Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PERMINTAAN UANG DI INDONESIA

Hasdi Aimon

Abstract : This study was foscused on demand for money (narrow and broad money). The demand
for money is a function of riel national income, interest rate, inflation and lag demand for money.
Data used are time series (1980-2009)and being analysed with “Demand for Money Samudram
Model. The study found that the demand for money M1 are significant and the sign of variables
appropriate with economics theory. The demand for money M2 is only riel national income with
significant but not the other. This condition was estimated based on; (1) community of Indonesia has
not bank minded yet, (2) community of Indonesia only a little interest on demanding money for
speculation objective, and (3) the monetery crisis problem hasn’t finished yet.

Key word: Demand for Money, Narrow and Broad Money

Peranan uang pada suatu negara mem- beratkan untuk keperluan transaksi dan berjaga-
punyai arti yang berbeda-beda antar satu negara jaga, sedangkan permintaan uang dalam arti luas
dengan negara lainnya. Negara yang perekonomi- (broad money) M2 sangat erat kaitannya dengan
annya relatif lebih maju, mempunyai permintaan tujuan spekulasi.
uang yang lebih besar dibandingkan dengan ne- Permintaan kedua jenis uang M1 dan M2
gara yang mempunyai perekonomian yang belum tersebut cenderung meningkat apabila terjadi ke-
maju. Negara yang perekonomiannya telah maju naikan pendapatan (Dornbusch, 2004). Fungsi
mempunyai lebih banyak transaksi ekonomi, de- permintaan uang merupakan salah satu unsur ya-
ngan demikian permintaan uang menjadi lebih ng dapat menciptakan keseimbangan dalam pasar
besar dan lebih penting dibandingkan dengan ne- uang. Secara teoritis fungsi permintaan uang dan
gara yang perekonomiannya belum maju. panawaran uang akan dapat menciptakan kurva
Aliber (2000), merinci fungsi uang se- LM. Kurva LM mengambarkan kombinasi ting-
bagai berikut; (1) medium of exchange, (2) stan- kat bunga dan pendapatan dimana pasar uang da-
dard of value, (3) differed payment, dan (4) store lam keadaan seimbang (Morley, 1984).
of wealth. Bentuk penyimpanan tertentu akan di- Pemerintah Indoesia sudah mengambil
pilih, jika dianggap dapat menyimpan nilai ke- langkah-langkah kebijakan moneter untuk men-
kayaan tanpa merasa dirugikan. Disamping fung- ciptakan stabilitas ekonomi yaitu menambah atau
si-fungsi tersebut, uang juga mempunyai fungsi mengurangi jumlah uang beredar, manaikkan ser-
dinamis. Fungsi dinamis ini penting sekali peran- ta menurunkan tingkat bunga sejalan dengan per-
anya dalam mempengaruhi tingkat harga, melalui kembangan ekonomi. Selain itu adalah menge-
kecepatan peredaran uang, mampu menaikkan dalikan inflasi untuk menjaga stabilitas nilai ru-
atau menurunkan tingkat harga (Mahmud, 1998). piah. Berdasarkan data Time Series 1980-2009 ,
Dengan berbagai bentuk fungsi uang, perkembangan bunga terendah terjadi tahun 1985
banyak kajian tentang permintaan uang telah di- (9,95%) dan tertinggi terjadi pada tahun 1998
lakukan baik di negara maju maupun di negara (64,08%) dengan rata-rata tingkat bunga adalah
sedang berkembang. Permintaan terhadap uang 17,35%. Rata-rata pertumbuhan M1 semenjak
akan memegang peranan penting dalam prilaku 1979-2002 sebesar Rp. 37.659,72 Milyar atau
kebijakan moneter di setiap perekonomian. Kaji- 20,24%, dimana pertumbuhan terendah sebesar
an atau studi yang dilakukan itu kebanyakan me- 6,29% pada 1983 dan pertumbuhan tertinggi ter-
nyimpulkn bahwa pendapatan riel, tingkat bunga jadi pada tahun 1990 sebesar 47,56%. Pertum-
dan inflasi adalah variabel yang penting dalam buhan M1 berfluktuasi dari tahun ketahun. Demi-
fungsi permintaan uang di negara-negara maju kian pula dengan pertumbuhan M2 semenjak ta-
(Samudarm, 1981). hun 1979-2002, rata-rata pertumbuhan M2 teren-
Keynes (1936), membagi permintaan dah terjadi pada tahun 1982 yaitu 13,98% dan
uang menjadi permintaan uang untuk transaksi, tertinggi terjadi pada tahun 1998 yaitu 62,35%.
berjaga-jaga dan spekulasi. Permintaan uang da- Memperhatikan pertumbuhan M1 dan
lam arti sempit (narrow money) M1 lebih menitik M2 dapat melihat bahwa tingkat bunga tahun

