Anda di halaman 1dari 17

PAPER

ILMU REPRODUKSI TERNAK PERAH

“KANDUNGAN-KANDUNGAN SUSU”

Di Susun Oleh :

1. Alif oktavina Nurjannah (185050100111203)

2. Tubagus Aqshal Nurfilailan (185050101111026)

3. Naufal Firdaus Ramadhan (185050100111005)

4. Feronika Mei Figaliah (18 5050100111207)

5. Wulan Yuliarti (185050101111060)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Paper Ilmu Produksi Ternak Perah
tentang kandungan-kandungan susu.

Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang turut berperan dalam
pembuatan paper ini. Khususnya kepada Ibu dosen Ilmu Produksi Ternak Perah yang telah
memberi materi serta membimbing kami sehingga terbentuklah Paper Ilmu Produksi Ternak
Perah tentang kandungan-kandungan susu.

Dengan adanya paper ini, kami sangat berharap semoga paper ini dapat memberikan
manfaat bagi semua kalangan yang membaca. Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
demi terciptanya paper yang lebih baik lagi.

Malang, 10 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3

2.1 Laktosa....................................................................................................................3

2.2 Lemak......................................................................................................………..12

2.3 Protein......................................................................................................………..15

2.4 Vitamin....................................................................................................………..17

2.5 Mineral.....................................................................................................………..24

BAB III PENUTUP................................................................................................................27

3.1 Kesimpulan. .........................................................................................................27

3.2 Saran......................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mammalia,
termasuk manusia, yang mengandung karbohidrat (laktosa), protein, lemak, mineral dan
vitamin. Laktosa yang merupakan satu-satunya karbohidrat dalam susu mammalia, adalah
disakarida yang terdiri dari gabungan 2 monosakrida yaitu glukosa dan galaktosa (Heyman,
2006).
Laktosa hanya dibuat di sel-sel kelenjar mamma pada masa menyusui melalui reaksi
antara glukosa dan galaktosa uridin difosfat dengan bantuan lactose synthetase. Kadar laktosa
dalam susu sangat bervariasi antara satu mammalia dengan yang lain. ASI mengandung 7%
laktosa, sedangkan susu sapi hanya mengandung 4% (Sinuhaji, 2006).
Lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau
dietil eter. Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan
tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena,
carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974).

Protein susu seperti kasein dan whey merupakan protein yang disintesis oleh sel-sel
epitel dalam tubuh dan kemudian diserap ke dalam aliran darah. Protein dalam susu
mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh dalam hal perbaikan sel dan
pertumbuhan.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13
jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin,
asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral juga berperan
dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Sehingga dalam kandungan-kandungan tersebut pelu diketahui bagaimana cara
menganalisa seluruh kandungan yang berada di dalam susu supaya memahami struktur-
struktur serta manfaat yang di peroleh dalam menkonsumsi susu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja laktosa yang terdapat dalam susu?

2. Apa saja lemak yang terdapat dalam susu?

3. Apa saja protein yang terdapat dalam susu?

4. Apa saja vitamin yang terdapat dalam susu?

5. Apa saja mineral yang terdapat dalam susu?

1.3 Tujuan

Paper ini disusun dengan tujuan :

1. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai kandungan-


kandungan susu

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laktosa

Susu adalah hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak menyusui lainnya
yang diperah secara kontinu dan komponen-komponennya tidak dikurangi dan tidak
ditambahkan bahan-bahan lain. Koponen utama susu terdiri dari air, protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin. Komponen-komponen lainnya yang terkandung dalam susu
yang jumlahnya sedikit tetapi penting antara lain lesitin, kolesterol, dan asam-asam organik
(Depkes RI, 2005).

Tabel 2.1. Komposisi rata-rata susu sapi

Komposisi Kadar
Air % 83,3
Protein, % 3,2
Lemak, % 4,3
Karbohidrat, % 3,5
Kalium, mg/100g 4,3
Kalsium, mg/100g 143,3
Fosfor, mg/100 60,0
Besi, mg/100g 1,7
Vitamin A, SI 130,0
Vitamin B1, mg/100g 0,03
Vitamin C, mg/100g 1,0
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan (Depkes RI, 2005)

Karbohidrat merupakan contoh polimer alami. Karbohidrat adalah senyawa yang


terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang
dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4kkal. Di dalam sistem pencernaan dan juga
usus halus, semua jenis karbohidratyang dikonsumsi akan terkonversi menjadi glukosa untuk
kemudian diabsorbsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh
(Irawan, 2007).

