DEBU

TAMBANG
KULIAH VENTILASI
Pertemuan ke 4
Mining activity
 Pendahuluan
• Dust is the term we use in reference to the solid particles. The physiologies
of air-breathing creatures have evolved to be able to deal efficiently with
most of the aerosols that occur naturally.
• within closed industrial environments, concentrations of airborne
particulates may reach levels that exceed the ability of the
human respiratory system to expel them in a timely manner.
• In particular, mineral dusts are formed whenever rock is broken by impact,
abrasion, crushing, cutting, grinding or explosives.
• The fragments that are formed are usually irregular in shape. The large
total surface area of dust particles may render them more active physically,
chemically and biologically than the parent material.
• This has an important bearing on the ability of certain dusts to produce lung
diseases.
 PERILAKU DINAMIK
• DEBU TAMBANG DAPAT MENIMBULKAN MASALAH
KESEHATAN BAGI PARA PEKERJA
• PARTIKEL DEBU YANG DAPAT DILIHAT DENGAN MATA ADALAH
SEKITAR 25 MIKRON, DEBU TAMBANG BERUKURAN 0,5 – 3
MIKRON
• PARTIKEL DEBU YANG DAPAT MENIMBULKAN EFEK PATOLOGIS
< 10 MIKRON
• DEBU BERUKURAN < 5 MIKRON TERMASUK RESPIRABLE DUST
• DEBU DENGAN UKURAN < 10 MIKRON TIDAK MEMPUNYAI
INERTIA SELALU TERSUSPENSI DI ALIRAN UDARA
• SEMAKIN HALUS UKURAN DEBU AKTIVITAS KIMIANYA
SEMAKIN TINGGI
 FIBRIOGENIC DUST
 CARCINOGENIC DUST
 TOXIC DUST
 RADIACTIVE DUST
 EXPLOSIVE DUST
 NUISANCE DUST
 INERT DUST
 SUMBER DEBU
OPERATION PRIMARY SECONDARY
Blasting + +
Cutting,cont’s Mining + -
Drawing Chutes - +
Drilling + 0
Mucking,loading - +
Blowing holes 0 +
Dumping cars - +
Slushing - +
Belt transfer,discharging 0 -
Haulage 0 -
Timbering 0 -
Baring down
+ =mayor source; - = minor source 0 = negligible source
 Pengukuran debu
• Penilaian keakuratan konsentrasi debu terkait dengan kesehatan
personil di tambang banyak dipengaruhi oleh banyak hal
• Pertama, kenyataan bahwa konsekuensi psikologis yang berkembang
sangat lambat yang dipengaruhi konsentrasi debu, waktu dan
tempat.
• Pembacaan konsentrasi debu yang terukur pada interval waktu yang
singkat memiliki relvansi yang kecil terhadap jangka panjang
• Tidak hanya konsentrasi partikel debu saja yang menajdi masalah
tetapi juga ukuran, dan komposisi mineralnya.
 Dust instrumentation
• Dalam memilih instrumen pengukuran debu, penting untuk
mendefinisikan maksud dan tujuan pengukuran. Hal ini
terkait dengan tujuan standar lingkungan
• Survey debu dapat dilakukan pada ruang dan periode
waktu tertentu dengan obyek pada operator (manusia),
atau pengaruh debu dari peralatan tambang atau teknik
penekanan debu.
• Pengukuran rutin dalam suatu tambang dibuat untuk
melindungi kesehatan pekerja dan untuk mengecek atau
meyakinkan kesesuaian dengan standar yang berlaku.
 Penyakit Pernafasan Akibat Debu

a) Silicosis – akibat silika bebas

b) Silicotuberculosis – komplikasi tuberkolosis oleh silika
c) Asbestosis – akibat asbestos
d) Silicatosis - akibat silika lain
e) Siderosis – akibat bijih besi
f) Pneumoconiosis (blacklung), atau anthracosilosis –
Yang sering terjadi pada pekerja tambang batubara
bawah tanah-akibat batubara baik bituminous
maupun anthracite.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Kebahayaan Debu
Kepada Manusia

1. Komposisi Debu (kimia dan mineralogi)

2. Konsentrasi

3. Ukuran Partikel

4. Lamanya Waktu Terpapar (exposed time)

5. Stamina Individu (daya tahan tubuh)

Hubungan Antara Konsentrasi Rata-Rata Debu Dan Lamanya Waktu
Berhubungan Terhadap Gejala ‘Pneumoconiosis’
Pekerjaan yang dilakukan

• Sampling
• Analisis sample
FIBRIOGENIC DUST
• SILICA
• SILICATES
• METAL FUMES
• BERILLIUM ORE
• TIN ORE
• IRON ORE
• CARBORONDUM
• COAL
CARCINOGENIC DUST

• RADON
• ASBESTOS
• ARSENIC
TOXIC DUST
• BERYLLIUM ORE
• ARSENIC
• LEAD
• URANIUM
• RADIUM
• THORIUM
• CHROMIUM
• VANADIUM
NUISANCE DUST
• GYPSUM
• KAOLIN
• LIMESTONE
EXPLOSIVE DUST

• METALIC DUST
• COAL
• SULFIDE ORE
• ORGANIC DUST

Ledakan debu batubara

EXPLOSIVE DUST
Dust fire and Explosion
Pentagon
• Debu yang sering menimbulkan
ledakan tambang adalah debu
batubara Ignition
• Debu dapat meledak melalui
proses :
Dispersion of dust Confinement
1.Adanya nyala api atau particulate of dust cloud
percikan api
2.Propagasi oleh suatu gas Combustible
yang meletup atau meledak dust
Oxygen in air
3.Swabakar (spontaneous
combustion)
MUDAH TIDAKNYA DEBU BATUBARA MELEDAK

• Komposisi
• Ukuran debu
• Konsentrasi
• Gas yang mudah terbakar
• Relatif humidity udara
• Adanya material yang tidak mudah terbakar
EXPLOSIBILITY DEBU BATUBARA DAN METAL
Debu Lower exp Ignition Max
limit 103 temp pressure
mg/m3 o
C kPa
Aluminium 25 645 614
Iron 250 425 248
Magnesium 20 530 496
Titanium 45 480 359
Zinc 280 600 248
Coal 60 610 317
 DUST SAMPLER
• Konimeter
• Midget impinger
• Membrane filter
• Thermal precipitator
• Tyndalloscope atau tyndallometer
• Hexhlet selective gravimetric sampler
• MRE gravimetric dust sampler
• GCA respirable dust monitor
• Personal gravimetric sampler with cyclonic size selectors
METODE ANALISIS
• Particle count methods
• Gravimetric methods
• Photometric methods
• Personal sampler
CONTINUES MINER
DEBU TAMBANG
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBAHAYAAN DEBU
TERHADAP MANUSIA

• Komposisi
• Konsentrasi
• Ukuran debu
• Exposure time
• Ketahanan seseorang
TLV – TWA METALLIC DUSTS
PENGENDALIAN DEBU TAMBANG

1. Prevention
2. Removal
3. Suppression
4. Isolation
5. Dilution
TEST ?

TERIMA KASIH
prevention
• Modifikasi operasi/penambangan
• Pemeliharaan peralatan
Removal
• Pembersihan tempat kerja
• Pembersihan udara dengan dust colector
Suppression
• Infusion with water or steam
• Allaying with water or foam
• Penanganan debu yang mengendap
• Rock dusting
ISOLATION
• Restricted blasting
• Enclosure of operation
• Local – exhaust system
• Separate split of air
DILUTION
• Local dilution by aux ventilation
• Dilution by main ventilation