Hasdi Aimon adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang


2 Jurnal Economac, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2010, hlm 1-7

1998 sebesar 14,95% pertumbuhan M1 sebesar berpengaruh negatif terhadap permintaan uang
13,46%. Tahun 2009 tingkat bunga turun menjadi (Nopirin, 1986).
12,57% pertumbuhan M1 sebesar 39%. Artinya Penelitian ini merupakan penelitian yang
kondisi ini sejalan dengan teori. Tahun 1990- sifatnya penjelas antara hubungan structur-varia-
1992 tingkat bunga turun dari 21,09% menjadi bel ekonomi. Hubungan tersebut antara jumlah
12,09% tetap pertumbuhan M1 juga turun dari d
uang riel yang diminta (M/P) sebagai variabel
18,42% menjadi 9,26%. Prilaku data seperti ini terikat (dependent) dengan pendapatan nasional
terjadi berulang-ulang, demikian juga terhadap riel, (Y), tingkat bunga (I), inflasi (p) dan permin-
M2, pendapatan nasional dan inflasi. taan uang riel periode sebelumnya (variabel lag
dari (M/P) d ) sebagai struktur penjelas (indepen-
Metedologi Penelitian dent). Sehubungan dengan itu, maka penelitian
difokuskan pada keterkaitan (structur of ) antara
Teori kuantitas uang klasik yang
sturktur variabel yang digunakan.
dikemukan oleh Irving Fhiser; Spesifikasi fungsi permintaan uang biasa
disebabkan olesh asumsi bahwa tidak terjadi pe-
MV = PT…………....………………(1)
nyesuaian antara jumlah struktur dengan yang di-
harapkan. Asumsi yang demikian itu adalah sa-
Dimana M adalah money supply, V ada-
ngat terbatas. Apabila diasumsikan bahwa ter-
lah kecepatan perputaran uang, P adalah tingkat dapat jangka waktu yang cukup untuk melakukan
harga dan T adalah transaksi nominal. Karena T
penyesuaian, maka kita dapatkan memasukkan
sukar di ukur maka T diasumsikan proposional
“partial stock adjusment” ke dalam model Ner-
dengan output riel (Y) dengan demikian persama-
love (Samudram, 1981). Dengan demikian spe-
annya menjadi MV=PY. Dengan demikian per-
sifikasi permitaan uang yang diharapkan dalam
samaan tersebut dapat diset menjadi M= 1/VxPY. jangka panjang adalah;
Dimana pasar dalam keadaan keseimbangan,
kuantitas uang yang dipegang masyarakat (M)
sama dengan kuantitas uang yang diminta (Md) ( M / P ) *t = β0+ β1y1 + β2r1 + ε 1 …..........(3)
dan kita mengganti M dengan Md. Dengan demi-
kian persamaanya menjadi; Hubungan antara permintaan uang
struktur dengan yang diharapkan (desired) adalah
Md = k x PY……..…................…...(2) (Sritua Arief, 1996) ;

