SIAPAKAH ANDA?
Ketika kita mendapat pertanyaan “Siapakah Anda?” kita cenderung saling menilai dari
apa yang kita lihat atau apa yang kita lakukan. Tetapi sesungguhnya bahwa siapa anda, itulah
yang menentukan apa yang anda lakukan. Siapa Anda di dalam Yesus Kristus merupakan
identitas kita, yaitu Anak Allah. Hal ini merupakan dasar yang penting untuk keyakinan dan
pola tingkah laku kita sebagai orang Kristen.
Di dalam kerajaan dunia, orang hidup hanya berdasarkan yang kelihatan. Orang yang
tidak “beruntung” dianggap tidak memiliki harapan. Tetapi dalam Kerajaan Allah hal itu tidak
berlaku, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengalami kehidupan yang utuh
dan berarti. Karena hal itu hanya oleh sebab identitas kita yaitu anak Allah. Tetapi kita masih
melihat orang yang percaya kepada Kristus masih mempunyai masalah nilai diri dan terhambat
pertumbuhan rohaninya. Hal itu karena iblis mengacaukan identitas mereka yang sebenarnya.
Mereka membiarkan tuduhan iblis atas tingkah lakunya mempengaruhi identitas dirinya,
bukannya membiarkan identitas sebagai Anak Allah mempengaruhi tingkah lakunya.
Untuk dapat mengerti siapa kita sesungguhnya, kita perlu mengerti identitas yang
diwarisi dari Adam. Kita mempunyai tubuh yang berhubungan dengan dunia luar dan batin
yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Adam menjadi hidup
karena Allah menghembuskan nafas kepadanya. Warisan positif dari penciptaan adalah :
1. Hidup secara jasmani
Menjadi hidup secara jasmani berarti dipersatukan dengan tubuh. Dalam Perjanjian Baru
disebut bios yang melukiskan persatuan antara tubuh jasmani dan bagian non materiel (akal,
emosi, kehendak). Mati jasmani berarti terpisah dari tubuh dan bios berakhir. Rasul Paulus
mengartikan sebagai menetap bersama Tuhan (2 Korintus 5:8). Identitas orang Kristen lebih
dari sekadar ciri-ciri jasmani karena nantinya akan kita tinggalkan untuk bersama Tuhan,
namun di kehidupan sekarang kita ada karena memiliki tubuh jasmani.
2. Hidup secara rohani
Dalam Perjanjian Baru menjadi hidup secara rohani disebut zoe,berarti jiwa atau roh kita
berada dalam persatuan dengan Allah, seperti keadaan Adam ketika diciptakan. Tidak
seperti tubuh jasmani, kehidupan rohani Kristen tidak dapat menua. Namun hidup rohani
manusia mati ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, yang nantinya dapat pulih hanya
karena Yesus Kristus, inti dari identitas kita.
3. Mempunyai arti
Dalam penciptaan manusia mempunyai arti yang penting yaitu diberikan kuasa untuk
memerintah segala ciptaan lainnya (Kejadian 1:26-27). Adam berkuasa sampai iblis
merampasnya melalui tipu daya, sehingga iblis menjadi ilah dunia ini. Bagian dari warisan
Kristus adalah kekuasaan itu sudah dikembalikan kepada kita orang Kristen, sehingga iblis
tidak lagi berkuasa atas kita. Hal ini merupakan bagian dari identitas kita.
4. Aman dan terjamin
Ketika diciptakan manusia menikmati perasaan aman dan terjamin. Segala kebutuhannya
sudah tersedia (Kejadian 1:29-30). Hal ini juga merupakan warisan kita dalam Yesus
Kristus, seperti janji-Nya untuk memenuhi segala kebutuhan kita (Filipi 4:19)
5. Dimiliki
Di Taman Eden, Adam dan Hawa memiliki perasaan dimiliki oleh Allah melalui
persekutuan pribadi dengan Allah. Namun mereka juga merasa saling memiliki sebagai
sesama manusia. Di dalam Kristus kita mengalami perasaan dimiliki melalui persekutuan
akrab dengan Allah dan dengan sesama orang percaya.
Warisan Kita yang Negatif dari Peristiwa Jatuhnya Manusia dalam Dosa
Kejadian pasal 3 menceritakan peristiwa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa yang
akibatnya sangat dramatik, terasa seketika dan meluas, mencemari setiap keturunannya.
