KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM.
NOMOR 590 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,
Menimbang
Mengingat
a
o
bahwa pengelolaan Biaya Operasional Kantor Urusan
Agama Kecamatan secara tertib, transparan, efektif,
efisien, dan akuntabel, perlu di tetapkan Petunjuk
Pelaksanaan;
bahwa berdesarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islarn tentang Petunjuk Pelaksanaan Biaya
Operasional Kantor Urusan Agama Kecamatan;
Undang Undang Nomor 22 Tahun 1946 Tentang
Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3019);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Pu (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 1975);
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
Feraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 Tentang
Kementerien Agama (Lembaran Negara Repubiik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran
dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 1192);Menetapkan
KESATU.
KEDUA
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
‘Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 851);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
214/PMK.05/2013 Tentang Bagan Akun Standar.
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1618);
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan
Agama Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1252);
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1495);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.
02/2017 Tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 985);
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
49/PMK.02/2017 Tentang Standar Biaya Masukan
Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 533);
14, Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan No.
187/PB/2017 Tentang Bagan Akun Standar.
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN
MASYARAKAT ISLAM —s TENTANG =~ PETUNJUK
PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN.
Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Biaya
Operasional Kantor Urusan Agama Kecamatan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai
dengan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU menjadi pedoman bagi Aparatur Sipil
Negara dalam mengelola Biaya Operasional Kantor
Urusan Agama Kecamatan.KETIGA
KEEMPAT
Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor:
DJ.II/268 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Biaya Operasional KUA Kecamatan dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Keputusan ini mulai berlaku sejak Januari 2018.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal19 Juli 2018
\pirexrur JENDERAL
MBINGAN MASYARAKAT IsLaM,f
o
\, MUHAMMADIYAH AMIN’LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,
NOMOR 590 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
BABI
PENDAHULUAN
. LATAR BELAKANG
Kantor Urusan Agama merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang memiliki tugas dan fungsi
dalam bidang pelayanan dan bimbingan serta pembinaan masyarakat
Islam di tingkat Kecamatan.
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi KUA berdasarkan Pasal 3
ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan, serta dalam
rangka mewujudkan pelayanan prima, pengelolaan, pertanggungjawaban,
pelaporan, penggunaan dana BOP KUA yang akuntabel, tepat sasaran,
tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku, maka perlu disusun
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Biaya Operasional KUA yang dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas
KUA untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
. PENGERTIAN UMUM
1. Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disingkat KUA adalah Unit
Pelaksana Teknis pada Kementerian Agama, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam dan secara operasional dibina oleh Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota yang bertugas melaksanakan layanan dan
bimbingan masyarakat Islam di wilayah kerjanya;
2. Kepala Kantor Urusan Agama adalah Penghulu yang diberi tugas
tambahan sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA);
3. Biaya Operasional KUA Kecamatan yang selanjutnya disingkat BOP
KUA, adalah alokasi anggaran setiap bulan yang dikeluarkan untuk
menunjang dan mendukung kegiatan serta aktifitas layanan KUA;
4. Pengelola BOP KUA Kecamatan adalah Pegawai Negeri Sipil pada KUA
Kecamatan yang diangkat oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota atas usul Kepala KUA;
5. Mekanisme Pencairan adalah tata cara pengajuan usulan pencairan
BOP KUA Kecamatan setiap bulan oleh pengelolan BOP KUA
Kecamatan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;6. Pembayaran langsung atau yang disebut juga Nontunai adalah sistem
pembayaran kepada pihak ketiga atau pengelola BOP KUA
Kecamatan;
7. Rekening Bendahara Pengeluaran adalah rekening tempat
penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara (BUN) untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara;
8. Rekening pengelola BOP adalah rekening yang dibuka pada bank
umum pemerintah dengan tujuan untuk membiayai pembayaran
tunai;
9. Besaran BOP KUA Kecamatan adalah penetapan anggaran yang
ditentukan_secara proporsional untuk setiap KUA berdasarkan
‘Tipologi A, B, C, D1 dan D2;
10. Pramubakti adalah tenaga honorer/kontrak yang melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan Surat
Keputusan pejabat yang berwenang dan Kontrak Kerja dengan
Pejabat Pembuat Komitmen.
Cc. TUJUAN
1. Umum
a. Meningkatkan layanan prima dan bimbingan yang optimal kepada
masyarakat.
b. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan _pengelolaan
BOP KUA Kecamatan
2. Khusus
Membiayai operasional KUA Kecamatan yang tepat prosedur, tepat
guna, tepat jumlah, tepat sasaran, tepat waktu, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel sesuai dengan penggunaan dan kebutuhan
Kantor Urusan Agama Kecamatan.
