagai orang yang menonjol dalam ilmu hadits dan fiqih.Sifatnya: wara’, zuhud, sederhana,

baik tutur katanya.

Diriwayatkan dari Abul Mun’im bin Umar, dari Ahmad bin Muhammad bin

Zaid, dari Abu Rifa’ah Al-Adawi, dari Ibrahim bin Syarif, dari Sufyab bin Uyainah, “Sufyan

Ats-Tsauri pernah merasa sangat lapar. Sudah tiga hari ia tidak makan apa pun. Ketika dia

melewati sebuah rumah yang kebetulan ada pesta didalamnya, dia terdorong ingin pergi kesana,

Namun Allah ta’ala menjaganya dan ia pergi ke rumah putrinya. Putrinya menyuguhkan roti

yang bulat pipih.

2.Syu’bah bin Al-Hajjaj Kehabisan Uang dalam Menuntut Ilmu

Syu’bah bin Al-Hajjaj bin Ward Al-Hujjah Al-Hafizh Syaikhul Islam Abu

Bastham Al-Azdi Al-Atki berwala’ kepada Al-Wasithi.Dia tinggal di Bashrah sebagai ahli

hadits.Ibnu Al-Madini berkata : “ Dia meriwayatkan sekitar 2.000 hadits.

Hamzah bin Ziad Ath-Thusi berkata: “Aku mendengar kalau Syu’bah adalah

orang yang gagah dan telah kering kulitnya karena beribadah.Abdurrahman bin Yunus Al-

4
Mustamili berkata: “Aku mendengar Ibnu Uyainah berkata: “Aku mendengar Syu’bah berkata:

“Orang yang mencari hadits akan mengalami kebangkrutan materi. Aku telah menjual baskom

ibuku seharga tujuh dinar.”

3.Al-Hafidz Ibnu An-Najjar dalam Menuntut Ilmu Selama 27 tahun

Ibnu An-Najjar adalah seorang hafizh, imam yang cerdas, ahli sejarah pada

zamannya, dan seorang ahli hadits dari Irak. Muhibbudin Abu Abdullah Muhammad bin

Mahmud bin Al-Hasan bin Hibatullah bin Mahasin bin An-Najjar Al-Baghdadi, seorang penulis,

lahir pada tahun 578 H.

Ibnu Assa’i berkata: “Perjalanan Ibnu An-Najjar selama 27 tahun dan jumlah

gurunya ada 3.000 syaikh.Dia mengarang Bab “Kitab Al-Qomarul Munir” dalam kitab Al-

Musnad Al-Kabir, dan menyebutkan seluruh sahabat dan hadits yang mereka riwayatkan.

4.Ibnu Jandal Al-Qurthubi dan Semangatnya dalam Mendatangi Majelis Ilmu

Bahwasannya Ibnu Jandal Al-Qurthubi berkata: “Saya pernah belajar kepada

Ibnu Mujahid. Suatu hari saya mendatanginya sebelum fajar agar saya bisa duduk lebih dekat

dengannya. Ketika saya sampai gerbang pintu yang menghubungkan ke majelisnya, saya dapati

pintu itu tertutup dan saya kesulitan membukanya. Saya berkata dalam hati, “SubhaanAllah, saya

sudah datang sepagi ini tapi tetap saja tidak bisa duduk didekatnya”. Kenudian saya melihat

sebuah terowongan disamping rumahnya. Saya membuka dan masuk kedalamnya. (Itu adalah

sebuah terowongan didalam tanah, saya masuk agar bisa sampai ke ujung terowongan hingga

keluar darinya menuju ke majelis ilmu). Ketika sampai dipertengahan terowongan yang semakin

menyempit, saya tidak bisa keluar ataupun kembali. Maka saya mencoba melebarkan

terowongan selebar-lebarnya agar bisa keluar. Pakaian saya terkoyak, dinding terowongan

5
membekas ditubuh saya, dan sebagian daging saya terkelupas. Allah menolong saya untuk bisa

keluar darinya, mendapatkan majelis syaikh dan menghadirinya. Sementara saya dalam keadaan

yang memalukan.

D.Hikmah Kisah-Kisah Ulama didalam Menuntut Ilmu

Terdapat banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kisah-kisah perjalanan

ulama dalam menuntut ilmu diatas.Diantaranya adalah:

1.Niat mereka karena Allah ta’ala yang menjadikan mereka kuat dan semangat dalam menuntut

ilmu.

2.Hausnya mereka akan ilmu agama, sebagai bekal diakhirat.

3.Pengorbanan mereka baik harta maupun tenaga yang luar biasa, yang patut kita contoh.

4.Mereka tidak pernah bosan didalam menuntut ilmu, bahkan sampai mereka wafat mereka terus

menuntut ilmu.

5.Karena sebab pengorbanan yang besar menjadikan mereka menghasilkan karya-karya yang

besar juga, yang bermanfaat bagi manusia setelahnya.

6
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Allah subhaanahu wa ta’ala telah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu agama.

Ilmu yang menjadikan manusia mengenal Rabb nya. Ilmu yang menjadikan manusia selamat

didunia dan diakhirat. Ilmu agama yang sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah

shallallahu alaihi wa sallam dan berdasarkan pemahaman para sahabatnya.

Telah banyak teladan dari para ulama kita, bagaimana kegigihan mereka didalam

mencari ilmu. Dari buwaian hingga liang lahat. Semangat yang membara yang tidak lain

tujuannya hanya mengharap wajah Allah ta’ala.

Semoga Allah meridhai dan menjadikan mereka orang-orang yang diridhai,

menjadikan surga sebagai tempat kembalinya. Semoga Allah ta’ala mengumpulkan kita dan

mereka bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di Jannah-Nya.

7
REFERENSI

{1} Majid Al-Bankani, Abu Anas (2004).Rihlatul Ulama fi Thalabil Ilmi. Abu Thohir Al-

Padangi. Perjalanan Ulama Menuntut Ilmu. (2007, Mei). Jakarta: Darul Falah.

{2} Purnama, Yulian. (2013, 16 November). Meneladani Semangat Para Ulama dalam

Menuntut Ilmu. Diambil dari: https://muslim.or.id /18868-meneladani-semangat-para-ulama-

dalam-menuntut-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai