Anda di halaman 1dari 10

ETIKA DALAM

AKUNTANSI
KEUANGAN DAN
AKUNTASI
MANAJEMEN
ETIKA PROFESI

Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu


profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para
anggotanya. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan
adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh
para pelaku bisnis.

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus


memiliki kode etik sebagai seperangkat prinsip–prinsip moral yang
mengatur tentang perilaku profesional. Kode etik yaitu norma atau asas yang
diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-
hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi
yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan
untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,
pemasok, serta pemerintah.

Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan


transaksi untuk suatu perusahaan. Laporan ini disusun untuk
kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggung jawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang
harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan
keuangan untuk kepentingan eksternal.
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer
atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa akuntansi
manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang berikut :
1. Manajemen Strategi
2. Manajemen Kinerja
3. Manajemen Risiko
Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik buruk dan
sejauh mana yang dapat ditentukan oleh akal sehat.

Manajemen keuangan merupakan suatu bidang


akuntansi keuangan adalah
keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip
seni penyusunan laporan keuangan dalam sebuah organisasi untuk
keuangan untuk memenuhi menciptakan dan mempertahankan nilai
kebutuhan pihak internal dan melalui pengambilan putusan dan manajemen
pihak external sumber daya yang tepat.
Adapun beberapa etika yang harus di terapkan oleh
para pelaku dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen adalah sebagai berikut :

Competance (Kompetensi)

Confidentiality (Kerahasiaan)

Objectivity (Objekivitas)

Integrity (Kejujuran)
KRITERIA STANDAR PERILAKU
AKUNTAN MANAJEMEN
COMPETENCE (KOMPETENSI)
Auditor harus menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada
tingkatan yang cukup tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika
memberikan jasanya

CONFIDENTIALITY (KERAHASIAAN)
Auditor harus dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dari pekerjaan dan hubungan profesionalnya

INTEGRITY (KEJUJURAN)
Auditor harus jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan
profesionalnya

WHISTLE BLOWING
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan
kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing
sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan.
1. Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan
Whistle perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral

blowing dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas,
kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran,
dibagi
dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia
menjadi pada pemimpin melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan

dua yaitu : bertindak sesuai moral


2. Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan
kepada pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan
masyarakat, motivasi  utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak
orang, yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum
membocorkan kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun
iklim bisnis yang baik dan etis memang dibutuhkan perangkat legal yang
adil dan baik.
Dalam perekonomian yang baru, digital, dan berbasis
kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi. Kejujuran
perusahaan, yang diwujudkan dalam merek dan reputasi,
Etika meningkatkan kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor.
Profesional
Akuntan Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini harus
Manajemen dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat
hilang dalam sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan
segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua orang termasuk
perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk
menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan
menjaga kepercayaan.
ADA EMPAT STANDAR ETIKA UNTUK AKUNTAN
MANAJEMEN YAITU:
• akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum,
peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan
KOMPEN informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
SASI

• Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi


rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal
KERAH tersebut.
ASIAAN

• Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan


yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam
INTEGR menjunjung etika.
ITAS

• Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan


objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan
OBJEKT yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan,
IVITAS komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.

Anda mungkin juga menyukai