3.1 Tujuan.
1. Mempelajari Cara Kerja Tungku Peleburan Krusibel Untuk Logam-
Logam Almunium.
2. Mengetahui Cara Operasi Untuk Berbagi Proses Peleburan Dan
Pengecoran Logam Almunium.
panas dan kekuatan mekanik yang baik. Tetapi crusible yang terbuat dari
besi cor atau baja mempuanyai kelemahan, yaitu unsur Fe dapat larut
kedalam logam aluminium cair. Untuk menanggulangi hal ini tungku harus
sering dibersihkan dan dilapisi dengan refractory wash.
Tabel 4.1 Titik cair dan temperature penuangan dari paduan alumunium
(http://eprints.umm.ac.id/40326/3/BAB%20II.pdf,umm,2012)
e. Gangguan muskuloskeletal
Sebagai akibat dari posisi tubuh yang salah atau tuntutan
aktivitas fisik yang berat selama bekerja.
f. Sindrom akibat getaran
Dikenal dengan istilah Raynaud’s Phenomenon of Occupational
Origin. Penyakit ini timbul akibat penggunaan alat-alat yang
bergetar dalam jangka waktu yang lama.
g. Kecelakaan Kerja
Selain berpotensi menyebabkan PAK, proses pengecoran logam
juga menempatkan pekerja dalam posisi yang rentan terhadap
kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja di tempat pengecoran logam
dapat terjadi akibat : pekerjaan manual, penggunaan mesin,
permukaan tempat kerja atau jalan, benda asing yang mengenai
mata, dan paparan dengan benda panas.
Panaskan tungku
Peleburan Alumunium
Buka cetakan
Analisa
Kesimpulan
kedalam pasir yang telah dicampur yaitu pasir silika bekas dan baru
lalu aduk kembali selama lima menit dalam mesin pencampur,setelah
diaduk selama lima menit lalu campurkan gula tetes kedalam pasir
aduk dan ratakan hingga menyampur dan masukan pada cetakan yang
telah disediakan drag dan cop.
2. Panaskan Tungku.
Pada tahap ini merupakan tahap pemanasan tungku,pemansan tungku ini
tersendiri dipanaskan menggunakan api dari Gas LPG.
3. Peleburan Alumunium
Setelah tungku memanas, masukan alumunium untuk dilebur menjadi logam
cair dan aduk alumunium yang sudah cair didalam tungku peleburan.
4. Pengecekan temperature pouring.
Pada tahap ini, material cair sebelum dituang ke dalam cetakan, temperature
pouring dicek terlebih dahulu saat akan ke proses penuangan.
5. Tuang logam cair pada cetakan
Pada tahap ini, logam cair dituangkan ke dalam cetakan, dimana pada proses
ini dilakukan oleh 3 orang, agar mempermudah proses penuangannya.
6. Buka cetakan.
Pada tahap ini, logam cair yang telah padat didalam cetakan mulai diambil
atau dibuka dengan cara membongkar cetakan pasir yang sebelumnya
digunakan.
7. Analisa.
Lakukan analisa pada produk atau bahan yang telah dipraktikan atau diuji.
8. Kesimpulan.
Lakukan kesimpulan pada produk atau bahan yang telah di praktikan atau di
uji.