D. SASARAN
KUA Kecamatan di seluruh Indonesia yang telah di alokasikan anggaran
BOP KUA Kecamatan.
E. ALOKASI BOP KUA KECAMATAN
Pengalokasian besaran BOP KUA Kecamatan berdasarkan Tipologi
sebagai berikut :
- Tipologi A sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per
tahun.
- Tipologi B, C, DI dan D2 sebesar Rp. 36.000.000,- (tiga puluh enam
juta rupiah) per tahun.
F. WAKTU PENYALURAN DANA BOP
Penyaluran Dana BOP KUA Kecamatan akan diberikan sejak bulan
Januari 2018, dan dicairkan sesuai kebutuhan masing-masing KUA.BAB Il
PENGELOLA DAN PENGGUNAAN DANA BOP KUA KECAMATAN
PENGELOLA
1. Pengelola BOP KUA Kecamatan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada
KUA Kecamatan yang diangkat oleh Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota atas usul Kepala KUA;
2. Dalam hal pada KUA hanya terdapat satu orang PNS, maka Kepala
KUA Kecamatan dapat ditunjuk menjadi pengelola BOP KUA
Kecamatan;
3. Dalam melaksanakan tugasnya, pengelola dana BOP KUA Kecamatan
bertanggungjawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
PENGGUNAAN DANA BOP KUA KECAMATAN
Penggunaan dana BOP KUA Kecamatan harus berdasarkan pada rencana
kerja anggaran yang telah disusun dan penggunaannya disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing KUA Kecamatan, meliputi:
1. Langganan Internet, Honor Pramubakti, ATK
2. Rapat Rapat dan Jamuan Tamu
3. Daya Listrik
4, Telepon
5. Daya Air
6. Untuk Sewa Gedung
7. Pemeliharaan Gedung
8. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
9. Perjadin Lokal
10. Operasional Lainnya
11. Perjalanan Dinas biasa
BAB III
PRAMUBAKTI
1. Pengadaan Tenaga Pramubakti diangkat oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota atas usul Kepala KUA Kecamatan;
2. KUA Kecamatan yang dapat menggunakan tenaga Pramubakti adalah
KUA tipologi D1 dan D2 atau KUA Kecamatan yang jumlah SDM lebih
sedikit daripada beban kerjanya;
. Tenaga Pramubakti memiliki tanggungjawab memberikan layanan
terhadap KUA Kecamatan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
dan tanggungjawab jabatan;
- Masa kerja pramubakti adalah satu tahun anggaran dan dapat
diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku berdasarkan kontrak kerja
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
. Besaran honor Tenaga Pramubakti ditentukan oleh kemampuan
anggaran masing-masing daerah.
e
s
waBAB IV
PEMBUATAN REKENING DAN MEKANISME PENCAIRAN
A, PEMBUATAN REKENING
1. Pengelola BOP KUA Kecamatan membuat rekening atas nama pengelola
a
BOP KUA Kecamatan;
Pengelola BOP KUA Kecamatan dalam membuka rekening tidak perlu
mengajukan permohonan izin pembukaan rekening ke Ditjen
Perbendaharaan/ Kanwil DJPB;
Pengelola BOP KUA Kecamatan membuat rekening berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
Rekening pengelola BOP KUA kecamatan dibuat pada bank yang sama
dan telah membuat nota kesepahaman dengan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten /Kota.
B. MEKANISME PENCAIRAN
ne
Kepala KUA Kecamatan menyusun rencana anggaran BOP KUA
Kecamatan dalam satu tahun anggaran (meliputi jenis kegiatan,
besaran anggaran, waktu pelaksanaan);
Kepala KUA Kecamatan menyampaikan rencana anggaran BOP KUA
Kecamatan dalam satu tahun anggaran sebagaimana dimaksud angka
1(satu) kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyeleksi komponen kegiatan yang
diajukan oleh Kepala KUA Kecamatan;
Dokumen rencana penggunaan anggaran BOP KUA Kecamatan dalam
satu tahun merupakan dokumen pendukung untuk usulan pencairan
BOP KUA Kecamatan pada bulan pertama tahun anggaran;
. Pengelola BOP KUA Kecamatan mengajukan usulan pencairan BOP
KUA Kecamatan setiap bulan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
dilengkapi dengan dokumen pendukung antara lain:
a. Rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
b. Rincian kebutuhan dana; dan
c. Surat Pernyataan mengenai batas waktu pertanggungjawaban
penggunaan uang muka kerja dari penerima uang muka kerja.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan verifikasi atas_usulan
pencairan BOP KUA Kecamatan yang diajukan oleh Pengelola BOP KUA.
Kecamatan sesuai dengan penggunaan.
Mekanisme pembayaran BOP KUA Kecamatan dilaksanakan dengan
cara:
a. Pembayaran langsung (LS)
Pelaksanaan pembayaran tagihan dilakukan dengan Pembayaran LS
kepada penyedia barang/jasa. Pembayaran LS dilakukan untuk
pembayaran yang sudah jelas penerima dan jumlah uang yang
dibayarkan.
b. Pembayaran dengan uang persediaan (UP). Dalam hal Pembayaran
LS tidak dapat dilakukan, pembayaran tagihan kepada penerima hak
dilakukan dengan menggunakan UP kepada pengelola BOP KUA
Kecamatan berupa ang muka kerja.8. Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran atas UP berupa uang
muka kerja berdasarkan surat perintah bayar (SPBy) yang disetujui dan
ditanda tangani oleh PPK atas nama KPA dan dilampiri dokumen
sebagaimana angka (5) huruf a, b dan c.
9. Atas dasar rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran dan rincian
kebutuhan dana, Bendahara Pengeluaran melakukan pengujian
ketersediaan dananya.
10. Dalam rangka pemberian uang muka kerja kepada pengelola BOP KUA
Kecamatan, bendahara pengeluaran melakukan transfer ke rekening
Pengelola BOP KUA Kecamatan (secara non tunai).
BAB V
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
A. PERTANGGUNGJAWABAN
1. Pengelola BOP KUA Kecamatan/penerima uang muka kerja harus
mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu yang
telah ditentukan, berupa bukti-bukti pengeluaran:
a. kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan PPK beserta faktur
pajak dan SSP; dan
b, nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung
lainnya yang diperlukan yang telah disahkan PPK.
2. PPK menyampaikan pertanggungjawaban uang muka kerja Pengelola
BOP KUA berupa SPBy dilampiri bukti-bukti pengeluaran sebagaimana
dimaksud pada angka (1).
3. Atas dasar pertanggungjawabart sebagaimana dimaksud pada angka (2),
Bendahara Pengeluaran melakukan pengujian bukti pengeluaran:
a. Pengujian atas perintah pembayaran yang meliputi:
1) Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh
PPK;
2) Pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi:
a) pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran;
b) nilai tagihan yang harus dibayar;
¢) jadwal waktu pembayaran; dan
d) menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
3) Pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi
teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/jasa dan
spesifikasi teknis yang disebutkan dalam — dokumen
perjanjian/kontrak; dan
4) Pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata
anggaran pengeluaran (akun 6 digit).
b. Pemungutan/pemotongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam
SPBy yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara.
4. Dalam hal sampai batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang
muka kerja dari penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti
pengeluaran sebagaimana dimaksud pada angka (1), Bendahara
Pengeluaran menyampaikan permintaan tertulis agar Pengelola BOP
KUA Kecamatan segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja.5. Tembusan permintaan tertulis sebagaimana dimaksud pada angka (3)
disampaikan kepada PPK.
6. Bendahara Pengeluaran selanjutnya menyampaikan bukti pengeluaran
sebagaimana dimaksud pada angka (1) kepada PPK untuk pembuatan
SPP GUP/GUP Nihil.
. PELAPORAN
1. Pengelola BOP KUA Kecamatan wajib membukukan seluruh transaksi
penerimaan dan penggunaan BOP KUA Kecamatan ke dalam buku kas
umum KUA per bulan agar dapat dipertanggungjawabkan secara
transparan dan akuntabel;
Setiap transaksi dicatat secara berurutan;
3. Pengelola BOP KUA Kecamatan wajib menyimpan salinan dan
menyerahkan bukti-bukti asli penerimaan dan pengeluaran yang sah
dan lengkap (Kuitansi/faktur/nota/bon dari pihak ketiga atau
vendor /toko/suplier);
4. Salinan buku kas umum KUA dikirim kepada bendahara pengeluaran
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya melalui sarana tercepat
(email/surat);
5. Bendahara pengeluaran pada kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota wajib membukukan seluruh transaksi pengeluaran
BOP seluruh KUA di wilayah kerjanya.
y
BAB VI
PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Kepala KUA wajib melakukan pengendalian terhadap pengelolaan BOP
KUA Kecamatan;
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) wajib melakukan evaluasi berkala
terhadap BOP KUA Kecamatan;
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai KPA wajib
melakukan pembinaan minimal satu kali dalam setahun;
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan pengelolaan BOP KUA Kecamatan;
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dalam hal ini Direktur
Bina KUA dan Keluarga Sakinah melakukan pemantauan dan evaluasi
pengelolaan Biaya Operasional KUA secara nasional.BAB VIL
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk menjadi petunjuk dan tata cara
dalam pengeloaan BOP KUA Kecamatan.
