6.1. BATUGAMPING
Batugamping adalah suatu bahan galian yang ada kaitannya dengan batuan
sedimen dan banyak mengandung CaCO3.
Sifat-sifat
Batu gamping tersusun oleh mineral kalsit (CaCO3), dengan warna putih, abu-
abu, kuning tua, abu-abu kebiruan, jingga, atau hitam. Batu gamping dengan kadar
Calcium tinggi bisa seluruhnya terdiri atas CaCO3.
Klassifikasi batu gamping berdasarkan kandungan magnesium dapat dilihat
pada tabel 6.1
4. Bila CaO yang terbentuk disiram dengan air maka akan terjadi proses
penghidrasian dengan cepat.
Reaksinya adalah sebagai berikut :
CaCO3 + 2HC l ------------ CaCl2 + H2O + CO2
CaCO3 ------------- CaO + CO2
CaO + H2O ------------- Ca(OH)2
Pengolahan
Dalam beberapa hal, batu gamping dapat langsung dipergunakan sebagai
bahan dasar, misalnya untuk pabrik semen, pembuatan pralon, bahan bangunan,
dll..gamping cukup dikecilkan ukurannya dihaluskan
Disamping itu pengolahan batu gamping dimaksudkan untuk menghasilkan
kapur tohor (CaO), Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) .dan juga dapat dibuat LCC ( light
Calcium Carbonate )
Penggunaan
Batu gamping adalah bahan galian yang banyak kegunaannya, antara lain
sebagai berikut :
1. Bahan bangunan, pengeras jalan, untuk pembangunan bendungan (urugan),
bahan dasar untuk semen portland, semen romawi, semen alam
2. Industri keramik, terutama dalam pembuatan kaca, alat dari kaca dan sebagainya
3. Industri kimia, untuk bahan dasar pembuatan kalsium dalam pabrik gula,
pembuatan gas CO2, CaCO2, CaO, CaCl2, bahan penghilang warna dalam
industri lemak atau minyak, bahan kedokteran, pasta, pencegah penyakit
tanaman dan untuk pembuatan pupuk
4. Industri logam, batu gamping dipergunakan sebagai flux, dan bahan tahan api
5. Bahan baku untuk kesenian dan litografi.
Tabel 6.2
Persyaratan batugamping berdasar SNI
Amandemen 16-235-SNI 47-7869895-2000
ROM Batugamping
batbatugampingBat
ugamping
Stock yard
Hammer crusher
Hammer Mill
Microgrinder
Cyclone
Produk Produk
Gambar 6.1
Diagram alir pengolahan batugamping
Sifat-sifat
1. Batu andesit mempunyai warna abu-abu keputihan, dengan kilap tanah.
2. Densitas 1,93 ton / m3.
3. Kuat tekan sekitar 1259 kg/cm2.
4. Tidak mudah larut dalam asam maupun basa.
Berdasarkan sifat-sifat batuan andesit tersebut maka batuan ini banyak digunakan
dalam pembangunan sarana dan prasarana infra struktur sipil, seperti bahan
bangunan, bahan baku pembuatan jalan raya ( baik untuk sub grade maupun
lapisan atasnya, serta untuk campuran hot mix) maupun jembatan, bahan baku
untuk beton bertulang, tiang listrik, untuk dinding (eksterior) dan lain-lain.
Pengolahan
Tujuan pengolahan terhadap batu andesit adalah :
1). Untuk memisahkan tanah yang terikut pada saat kegiatan penambangan.
2). Untuk memperkecil ukuran bongkah batuan hasil penambangan sehingga
diperoleh fraksi-fraksi yang mempunyai ukuran butir (sebagai contoh)
- fraksi kasar ukuran butir - 30 + 20 mm
- fraksi sedang ukuran butir – 20 + 10 mm
- fraksi halus ukuran butir - 10 + 5 mm
- fraksi sangat halus ukuran butir - 5 mm.
3). Melakukan pemisahan ukuran butir dari hasil proses peremukan sesuai dengan
ukuran yang diinginkan oleh konsumen.
Hopper
Secondary crusher
6.3. KAOLIN
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun atas mineral lempung dengan
kandungan besi yang rendah. Pada umumnya berwarna putih atau agak keputihan, adanya
mineral pengotor dalam endapan kaolin akan memberikan effek warna pada kaolin tersebut .