3
Manfaat mengonsumsi laktosa :
- Memberikan rasa manis dengan tingkat kemanisan lebih rendahdari sukrosa.
- Membantu penyerapan natrium&kalsium.
- Memberikan efek positif terhadap fifiologis usus, termasuk efek prebiotik, melunakan
kotoran dan membantu mengikat air.

2.2 Lemak

Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air. Suatu lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang
terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar
seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.

Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi
larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena,
carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

1. Fungsi Umum Lemak


Fungsi umum lemak dalam tubuh kita adalah :

1. Sebagai cadangan energi


2. Sebagai penghasil energi
3. Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal
4. Sebagai alat transport dalam darah
5. Sebagai penyusun membran

2. Klasifikasi Lemak
Lemak yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya. Asam
lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam
lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis.
Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi
pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap rangsangan luar.
Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester
gliseril.

4
Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau
pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang
merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga
merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin. Sterol
mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon
steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester
kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya

Tabel klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi
1. Asam Lemak Bahan bakar metabolik, blok pembangun
untuk lipid lain

Prostaglandin Modulator intrasel


2. EstergliserilAsilgliserol Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolic

Fosfogliseril Struktur membrane


3. Sfingolipid Sfingomielin Struktur membrane

Glikosfingolipid Membran antigen, permukaan


4. Derivat Kolesterol Membran dan struktur lipoprotein

Ester Kolesterol Penyimpanan dan angkutan

Asam empedu Pencernaan lipid dan absorbsi

3. Metabolisme Lemak
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,
yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju
hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat

5
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil
KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di
sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

2.3 Protein

Beberapa Kandungan Protein Susu

Susu (1 gelas) Protein (g)


Susu, mengurangi lemak (2 persen) 8.13g
Susu rendah lemak (1 persen) 8.03g
Susu, non-fat (skim) 8.35g
Susu, non lemak, kaleng 19.33
Susu, menguap, kental 24.2g
Susu, buttermilk 8.11
Susu, coklat biasa 7.93
Susu, soya 6.74g

 Protein Kasein
Salah satu Kandungan Protein Susu ialah protein kasein yang merupakan protein
utama dalam susu seta ditemukan dalam bentuk 'Misel', granula protein. Keluarga kasein
terdiri dari beberapa jenis kasein dengan komposisi asam amino sendiri dan variasi

6
genetik. Kasein adalah salah satu sumber terbesar dari nutrisi untuk kesehatan tulang dan
darah serta menyediakan sumber yang kaya asam amino, fosfat dan kalsium.
 Protein Serum (Whey)
Kandungan Protein Susu berikutnya ialah Protein Serum atau 'Whey' seperti yang
populer disebut, yang merupakan salah satu protein susu utama lainnya dan terdiri dari
50% dari total kandungan protein dalam susu. Ada beberapa Jenis protein whey yang
ditemukan dalam susu, beberapa jenis protein whey yang ditemukan dalam susu adalah
seperti 'Lactablumin' dan 'Serum Albumin'.
 Protein Susu lainnya
Kandungan Protein Susu lain yang tidak kalah penting dan memberi fungsi yang
berbeda dalam tubuh. Selain protein whey dan kasien, terdapat beberapa protein lain
seperti 'Lysozomes', 'Lactoperidoxase' dan 'Microglobulins'. Jenis protein tersebut sangat
diperlukan untuk pertumbuhan sel epitel serta sebagai antibakteri. Protein lainnya adalah
Laktoferin, 'Laktoferin' adalah protein penting lain dalam susu yang diperlukan untuk
membangun zat besi dan membantu dalam membangun ketahanan tubuh kita terhadap
serangan berbagai penyakit.

2.4 Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat
13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin,
niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan
vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.