Dengan terbitnya Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan BOP KUA Kecamatan
diharapkan dapat memudahkan para pengelola BOP KUA/penanggung jawab
kegiatan pada Kementerian Agama dalam melakukan pengelolaan BOP KUA
Kecamatan.
DIREKTUR JENDERAL.
BIMBINGAN MASYARKAT ISLAM, f
\/MUHAMMADIYAH AMINLAMPIRANI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM.
NOMOR 590 TAHUN 2018
TENTANG
ALUR DAN PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN,
RENCANA PENGGUNAAN DANA BIAYA OPERASIONAL (BOP)
KUAKECAMATAN:
Korsponen An ‘harass Danas 5)
Kepala KUA‘RINCIAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
‘TAHUN ANGGARAN.
|
Kepala KUATanesifubn
Kepala KUABUKU KAS UMUM
TFERIODE.——— 1KUITANSI /BUKU PEMBAYARAN
a .
‘Sudah terima dari
Nama KUA
Desa / Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
JumlahUang
Terbilang
Untuk Pembayaran
‘Sumber Dana : RM
Setu
KepalaKUA Kecamatan Pejabat Pembuat Komatmen,(iat oleh MA
Roped PPK
BERITAACARA
tahun ....... telah diadakan Sosialisasi Alur Pelayanan Keuangan Biaya
Operasional KUA di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, dengan hasil sebagai berikut:
No. Jenis Pelayanan ‘Alur Yang Digunakan Keterangan
1__| Belanja Rapat / Sosiali
2 | Belanja ATK dan ART
3 | Belanja Daya({Listrik, Air, Telepon, Internet)
| Belanja Pemeliharaan (Gedung, Peralatandan
Mesin)
5 _ | BelanjaSewa Tanah
6 __| Belanja Perjalanan Dinas (Biasa, Dalam Kota)
Demikian Berita Acara ini dibuat, scbagai dasar Pelayanan Keuangan Tahun Anggaran 2018.
Mengetahui,
Kepala Seksi Bimas Islam Kepala KUA Kecamatan,AKUN
AKUNDAN PENJELASAN
PENJELASAN:
521111
Belanja Keperluan Perkantoran |
Digunakan untuk mencatat membiayai keperluan sehari—hari perkantoran yangsecara langsung menunjang
kegiatan operasional Kementerian negara/ lembaga,namun tidak menghasilkan barang persediaan yang |
terdiri antara lain = |
- Satuan biaya yang dikaitkan dengan jumlah pegawai yaitu langganan suratkabar/berita/majalah, biaya |
minum/makanan kecil untuk rapat, biaya penerimaan tamu.
- Satuan biaya yang tidak dikaitkan dengan jumlah pegawai antara lain biaya satpam/pengaman kantor,
cleaning service, sopir, tenaga lepas {yang dipekerjakan secara kontraktual), telex, internet, komunikasi
Khusus diplomat, pengurusan penggantian sertifikat tanah yang hilang, pembayaran PBB. |
= Digunakan untuk mencatat membiayai pengadaan/penggantian inventarisyang berhubungan dengan |
penyolenggaraan administrasi kantor/satker dibawah nilai kapitalisasi.
521119
Belanja Barang Operasional Lainnya
Digunakan untuk mencatat membiayai pengadaan barang yang tidak dapat ditampung dalam mata anggaran |
521111, 521112, 521113, 521114, 521115 dalam rangka kegiatan operasional satker dan tidak menghasilkan |
barang persediaan.PENIELASAN
521211
Belanja Bahan
Digunakan untuk mencatata pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan pendukung,
kegiatan (yang habis dipakai) seperti :
—Konsumsi/bahan makanan;;
—Dokumentasi,;
—Spanduk;;
—Biaya fotokopi
yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan non operasional seperti pameran, seminar, sosialisasi,
rapat, diseminasi dan lain lain yang terkait langsung dengan output suatu kegiatan dan tidak
menghasilkan barang persediaan.
