Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Hukum Stokes dan Viskositas

Asisten Dosen : Bapak Robby

Nama : Jennica Fidelia


Nim : 1401010031
Rekan Kerja : Jeremiah Irwan
Jessica Afianto
Waktu Praktikum : Selasa, 07 Oktober 2014

Nutrition and Food Technology Study Program


Faculty of Life Science
Surya University
2014

1
I. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mencari besarnya kekentalan suatu fluida
atau nilai viskositas (μ).

II. Pendahuluan
A. Prinsip Praktikum

Viskositas atau biasa dituliskan dengan lambang μ adalah suatu ukuran


yang menggambarkan besarnya resistensi atau tahanan dari suatu cairan.
Viskositas dapat juga didefinisikan sebagai suatu aliran fluida yang
menggambarkan besarnya gesekan antara molekul-molekul fluida.

Gabriel George Stokes adalah seorang fisikawan yang mendedikasikan


seluruh hidupnya untuk meneliti fluida. Penelitiannya yang terkenal adalah
Hukum Stokes, yang berbunyi demikian : “ Apabila suatu benda bergerak
dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, maka gerakan benda akan
dihambat oleh gaya gesek antara perukaan benda dengan fluida. “ Biasanya
hukum Stokes dapat dituliskan sebagai berikut :

𝐹𝑑 = 6𝜋𝜇𝑉𝑟

Dimana :

Fd = besarnya gaya drag yang diberikan fluida pada bola

μ = besarnya viskositas fluida

V = kecepatan benda bergerak dalam fluiad

r = besarnya jari-jari benda ( biasanya bola )

Makin tinggi nilai viksositas benda, maka semakin besar pula besarnya
gaya yang diberikan fluida kepada benda, sehingga gerak benda akan semakin
lambat. Jika sebuah benda dijatuhkan kedalam fluida, maka gaya-gaya yang
bekerja pada benda adalah sebagai berikut :

2
Dimana W-Fa-Fs = 0, sedangkan untuk mencari W, Fa dan Fs, digunakan
rumusn :

𝑊 = 𝑚. 𝑔 𝐹𝑎 = 𝑚. 𝑔. ℎ 𝐹𝑠 = 𝐹𝑑 = 6𝜋𝜇𝑉𝑟

Benda yang bergerak pasti memiliki kecepatan, karena itu, kita dapat mencari
besarnya kecepatan benda , dengan menggunakan rumus hukum Stokes yang
diturunkan, sehingga didapat persamaan sebagia berikut :

2𝑟𝑏 2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )𝑔
𝑉=
9𝜇

Hukum Stokes sendiri dibagi menjadi 2 janis, yaitu untuk fluida laminar
dan fluida turbulence. Suatu fluida dikatan laminar apabila kondisi partikel-
partikel fluida yang bergerak disepanjang jalur-jalur halus dalam lamina atau
lapisan fluida yang “ meluncur “ diantara sesamanya. Sedangkan flluida
turbulence adalah fluida yang konsidi partikel-partikel fluida bergerak secara
acak. Pada ilmuan sendiri membuat sebuah parameter khusus yang dapat
digunakan untuk membedakan, apakah suatu fluida laminar atau turbulence.
Parameter tersebut disebut bilangan Reynolds, yang dapat dicari menggunakan
rumus sebagai berikut :
𝜌𝑓 . 𝑉. 𝑑
𝑁𝑅 =
𝜇

3
Dimana ρf adalah besarnya massa jenis fluida, V adaah kecepatan benda, d
adalah diameter bola, dan μ adalah besarnya viskositas larutan.
Bilangan Reynolds tidak mempunyai satuan. Untuk menentukan sebuah fluida
laminar atau tidak, kita dapat menggunakan bilangna Reynolds sebagai
pedoman. Apabila besar bilangan Reynolds kurang dari 1 , maka fluida bersifat
laminar, dan begitu pula sebaliknya.