Adapun sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekuarngan vitamin adalah
sebagai berikut :

1. Vitamin A

Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Tetapi mempunyai sifat
yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi

7
bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sumber vitamin A adalah susu, ikan,
sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe
merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain). Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin A adalah rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan,
menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain

2. Vitamin B1

Sumber vitamin B1 adalah gandum, beras, daging, telur,susu dan lainnya. Penyakit yang
ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 adlah kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik,
daya tahan tubuh berkurang.

3. Vitamin B12

Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks molekulnya mengandung sebuah
atom cobalt. Vit B12 terjadi dalam beberapa bentuk dikenal sebagai kobalamina, salah
satu yang paling aktif adalah sianokobalamin. Sifat- sifatnya adalah larut dlm air, tahan
panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau larutan alkali. Sumber makanan yang
mengandung vitamin B12 adalah telur, daging, hati. Dan penyakit yang ditimbulkan jika
kekurangan vitamin ini adalah kurang darah, cepat lelah, lesu,lemas, dan sebagainya.

4. Vitamin C

Dari semua vitamin yang ada, vit C merupakan vitamin yang paling mudah rusak.
Sangat larut dalam air, mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar,
alkali, enzim, oksidator serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila
vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin
mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Sumber utama vitamin C adalah jambu klutuk,
jeruk, tomat, nanas dan sayur segar. Akibat yang ditimbukkan jika tubuh kekurangan
vitamin C adalah mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, sariawan, dll.

5. Vitamin D

Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah minyak ikan, susu, telur dan
keju. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin D adalah gigi mudah rusak, otak
kejang dan pertumbuhan tulang tidak baik.

8
6. Vitamin E

Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan, Vitamin
E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam besi serta mudah
rusak oleh sinar UV. Sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah ikan, ayam,
kuning telur, minyak tumbuhan, dll. Penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin E
adalah bisa menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf, dll

7. Vitamin K

Vit K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi, asam dan
alkali. Vit K sangat penting bagi pembentukan protrombin. Kadar protrombin dalam darah
yang tinggi baik untuk penggumpalan darah.

Sumber utama vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran segarr. Akibat jika kekurangan
vitamin K adalah darah sulit membeku ketika luka atau pendarahan.

2.5 Mineral

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral juga berperan
dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim..

Susu sapi adalah minuman menyehatkan yang digemari banyak orang, selain itu susu juga
mengandung banyak mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Pada susu terdapat kandungan
mineral sebanyak 0,8%. Ada berbagai macam jenis mineral dalam susu, diantaranya :

 Kalsium
 Magnesium
 Phosphor
 Potassium

 Kalsium

Terdapat kurang lebih 1.100-1.300 mg dalam susu atau sekitar 125 mg dalam setiap
100gr susu sapi. Kalsium (Ca) merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Menurut penelitian kadar kalsium yang dianjurkan 500-500 mg/orang dewasa tiap harinya
dan untuk usia menopause 1000 mg/harinya. Salah satu pemenuhan kebutuhan tubuh yaitu

9
dengan meminum susu. Tubuh memerlukan kalsium karena setiap hari tubuh kehilangan
mineral tersebut melalui pengelupasan kulit, kuku, rambut, dan juga melalui urine dan feses.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis.

 Magnesium

Pada susu terdapat kurang lebih 90-140 mg magnesium dalam susu sapi. Magnesium
bermanfaat sangat besar dalam proses pembentukan tulang di masa pertumbuhan karena
mendukung proses asimilasi kalsium di dalam formasi tulang. Zat ini juga mendukung proses
aktivasi vitamin D dalam ginjal agar mudah diserap untuk penguatan tulang dan perekat
antarmolekul dalam tulang. Kekurangan kalsium dalam tubuh dapat menyebab kan
hipomagsemia.

 Phosphor
Phosphor memiliki berbagai macam fungsi bagi tubuh. Diantaranya yaitu untuk
proses klasifikasi tulang dan gigi, mengatur pengalihan energi, absorbs dan transportasi zat
dalam tubuh. Pada usia bayi dibutuhkan phosphor sebanyak 200-250 mg, pada anak sebanyak
250-400 mg dan pada remaja sebanyak 400-500 mg. Pada susu terdapat Phosphor sebanyak
900-1.000 mgdalam susu atau 60mg phosphor setiap 100gr susu sapi. Kekurangan phosphor
dapat menyebabkan tubuh akan merasa ngilu, nyeri sendi dan otot serta lemah pada otot.

