“PENGARAHAN”
Disusun Oleh :
Chori Bagas Saputro ( P27220016155 )
Dewi Wahyuningtyas ( P27220016157 )
Najma Nuzul Afira ( P27220016176 )
Nurjanah Estu Pamungkas ( P27220016178 )
A. Latar Belakang
Pengarahan merupakan suatu keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya
memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari
nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik (Nursalam, 2014).
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting
dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini
benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada
anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga
layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila
perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.
Suatu pengarahan dapat diberikan pada suatu batasan, baik yang bersifat umum
maupun spesifik, tergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang dikembangkan.
Pengarahan dapat diberikan sebagai suatu proses bimbingan, pemberian petunjuk dan intruksi
kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Organisasi yang tidak secara maksimal menerapkan fungsi pengarahan, dapat
mengakibatkan antara lain : karyawan kurang disiplin, karyawan dalam bekerja tidak sesuai
dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan, atau bahkan karyawan kurang bisa
menghargai peran dan fungsi pimpinan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan dari pengarahan
2. Untuk mengetahui kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
3. Untuk mengetahui indikator pengarahan yang baik
4. Untuk mengetahui langkah supervisi ruang rawat
5. Untuk mengetahui praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka diantara pimpinan dan pegawai akan menyebabkan
pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan atau gangguan dalam pesan. Umumnya
para pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi kebawah. Pimpinan mau
memberikan informasi kebawah bila mereka merasa bahwa pesan itu penting bagi
penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas, pesan tersebut
tetap dipegangnya. Misalnya seorang pimpinan akan mengirimkan pesan untuk memotivasi
pegawai guna penyempurnaan hasil kerja, tetapi tidak mau mendiskusikan kebijaksanaan
baru dalam mengatasi masalah-masalah organisasi.
b. Kepercayaan Pada Pesan Tulisan Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pesan tulisan
dan metode diskusi yang menggunakan alat-alat elektronik dari pada pesan yang
disampaikan secara lisan dan tatap muka. Hal ini menjadikan pimpinan lebih banyak
menyampaikan pesan secara tertulis berupa bulletin, manual yang mahal, buklet dan film
sebagai pengganti kontak personal secara tatap muka antara pimpinan dan bawahan.
c. Pesan Yang Berlebihan Karena banyaknya pesan-pesan yang dikirim secara tertulis, maka
pegawai dibebani dengan memo-memo, bulletin, surat-surat pengumuman, majalah, dan
pernyataan kebijaksanaan sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh
pegawai. Reaksi pegawai terhadap pesan tersebut biasanya cenderung untuk tidak
membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap
penting bagi dirinya dan yang lain diberikan saja tidak dibaca.
d. Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah.
Pimpinan hendaklah mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan tampak
yang potensial kepada tingkah laku karyawan. Pesan seharusnya dikirim kebawah pada saat
saling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan. Tetapi bila
pesan yang dikirimkan tersebut tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin
akan mempengaruhi kepada efektifitasnya.
e. Penyaringan Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan hendaklah semuanya diterima
mereka, tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini dapat
disebabkan oleh bermacam-macam faktor diantaranya perbedaan persepsi diantara pegawai,
jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada
pimpinan.
Supervisi : memberikan pelaporan kepada kepala ruang bangsal dalam tentang kinerja dan kejadian
selama satu bulan terakhir kepada kepala ruang bangsal dalam, dan memberikan pengarahan kepada
kepala ruang untuk mengontrol dan menegakan sop yang sudah ada
Kepala ruang dalam : memberikan info kepada katim dan anggotanya untuk mengadakan evaluasi
pengarahan pada satu bulan terakhir, karu memulai rapat pengarahan dan mengevaluasi tentang
meningkatnya infeksi tuberculosis pada pasien dikarenakan pasien tidak ditempatkan diruang
isolasi. dan mengevaluasi kinerja perawat yang tidak menggunakan APD.
A. Kesimpulan
Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang
sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk
kepada anggota lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-
masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal kepemimpinan dan
motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adnya unsure yang saling
mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen atau
seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan
yang maximal seorang manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi
bawahannya untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan
hasil yang optimal.
B. Saran
Sebagai manajer ataupun pemimpin organisasi yang baik, hendaknya dapat
mengimplementasikan fungsi pengarahan dengan optimal di dalam suatu manajemen
atau organisasi tersebut, sehingga tujuan organisasi yang hendak dicapai akan
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Marquis & Huston. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Teori & Aplikasi Edisi
4.Jakarta : EGC