B. Alat Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan yaitu :
- Tabung plastik beserta penyaring bertngkai
- 3 ( tiga ) buah bola alumuminium berbeda ukuran
- Neraca Lengan O Hauss
- Mikrometer Sekrup
- Stopwatch
- Beaker Glass
- Minyak Goreng dan Oli secukunya

C. Prosedur Kerja
Dalam percobaan ini, dilakukan 2 kali percobaan dengan menggunakan 2 jenis
larutan yang berbeda, yaitu minyak goreng dan oli. Sebelum melakukan
percobaan ada, beberapa langkah pendahuluan yang harus kita lakukan, yaitu :
1. Menimbang massa masing-masing bola mengunakan neraca lengan
o hauss, lalu mengukur diameter masing-masing bola menggunakan
mikrometer sekrup.
2. Menimbang massa beaker glass kosong, lalu mengisinya dengan
minyak sampai volume tertentu, lalu menimbang kembali massa
beaker glass berisi minyak menggunakan neraca o hauss.
3. Mengulangi langkah ke-2 dengan mengganti minyak goreng dengan
oli.
4. Mengisi tabung plastik menggunakan minyak atau oli sampai batas
tertentu, misalnya 5 cm dari mulut tabung.
5. Mempersiapkan tabel dan stopwatch sebelum mempersiapkan tahap
selanajutnya.

4
Percobaan 1

1. Meletakan saringan bertangkai ke dalam tabung berisi minyak


goreng.
2. Mengambil salah satu bola , lalu menjatuhkan bola kedalam minyak,
lalu menghitung waktu yang diperlukan oleh bola untuk jatuh
sampai pada kedalaman tertentu.
3. Mencatat hasil penghitungan waktu dan memasukan kedalam tabel
4. Mengulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 9 kali.
5. Mengulangi langkah 2 sampai 4 menggunakan bola dengan ukuran
yang berbeda sebanyak 2 kali.

Percobaan 2

1. Meletakan saringan bertangkai ke dalam tabung berisi oli.


2. Mengambil salah satu bola , lalu menjatuhkan bola kedalam oi, lalu
menghitung waktu yang diperlukan oleh bola untuk jatuh sampai
pada kedalaman tertentu.
3. Mencatat hasil penghitungan waktu dan memasukan kedalam tabel
4. Mengulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 9 kali.
5. Mengulangi langkah 2 sampai 4 menggunakan bola dengan ukuran
yang berbeda sebanyak 2 kali.

III. Data Pengamatan


Dari langkah pendahuluan didapatkan data sebagia berikut :

Bola Massa Diameter Jari-jari


Besar 0,00052 0,00702 0,00351
Sedang 0,00014 0,00543 0,002715
Kecil 0,00001 0,00336 0,00168

Sedangkan untuk massa jenis, didapatkan data seagai berikut :

5
Massa (kg) Volume
Jenis
Kosong Isi ( m3 )
Minyak 0,1231 0,2853 0,15
Oli 0,1231 0,2053 0,1

Untuk mencari massa jenis fluida, dapat digunakan rumus sebagai berikut :

(𝑚𝑖𝑠𝑖 − 𝑚𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 )
𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

Sehingga dari perhitungan diatas didapatkan besarnya ρminyak = 1081,3 kg/m3 dan
ρoli = 821,9 kg/m3 .

Percobaan 1 ( Minyak )

Waktu ( sekon )
No. Besar Sedang Kecil
( t1 ) ( t2 ) ( t3 )
1 1,2 1,9 3,5
2 1 1,7 4,6
3 1 1,75 3,2
4 1 1,8 3,4
5 1 1,82 3,3
6 0,8 1,85 3,2
7 1 1,8 3,25
8 1 1,85 3,2
9 0,8 1,89 3,2
10 1,2 1,8 3,6

6
Percobaan 2 ( Oli )

Waktu ( sekon )
No. Besar Sedang Kecil
( t1 ) ( t2 ) ( t3 )
1 2,6 4,2 10,8
2 2,4 4,4 10,4
3 2,6 4,5 10,8
4 2,6 4,3 11,0
5 2,4 4,3 10,6
6 2,4 4,2 10,7
7 2,5 4,4 10,6
8 2,4 4,4 10,8
9 2,5 4,3 10,6
10 2,6 4,4 10,8

IV. Analisis Data


Dari data waktu yang didapatkan, dapat dicari besarnya viskositas larutan dan
bilangan Reynolds ( NR ). Sebelumnya kita harus mencari besarnya kecepatan
bola pada saar jatuh, dengan menggunakan rumus :

2𝑟𝑏 2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )𝑔
𝑉=
9𝜇

Namun karena pada percobaan ini kita belum memngetahui besarnya viskositas
larutan ( μ ) , maka untuk mencari besarnya kecepatan daat digunakan rumus :

𝑠
𝑉=
𝑡

Dimana besarnya jarak yang digunakan adalah 30 cm atau 0,3 meter. Setelah
didapatkan besarnya kecepatan, kita dapat mencari besarnya kekntalan larutan
atau viskositas ( μ ) dengan menurunkan dari rumus mencari kecepatan, yaitu
dengan rumus :
2𝑟𝑏 2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )𝑔
𝜇=
9𝑉

