Anda di halaman 1dari 7

Nama : Azzahra Anindya AP

NIM : 201910490311068

Kelas : Fisioterapi B

Bab3 Paragraf dan Kalimat Efektif

Tujuan mmenulis atau mengarang adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap,
dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada para pembaca.

A. Paragraf
1. Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan (Keraf,
2004:69). Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh
semua kalimat dalam paragraf tersebut.

Paragraf dapa juga dikatakan sebagai karangan yang paling pendek (singkat). Dengan
adanya paragraf, kita dapat membedakan suatu gagasan diawal dan diakhir . tanpa
adanya paragraf dalam sebuah tulisan atau buku, maka kita akan lelah dalam
membacanya.

a. Kegunaan paragraf

Kegunaan paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan topik baru atau
pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya. Kegunaan lain dari paragraf adalah
untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah
diutarakan dalam paragraf sebelumnya.

b. Macam-macam paragraf
1) Paragraf pembuka
Berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan
diuraikan. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat memiliki minat
dan perhatian serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
2) Paragraf penghubung
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh karema itu, secara
kuantitatif paragraf inilah yang paling panjang.
3) Paragraf penutup
Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan. Dapat juga berisi penegasan
kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf
penghubung.
c. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
Adapun persyaratan untuk menyusun sebuah paragraf yang baik dan efektif
meliputi: kesatuan, kepaduan, dan pengembangan (Alek & Achmad, 2010:214)
1) Kesatuan

Semua kalimat yang dikembangkan dalam paragraf harus berpusat pada


gagasan pokok.

2) Kepaduan

Sebuah paragraf hendaknya dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai


hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan
adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atsu koherensi dititik beratkan pada
hubungan antara kalimat dengan kalimat.

Kepaduan sebuah paragraf dapat diamankan dengan mengulang kata-kata


kunci, kehadiran kata yang berulang ulang dalan setiap kalimat dalam sebuah
paragraf berfungsi untuk memelihara koherensi atau kepaduan.

Kata ganti merupakan gejala universal dalam berbahasa. Pengulangan kata


yang sama tanpa suatu tujuan yang jelas akan menimbulkan rasa yang kurang
enak. Untuk menghindari segi-segi negatif dari pengulangan, maka setiap
bahasa di dunia memiliki sebuah alat yang dinamakan kata ganti.

Kata-kata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dengan repetisi. Sering
terjadi bahwa hubungan antara gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan. Oleh
sebab itu, diperlukan bantuan sebagai penghubung gagasan yang dimaksud.
3) Pengembangan Paragraf

Adalah penyusunan atau perincian gagasan-gagasan yang membina paragraf


itu. Pengembangan paragtaf mencakup dia persoalan pertama yaitu
kemampuan memerinci secata maksimal gagasan utama alinea ke dalam
gagasan-gagasan bawahan, dan kemampuan menurutkan gagasan-gagasan
bawahan kedalam uritan yang teratur.

Untuk mengembangkan sebuah paragraf, dikembangkan bermacam-macam


metode pengembangan. Metode pengembangan yang dipakai tergantung dari
sifat paragraf itu.

1) Sudut Pandang

Adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang
tidak diartikan sebagai penglihatan atas sesuatu barang dari atas atau dari
bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu
posisi tertentu. Sudut pandangan juga mempunyai beberapa pengertian yang
lain.

Pertama sudut pandangan juga mencakup apakah persoalan yang sedang


dibahas dilihat dari sudut pandangan orang pertama atau sudut pandangan
orang kedua. Kedua, sudut pandangan juga mencakup pengertian bagaimana
pandangan atau anggapan penulis terhadap subjek yang tengah digarapnya itu.

