Anda di halaman 1dari 18

Tambang Batubara Bawah Tanah

Presentasi oleh:
Ardiansyah Dahmal | Nurkhalik | Dwi Anggraeni | Ilham HR Leo | Intan Silambi M
Apa itu Tambang Bawah Tanah?

Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistim


penambangan mineral atau batubara dimana seluruh aktivitas
penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara terbuka.

Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan
membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam seperti emas, tembaga,
seng, nikel, dan timbal bisa diambil melalui metode ini. Metode ini juga dapat diterapkan untuk
batubara. Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat
untuk mencapai lokasi cadangan.
Syarat-syarat Penerapan tambang Bawah Tanah

Prinsip pokok eksploitasi tambang bawah tanah adalah memilih metode


penambangan yang paling cocok dengan keunikan karakter (sifat alamiah, geologi,
lingkungan, dan lain-lain) endapan mineral dan batuan yang akan ditambang,
dengan memperhatikan batasan tentang keamanan, teknologi dan ekonomi

1. Karakteristik deposit
2.Karakteristik geologi dan hidrologi
3. Karakteristik geoteknik
4. Faktor-faktor teknologi
5. Faktor lingkungan
Tambang Bawah Tanah dan Prospek Masa Depan

“Kecenderungan umum di masa yang akan datang, sistim tambang


bawah tanah akan menjadi pilihan utama eksploitasi mineral dan enerji”
- (Hartman, 1987).

1. Semakin berkurangnya deposit


2. Berkurangnya mobilitas
3. Masalah-masalah lingkungan
4. Pengembangkan teknologi baru
Keunggulan dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah

Keunggulan Kelemahan

1. Tidak terpengaruh cuaca 1. Perlu penerangan


2. Kedalaman penggalian 2. Resiko ambrukan
3. Lebih ramah lingkungan 3. Produksi kecil
4. Dapat menambang berbagai model 4. Masalah safety dan K3
deposit
5. Mining recovery
5. Bekas penggalian dapat ditimbun
6. Mining losses
Tambang Bawah Tanah di Indonesia

PT. Kitadun Embalut


PT. Tambang Batubara Bukit Asam
PT. Fajar Bumi Sakti
PT. Merge Mining Industry
PT. Gerbang Daya Mandiri
Penggolongan Gas Beracun dan Gas Berbahaya

Terdapat beberapa macam gas pengotor dalam udara tambang bawah tanah yang
bisa digolongkan menjadi gas beracun dan gas berbahaya. Gas-gas ini berasal baik
dari proses-proses yang terjadi dalam tambang maupun berasal dari batuan ataupun
bahan galiannya.

Gas Beracun Gas Berbahaya


Gas-gas yang bersifat gas beracun adalah gas yang Gas berbahaya adalah gas gas pengotor yang
bereaksi dengan darah dan dapat menyebabkan menyebabkan bahaya, baik terhadap kehidupan
kematian. manusia maupun dapat menyebabkan peledakan..
Gas Beracun dan Berbahaya

Gas Beracun Gas Berbahaya


• Karbon Monoksida (CO)
• Hidrogen Sulfida (H2S) • Metana (CH4)
• Sulfur Dioksida (SO2) • Hidrogen (H2)
• Nitrogen Oksida (NOX)
Pencegahan Terhadap Ledakan Gas
Secara umum kebakaran dapat terjadi bila dipenuhi tiga unsur pemicu kebakaran
itu, yakni adanya api, oksigen dan bahan bakar (triangle fire). Sedangkan ledakan
dapat terjadi jika ada 5 syarat yang terpenuhi, yakni ada panas (heat), bahan bakar
(fuel), udara (oxygen), ruang terisolasi (confinement), dan ada tahanan
(suspension).

Gas methan yang keluar dari batubara teremisi ke udara di sekitarnya. Karena gas ini lebih ringan dari
udara, maka dia berada pada bahagian atas (langit-langit terowongan). Gas ini cenderung berada pada
bahagian akhir lobang bukaan tambang bawah tanah (tail gate of the longwall face), lobang naik (raise
end), dan bahagian atap (caved roofs).
Gejala Ledakan Gas
Tabel. Konsentrasi Minimum campuran Gas Methan dan Debu Batubara yang
Dapat Meledak

Jumlah Debu
0,00 10,3 17,4 27,9 37,7 47,8
Batubara(gr/m3)

Konsentrasi Gas
4,85 3,70 3,00 1,70 0,60 0,00
Methan (%)

CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O

Bila oksigen berkurang maka:

CH4 + O2 = CO + H2 + H2O
Pencegahan Ledakan Batubara

1. Pengetahuan dasar-dasar terjadinya ledakan,


2. Metoda eliminasi penyebab ledakan
3. Teknik pencegahan ledakan tambang
4. Fasilitas pencegahan penyebaran kebakaran dan ledakan
5. Tindakan pencegahan kerusakan akibat kebakaran dan ledakan
Ventilasi Pada Tambang Bawah Tanah

Ventilasi tambang merupakan suatu usaha pengendalian terhadap pergerakan udara atau aliran udara
tambang yang keluar maupun yang masuk dengan tujuan menyediakan udara segar dengan kuantitas
dan kualitas yang cukup baik, kemudian mengalirkan serta membagi udara segar tersebut ke dalam
tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja tambang maupun
proses penambangan.

Unsur Persen Volume (%) Persen Berat (%)

Nitrogen (N2) 78,09 75,53

Oksigen (O2) 20,95 23,14

Karbondioksida CO2) 0.03 0,046

Argon (Ar), dll 0,93 1,284

Surat Keputusan Mentamben RI No.555.K/26/MPE/1995 Pasal 369


Jenis-jenis Ventilasi

Jenis-jenis ventilasi dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal


berikut ini antara lain :

Ventilasi Alami Ventilasi Mekanis Ventilasi Bantuan


(natural ventilation) (mechanical / artificial (auxiliary ventilation)
ventilation)
Penyangga Tempat Kerja

Penyangga Aktif Penyangga Pasif

Penyangga aktif ini bersifat melakukan Penyangga pasif ini bersifat mendukung /
reaksi langsung (yield) dan memperkuat menahan batuan yang akan runtuh dan
batuan tersebut secara langsung tidak melakukan reaksi langsung
(reinforcement).  terhadap beban yang diterima (rigid).
Macam-Macam Penyangga Aktif
Macam-Macam Penyangga Aktif
Latihan dan Penanganan Kerja
Pekerja tambang harus memenuhi syarat tertentu untuk menjadi
pekerja pada penggalian tambang batubara bawah tanah, diantaranya:
• Pekerja yang telah mendapat pelatihan, dinyatakan mampu dan
besertifikat
• Pekerja yang sedang mengikuti pelatihan.
Tenaga Kerja Mesin Pemotong Batubara
Syarat-syarat pengoperasian mesin pemotong Batubara
• pernah bekerja pada pekerjaan penggalian batubara sekurang-
kurangnya 6 bulan;
• telah mendapatkan pelatihan mengoperasikan mesin pemotong
batubara untuk jenis yang sama
• dinyatakan mampu mengoperasikan mesin pemotong batubara

Anda mungkin juga menyukai