7
Setelah didapatkan besarnya viskositas, kita dapat mencaari besarnya bilangan
Reynolds dengan menggunakan rumus :

𝜌𝑓 . 𝑉. 𝑑
𝑁𝑅 =
𝜇

Dari perhitungan diatas didapatkan data sebagai berikut :


1) Percobaan 1 ( Minyak )
a. Tabel 1 ( Bola Besar )
Waktu Viskositas
No. NR Kecepatan
(t) (μ)
1 1,2 0,1737 10,92 0,250
2 1 0,1448 15,73 0,300
3 1 0,1448 15,73 0,300
4 1 0,1448 15,73 0,300
5 1 0,1448 15,73 0,300
6 0,8 0,1158 24,58 0,375
7 1 0,1448 15,73 0,300
8 1 0,1448 15,73 0,300
9 0,8 0,1158 24,58 0,375
10 1,2 0,1737 10,92 0,250
Rata-rata : 1 0,1448 16,54 0,305
Std Deviasi : 0,1333 0,0193 4,67 0,042

8
b. Tabel 2 ( Bola Sedang )
Waktu Viskositas
No. NR Kecepatan
(t) (μ)
1 1,9 0,1646 5,63 0,1579
2 1,7 0,1472 7,04 0,1765
3 1,75 0,1516 6,64 0,1714
4 1,8 0,1559 6,28 0,1667
5 1,82 0,1576 6,14 0,1648
6 1,85 0,1602 5,94 0,1622
7 1,8 0,1559 6,28 0,1667
8 1,85 0,1602 5,94 0,1622
9 1,89 0,1637 5,69 0,1587
10 1,8 0,1559 6,28 0,1667
Rata-rata : 1,816 0,1573 6,19 0,165
Std Deviasi : 0,06095 0,0053 0,42 0,006

c. Tabel 3 (Bola Kecil )

Waktu Viskositas
No. NR Kecepatan
(t) (μ)
1 3,5 0,1161 2,68 0,08571
2 3,6 0,1194 2,54 0,08333
3 3,2 0,1061 3,21 0,09375
4 3,4 0,1128 2,84 0,08824
5 3,3 0,1094 3,02 0,09091
6 3,2 0,1061 3,21 0,09375
7 3,25 0,1078 3,11 0,09231
8 3,2 0,1061 3,21 0,09375
9 3,2 0,1061 3,21 0,09375
10 3,6 0,1194 2,54 0,08333
Rata-rata : 3,345 0,1109 2,96 0,090
Std Deviasi : 0,1674 0,0056 0,28 0,004

9
2) Percobaan 2 ( Oli )
a. Tabel 1 ( Bola Besar)

Waktu Viskositas
No. NR Kecepatan
(t) (μ)
1 2,6 0,4367 1,524 0,1154
2 2,4 0,4031 1,789 0,1250
3 2,6 0,4367 1,524 0,1154
4 2,6 0,4367 1,524 0,1154
5 2,4 0,4031 1,789 0,1250
6 2,4 0,4031 1,789 0,1250
7 2,5 0,4199 1,649 0,1200
8 2,4 0,4031 1,789 0,1250
9 2,5 0,4199 1,649 0,1200
10 2,6 0,4367 1,524 0,1154
Rata-rata : 2,5 0,4199 1,66 0,120
Std Deviasi : 0,09428 0,0158 0,12 0,005

b. Tabel 2 ( Bola Sedang)

Waktu Viskositas
No. NR Kecepatan
(t) (μ)
1 4,2 0,4221 0,755 0,0714
2 4,4 0,4422 0,688 0,0682
3 4,5 0,4522 0,658 0,0667
4 4,3 0,4321 0,721 0,0698
5 4,3 0,4321 0,721 0,0698
6 4,2 0,4221 0,755 0,0714
7 4,4 0,4422 0,688 0,0682
8 4,4 0,4422 0,688 0,0682
9 4,3 0,4321 0,721 0,0698
10 4,4 0,4422 0,688 0,0682
Rata-rata : 4,34 0,4362 0,71 0,069
Std Deviasi : 0,09660 0,0097 0,03 0,002

10
c. Tabel 3 ( Bola Kecil )