2) Perbandingan dan Pertentangan

Perbandingan dan pertentangan adalah cara pengarang menunjukan kesamaan


atau perbedaan antata dua orang, objek atau gagasan dengan bertolak dari
segi-segi tertentu. Maksud perbandingan itu adalah untuk sampai kepada
gagasan sentralnya.

a) Analogi
Analogi biasanya digunakan untik membandingkan sesuatu yang
tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh
umum.
b) Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya , atau generalisasi
generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang kongkrit, sehingga
dapat dipahami oleh pembaca. Maka sering dipergunakan contoh-
contoh yang kongkrit, yang mengambil tempat dalam sebuah
alinea. Dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan
bahan yang paling efektif untuk setiap pengarang.
c) Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan
sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Sering pula
terjadi, bahwa disamping melukiskan proses itu pengarang
menyampaikan juga komentarnya mengenai sebab-sebab dan
akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Singkatnya proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan: bagaimana mengerjakan hal itu? Bagaimana
bekerjanya? Bagaimana barang itu disusun? Bagaimana hal itu
terjadi?
d) Sebab-akibat
Pengembangan sebuah alinea dapat pula dinyatakan dengan
mempergunakan sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab
bisa bertindak sebagai gagasan utama sesangkan akibat sebagai
perincian pengembangannya, tetapi dapat pula sebaliknya.
Dalam mengemukakan hubungan sebab akibat tersebut pengarang
harus menggarap persoalannya berdasarkan suatu rangka tertentu.
Sebuah variasi dari sebab-akibat ini adalah pemecahan masalah.
e) Khusus Umum
Dalam hal pertama gagasan utamanya ditempatkan pada awal
alinea, serta pengkhususan atau perincian-perinciannya terdapat
dalan kalimat berikutnya. Sebaliknya dalam hal yang kedua mula-
mula dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir
alinea generalisasinya.
Sebuah variasi dalam kedua jenis alinea itu adalah semacam
penggabungan, yaitu pada awala alinea (jadi bersifat umum-
khusus). Tetapi pada akhir alinea gagasan tadi diulang sekali lagi
(bersifat khusus-umum)
f) Klasifikasi
Adalah sebuah proses untuk mengelompokkan barang-barang yang
dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Dalam
klasifikasi, setiap kelompok yang diperoleh dalam langkah
sebelumnya mungkin masih diperinci lebih lanjut ke dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil lagi.
Klasifikasi dibuat oleh manusia, bukan inheren dalam objek yang
diklasifikasikan itu.
g) Definisi Luas
Definisi dalam pembentukan sebuah alinea adalah usaha
pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah
istilah atau hal.
B. Kalimat Efektif
1. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang merupakan gagasan yang telah disusun
dan dituangkan oleh seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang
lain. Kalimat efektif juga diartikan sebagai kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

Hal ini berarti bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara sadar untuk mencapai
daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembacanya.

2. Ciri-ciri Kalimat Efektif


a. Kesepadanan
Ialah keserasian atau keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa
yang dipakai. Perlu diperhatikan beberapa hal karena kesepadanan
memiliki beberapa ciri berikut ini.
1) Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas
2) Tidak terdapat subjek yang ganda
3) Kata penghubung intrakalimatbtidak dipakai pada kalimat tunggal
4) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
b. Keparalelan/Kesejajaran (Paralelisme)

Ialah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa


yang sama dipakai dalam susunan serial. Jika sebuah gagasan kalimat
dinyatakan dengan frasa, maka gagasan-gagasan lain yang sederajat juga
harus dinyatakan dengan frasa. Jika sebuah gagasan kalimatbdinyatakan
dengan kata benda, maka gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan
dengan kata benda juga. Demikian juga halnya apabila sebuah gagasan
kalimat dinyatakan dengan kata kerja, maka gagasan lainnya harus
dinyatakan dengan jenis kata yang sama .

c. Ketegasan

Dalam sebuah kalimatbada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk
memberi penekanan dalam kalimat

a) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan/ diawal


kalimat
b) Membuat urutan kerja yang logis
c) Melakukan pengulangan kata
d) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
e) Mempergunakan partikel penekanan
3. Kehematan

Ialah hemat meempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Penghematan mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak
diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Adapun upaya penghematan
dapat dilakukan dengan cata berikut ini

a) Menghilangkan pengulangan subjek


b) Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
kata
c) Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak
4. Kecermatan
Kecermatan adalah jika dalam kalimat tersebut tidaak menimbulkan penafsiran
ganda dan tepat dalam pemilihan kata.
5. Kepaduan

Kepaduan ialah pernyataan dalan kalimat itu sehingga informasi yang disampaikan
tidak terpecah pecah. Kalimat yang padu adalah kalimat yang tidak bertele-tele dan
tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis.

6. Kelogisan

Kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuaindengan ejaan yang
berlaku. Kelogisan kalimat dapat dilihat dari penggunaan kalimat dan konteks
pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai