Anda di halaman 1dari 2

Dari mekanisme terjadinya irama jantung dan aritmia maka dapatlah kita

buat klasifikasi irama jantung sebagai berikut:


- Irama berasal dari nodus SA
o Irama sinus normal, yaitu irama jantung normal pada umumnya
o Sinus aritmia, baik yang disebabkan pernafasan
o Sinus takikardia, peningkatan aktivitas nodus SA 100x/m atau lebih
-
- Aritmia atrial
o Fibrilasi atrial dengan respon ventrikel cepat, normal atau lambat
o Fluter atrial
o Atrial takikardia, biasanya parosismal (PAT, Paroxysmal Atrial Tachicardia). Ada
juga yang disertai blok hantarannya disebut PAT dengan blok.
o Ekstrasistol atrial yaitu bila denyut dari atrial tersebut hanya datang satu per- satu,
mungkin dari satu focus (unifokal) atau lebih (multifocal)
- Aritmia AV Jungsional
Ada yang timbul pasif, yaitu karena nodus SA kurang aktif sehingga diambil alih:
o Irama AV Jungsional, biasanya bradikardia; bisa tinggi, sedang atau rendah
o AV Jungsional takikardia non paroksismal, yaitu irama ad 1 dengan HR yang cepat
(70-130/m). Tapi ada pula yang secara aktif mendominasi nodus SA dan focus-
fokus lainnya
o AV Jungsional ekstrasistol (uni-multi-fokal)
o AV Jungsional takikardia paroksismal, seperti PAT
- Aritmia Supraventrikular (SV) lainnya
o Aritmia SV multifocal/wandering pace maker
o Multifocal SV takikardia
o Multifocal SV takikardia dengan blok
o SV ekstrasistol “non conducted”
- Aritmia Ventrikuler
o Irama Idio Ventrikular, biasanya non paroksismal, dan idio
ventriculartakikardia/non paroksismal ventricular takikardia (non PVT)
o Paroksismal ventricular takikardia (PVT)
o Fluter ventrikel serta fibrilasi ventrikel
o Parasistol ventricular
Gangguan hantaran pada berkas His dan percabangannya (Bundle Branch)
- Blok AV derajat 1,2 (tipe Wenkebach serta tipe 2) dan 3 (total)
- Bundle Branch Block (BBB), mungkin kanan (RBBB) atau kiri (LBBB), bisa parsial
(incomplete) atau total (complete) dan bisa juga tergantung pada HR sehingga disebut
sebagai “rate dependent Bundle Branch Block). Dalamsuatu rekaman dari seorang pasien
bisa ditemukan irama jantung sinus dengan ekstrasistol ventrikel (VES) atau SVES
unifokal atau multifocal, multifocal SVES dengan abrantia, atau atrial atau
ventricular, tergantung kondisi dan factor etiologi yang ada. Tidak jarang kita mengalami
kesukaran dalam mengenali irama ventricular dan supraventrikuler yang
umumnyaterapinya sangat berbeda. Kunci dari pembedahan ini adalah menentukan
posisi/hubungannya terhadap QRS. Irama ventrikuler tidak didahului P atau tak ada
hubungan P dan QRS.

Pada fibrilasi atrium, aktivitas atrium benar-benar kacau, d an nodus AV dapat dibombardir habis-
habisan oleh lebih dari 500 impuls per menit! Jikalau pada flutter atrium yang bertanggung
jawab memunculkan gambaran gigi gergaji yang teratur pada EKG adalah satu sirkuit reentri
yang konstary pada fibrilasi atrium yang bertanggung jawab adalah banyak sirkuit re-entri
yang tercipta dengan cara yang sama sekali tidak dapat diperkirakan. Tidak ada gelombang P
sejati yang dapat dilihat. Garis dasar malah tampak rata atau sedikit berupa undulasi. Nodus
AV yang dihadapkan pada "serangarr" impuls atrium yang luar biasa mendadak ini, hanya
mampu sesekali menyaiurkan impuls pada interval yang berbeda-beda dan menghasilkan
frekuensi ventrikel yarrg sangaf tidak teratur/ireguler, biasanya di antara 120 dan 180 denyut per
menit. Namun, respon ventrikel yang lebih lambat atau lebih cepat (lihat gambar 4 dan B) sering
dapat terlihat.

Takikardia ritrium multifokal (MAT) merupakan irama ireguler dengan frekuensi sebesar 100
sampai 200 denyut per menit. Kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa fokus ektopik di
atrium yang berbeda yang menghasilkan impuls secara acak. Kadang, frekuensinya kurang dari
100 denyut per menit; dan dalam keadaan ini aritmia disebut pacu jantung atrium yang berkelana
(wandering atrial pacemnker)..

yakni takikardis atrium paroksismal (PAT), adalah sebuah irama teratur yang mempunyai
frekuensi 100 sampai 200 denyut per menit. PAT dapat disebabkan oleh meningkatnya
otomatisitas fokus atrium ektopik atau sirkuit re-entri di dalam atrium. PAT tipe otomatik
selalu menunjukkan gambaran masa pemanasan (warm-up period) di awal kemunculannya
berupa irama yang tampak sedikit ireguler, dan menunjukkan gambaran masa pendinginan
(cool-douwn period) yang sama di akhir masa jayanya. Bentuk re-entri yang lebih jarang ditemui
muncul tiba-tiba bersama dengan denyut prematur atrium; bentuk PAT ini disebut ltga flutter
atrium atipikal.

Anda mungkin juga menyukai