Gambar 8.2
Spektrum Positif Kesehatan Kerja
Gambar 8.3
Faktor Bahaya Di Lingkungan Kerja
8.1.3. LINGKUNGAN
Pandangan masyrakat selama ini menyatakan bahwa kegiatan
pertambangan mulai dari tahap eksplorasi hingga penutupan tambang
mempunyai dampak menganggu dan merusak lingkungan hidup, baik dari
dampak lingkungan fisik (mengubah bentang alam) maupun dampak
lingkungan sosial (ganti rugi tanah/tumbuhan serta benturan nilai). Oleh
karena itu rencana pelaksanaan kegiatan pertambangan harus diarahkan
pada pelaksanaan penambangan yang berwawasan lingkungan dan
bertumpu pada kaidah peraturan perundangan yang berlaku. Komponen
Kegiatan Pertambangan Yang Dapat Menimbulkan Dampak Penting.
Kegiatan pertambangan diperkirakan menimbulkan dampak lingkungan
sekitar, bila didasarkan pada tahap kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Tahap persiapan
1) Pembebasan lahan
2) Pembersihan lahan
3) Pembangunan sarana dan prasarana, meliputi kegiatan:
• Pembuatan jalan tambang
• Penyiapan permukaan kerja tambang
• Pembangunan kantor, instalasi pengolahan
4) Mobilisasi Peralatan
5) Penerimaan tenaga kerja
b. Tahap operasi penambangan
1) Pengupasan tanah pucuk sedalam zona perakaran (1 m)
2) Penggalian, pemindahan dan penimbunan tanah penutup
3) Penggalian bahan galian
Gambar 8.4
Bagan Alir Pertambangan dan Dampak Yang Terjadi
8.2. PERIZINAN
Kegiatan usaha pertambangan wajib mempunyai Izin Usaha
Pertambangan (IUP) agar tidak dikatakan sebagai pertambangan
ilegal/tanpa izin (PETI).
Untuk perizinan kegiatan usaha pertambangan digunakan Undang-
Undang REPUBLIK INDONESIA nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara. Usaha pertambangan
dikelompokan atas :
a. Pertambangan mineral
b. Pertambangan batubara
Pertambangan mineral digolongkan menjadi :
• Pertambangan mineral radioaktif
• Pertambangan mineral logam
• Pertambangan mineral bukan logam
• Pertambangan batuan
Usaha pertambangan dilaksanakan dalam bentuk :
a. Izin Usaha Pertambangan (IUP)
b. Izin Pertambangan Rakyat (IPR)
c. Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
Tabel 8.1
Jenis IUP dan Jangka Waktu IUP
Tabel 8.2
Jenis IUP dan Luas Wilayah IUP
Jenis IUP Mineral logam Bukan logam Batuan Batubara
IUP Eksplorasi 5.000 ha 500 ha 5 ha 5.000 ha
Max 100.000 Max 25.000 ha Max 5.000 Max 50.000
ha ha ha
IUP Operasi 25.000 ha 5.000 ha 1.000 ha 15.000 ha
Produksi
8.2.3. Izin Usaha Pertambangan khusus (IUPK) (lihat Tabel 8.3 dan
8.4)
Tabel 8.3
IUPK Diberikan Oleh Mentri
Jenis IUPK Mineral Batubara
logam
IUPK Eksplorasi 100.000 ha 50.000
ha
IUPK Operasi 25.000 ha 15.000
Produksi ha
Tabel 8.4
Jenis dan Lama Waktu IUPK
Jenis IUPK Mineral Batubara
logam
IUPK Eksplorasi 8 tahun 7 tahun
IUPK Operasi 20 tahun 20 tahun
Produksi
Perpanjangan 2 x 10 tahun 2 x 10
tahun