Waktu Viskositas
No. NR Kecepatan
(t) (μ)
1 10,8 0,4156 0,185 0,0278
2 10,4 0,4002 0,199 0,0288
3 10,8 0,4156 0,185 0,0278
4 11 0,4233 0,178 0,0273
5 10,6 0,4079 0,192 0,0283
6 10,7 0,4117 0,188 0,0280
7 10,6 0,4079 0,192 0,0283
8 10,8 0,4156 0,185 0,0278
9 10,6 0,4079 0,192 0,0283
10 10,8 0,4156 0,185 0,0278
Rata-rata : 10,71 0,4121 0,19 0,028
Std Deviasi : 0,1663 0,0064 0,01 0,000

Dari percobaan pertama, didapatkan data sebagai berikut untuk percobaan 1a atau
percobaan bola besar:

1. Besarnya rata-rata waktu yang dibutuhkan bola untuk jatuh sejauh 30 cm


adalah 1 detik, dengan standart deviasi sebesar 0,1334.
2. Besarnya rata-rata viskositas minyak goreng untuk bola besar adalah 0,1228
dengan standart deviasi sebesar 0,01930.
3. Besarnya rata-rata bilangan Reynolds adalah 16,54 dengan standatr deviasi
sebesar 4,67.
4. Besarnya rata-rata kecepatan bola besar adalah 0,305 meter per sekon,
dengan standart deviasi sebesar 0,042.

Kemudian dari percobaan 1b atau percobaan menggunakan bola sedang didapatkan


data sebaga berikut :

1. Besarnya rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 30 cm


adalah 1,861 sekon dengan standart deviasi 0,06095.
2. Besarnya rata-rata viskositas minyak adalah sebesar 0,1573 dengan standart
deviasi 0,0053.
3. Besarnya rata-rata bilangan Reynolds adalah 6,19 dengan standart deviasi
sebesar 0,42.
4. Besarya kecepatan bola saat jatuh adaah sebesar 0,165 m per sekon dengann
standart deviasi sebesar 0,006.

11
Dari data diatas, dapat dicari besarnya tprediksi , viskositas rata-rata (𝜇̅ ), trelatif , viskositas
prediksi (𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 ) dan viskositas relatif.

Untuk mencari besarnya tprediksi , dapat dicari menggunakan rumus :

9. 𝜇̅ 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 . 𝑑
𝑡𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 =
2𝑟𝑏 2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )𝑔

Setelah didapatkan besarnya tprediksi, dapat dicari besarnya trelatif menggunakan rumus
sebagia berikut :

|𝑡𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 − 𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 |
𝑡𝑟𝑒𝑙 = 𝑥 100%
𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

Kemudian dicari besarnya viskositas prediksi menggunakan rumus :

2 𝑟𝑏 2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )𝑔 𝑡𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖
𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 =
9𝑠

Sehingga besarnya viskositas relatifnya ( μrelatif ) dapat dicari. Untuk mencarinya,


digunakan rumus :

|𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 − 𝜇𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 |
𝜇𝑟𝑒𝑙 = 𝑥 100%
𝑡𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟

Untuk minyak goreng, besarnya μ literatur adalah sebesar 0,089 . Dari perhitungan
diatas, didapatkan data sebagai berikut :

- tprediksi = 1,671 sekon


- μprediksi = 0,1447
- trelatif = 7,964%
- μrelatif = 62,66%

12
Pada percobaan 1c, didapatkan data sebagai berikut :

1. Besarnya waktu rata-rata yang diperlukan untuk bola sampai ke dasar adalah
3,345 detik dengan standart deviasi 0,164.
2. Besarnya rata-rata viskositas larutan adalah 0,1109 dengan standart deviasi
0,0056.
3. Besarnya rata-rata bilangan Reynolds adalah 2,96 dengan stantart deviasi
sebesar 0,28.
4. Besarnya rata-rata kecepatan bola adalah 0,090 meter per sekon dengan
standart deviasi sebesar 0,004.

Setelah itu, sama seperti pada percobaan sebelumnya, dihitunglah tprediksi , viskositas
rata-rata (𝜇̅ ), trelatif , viskositas prediksi (𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 ) dan viskositas relatif. Hasil yang
didapatkan adalah sebagai berikut :

- tprediksi = 4,742 sekon


- μprediksi = 0,1572
- trelatif = 41,79%
- μrelatif = 7,674

Pada percobaan 2a, yaitu dengan menggunakan oli dan bola besar, didapatkan data
sebagai berikut :

1. Besarnya rata-rata waktu yang dibutuhkan bola untuk jatuh sejauh 30 cm


adalah 2,5 detik, dengan standart deviasi sebesar 0,09428.
2. Besarnya rata-rata viskositas minyak goreng untuk bola besar adalah 0,4199
dengan standart deviasi sebesar 0,0158..
3. Besarnya rata-rata bilangan Reynolds adalah 1,66 dengan standatr deviasi
sebesar 0,12.
4. Besarnya rata-rata kecepatan bola besar adalah 0,120 meter per sekon,
dengan standart deviasi sebesar 0,005.