Komposisi penyusun utamanya adalah hidrous Alluminium silikat
( 2 H2O Al2O3 2 SiO2) . Sebagian besar komposisi mineralnya adalah mineral kaolinit serta
ada beberapa mineral penyerta..
Proses pembentukan kaolin ada dua kemungkinan :
a. Kaolin terjadi dari hasil pelapukan batuan kristalin asam seperti granit, diorit. Proses
pelapukan biasanya dimulai dari permukaan bumi, sehingga penyebaran kaolin ini relatif
melebar ke arah mendatar.
ROM kaolin
Air
Sluice Box Pasir kasar
Filter
Pengeringan
Kaolin murni
Gambar 6.3
Diagram alir pengolahan kaolin secara sederhana
ROM Kaolin
Air
slurry
Thickener Air
Filter Press
Pengeringan
Tepung kaolin
Gambar 6.4
Pengolahan kaolin
Pengisi Pelapis
Fisika :
6. Derajad Keputihan (%) 79 – 85,5 83
7. Ukuran butir – 2 mikron (%) 30 - 68 71 - 80
8. Ukuran butir + 5 mikron (%) 12 - 50 3-8
Persen solid (%) 68 - 73
Abbrasion index Max 20 mg
PH 4,5 – 7,0 4,5 – 7,0
Kadar air (%) <1 1
Kimia
SiO2 (%) 46,73 47,80
Al2O3 (%) 37,84 37,30
Fe2O3 (%) 0,92 -
TiO2 (%) 0,05 0,52
CaO (%) 0,09 0,20
MgO (%) 0,06 0,10
K2O (%) 1,70 1,72
Na2O (%) 0,07 0,05
Sedangkan persyaratan kaolin untuk industri keramik, porselin dapat dilihat pada
Tabel 6.6.
Tabel 6.6.
Persyaratan kaolin untuk keramik
6.4.1. Ciri-ciri
Sifat-sifat fisik feldspar antara lain :
-berwarna putih, ke abu-abuan, hijau muda dan kuning kotor.
- kekerasan antara 6,0 – 6,5
- berat jenis 2,4 – 2,8
- titik lebur 1.100 – 1.500o C
- kurang plastis
- sebagai bahan perlebur : untuk benda keramik dapat membuat keramik menjadi
padat dalam proses pembakaran.
6.4.2. Pengolahan
Pengolahan feldspar pada umumnya bertujuan untuk menghilangkan mineral
pengotor seperti : besi, biotit,mika dan kuarsa.
Pengolahan dapat dilakukan dengan cara sederhana maupun dengan cara yang
kompleks.
Pengolahan sederhana :
9. Feldspar dari hasil mpenambangan kemudian dilakukan proses
peremukan dengan alat Jaw Crusher atau Cone Crusher.
10. Untuk proses penggilingan dapat digunakan alat pebble Mill sampai
diperoleh ukuran butir sesuai dengan keinginan konsumen.
Pengolahan dengan cara lebih kompleks :
11. Peremukan yang dilanjutkan proses penggilingan.
12. Untuk proses konsentrasi dilakukan dengan cara Flotasi secara
bertahap untuk mengapungkan mineral mika.
13. Magnetik separator untuk memisahkan mineral besi yang bersifat
magnit.
14. Proses ini dapat memisahkan feldspar dari mineral mika, kuarsa,
mineral besi.
Diagram alir pengolahan Feldspar dapat dilihat pada Gambar 6.5.
Jaw Crusher
Cone crusher
Rod Mill
Solar
Amine acetat Flotasi
Mika
Asam hidroflor
Flotasi II
Amine acetat pasir kuarsa
Pine oil
Feldspar diapungkan
Penyaringan
Pengeringan
Produk
Gambar 6.5.
Diagram alir pengolahan feldspar
6.5 .ZEOLIT
Zeolit berasal dari kelompok mineral Aluminium silikat terhidrasi dari logam-logam
alkali dan alkali tanah terutama Cad an Na, dengan rumus umumnya
LmAlxSiyOz n H2 O
dimana :
L = logam yang berujud dalam struktur tiga dimensi yang tak terbatas dan mempunyai
rongga-rongga yang berhubungan satu sama lainnya dan merupakan saluran kosong ke segala
arah dengan ukuran saluran tergantung dari garis tengah logam alkali atau alkali tanah yang
ada pada strukturnya.
