ETIKA
a. Pengertian
1) Menurut Ethimologi ( Kebahasaan )
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Ethos dan Ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa.
Ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah moral
berasal dari kata latin yaitu mores, yang merupakan bentuk jama‟ dari mos, yang berarti
adat istiadat atau kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup. Sedangkan dalam
bahasa Arab kata etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti Sedangkan
dalam bahasa Indonesia disebut tata Susila.
2) Menurut Therminologi ( Istilah )
Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk atau kata
lainnya ialah teori tentang nilai. Dalam Islam teori nilai mengenal lima kategori baik-
buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk dan buruk sekali. Nilai ditentukan oleh
Tuhan, karena Tuhan adalah maha suci yang bebas dari noda apa pun jenisnya.
2) Persamaan
1. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.
2. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma
bagi perilaku manusia. Dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan.
c. Urgensi Ber-Etika
Di era modernisasi dengan segala kecanggihan yang membawa perubahan dan pengaruh
terhadap nilai-nilai moral, adanya berbagai pandangan ideologi yang menawarkan untuk
menjadi penuntun hidup tentang bagaimana harus hidup dan tentunya kita hidup dalam
masyarakat yang semakin pluralistik, juga dalam bidang moral sehingga bingung harus
mengikuti moralitas yang mana, untuk itu sampailah pada suatu fungsi utama etika,
sebagaimana disebutkan Magnis Suseno (1991 : 15), yaitu untuk membantu kita mencari
orientasi secara kritis dalam berhadapan dengan moralitas yang membingungkan.
d. Peranan Kajian Etika Dalam Dunia Modern
1. Adanya pluralisme moral
Suatu kenyataan sekarang ini bahwa kita hidup dalam zaman yang semakin
pluralistic, tidak terkecuali dalam hal moralitas. Setiaphari kita bertemu dengan
orang-orang dari suku, daerah, alpisan sosialdan agama yang berbeda. Pertemuan
ini semakin diperbanyak dan diperluas oleh kemajuan yang telah dicapai dalam
dunia teknologi informasi, yang telah mengalami perkembangan sangat pesat.
Berhadapan dengan situasi semacam ini, kita akhirnya bertanya, tapi yang kita
tanyakan bukan hanya apa yang merupakan kewajiban kita dan apa yang tidak,
melainkan manakah norma-norma untuk menentukan apa yang harus dianggap
sebagai kewajiban. Dengan demikian norma-norma sendiri dipersoalkan.
http://pipi-megawati.blogspot.com/2011/09/etika-profesi-hukum.html
http://eprints.walisongo.ac.id/6956/3/BAB%20II.pdf
https://sciencebooth.com/2013/05/11/perbedaan-etika-dan-etiket/comment-page-1/
http://candra-tugasetikaprofesi.blogspot.com/2010/04/etika-dan-etiket.html