Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH

PENGEMBANGAN
WILAYAH
-Ratih Novi Listyawati, ST.,M.Eng.-
Pergerseran Sistem Nilai Dunia
Dalam Pembangunan

Popular istilah pembangunan


“Development”

Indikator PDRB

2
Industrialisasi yang tidak siap, menarik penanam
modal asing atau pinjaman

Menciptakan kesenjangan

3
Contoh : India
Periode 1961-1966 menganut konsep perkembangan industrial
growth pole (development from above)
 penekanan pada pembangunan industri leading di wilayah
yang paling strategis
 harapan : pembangunan berjalan cepat, PDB meningkat
 dampak : kesenjangan semakin lebar

4
Contoh : Chili
• Di Chili penduduk desa yang termiskinkan pergi ke kota
sebagai usaha agar tetap survive (Osvalde Sunkel)
• Growth Centre Theory menyebabkan ketergantungan yang
besar dari periphery terhadap center, kondisi sebaliknya dari
yang diharapkan terjadi.
• Kriminalitas, kesenjangan semakin tinggi

5
Perkembangan konsep pengembangan
wilayah
Teori tahapan
pertumbuhan
(Rostow,
stages of Basic and non
growth) basic need

Regionalisasi Pendekatan
(homogeneous sektoral
, fuctional and (menetapkan
planning lead sector)
regions)

6
• Suatu masyarakat yang masih • Suatu masyarakat yang telah • masa berlangsungnya perubahan
menggunakan cara-cara mencapai taraf proses yang sangat drastis dalam
berproduksi yang relatif primitif pertumbuhan ekonomi sudah lebih masyarakat, seperti revolusi
dan cara hidup masyarakat yang sering terjadi politik, terciptanya kemajuan yang
masih sangat dipengaruhi oleh pesat dalam inovasi atau berupa
nilai-nilai yang dicetuskan oleh terbukanya pasar-pasar baru.
nilai-nilai yang tidak rasional,
tetapi oleh kebiasaan yang telah
berlaku secara turun-temurun

Teori tahapan Masyarakat


Tradisional
Prasyarat
lepas landas Lepas Landas

Pertumbuhan • masa di mana masyarakat sudah • masa dimana perhatian


efektif menggunakan teknologi masyarakat lebih menekankan

Rostow modern pada sebagian besar


faktor produksi dan kekayaan
alamnya.
kepada masalah-masalah
konsumsi dan kesejahteraan, dan
bukan lagi kepada masalah
produksi.

Gerakan ke Masa
arah Konsumsi
kedewasaan Tinggi

7
Walter Isard sebagai pelopor
Ilmu Wilayah

yang mengkaji terjadinya hubungan


sebab-akibat dari faktor-faktor utama
pembentuk ruang wilayah, yakni faktor
fisik, sosial-ekonomi, dan
budaya

8
Pergeseran Paradigma Pembangunan

1. Dari situasi memilih antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan sebagai


pilihan2 yang tidak saling menenggang (trade off) ke keharusan mencapai tujuan
pembangunan tersebut secara berimbang
2. Cenderung melihat pencapaian tujuan-tujuan pembangunan yang diukur secara makro
menjadi pendekatan-pendekatan regional dan lokal
3. Pergeseran asumsi peranan pemerintah yang dominan menjadi pendekatan
pembangunan yang mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

9
Proses Pergeseran Paradigma
Pembangunan
Orientasi pada laju
Pembangunan yang
pertumbuhan ekonomi
menekankan pada
dengan basis peningkatan
kemampuan masyarakat
investasi dan teknologi,
untuk mengontrol keadaan
didominasi peran
dan lingkungannya
pemerintah

10
Perkembangan Teori Pengembangan Wilayah dari
Indonesia

Sutami (era 1970-an) dengan


gagasan bahwa pembangunan
infrastruktur yang intensif untuk
mendukung pemanfaatan potensi
sumberdaya alam akan
mampu mempercepat
pengembangan wilayah

11
Poernomosidhi (era transisi) memberikan kontribusi lahirnya konsep
hirarki kota-kota dan hirarki prasarana jalan melalui Orde Kota

12
Ruslan Diwiryo (era 1980-an) yang memperkenalkan konsep Pola dan
Struktur ruang yang bahkan menjadi inspirasi utama bagi lahirnya UU
No.24/1992 tentang Penataan Ruang

Strategi Nasional Pembangunan Perkotaan (SNPP) sebagai upaya untuk mewujudkan sitem
kota-kota nasional yang efisien dalam konteks pengembangan wilayah nasional

konsep Program Pembangunan Prasarana


Kota Terpadu (P3KT)

13
Era ‘90-an

konsep pengembangan wilayah mulai diarahkan untuk mengatasi


kesenjangan wilayah, misal antara KTI dan KBI, antar kawasan dalam
wilayah pulau, maupun antara kawasan perkotaan dan perdesaan

14
Tujuan Pengembangan Wilayah

Agar wilayah berkembang menuju tingkat


perkembangan yang diinginkan

Pengembangan wilayah dilaksanakan


melalui optimasi pemanfaatan
sumberdaya yang dimilikinya secara
harmonis, serasi dan terpadu

15
Pendekatan bersifat komprehensif

Aspek fisik Aspek sosial


Aspek ekonomi

Aspek lingkungan
Aspek budaya
hidup

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dengan pendekatan


PENATAAN RUANG WILAYAH
16
THANKS!
Any questions?

17

Anda mungkin juga menyukai