Anda di halaman 1dari 42

i

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................iii

KATA PENGANTAR..................................iv

ISI BUKU KULTUM

4 Tingkatan Manusia.................................1

Siksa Kubur...............................................4

Menuntut Ilmu Menuju Surga.....................7

Humornya Rasulullah...............................11

Sedekah Tidak Sekedar Uang Saja.........13

Istiqomah Dalam Berhijrah.......................18

Pintu-Pintu Spesial Menuju Surga...........24

BIOGRAFI PENULIS.................................vi

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt. yang


telah membantu kami dalam menyelesaikan
buku kultum ini. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada nabi kita
tercinta Nabi Muhammad SAW. karena
dengan ilmu dan tuntunannya, kami bisa
mengikuti pedoman kami yaitu Al-Qur’an
dan mencontoh segala sunnah yang Ia
lakukan.

Alhamdulillah telah selesai dibuatnya


buku kumpulan kultum ini. Kegiatan yang
telah dilakukan selama satu tahun ini bisa
membantu kami dalam memilih materi-
materi kultum yang terbaik selama dua
semester.

Dengan ini kami dari Divisi


Keagamaan dan Budi Pekerti SAMBA ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua
siswa yang telah mengikuti kegiatan kultum
selama bersekolah di SMA Mutiara Bunda.
Semoga dengan adanya buku ini, bisa
menginspirasi siswa lainnya dalam
pemaparan materi kultum dan bisa
bermanfaat dalam menyebarkan
wawasannya.

Aamiin YRA.
4 TINGKATAN MANUSIA
Haikal X Honest

Manusia diciptakan dengan berbagai


macam rezeki dan kelebihan. Melihat
sekitar kita, pasti ada orang yang memiliki
kelebihan yang lebih dibanding kalian
misalkan, jabatan nya bagus, fisik nya kuat,
cukup secara material, makan, lebih pintar,
dan lainnya. Namun Rasulullah pernah
berkata, Manusia itu mempunyai 4
tingkatan:

1. Ilmu dan harta: Mereka adalah orang


sudah kaya dia memakai harta nya di jalan
Allah, tentu itu merupakan pahala yang
berlimpah

2. Ilmu tanpa harta: Walaupun harta tidak


mencukupinya mereka tetap mencari ilmu.

1
Pahala nya akan sama seperti yang
memiliki harta.

3. Harta tanpa ilmu: Orang nya sudah kaya


atau memiliki kecukupan yang lebih, tetapi
Ia tidak tahu mana haram dan halal, tidak
tahu yang baik dan benar, bahkan dia
memakai kekayanan nya untuk melakukan
maksiat atau perbuatan buruk lainnya.
Padahal sudah diberikan kecukupan oleh
Allah, malah di sia-siakan.

4. Tanpa ilmu tanpa harta: Jika ada orang


seperti ini dia sudah miskin tidak sholat,
kerjaan nya maksiat, dan melakukan hal
yang tidak di jalan Allah, lalu dia melihat
orang yang seperti di bicarakan di nomor
tiga dan dia berkata "jika aku memiliki harta
seperti dia, aku akan melakukan yang
sama"
berarti dosa nya sama besar dengan yang
ketiga.

Semoga kita tetap menjadi orang yang


selalu bersyukur dan terus mencari ilmu di
jalan Allah Swt. Aamiiin.
SIKSA KUBUR
Prana X Honest

Di alam kubur, manusia akan ditanya


oleh malaikat mengenai semua hal yang
kita telah lakukan di dunia. Di alam kubur
juga ada yang disebut ‘siksa kubur’ yaitu
balasan untuk manusia atas segala maksiat
yang pernah dilakukannya. Berikut adalah
hadits- hadits yang berkaitan dengan siksa
kubur:

1. “Mintalah perlindungan kepada Allah dari


siksa kubur, sebab siksa kubur adalah hal
yang benar.” (HR. At-Tabrani)
2. Rasulullah Bersabda : “Jika salah
seorang di antara kalian selesai tasyahud
akhir (sebelum salam), mintalah
perlindungan pada Allah dari empat hal:
[1] siksa neraka
jahannam, [2] siksa kubur, [3]
penyimpangan ketika hidup dan mati, [4]
kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR.
Muslim)
3. Disebutkan dalam sebuah hadis, dari
‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
“Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi
bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap
malam, maka Allah akan menghalanginya
dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan
surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang
dari siksa kubur). Dia adalah salah satu
surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa
membacanya setiap malam, maka ia
telah memperbanyak dan telah berbuat
kebaikan.” (HR. An Nasai)
4. “Sesungguhnya sedekah itu akan
mengurangi kepanasan (siksaan) kubur
dari yang selalu memberi sedekah; dan
bahwa sesungguhnya seseorang mu’min
itu akan dapat bernaung di bawah
naungan sedekahnya di hari Kiamat.”
(HR. At-Tabhrani)
5. Dalam sebuah hadis disebutkan,
“Seseorang yang mati itu akan disiksa
dalam kuburnya karena dia ditangisi
(sewaktu kematiannya) sebab itu
wasiatlah diwaktu hampir kematian agar
keluarga tidak ada yang menangisi
dengan cara menampar-nampar pipi dan
mengoyak-ngoyakkan baju sebagai
bentuk rasa kehilangan yang dalam atas
kematiannya. Akan tetapi tidaklah
mengapa kalau menangis biasa saja.”
(HR. Al – Bukhari & Muslim)
MENUNTUT ILMU MENUJU SURGA
Titan X Honest

Ibnu Rajab pernah menyimpulkan,


menuntut ilmu agama adalah jalan menuju
surga. Bagaimana bisa demikian?

Ketika membahas hadits dari Abu


Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari


ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no.
2699). Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah
berkata, “Seharusnya setiap penuntut ilmu
berusaha untuk meraih manfaat dari ilmu
diin. Karena ilmu itu akan mengantarkan
pada Allah dan
mempelajari ilmu adalah jalan yang paling
singkat menghadap-Nya.

Siapa yang menempuh jalan dalam


menuntut ilmu dan tidak berhenti dalam
mencari ilmu, maka ia akan dihantarkan
pada Allah dan dimudahkan masuk surga.
Menuntut ilmulah jalan paling ringkas untuk
masuk surga. Menuntut ilmu juga adalah
jalan yang paling mudah untuk masuk
surga. Ilmu ini akan menuntun pada
berbagai jalan di dunia dan di akhirat untuk
bisa masuk dalam surga.

Ingatlah, tidak ada jalan untuk


mengenal Allah, untuk menggapai ridha-
Nya, untuk makin dekat dengan-Nya,
melainkan melalui ilmu bermanfaat yang
dengan sebab ilmu itu para rasul diutus oleh
Allah, dam sebab Allah menurunkan kitab.
Ilmu itulah penuntun dan pemberi petunjuk
ketika seseorang berada dalam gelap
kebodohan, syubhat (pemikiran sesat) dan
keragu-raguan. Oleh karena itu, Al-Qur’an
disebut cahaya karena dapat menerangi
jalan di saat gelap. Sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang


kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang
kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang)
dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang
kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab
yang menerangkan. Dengan kitab itulah
Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan kitab itu pula)
Allah mengeluarkan orang-orang itu dari
gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan
seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan
yang lurus.” (QS. Al-Maidah: 15-16) (Jami’
Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 297-298)

Semoga bermanfaat.
HUMORNYA RASULULLAH
Aliya X Modest

Alkisah ada seorang nenek bertanya


kepada Rasulullah " Ya Rasulullah, apakah
nanti saya bisa masuk ke dalam surga?"

Rasulullah menjawab "Maaf nenek, di surga


tidak akan ada nenek-nenek."

Mendengar jawaban Rasulullah, nenek itu


bersedih mendengar jawaban dari
Rasulullah.

Tak lama kemudian Rasulullah


berbicara kepada nenek, "Nenek, di surga
nanti tidak akan ada orang tua melainkan
orang-orang yang ada di sana akan kembali
menjadi muda seperti berumur 17 tahun.
Nenek akan muda di surga nanti"
Nenek tersebut sangat senang mendengar
perkataan Rasulullah. Para sahabat pun
tersenyum dengan gurauan Rasulullah.

Rasulullah bahkan senang bergurau


dengan istri-istrinya. Walaupun beliau
mempunyai tugas yang cukup berat dalam
berdakwah, beliau akan selalu senang
membuat keluarga dan sahabatnya ceria.
SEDEKAH TIDAK SEKEDAR UANG SAJA
Wilda XII Victory

Saat kita mendengar kata sedekah


tentunya sudah tak asing lagi bagi sebagian
besar masyarakat Indonesia, khususnya
bagi umat muslim. Sedekah merupakan hal
yang sangat dianjurkan oleh agama islam.
Banyak sekali keutamaan bagi orang-orang
yang mau memberi sedekah. Allah SWT
telah menjanjikan balasan bagi umatnya
yang gemar memberikan sedekah
berdasarkan hadist yang berbunyi,