K = 1/V dan bersifat konstan karena V adalah [M / P] t = [M / P] t −1 + λ [(M / P)*t −(M / Pt−1]…(4)
konstan.
λ
Teori kuantitas uang Fisher ini menyim-
Dimana adalah koefisien
penyeseuaian dengan nilai 0 ≤ λ ≤ 1 . Dengan
pulkan bahwa permintaan uang adalan murni se-
bagai fungsi dari pendapatan sedangkan tingkat
bunga tidak berpengaruh terhadap permintaan mensubtitusikan persamaan di atas dan
uang (Mishkin, 1998). mengasumsikan bahwa penawaran uang sama
Permintaan uang yang dimaksud Keynes dengan permintaan uang, maka diperoleh;
di atas adalah permintaan uang riel merupakan
fungsi dari pendapatan riel dan tingkat bunga. ( M / P ) t = α0 + α1y1 + α2r1 + (1- λ ) ( M / P ) t −1 +
Pendapatan riel berpengaruh positif dan tingkat λε t ……………................................………(5)
bunga berpengaruh negatif terhadap permintaan
Dimana α1 = β1 λ , 1 = 1,2,…………….
uang riel. Secara sederhana dapat dinyatakan
bahwa Md/P = f(Y/P,r).
Milton Friedman mencoba menghidup- Beberapa studi yang telah dilakukan oleh
kan kembali teori kuantitas uang Klasik dengan Goldfield(1973), Shapiro (1973), Juttner&Truck-
membuat suatu pernyataan bahwa teori kuantitas well (1974), Adams & Porter (1976) terhadap ne-
uang adalah teori tentang permintaan uang, bukan gara-negara maju, sampai pada kesimpulan yang
teori tentang penentuan produk, pendapatan mau- menyatakan bahwa inflasi merupakan determinan
pun harga. Menurut Friedman bahwa permintaan yang penting dalam fungsi permintaan uang. Da-
uang dipengaruhi oleh tiga hal; (1) jumlah total lam fungsi permintaan uang, inflasi (p) dinyata-
kekayaan, (2) harga dan pendapatan dari berbagai kan secara ekplisit sebagai struktur penjelas. Stu-
alternatif bentuk kekayaan, dan (3) selera dan di ini menggunakan model Nerlove (Samudram,
kesukaan dari pemilik kekayaan. Harga (inflasi) 1981). Samudram dalam menyusun model mera-
Hasdi Aimon, Analisis Permintaan Uang... 3

mu bebarapa teori tentang permintaan uang. Se- Tetapi karena datanya stasioner pada tingkat
hingga bentuk struktur fungsi permintaan uang level maka model tersebut berubah menjadi;
dalam kajian ini adalah;
δMt = ϕ0 +ϕ1δyt +ϕ2δr1 +ϕ3δpt +ϕ4δMt −1 +ηt (7)
.....
(M/P) t = γ0 +γ1 yt +γ 2rt +γ3 pt +γ 4 (M / P)t−1 + vt ..(6)
Hasil estimasi dari M1 dapat dilihat pada
Dimana : Tabel 1 berikut ini:
M = Jumlah permintaan uang M1, Tabel 1
P = indeks harga konsumen, Hasil Estimasi Permintaan Uang M1
y = pendapatan nasional riel, Nama Variabel Koefisien Estimasi t-Rasio
r = tingkat bunga pasar, Konstanta 6,4252 1,9678
v = error term, δy t 0,4121 8,4721
-0,6736 -2,0284
t = tanda waktu. δrt -0,7283 -3,8995

