PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai analisa kinerja mesin screw
press di PT. Agro Sarimas Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama Januari 2018 - Desember 2018 diperoleh hasil dari OEE berkisar
antara 73,23 % - 85,75 %, dengan rata-rata nilai OEE adalah 78,49%. Nilai
OEE tertinggi terdapat pada bulan April 2018 sebesar 85,75 %. Nilai OEE ini
didapat dari nilai availability ratio sebesar 85,75 %, nilai performance ratio
sebesar 100% dan nilai quality ratio sebesar 100%. Sedangkan nilai OEE
terendah terdapat pada bulan November 2018 sebesar 73,23 %. Nilai OEE ini
didapat dari nilai availability ratio sebesar 81,21 %, nilai performance ratio
sebesar 90,17 % dan nilai quality ratio sebesar 100%. Jika dibandingkan
dengan nilai standard OEE Internasional maka nilai OEE mesin screw press
di PT. Agro Sarimas Indonesia lebih kecil. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kinerja dari mesin screw press di PT. Agro Sarimas Indonesia masih dibawah
Standar Internasional.
2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan breakdown mesin screw press di PT.
Agro Sarimas Indonesia yaitu sebagai berikut:
a. Mesin, dari fakto mesin penyebab yang mempengaruhi efektivitas mesin
screw press yaitu kerusakan pada pada komponen mesin. Kerusakan pada
komponen mesin ini terjadi karena beberapa penyebab yaitu adanya
kotoran saat produksi, kurangnya pengecekan dan dikarenakan usia
pemakaian mesin yang sudah lama.
b. Manusia, dari fakto manusia penyebab yang mempengaruhi efektivitas
mesin screw press yaitu kurangnya pengecekan harian. Bagian
maintenance kurang memperhatikan dan mengecek kondisi mesin.
Pengecekan dilakukan apabila mesin mengalami kerusakan saja.
Bab VI
Penutup
6.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai analisa kinerja mesin screw
press di PT. Agro Sarimas Indonesia, adapun saran yang dapat dijadikan
pertimbangan bagi pihak perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Dapat memaksimalkan kegiatan-kegiatan preventive yang dapat menjadi
sarana agar terlaksananya TPM dengan baik.
2. Melakukan pelatihan tanggung jawab terhadap karyawan agar bekerja sama
dalam menjalankan program TPM.
3. Melakukan study banding ke perusahaan sejenis yang telah sukses dalam
menjalankan program TPM.
4. Melakukan penggantian komponen mesin sesuai dengan masakerja dari
komponen tersebut agar kinerja mesin dapat meningkat.