 Potassium
Potassium juga terdapat pada susu. Manfaat dari potassium antara lain untuk
mengendalikan tekanan darah akibat kelebihan sodium, menjaga fungsi otot dan syaraf,
menjaga kesehatan tulang, menjaga metabolisme tubuh, mengurangi risiko stres, menjaga
keseimbangan air dalam tubuh, memelihara kesehatan ginjal, mengatur keasaman tubuh,
menjaga kesehatan otak. Dalam susu terdapat potassium sebanyak 1.100-1.700 mg dalam
susu susu atau sekitar 150 mg potassium dalam 100gr susu sapi. Kekurangan potassium
dapat menyebabkan Otot Lemah dan Sering Kram, jantung berdebar serta gangguan
pencernaan.

10
Selain itu juga terdapat berbagai macam mineral lain dalam susu sapi, diantaranya :

11
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Laktosa hanya dibuat di sel-sel kelenjar mamma pada masa menyusui melalui
reaksi antara glukosa dan galaktosa uridin difosfat dengan bantuan lactose synthetase.
Kadar laktosa dalam susu sangat bervariasi antara satu mammalia dengan yang lain.
ASI mengandung 7% laktosa, sedangkan susu sapi hanya mengandung 4% (Sinuhaji,
2006).
Laktosa dengan hidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa.
Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan
atom karbon nomor 4 pada glukosa. Analisa laktosa dalam susu bisa dilakukan
dengan analisa secara kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif dengan Uji Molisch, Uji
Benedict dan Uji Barfoed, sedangkan dalam analisa kuantitatif dengan metode
iodometri ( Luff Schoorl).
Lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta
tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter. Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut
tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter,
chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas.
(Iskandar, 1974).

Protein susu seperti kasein dan whey merupakan protein yang disintesis oleh
sel-sel epitel dalam tubuh dan kemudian diserap ke dalam aliran darah. Protein dalam
susu mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh dalam hal
perbaikan sel dan pertumbuhan.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang


memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C,
D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat).

12
Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral
juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim.

1.2 Saran
Tugas paper yang dikerjakan oleh penulis masih banyak kekurangan sehingga perlu
perbaikan dalam paper tersebut. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan dalam tugas peper di atas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Praktikum Amami, Kediri: Jurusan Pedidikan S1 Farmasi; 2013

Ella Salamah, Sri Purwaningsih, dan Rika Kurnia. 2012. KANDUNGAN MINERAL REMIS
(Corbicula javanica) AKIBAT PROSES PENGOLAHAN. Jurnal Akuatika Vol.3(1).
Hal:74-83.
Fessenden, Ralph J and Fessenden, Jean S (1982). Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga

Heyman MB. 2006. Lactose ntolerance in infants, children, and adolescent. Ped. J. 118, 3,
1279.
Kanti A. 2005. Actinomycetes selulolitik dari tanah hutan Taman Nasional Bukit Duabelas,
Jambi. Biodiversitas 6(2):85-89

Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Suhartono MT, penerjemah. Jakarta:
Erlangga.

Mayes PA. Gluconeogenesis and control of blood glucose. Dalam: Murray RK, Granner DK,
Mayes PA, Rodwell VW, penyunting. Harper’s Biochemestry. Edisi ke-22.
Connecticut: Prentice-Hall International Inc., 1990. h. 179-98.

Nurtini, S. dan Mujtahidah, A. 2014. .Profil Peternakan Sapi Perah Rakyat di Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wirasukmah, E. 2007. Mencegah Osteoporosis. Jakarta : Galeri Buku.

Zul Alfian. 2004. PENENTUAN KADAR UNSUR KALSIUM (Ca+) PADA SUSU SAPI
MURNI DAN SUSU SAPI DI PASARAN DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM. Jurnal Sains Kimia. Vol.8(1). Hal: 26-
28.

14

Anda mungkin juga menyukai