Hasil dan Pembahasan δpt 0,0489 3,5272


δM 1t −1
Pada studi sebelumnya telah dilakukan
2
pengujian data terhadap variabel-variabel per- R = 0,9625 F- hitung = 97,3124
mintaan uang dengan melakukan pengujian sta- DW = 2,0142
F ( 0 , 04 )( 4 )(30 ) = 4,67
sioneri dan kointergrasi. Pengujian stasioneri di-
lakukan karena data adalah time series data. Ke-
banyakan penelitian yang menggunakan data time Hasil estimasi pada Tabel 1 di atas me-
series mengasumsikan data stasioner. Hal ini ada- nunjukkan bahwa ke empat variabel bebas (pen-
lah asumsi klasik dalam meregres atau mengesti- dapatan riel, tingkat bunga, inflasi dan permin-
masi data time series, cukup banyak data time se- taan uang tahun sebelumnya) berpengaruh pada
ries yang tidak stasioner seperti; pendapatan na- tingkat bunga hanya berpengaruh pada tingkat
sional, money supply, harga saham (stock), dan apabila alpha 5%. Sedangkan tanda dari masing-
lainnya (Pindcyk & Rubinfield, 1991). Menurut masing koefisien telah sesuai dengan teori. Nilai
Gujarati (2003), meregres data time series yang DW hitung sebesar 2,0142 lebih besar nilai kritis
2
non-stasioner akan menghasilkan R yang sa- mengindikasikan tidak terjadi autokorelasi. De-
ngat besar namun hubungan variabel yang diesti- ngan R 2 sebesar 0,9625 berartu keempat varia-
masi mempunyai hubungan yang semu (spurios bel tersebut 96,25% mempengaruhi permintaan
regression). uang M1 sedang 3,75% lagi dipengaruhi oleh va-
Aimon (2002) hasil pengujian variabel- riabel lain yang tidak masuk kedalam model ini.
variabel permintaan uang tersebut dengan mela- Estimasi permintaan uang M2 dapat
kukan uji unit root dan uji ADF (Augmeted dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Dicky Fuller) dtemukan bahwa data dari variabel
permintaan uang tersebut adalah stasioner pada Tabel 2
first difference. I(1). Selanjutnya, hasil uji koin- Hasi Estimasi Permintaan Uang M2
tegrasi dilakukan dengan (1) uji Augemented Nama Variabel Koefisien Estimasi t-Rasio
Engle Grenger (AEG) dan uji Regresi Kointe- Konstanta 4,5392 1,0473
grasi Durbin-Watson (CDRWT). Hasilnya me- δy t 0,3257 6,4721
2,3545 2,0284
nunjukkan bahwa fungsi permintaan uang ter- δrt 0,8248 1,2909
sebut adalah kointegrasi antar variabel indepen-
dent dan variabel dependent, artinya bahwa fung- δpt 0,3079 1,5577
si permintaan uang tersebut mempunyai hubung- δM 2 t −1
an keseimbangan dalam jangka panjang. Dengan
demikian, variabel-variabel dari permintaan uang 2
R = 0,9547 F- hitung = 91,5128
tersebut memenuhi persyaratan untuk diestimasi DW = 2,0243 F(0,01)(4)(30) = 4,67
pada tingkat level.
Estimasi permintaan uang di Indonesia
untuk M1 dan M2 dengan menggunakan model Hasil estimasi permintaan uang M2 yang
Samudram di atas yang disebut juga dengan ditunjukkan pada Tabel 2 di atas bahwa secara
model autoregresif karena salah satu variabel statistik berpengaruh pada tingkat alpha 1% dan
bebasnya adalah nilai lag dari variabel terikat. 5% dan hanya satu variabel yang berpengaruh
4 Jurnal Economac, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2010, hlm 1-7