Warisan negatifnya adalah :
1. Kematian rohani
Adam dan Hawa mati rohani ketika mereka jatuh dalam dosa, persatuan mereka dengan
Allah terputus sehingga mereka terpisah dari Allah. Hal ini juga kita warisi, setiap orang
yang lahir di dunia dalam keadaan hidup secara jasmani, namun mati secara rohani.
2. Hilangnya pengetahuan tentang Allah
Adam dan Hawa kehilangan persepsinya yang benar tentang realitas. Mereka mencoba
untuk menyembunyikan diri dari Allah (Kejadian 3:7-8) padahal hal itu sangat tidak
mungkin. Mereka kehilangan pengetahuan yang benar tentang Allah. Di dalam keadaan
yang belum lahir baru, kita mengetahui sesuatu tentang Allah, tetapi kita tidak mengenal
secara pribadi karena tidak ada hubungan pribadi dengan Allah. Hubungan pribadi dengan
Allah diwujudkan dalam Yesus Kristus. Di dalamNya kita mengenal Allah secara pribadi,
hal ini merupakan batu penjuru dari identitas kita.
3. Emosi negatif yang dominan
Akibat dari jatuh dalam dosa manusia merasakan ketakutan. Ketakutan merupakan emosi
paling dasar dalam hubungan dan kegiatan kita. Emosi yang lainnya adalah perasaan malu
dan bersalah. Adam dan Hawa malu dengan ketelanjangan mereka setelah jatuh dalam dosa
(Kejadian 3:7). Banyak orang memakai kedok supaya orang lain tidak mengetahui keadaan
mereka sebenarnya. Selain itu manusia juga merasa tertekan dan marah, seperti Kain dalam
Kejadian 4:5-7). Kain marah karena ia tidak melakukan apa yang benar. Prinsip dalam
Alkitab adalah kita harus bertingkah laku baik supaya perasaan kita enak, bukan sebaliknya.
4. Banyak sekali pilihan
Adam dan Hawa hanya memiliki satu kemungkinan hal yang buruk dan yang lain adalah
hal yang baik, namun mereka memilih hal yang buruk. Akibatnya kita setiap hari
diperhadapkan dengan banyak pilihan baik dan buruk. Dan akhirnya kita memilih hal yang
buruk karena tidak ada tuntunan Roh Kudus.
5. Kualitas yang tadinya sudah dimiliki menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi
Ciri-ciri yang mulia yang tadinya sudah dimiliki kini menjadi kebutuhan yang masih perlu
dipenuhi karena manusia berbuat dosa, yaitu :
Penerimaan beralih menjadi penolakan itulah sebabnya kita mempunyai kebutuhan untuk
merasa diterima dan dimiliki oleh Allah juga sesama.
Ketidakbersalahan beralih menjadi perasaan bersalah dan malu oleh karena itu nilai diri
kita perlu dipulihkan, caranya dengan mengetahui identitas kita sebagai Anak Allah.
Otoritas beralih menjadi kelemahan dan ketidakberdayaan maka kita membutuhkan
kekuatan dan pengendalian diri, hal itu didapat jika kita mengerti identitas kita di dalam
Kristus.
Identitas yang benar tidak didasarkan pada apa yang dilakukannya atau apa yang
dimilikinya, tetapi pada “siapa dia” di dalam Yesus Kristus.
Pasal Dua
SELAMANYA BERBEDA
Banyak orang Kristen tidak menikmati kedewasaan dan kemerdekaan rohani karena
persepsi mereka tentang diri sendiri salah. Mereka tidak melihat diri mereka sesungguhnya di
dalam Yesus Kristus yang sudah mereka percayai. Mereka belum memahami identitas mereka
sebenarnya, masih mempersamakan diri dengan Adam yang pertama.
Banyak orang Kristen mempersamakan diri mereka dengan Adam yang pertama.
Memang benar bahwa manusia mewarisi kehidupan jasmani dari Adam, tetapi sebagai orang
Kristen persamaannya hanya sampai disitu. Sekarang ini kita sudah beralih kepada Adam yang
terakhir, yaitu Yesus Kristus. Kita sekarang berada dalam hadirat Tuhan. Perbedaan Adam
yang terakhir adalah :