522111
Bolanja Langganan LUistrik
Belanja langganan listril
tagihan langganan Istrik.
termasuk belanja apabila terjadi denda atas keterlambatan pembayaranAKUN PENJELASAN
522112 _| BelanjaLangganan Telepon
Belanja langganan telepon, termasuk belanja apabila terjadi denda atas keterlambatan pembayaran
tagihan langganan telepon.
522113 | BelanjaLangganan Air
Belanja langganan air, termasuk belanja apabila terjadi denda atas keterlambatan pembayaran
‘tagihan langganan air,
523111 | BelanjaPemeliharaan Gedung dan Bangunan
— Pengeluaran pemeliharaan/perbaikan yang dilaksanakan sesuai dengan Standar Biaya Umum.
Dalam rangka mempertahankan gedung dan bangunan kantor dengan tingkat kerusakan kurang dari
atau sampai dengan 2%; dan
— Pemeliharaan/perawatan halaman/taman gedung/kantor agar berada dalam kondisi normal (tidak
memenuhisyarat kapitalisasi aset tetap gedung dan bangunan).AKUN
523121
PENJELASAN,
Belanja Pemelinaraan Peralatandan Mesin
Digunakan untuk mencatat pemeliharaan/perbaikan untuk mempertahankan peralatan dan mesin
agar berada dalam kondisi normal yang tidak memenuhi syarat kriteria kapitalisasi aset tetap
peralatan dan mesin.
$22141
BelanjaSewa
Digunakan untuk pembayaran sewa [misalnya sewa kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya),
524111
Belanja Perjalanan Dinas Biasa
Digunakan untuk mencatat perjalanan dinas jabatan melewati batas kota dan perjalanan dinas
pindah sesuai dengan PMK yang mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat
negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap.
Perjalanan dinas jabatan yang melewati batas kota meliputi:
a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat padajabatan;;
b.Pengumandahan (detasering);;
¢ Menempub ujian dinasfujian jabatan;‘52a113
Belanja Pexjalanan Dinas Dalam Kota
Digunakan untuk mencatat perjalanan dinas yang dilakcanakan di dalam kota sesuai dengan peraiuran mesier keuangan
‘yang mengatur mengengi per jalanan dinas dalam negeri bagi pejabatnegara, pegawal negeri dan pegawai tidak tetap.
Pexjalanan dinasjabatan yang dilaksanakan di datam kota, meliputi:
a. Pelaksanaan tages dan fangsi yang melekat pada jabatan;
b Pengumandahan {detaseri
¢ Menempub ufiandinas/ujian jabatan;;
«. Menghadap Majelis Penguyl Kesehatan Pegawal Negeri ataumenghadap seorang dokter penguji kesehatan;;
@. Memperoleh pengobatan:;
{. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri:;
@- Mengikuti pendigikan setara Diploma/S1/S2/53:;
hh Mengikuti dikiat:;
i. Menjemput/mengantarkan ke tempat periakaman jonazah Pejahat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunéa atom
melokukan perjalanan dinass;BELANJA KEPERLUAN PERKANTORAN
{ ATK, ART (21100 }
‘* KUATIDAKPERLU MEMBUKUKAN SETIAP TRANSAKSIDI BKU BOPBELANJA DAYA
{INTERNET 6521110. LISTRIK 62211D. TELEPON 622112. DAN AIR 6221193
* KUATIDAK PEHLUMEMBUKUKAN SETIAP TRANSAKS DIEKU BOPBELANJA PEMELIHARAAN
{GEDUNG (231, PERALATAN DAN MESIN (573020 }
“Transfer LS Pak Ke 3
“+ KUATIDAK PEHLUMERIBUIKUKAN SETIAP TRANSAKS DIEKU BOP-BELANTA SEWA
{SEWA TANAH/BANGUNAN (22H }
wan =
wcuman [2 as
5
— |
[xeon |
Pawn ~ a encoun
a | aercscer
BANGURAR. - LOLA /
Pereboayaran —
ionBELANJA PERJALANAN DINAS
{BIASA 624111. DALAMKOTA G24113 }4) NIN HYAIYINWWHOW
2
dwwsi IWIVEVASVIN NVONIAIN
awuganar ynviauia-p
8T0Z FINL 6T eB8uey eped
eueyer ip ueydeioug
“an sajsue,
suewny -
(408 vi01a9N3d)
NwAvuwyoay vn
ueyeey
fas~
= C=
ueyeBey
= SD
ISVSITVISOS / LVdVa VENVTAE