‫ ُد الع‬O‫ال َي‬Oَ‫ ف‬،‫ى‬O‫ ِد س ْف َل‬O‫ ُد الع ْي من ال َي‬O‫ال َي‬: ‫ى‬O‫ و س ْف َل‬،Oُ‫ي ال م ْن ِفقَة‬O‫ه‬:
ُ
ْ‫ا‬Oَ‫لي‬ ‫ال‬ ‫ر‬ ٌ ‫ْليا‬ ‫ل‬ ‫ا‬

‫خ‬
‫هي ال س ا‬
‫ة‬Oَ‫ِئل‬

“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan


yang di bawah. Tangan di atas adalah
orang yang memberi dan tangan yang
dibawah
adalah orang yang meminta. ”(HR. al-
Bukhari dan Muslim).

Sedekah identik dengan bukti


kejujuran iman seseorang, karena dengan
bersedekah tentunya seseorang lebih
murah hati dan suka memberi. Sedekah
yang identik dengan memberikan uang
ataupun barang kepada orang yang lebih
membutuhkan tentunya menjadi sugesti
tersendiri bagi orang-orang, padahal
sedekah tidak selamanya berupa uang
ataupun barang. Ada sedekah yang sangat
mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu
banyak mengeluarkan tenaga. Sedekah itu
ialah “senyuman” Hanya dengan
sedikit saja menarik wajah dan bibir
sehingga menciptakan sebuah senyuman
yang indah dan manis. Rasulullah saw
bersabda,

‫ص‬ ‫تَب ُمك وج ِه أ ك‬


‫ة‬Oَ‫َدق‬ ‫ك‬Oَ‫ِخي ل‬ ‫يس‬

“Senyummu terhadap wajah saudaramu


adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi). Dari hadist
tersebut tentunya mungkin di antara kita
melalukan hal tersebut begitu mudah.
Namun tak sedikit pula orang yang sulit
melakukan hal tersebut. Kalaupun kita sulit
untuk memberikan senyuman, janganlah
sampai menampakkan wajah yang
masam dan sinis. Tampilkan wajah yang
indah, menyenangkan, dan menenangkan
untuk dipandang, karena menampakkan
keceriaan wajah kepada saudara kita akan
mendapatkan pahala sama seperti pahala
orang yang bersedek.
Mungkin sebagian dari kita akan bertanya-
tanya memang ada kebaikan sekecil dan
semudah itu? Rasulullah saw bersabda,

‫ط‬
‫ ٍ ه‬O‫ ْن ت خا‬Oَ‫ولَ ْو أ‬ ‫ش‬ ‫َل ت ِق من ا ْل ُرو‬
ْ
O‫ك َوج لق‬ ،‫ا‬Oً‫ْيئ‬ ‫َم ف‬ ‫َرن‬
‫ى أ‬Oَ‫ْ قل‬
‫ع‬ ‫ح‬

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan


sekecil apapun ,walaupun itu berupa
cerahnya wajahmu terhadap saudaramu. ”
(HR. Muslim). Selain memberikan
senyuman, alangkah lebih indah dan mulia
apabila dibarengi dengan mengucapkan
salam ketika bertemu sesama muslim.
Ucapan salam merupakan sapaan
terbaik dari pada ucapan-ucapan yang lain,
seperti ucapan yang dianggap lebih gaul
dan yang lagi tren saat ini, karena ucapan
salam merupakan doa untuk orang lain.
Dengan salam berarti kita mendoakan
keselamatan baginya.
Oleh karena itu, marilah kita lakukan
dan mencontoh apa yang telah Rasulullah
ajarkan kepada kita. Semoga amalan yang
ringan ini dapat mengantarkan kita ke
surga yang indah dan di dalamnya penuh
dengan kenikmatan-kenikmatan tiada tara.
Aamiinn.
ISTIQOMAH DALAM BERHIJRAH
Arby X Modest

Adakah diantara kita yang


menunaikan salat hanya disekolah? Atau
menunaikan puasa tanpa melakukan salat?
Melaksanakan sunnah rasul hanya diarea
sekolah seperti minum sambil duduk? Apa
yang kita lakukan sebenarnya sudah
disebut berhijrah ke jalan Allah, hanya saja
kita belum bisa beristiqomah dalam
menjalankan hijrahnya.

Kita lihat pengertian kata hijrah, hijrah


dalam bahasa artinya pindah, menjauhi atau
menghindari. Dalam pengertian istilah,
hijrah adalah menjauhi sesuatu dengan
sangat keras karena adanya
ketidaksetujuaan dan kebencian. Istiqomah
menurut bahasa
adalah Tegak dan Lurus Sedangkan
menurut istilah adalah Menempuh jalan
(agama) yang lurus (benar) dengan tidak
berpaling ke kiri atau ke kanan.

Saat memulainya, seorang akan


merasakan beratnya ujian. Pun saat
menjalaninya, ujian itu justru bukan berakhir
melainkan akan terus bertambah.
Mengingat tak ada ujian yang lebih mudah
untuk naik tingkat dan dekat dengan Allah.
Tak sedikit seorang yang gagal berhijrah.
Mereka tak sabar menghadapi ujian dan
tergoda kembali melakukan suatu
keburukan, Karena itulah diperlukan
istiqomah dalam menjalaninya.

Ada dalil yang menyatakan hal yang


akan didapat bila melakukan istiqomah di
jalan Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman,
‫ن لَْي ِه الْ م كةُ أ‬O‫ َت‬Oَ‫ا ت‬O‫ا ُمو‬Oَ‫ق‬Oَ‫س ت‬ ‫َّ ُلالثُ َّم‬ ‫ّن‬OُO‫ ن رب‬O‫ّ ِذي‬Oَ‫ن ال‬O‫ِإ‬
َ
‫ََّل‬ ‫ُم ََل ِئ‬ O‫َّزل‬ ‫ا‬ ‫وا ا‬Oُ‫ال‬Oَ‫ق‬

‫ م ُد‬Oُ‫كْنت‬ Oَ‫ن ِة ال‬Oَّ ‫ ْ ج‬O‫وا و ََل ت ح وَأ ش ر‬Oُ‫ف‬O‫خا‬O‫َت‬


ْ
‫ون‬
Oُ ‫ِتي‬ ‫ا ل‬O‫وا ْب و‬Oُ‫َزن‬
‫تو ع‬
‫ا‬

“Sesungguhnya orang-orang yang


mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”
kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka (istiqomah), maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan:
“Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan bergembiralah dengan
jannah (surga) yang telah dijanjikan Allah
kepadamu.” (QS Fushilat [41]: 30).

Berikut cara-cara untuk dapat


beristiqomah dalam berhijrah, yaitu:

1. Niat Hati yang Ikhlas


Saat memutuskan untuk hijrah, kita harus
benar-benar niatkan untuk merubah diri
menjadi lebih baik lagi. Salah satu cara
untuk memperkuat niat adalah menemukan
alasan kuat kenapa kita harus berubah?
Kenapa kita harus menjadi baik?.

2. Bersahabat dengan Orang Sholeh

Salah satu kunci penting agar istiqomah


dalam berhijrah ialah memiliki sahabat yang
mendukungnya berhijrah. Bukan berarti
meninggalkan teman lama, melainkan
menambah pertemanan dengan orang-
orang baru yang jelas kesalihannya dan
baik akhlaknya.

3. Bersihkan Hati, Jiwa, dan Raga

Terkadang hati kita susah tersentuh oleh


hidayah Allah, susah tersentuh oleh nilai-
nilai kebenaran adalah ketika hati dan jiwa
masih
kotor masih ada rasa hasad, dendam,
dengki, dongkol serta berbagai macam
penyakit hati lainnya.

4. Mempelajari Al-Qur’an dan


Mengamalkannya

Telah banyak ayat yang menyebutkan


keutamaan Al-Qur’an sebagai peneguh
iman seseorang serta memberikan
keistiqamahan kepada pembacanya.

Ini saatnya untuk kita berhijrah dan


istiqomah untuk berada di jalan Allah,
jangan takut untuk menjalankan ujian hijrah.
Orang-orang yang istiqomah itu juga
bergembira dengan surga yang dijanjikan
Allah; tempat segala kenikmatan, sebagai
balasan yang Allah gambarkan dengan
firmannya dalam hadis qudsi, “Sesuatu
yang tidak ada satu mata pun yang pernah
melihatnya, tidak ada satu telinga pun yang
pernah mendengarnya dan tidak pernah
terlintas sedikitpun dalam hati
manusia.” (HR Bukhari Muslim).

Wallahu ‘alam bish-shawab.


PINTU-PINTU SPESIAL MENUJU SURGA
Faza XI Gallant

Untuk kita menuju surga Allah SWT, tentu


ada pintu – pintu khusus yang allah
sediakan sebagai privilege bagu umatnya
yang selalu patuh akan ketentuan-Nya. Nah
apa sajakah pintu pintunya?

Pintu pertama adalah Pintu Do’a atau dalam


Bahasa arab ‘baab assalat’. Pintu ini
dibukakan oleh Allah SWT yang selalu
senantiasa berdoa kepada-Nya dengan
tulus, ikhlas, serta sungguh sungguh dalam
berdoa.

Pintu spesial kedua yang telah Allah SWT


sediakan adalah Pintu berjuang atau ‘baab
al jihad’. Pintu ini dibukakakan secara lebar-
lebar oleh Allah SWT bagi umat-Nya yang
ikhlas dan sungguh-sungguh untuk berjihad
di jalan-Nya dalam membela agama islam,
terutama jika umat tersebut wafat ditengah
tengah perjuangannya, seperti yang
terdapat di Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat
183 “Dan perangilah mereka, sehingga tidak
ada fitnah lagi dan (karenanya) ketaatan itu
hanya semata-mata untuk Allah. Jika
mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali
terhadap orang-orang yang zalim. (Q.S Al-
Baqarah : 193).

Pintu ketiga yang Allah sediakan adalah


Pintu puasa atau ‘baab ar rayyan’. Pintu ini
disediakan bagi umat muslim yang
berpuasa dengan tulus ridha serta benar-
benar diniatkan berpuasa karena
menginginkan rahmat-Nya.
Pintu berikutnya adalah pintu Amal atau
‘baab as shadaqah’ yang dibuatkan oleh
Allah SWT khusus bagi umatnya yang
dermawan dan selalu ikhlas serta ridha
untuk mengeluarkan sedikit, sebagian, atau
bahkan seluruh hartanya untuk diberikan
kepada orang yang membutuhkan, dan bagi
umat yang senang untuk beramal bukan
hanya dalam bentuk materi, tetapi jasanya
juga.

Lalu pintu selanjutnya adalah Pintu iman


(baab al iman) yang spesial dibukakan oleh
Allah SWT bagi orang yang selalu teguh
dalam menjaga imannya agar selalu kokoh
dalam ujian apapun.

Pintu berikutnya adalah Pintu Pengekangan


& Kemarahan ‘Baab Al-Kaazimeen Al-Ghaiz
wal Affina anin naas’. Pintu ini dibukakan
oleh Allah SWT bagi umat-Nya yang selalu
sabar dan dapat menjaga emosinya dengan
baik walaupun diuji dengan berbagai bentuj
ujian.

Pintu selanjutnya adalah Pintu bagi mereka


yang puas dengan Allah ‘Baab Al-Razeen’
atau dalam kata lain pintu bagi orang yang
selalu dapat bersyukur atas apapun
pemberian nikmat dari Allah SWT.

Lalu pintu yang terakhir adalah pintu adalah


Pintu Pertaubatan atau ‘Baab Al-Tawban’.
Pintu ini yang secara eksklusif dibukakan
oleh Allah SWT khusus untuk umatnya yang
senantiasa meminta taubat kepadaNya
terhadap apapun yang telah ia perbuat baik
disengaja maupun disengaja.

Nah itu adalah pintu-pintu yang akan


dibukakan oleh Allah SWT secara eksklusif
bagi umatnya yang mampu untuk
memenuhi kriteria-kriteria tadi. Lantas, pintu
manakah yang akan kalian pakai untuk
masuk ke dalam surga -Nya?
Biografi Penulis
Dialah Arient Triadi
Kramadibrata, seorang
pelajar yang lahir di
Bandung, 11 April 2003.
Berpendidikan di SMA
Mutiara Bunda yang terkenal dengan
sekolah inklusi. Saat ini menduduki bangku
kelas XII.

Arient adalah seorang pelajar yang


gemar mengeksplorasi minat dan bakat
yang dimilikinya, contohnya adalah lomba
video yang memenangkan perlombaan,
membuat musik, dan juga gemar olahraga.
Semua hal yang dimiliki Arient bisa saja
menjadi inspirasi bagi yang mengulik.

Hubungannya dengan buku yang


disusun oleh Arient ini adalah karena Arient

vi
adalah salah satu anggota dari Divisi 1,
Divisi Keagamaan dan Budi Pekerti dari
organisasi SAMBA. Banyak pengaruh untuk
Arient selama dia menjabat sebagai
anggota SAMBA. Hal ini membuat Arient
lebih simpatik dalam menyelesaikan
masalah, mengetahui solusi lain dari setiap
permasalahan, dan melihat sesuatu dari
sudut pandang lain.

Saat ini Arient dalam keadaan baik


baik saja, dia sedang berjuang dalam
menempuh kelas XII. Ia tinggal bersama Ibu
dan Ayah semenjak kakak sudah memiliki
keluarga.
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu
dengan hikmah dan pengajaran yang baik
dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

(Q.S. An-Nahl : 125)

viii

Anda mungkin juga menyukai