Sedangkan pada percobaan 2b, didapatkan data sebagai berikut :

1. Besarnya rata-rata waktu yang dibutuhkan bola untuk jatuh sejauh 30 cm


adalah 4,34 detik, dengan standart deviasi sebesar 0,0966.

13
2. Besarnya rata-rata viskositas minyak goreng untuk bola sedang adalah
0,4362 dengan standart deviasi sebesar 0,0097.
3. Besarnya rata-rata bilangan Reynolds adalah 0,71 dengan standatr deviasi
sebesar 0,03.
4. Besarnya rata-rata kecepatan bola besar adalah 0,069 meter per sekon,
dengan standart deviasi sebesar 0,002.

Setelah itu, dapat dihitung tprediksi , viskositas rata-rata (𝜇̅ ), trelatif , viskositas prediksi
(𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 ) dan viskositas relatif, dengan hasil sebagai berikut :

- tprediksi = 4,178 sekon


- μprediksi = 0,4199
- trelatif = 3,87%
- μrelatif = 8,51%

Pada percobaan 2c, didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Besarnya rata-rata waktu yang dibutuhkan bola untuk jatuh sejauh 30 cm


adalah 10,71 detik, dengan standart deviasi sebesar 0,1663.
2. Besarnya rata-rata viskositas minyak goreng untuk bola kecil adalah 0,4121
dengan standart deviasi sebesar 0,0064.
3. Besarnya rata-rata bilangan Reynolds adalah 0,19 dengan standatr deviasi
sebesar 0,01.
4. Besarnya rata-rata kecepatan bola besar adalah 0,028 meter per sekon,
dengan standart deviasi sebesar 0,000.

Lalu dapat dihitung besarnya tprediksi , viskositas rata-rata (𝜇̅ ), trelatif , viskositas prediksi
(𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 ) dan viskositas relatif. Nilai ynag didapatkan adalah sebagai berikut :

- tprediksi = 11,33 sekon


- μprediksi = 0,4361
- trelatif = 5,512%
- μrelatif = 4,977%

Dari semua data percobaan diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya :

1. Pada percobaan 1, dari ketiga percobaan , didapatkan bahwa fluida bersifat


turbulence, karena dari ke-3 percobaan, didapatkan besarnya bilangan

14
Reynolds bernilai > 1, sehingg dapat disimpulkan bahwa larutan bersifat
turbulence. Dan bola yang sesuai untuk melakukan percobaan adalah
menggunakan bola yang kecil, karena memiliki nilai bilangna Reynolds
yang paling kecil, yaitu sekitar 2,96.
2. Pada percobaan 2, dari ketiga percobaan, didapatkan bahwa fluida bersifat
laminar, kaena dari ke-3 percobaan , didapatkan besarnya bilangan
Reynolds bernilai <1. Dan bola yang paling sesuai untuk melakukan
percobaan adalah bola yang kecil, karena memiliki nilai bilangan Reynolds
yang paling kecil yaitu 0,19.

V. Kesimpulan
Dari ke-2 percobaan diatas, ada beberapa kesimpulan yang daat diambil,
diantaranya:
1. Minyak adalah fluida yang bersifat turbulence, karena memiliki bilangan
Reynolds bernilai >1.
2. Oli adalah fluida yang bersifat laminar, karena memiliki nilai bilangna
Reynolds <1.
3. Jika dibandingkan, viskositas oli lebih besar daripada minyak, karena μ oli >
μ minyak.

VI. Saran
Ada beberapa saran yang ingin saya utarakan mengenai percobaan ini, yaitu :
1. Menurut saya dibutuhkan alat yang dapat menghitung waktu jatuhnya bola
dengan lebih teliti, misalnya menggunakan sensor, karena jika
menggunakan stopwatch, daat terjadi kesalahan yang mengurangi
keakuratan dan kepresisian data.
2. Dibutuhkan tenaga pengajar tambahan, karena menurut saya 1 orang dosen
untuk 2 kelompok besar sangatlah tidak efektif, karena jumpal mahasiswa
yang harus diajar terlalu banyak, sehingga materi yang diberikan tidak dapat
ditangkap mahasiswa dengan baik.

VII. Referensi
Modul Lab Fisika Dasar Surya University.

15

Anda mungkin juga menyukai