terhadap permintaan uang M2 sesuai dengan teori telah itu, sudah memenuhi asumsi untuk dilaku-
yaitu pendapatan riel, sedangkan variabel tingkat kan first difference terhadap variabel-variabel ter-
bunga dan variabel inflasi bertanda positif tidak sebut. Di samping itu, juga dapat disimpulkan
sesuai dengan teori walaupun signifikan pada bahwa permintaan uang M1 dan M2 mempunyai
tingkat alpha 5%. Variabel lag M2 koefisiennya hubungan keseimbangan dalam jangka panjang
bertanda positif, ini dapat diterima secara teori berdasarkan hasil uji kointegrasi.
tetapi tidak signifikan. Jadi secara statistik juga
tidak dapat berpengaruh terhadap M2. DAFTAR RUJUKAN
Permintaan uang M2 mengindikasikan
masih didominasi oleh pendapatan riel walapun Aimon, H.(2002). Analisis Stasioneri dan
semestinya tingkat bunga dan inflasi juga sangat Kointegrasi Permintaan Uang. Jurnal Mon
berpengaruh. Nilai DW hitung sebesar 2,0243 Mata, Juni 2002.
berarti berada pada nilai kritis du - dl yang meng- Aliber, D. M. (2000). Money, Banking and The
indikasikan tidak terjadi autregresive. Koefisien Economy. Fifth Edition, W.W. Norton &
diterminasi ( R 2 ) relatif besar yaitu 95,47% ber- Company, New York – London.
arti 4,53% dipengaruhi oleh variabel lain yang ti- Arief, Sritua. (1995). Teori Ekonomi Makro. PT.
dak masuk kedalam model ini. Raja Grafindo Persada;Jakarta.
Tingkat bunga, inflasi dan lag M2 tidak Blanchard, O., (2009). Macroeconomics. Fifth
berpengaruh nyata secara statistik terhadap per- Edition, Pearson Education, Inc. Publishing as
mintaan uang M2 diduga karena (1) masyarakat Prentice Hall, New York.
Indonesia belum minded, (2) masyarakat Indo- Bank Indonesia. (1980-2009). Statistik Ekonomi
nesia kurang merespon permintaan uang untuk Keuangan Indonesia. Berbagai Edisi, Jakarta.
tujuan spekulasi, (3) persoalan krisis moneter Biro Pusat Statistik. (1980-2009). Laporan Statistik
yang masih belum reda melanda Indonesia, (4) Indonesia. Berbagai Edisi, Jakarta.
jumlah pengamatan yang masih kecil yaitu n = 19 Boediono. (1985). “The Demand for Money in
masih kurang dari 30, (5) Spefikasi model, dan Indonesia”, Bultine of Indonesia Economic
(6) sistem pendapatan yang belum akurat. Studies. Vol XXI No.2 August 1985.
Camberra, Australia National University.
Simpulan Dornbusch, R., Fisher, S., and Starz, R., (2004).
Macroeconomsi. International n Edition,
Pada studi data yang diamati merupakan Ninth Edition. MacGraw Hill, Inc., New
variabel yang menghadapi persoalan random- York.
walk atau tidak stasioner dan stasioneri pada first Engle, R.E & Granger, W.J (1991). Long-run
difference, maka model yang digunakan untuk Economic Relationship. Reading in
mengestimasi M1 dan M2 untuk data dari 1980- Cointration. Oxford University Press, New
2009 adalah; York.
Gujarati, D, N., (2003). Basic Economitrics.
δM t = ϕ0 + ϕ1δyt + ϕ2δrt + ϕ3δpt + ϕ4δM t −1 + µt International Edition, Fourth Edition.
McGraw-Hill. Inc, New York.
Keynes, J.M. (1936). The General Theory of
Estimasi permintaan uang M1, variabel Employment, interst and Money. Harcurt,
pendapatan riel, inflasi, dan lag M1 berpengaruh Brace and Company, New York.
secara signifikan terhadap permintaan uang M1 Mahmud, S. (1998). Monetery Development and
pada alpha 1%. Sedangkan tingkat bunga ber- Policy in Republic of Indonesia After Word
pengaruh signifikan pada alpha 5%. Di samping war II. Belgia State Unversity of Ghent.
signifikan secara statistik, tanda koefisien dari Mishkin, F.S., (2004). The Economics of Money,
masing-masing variabel yang diamati sesuai Banking, and Financial Market. Seven
dengan teori. Edition, Pearson Addison Wesley, New York.
Pernintaan uang M2, hanya variabel pen- Nopirin dan Glan, A.I. (1986). Ekonomi Moneter.
dapatan riel yang secara statistik signifikan pada Edisi Ketiga. BPFE-UGM; Yogyakarta.
alpha 1% dan sesuai dengan teori ekonomi. Se- Semudram, M. (1981). “The Demand for Money in
dangkan variabel tingkat bunga, inflasi dan lag the Malaysian Economy: Emperical Estimate
M2 tidak berpngaruh terhadap permintaan uang and an Analisys of Stability”, dalam Nopirin
M2. Hasil estimasi tersebut menunjukkan tidak dan Iswara (1985). Ringkasan Bacaan Pilihan
ada terjadi autokorelasi dari error term-nya. Se- Ekonomi Moneter, BPFE; Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai