PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) memiliki berbagai perubahan fungsi organ, salah satunya
yaitu terjadi penurunan elastisitas pada pembuluh darah, yang diakibatkan oleh
pengendapan bahan-bahan yang bersifat ateroskerotik diantaranya adalah kolesterol
(Almatsier, 2011). Kadar kolesterol plasma sangat perlu untuk diperhatikan karena
kolesterol yang berlebihan di dalam darah akan menimbulkan plak sehingga
mengakibatkan penyempitan dan kekakuan pembuluh darah. Penyempitan dan
kekakuan pembuluh darah menyebabkan ketidakseimbangan antara aliran darah
koroner dan kebutuhan oksigen miokard (Robbins et al, 2004). Hiperkolesterolemia
disebabkan karena asupan kolesterol melalui makanan melebihi kebutuhan kolesterol
tubuh. Kelebihan asupan tersebut dapat menyebabkan terjadinya endapan di
pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan dan pengerasan. Penyempitan
dan pengerasan akan mengakibatkan suplai darah ke otot jantung tidak mencukupi
kebutuhan tubuh sehingga pengelolaan pola makan pada lansia perlu dilakukan untuk
menurunkan kadar kolesterol darah diantaranya dengan mengkonsumsi omega-3 yang
didapatkan dari konsumsi ikan.
Data dari WHO menunjukan bahwa 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit
kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia, yang paling banyak
terjadi pada kelompok umur 65-74 tahun (3,6%) diikuti keolompok umur 75 tahun ke
atas (3,2%), kelompok umur 55-64 tahun (2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun
(1,3%). Di Indonesia penyakit ini merupakan 30% penyebab kematian, dan
merupakan proporsi terbanyak dari penyebab kematian yang ada (WHO, 2011). Dari
hasil observasi yang kami lakukan pada tanggal 27 September 2019 di wilayah kerja
5
6
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kolestrol yang berada dalam zat makanan yang kita makan akan dapat
meningkatkan kadar kolestrol dalam darah yang berakibat hiperkolestrolemia (
Seoharto, 2014 ). Salah satu penyakit tersering yang disebabkan oleh meningkatkan
kadar kolestrol dalam darah adalah aterosklerosis ( Guyton & Hall, 2008 ).Kolestrol
HDL adalah suatu lipoprotein berdensitas tinggi yang mengandung protein dalam
jumlah yang lebih tinggi dab persentese triasilgliserolnya yang lebih rendah daripada
lipoprotein darah yang lainnya. Sehingga kolestrol HDL disebut sebagai pertikel yang
paling tinggi densitas atau kepadatannya. Kolestrol HDL sendiri densitensis dalam
bentuk nascent ( imatur ) dihati dan usus halus ( Marks el al., 2000 ).
Kolestrol HDL ini memiliki peran sebagai pengangkut atau penyerap kolestrol dari
permukaan sel dan dari lipoprotein ini lalu mengubahnya menjadi kolestrol ester.
Kolestrol ester ini lalu dikembalikan ke hati, sehingga HDL dikatakan berperan
dalam transport kolestrol terbalik ( reverse cholesterol transport ) (Marks et el ., 2000
) untuk dapat menilai tinggi rendahnya kadar HDL, terdapat suatu standar dari
National Cholesterol Education Program ( NECP ) yaitu kadar HDL rendah, < 40
mg/dl dan kadar HDL tinggi, > 60 mg/dl ( soeharto, 2004 ).
10
1) Faktor genetik
11
Sekitar 80% dari kolesterol didalam tubuh siproduksi oleh tubuh sendiri. Ada
sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandidngkan
yang lain. Hal ini disebabkan karena faktor keturunan. Meskipun hanya
mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh
sedikit, namun tubuh saja memproduksi kolesterol dalam jumlah banyak dan
menyebabkan penyakit hiperkolesterolemia.
2) Pola makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti lemak sapi,
kambing, makanan bersantan dan gorengan akan meningkatkan kadar
kolesterol darah karena menyebabkan penimbunan lemak pada pembuluh
darah.
3) Faktor Obesitas
Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks ataran faktor genetik, perilaku
dan lingkungan, menyebabkan ketidakseimbangan anatara asupan dan
pengeluaran energi. Salah satu akibat dari ketidakseimbangan ini yaitu
gangguanmetabolism lemak dalam tubuh, salah satu bentuk akumulasi
gangguan tersebut yakni hiperkolesterolemia.
4) Kebiasaan Merokok
Selain dapat merusak paru-paru zat yang terkandung dalam rokok terutama
nikotin, dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL dalam
darah.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam
darah. Di banyak apotik maupun klink, sekarang sudah tersedia alat pemerikaan
kolesterol yang sederhana, cepat dan mudah. Pemeriksaan kolesterol ini
menggunakan metode dipstik yang mengambil sampel darahnya dari pembuluh darah
12
kapiler yang terletak diujung jari tangan. Hanya dengan meletakkan beberapa tetes
darah saja, kita bisa segera tahu berapa kadar kolesterol dalam darah.
1. Kurang dari 200 mg/dl = tingkat kolesterol sangat baik. Apabila kadar LDL,
dan trigeliserida kurang dari 200 mg/dl, maka kita tidak berisiko untuk
terkena penyakit jantung.
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total kolesterol adalah
sekitar 200-329 mg/dl maka biasanya dokter akan memeriksa kadar LDL,
HDL, dan triglyceride.
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi. Orang yang
mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar
terkena serangan jantung.
4. Kadar HDL, makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena penyakit
jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50 gr/dl,
wanita antara 20-60 mg/dl.
5. Kadar LDL, sebaliknya semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin
kecil resiko penyakit jantung, pada umumnya, kadar LDL dalam kategori
sebagai Berikut.
6. Kadar trigliserida. Ini adalah jenis lemak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ tubuh, meningkatkan kadar kolesterol sejumlah palktor dapat
mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan,
komsumsi alkohol, gula dan makanan berlemak.
13
Kadar kolesterol tnggi dapat dicegah dengan beberapa cara, cara yang paling
dasar adalah dengan mengubah pola makan anda sehari-hari. Berikut ini beberapa
cara untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh, diantaranyaadalah:
Daftar Pustaka
Muhammad Yani.2015.Mengendalikan Kadar Kolesterol Pada
Hiperkolesterolemia.
AB Anggarianti.2016.Hiperkolesterolemia Pada Lansia.