6.5.1.Genesa Zeolit
Zeolit pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yakni zeolite alam dan zeolite sintetis.
1).Zeolit alam
Pada dasarnya zeolite alam ditemukan dalam batuan sedimen vulkanik, batuan piroklastik
yang berassosiasi dengan bentonit. Menurut terjadinya ada tiga :
a. . Zeolit yang terbentuk dari aktifitas magma
Proses yang terjadi pada aktivitas magma adalah proses hydrothermal, kemudian
mineral silikat mengalami perubahan menjadi mineral zeolite. Pada daerah –daerah
ini akan terbentuk jenis Heulandit, Leumantit, Wairakit dan analsim. Sedangkan pada
daerah yang lebih jauh akan terbentuk mordenit dan klinoptitolot.
b. Zeolit yang terbentuk karena proses sedimentasi
Pada proses sedimentasi ada tiga lingkungan pengendapan, yakni zeolite yang
terbentuk pada dasar danau yang ber air asin membentuk zeolite.
Jenis yang ke dua yaitu lingkungan air tawar, sedangkan jenis ke tiga merupakan
lingkungan marine. Bahan pembentuk dari ke tiga lingkungan adalah sama yaitu tufa
vulkanis yang mengandung mineral rhyolite maupun nephthaline.
c. Zeolit yang terbentuk karena proses metamorfosa
Disini bahan pembentuk akan bereaksi dengan aliminium pada suhu yang sangat
tinggi sehingga akan terbentuk zeolite jenis haulandit, mordenit, analsim, klinoptilolit
dan leumantit.
6.5.3. Pengolahan
Zeolit yang mempunyai sifat-sifat tertentu seperti kekerasan sedang, biasanya hanya
dilakukan pengecilan ukuran dengan menggunakan alat peremuk maupun alat penggiling dan
juga proses pengeringan yang penting memenuhi persyaratan konsumen. Pemanasan
dilakukan pada temperature 2500 C selama 2,5 – 3 jam dalam oven putar dengan kapasitas
kira-kira 70 kg setiap operasi pemanasan. Dengan adanya proses pemanasan ini berarti
zeolite di aktifkan.
Proses pengolahannya dimulai dari zeolite hasil penambangan kemudian dilakukan
peremukan menggunakan Hammer Crusher , hasilnya dilakukan proses penggilingan
menggunakan Ball Mill hasil penggilingan kemudian di ayak bila konsumen menghendaki
produk – 28 + 40 mesh kemudian di aktifkan.
6.5.4. Pemanfaatan
Zeolit dapat dimanfaatkan untuk :
1. Bidang pertanian :
-Untuk menetralisir tanah asam
-Sebagai mineral pembawa yang menyerap pupuk yang mudah larut dan
menguap.
2. Bidang peternakan
- Sebagai campuran pakan ternak
- Mempengaruhi kualitas telur pada ungags
3. Bidang perikanan
- Sebagai control (penyerap amberium yang biasa dikeluarkan jika ikan
diberi makan) zat ini menyebabkan kematian pada ikan sebab
mempertinggi kadar ammonia pada air kolam
4. Bidang bangunan
Untuk campuran beton atau sebagai agregat ringan untuk beton . Sifat yang
digunakan adalas sifat pemuaian yang disertai dengan pengurangan berat bila
dipanaskan.
5. Bidang industry
- Sebagai bahan penjernih minyak kelapa sawit
6.6. POSPAT
Batuan pospate terdiri atas mineral phosphate yang Kristal-kristalnya tidak terlihat,
mengandung trikalsium pospate dan air, sedikit kalsium karbonat, fluor, zat-zat organis,
oksida besi dan oksida aluminium.
Berdasarkan mineral pembentuk pospate yang dikandungnya, batuan phosphate dapat
disebut Kalsium pospate, Aluminium Pospat, besi pospate, kalsium –Aluminium pospate.
Mineral pospate mempunyai kekerasan 3 – 5, berat jenis 2 – 5. Berwarna putih, abu-abu ,
coklat dan hitam.
Di Indonesia batuan pospate terjadi dalam gua-gua gunung kapur, sebagai hasil reaksi
antara kotoran, bangkai dari burung-burung dan kelelawar yang tinggal di gua-gua
dengan batuan dasar gua ( batu gamping, debu-debu oksida besi dan oksida aluminium)
membentuk batuan phosphate.
Genesa Pospat ada tiga kemungkinan :
1). Endapan pospat batuan beku apatit (endapan primer)
Endapan jenis ini termasuk endapan primer karena gugusan oksida pospatnya terdapat
dalam mineral apatit Ca10 (PO4) 6 F2 yang terbentuk selama pembekuan magma
2). Endapan pospat sedimen
Sebagian besar endapan pospat berasal dari endapan pospat sedimen, seperti gamping
pospatan, pasir pospatan. Tipe endapan pospat marine (laut) berasal dari himpunan
endapan sedimen, seperti serpih, dolomit, diatome, pasir karbonatan.
3). Endapan guano.
Endapan pospat guano terbentuk dari sisa kotoran burung laut atau kelelawar yang
terhimpun dalam jumlah banyak. Pospat guano dapat berubah menjadi lapisan batuan
dibawah koral setelah mengalami pelindian. Endapan pospat guano penyebarannya
sangat terbatas tidak memiliki perlapisan dan berwarna gelap. Pospat yang terbentuk
dalam gua mempunyai kenampakan fisik yang hampir sama dengan pospat yang
terdapat di daratan.
Pengolahan
Pengolahan pospat tujuannya adalah untuk memenuhi syarat keinginan konsumen.
Untuk pospat guano yang terbentuk dari kotoran dan bangkai kelelawar, prosses
penambanganya dilakukan secara selective sehingga diharapkan kadar P 2 O5 sudah diatas
29 %. Sehingga tinggal dilakukan proses pengeringan kemudian dibuat bentuk butiran
sesuai keinginan konsumen. Dan dikeringkan lagi.
Pemanfaatan.
Pospat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan : pupuk super pospat, bahan
kimia,, besi pospat, pembuatan pospor serta industri metalurgi dan pupuk alam.
Untuk pupuk alam lebih disukai jenis kalsium pospat karena lebih mudah larut dalam air
didalam tanah. Juga pupuk buatan kalsium pospat lebih sering dipergunakan sebab tidak
memboroskan pemakaian H2SO4.
6.7. Manggan
Endapan Manggan (Mn) banyak dijumpai di Indopnesia, umumnya terdapat sebagai
oksida (MnO2) dan berassosiasi dengan kegiatan vulkanis pada batuan bersifat basa contoh
dalam hal ini batugamping sehingga bentuk endapan Manggan adalah berbentuk lensa-lensa.
Manfaat Manggan dapat digunakan dalamindustri :baja, selebihnya dapat digunakan untuk
industri kimia, baterai kering, korek api, cat dan industri pupuk.
Sebagian besar penyusun breksi andesit adalah fragmen andesit, sehingga untuk
pemanfaatannya juga sama dengan pemanfaatan batu andesit.
6.8.1.Pengolahan
Breksi andesit yang mempunyai fragmen batu andesit berukuran relative besar (lebih
besar dari 5 cm) maka dalam pengolahannya bias dihasilkan fraksi kasar (-30 + 20 mm)
untuk kebutuhan campuran beton
Tujuan pengolahan terhadap breksi andesit adalah :
1). Untuk memisahkan tanah yang terikut pada saat kegiatan penambangan.
2). Untuk memperkecil ukuran bongkah batuan hasil penambangan sehingga diperoleh
fraksi-fraksi yang mempunyai ukuran butir (sebagai contoh)
- fraksi kasar ukuran butir - 30 + 20 mm
- fraksi sedang ukuran butir – 20 + 10 mm
- fraksi halus ukuran butir - 10 + 5 mm
- fraksi sangat halus ukuran butir - 5 mm.
3). Melakukan pemisahan ukuran butir dari hasil proses peremukan sesuai dengan
ukuran yang diinginkan oleh konsumen.
ROM
Hopper
Secondary crusher
6.8.2. Penggunaan
Berdasarkan sifat-sifat fragmen batu andesit tersebut maka batuan ini banyak
digunakan dalam pembangunan sarana dan prasarana infra struktur sipil, seperti
bahan bangunan, bahan baku pembuatan jalan raya ( baik untuk sub grade
maupun lapisan atasnya, serta untuk campuran hot mix) maupun jembatan,
bahan baku untuk beton bertulang, tiang listrik.