Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN IPS DALAM KURIKULUM 2013

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA NIM
NUR ASIAH SIREGAR 1820500032
FATMA DWI HAMDI 1820500087
SURYA 1820500107
JULYAPANI HARAHAP 1820500142

Dosen pengampu :
NASHRAN AZIZAN.,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAI’YAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN
T.A 2019

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah KONSEP DASAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL tentang “ Pendidikan IPS dalam Kurikulum
2013”.
Kami memohon maaf jika masih banyak terdapat kekurangan pada
makalah ini. Kritik dan saran membangun sangat berarti untuk kemajuan kami.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai sumber belajar bagi penulis dan
pembaca.

Padangsidimpuan, september 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan dan Manfaat 1
BAB IIPEMBAHASAN 2
A. Pengertian Kurikulum 2
B. Konsep Kurikulum 2013 3
C. Karakteristik Kurikulum 5
D. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 6
E. Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 7
F. Model-Model Pembelajaran IPS dalam Kurikulum 2013 8
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayak orang yang menganggap kurikulum berkaitan dengan bahan ajar
atau buku-buku pelajaran yang harus dimiliki anak didik. Kurikulum bukan
haya persoalan buku ajar akan tetapi banyak persoalan lainnya yang terkait
dengan hal itu. Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga
pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Pada waktu
itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.
Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari
mulai start sampai finish.
Selanjutnya istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan. Para
ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum. Namun
demikian dalam penafsiran yang berbeda itu, ada juga kesamaannya.
Kesamaannya adalah, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha
pengembangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan IPS dalam kurikulum 2013 ?
2. Apa saja karakteristik kurikulum 2013
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk menambah wawasan kita tentang pendidikan dalam kurikulum
2013
2. Untuk mengetahui kajian tentang pendidikan dalam kurikulum 2013

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut , ada
dua dimensi kurikulum , yang pertama adalah rencana dan pengeturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Sistem pendidikan di Indonesia yang berjalan selama ini, ternyata belum
mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan global untuk masa yg
akan datang, program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan yang
selama ini menjadi fokus pembinaan masih menjadi masalah yang menonjol
dalam dunia pendidikan di indonesia ini. Sistem pendidikan yang telah
berlangsung saat ini masih cenderung mengeksploitasi peserta didik, indikator
yang digunakan cenderung menggunakan indikator pengetahuan (kognitif),
sehingga nilai dirapot maupun ijazah tidak serta merta menunjukkan peserta
didik akan mampu bersaing maupun bertahan ditengah gencarnya
industrialisasi dan pergeseran peradaban yang berlangsung saat ini.1
Sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu menciptakan anak
bangsa yang memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis
sumber-sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan
dalam keadilan hak. Sistem pendidikan harus lebih ditunjukkan agar terjadi
keseimbangan terhadap ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan-
kepentingan ekonomi dengan meninggalkan sistem sosial budaya yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia.2
B. Konsep Kurikulum 2013

1
Dr.Mara Sanim Lubis,Telaah Kurikulum(Medan:Perdana Publishing,2016),hlm.158

2
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kopetensi sangat diperlukan
sebagai instrument untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu beruah.
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
3. Warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.3
Kementrian pendidikan dan budaya (2013) menyatakan bahwa kurikulum
2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya
pengembangan kurikulum baru, yaitu landasan filosofis dan landasan teoritis.
1. Landasan Filosofis adalah, landasan yang mengarahkan kurikulum
kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia yang berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional.4
2. Landasan teoritis adalah landasan yang memberikan dasar-dasar teoritik
pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Kurikulum
2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standart-based education), dan teori kurikulum berbasis kopetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar
menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, dan
standar kopetensi lulusan. Sedangkan kurikulum berbasis kopetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.2

2
Ibid.hlm.159
3
Toni Nasution dan Maulana Arafat Lubis,Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,(DI
Yogyakarta:Samudra Biru,2018),hlm.183
4
Dr.Mara Samin Lubis,Telaah Kurikulum,(Medan:Perdana Publishing,2016),hlm159
5
Ibid.hlm.169

3
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Mengenbangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotor.
b) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didikmenerapkan apa
yg dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar.
c) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan di
masyarakat.
d) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkanberbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e) Kopetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran
f) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi
dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kopetensi inti.
g) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
komulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarmatapelajaran

4
D. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Trianto (2012, p.171) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti: sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan dan fenomena sosial yang mewujudkan
satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang cabang ilmu sosial
(sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).IPS
atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang
diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, spisikologi sosial.
Istilah “ Ilmu Pengetahuan Sosial “, disingkat IPS, merupakan mata
pelajaran ditingkat Sekolah Dasar dan Menengah atau nama program studi
di Perguruan Tinggi identik dengan istilah “ social studies “. Istilah IPS
disekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri
ebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora,
sains, bahkan berbagai isue dan masalah sosial kehidupan (Suwasono,
2013, p.20).
2. Pengorganisasian Isi Materi IPS
Idi ( Wahidmurni, 2010) menyebutkan secara umum terdapat empat
pandangan tentang bagaimana cara mengorganisasi isi materi dalam suatu
mata pelajaran. Cara tersebut , yaitu :
a. separated subject curriculum,
b. correlated curriculum,
c. broad fields curriculum,
d. integrated curriculum.3

6
Toni Nasution dan Maulana Arafat Lubis, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan
Sosia(Yogyakarta:Samudra Biru, 2018)hlm.185

5
3. Tujuan IPS bagi Peserta Didik
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Noman ialah untuk
mengenbangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sifat mental positf terhadap
perbaikan,segala kepentingan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai
manakala program-program pelajaran IPS disekolah diorganisasikan
secara baik (Uno & Ma’ruf, 2016, p.173).
Adapun tujuan mata pelajaran IPS di SD/MI diterapkan sebagai
berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tau, inkuri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,
nasional,dan global(Afandi, 2011, p.96).4
E. Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013
Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada
siswa, bukan kepada guru,dan guru hanya sebagai fasilitator. Pada kurikulum
ini, siswa yang harus aktif dalam proses pembelajaran. Adapun skenario
pembelajaran terkait dengan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran.
1. Obsevasi yaitu, mengumpulkan data, mengambil foto atau membuat
gambar, dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.

4
ibid.hlm.191

6
2. Bertanya yaitu, mengajukan pertanyaan atau masalah yang terkait
dengan data atau informasi yang telah dikumpulkan.
3. Mencoba/mengumpulkan informasi yaitu, membuat hipotesis dan
merancang percobaan untuk menguji hipotesis tersebut.
4. Menalar yaitu, data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dan
percobaan harus dianalisis dengan melakukan penalaran. Dengan cara
melakukan analisis dan sintesis atas hubungandan pola yang diamati.
5. Komunikasi yaitu, kemampuan komunikasi dan keterampilan untuk
melatih kemampuan komunikasi ketika menyampaikan informasi yang
ditemukandalam bentuk tulisan atau lisan.5
F. Model-Model Pembelajaran IPS dalam Kurikulum 2013
Menurut Good (1972) dan travers (1973), model adalah abstraksi dunia
nyata atau representasi peristiwa kompleks atau sistem, dalam bentuk naratif,
grafis, serta lambang-lambang lainnya. Dengan demikian, model pada
dasarnya berkaitn dengan rancangan yang dapat digunakan untuk
menerjemahkan sesuatu ke dalam realitas, yang sifatnya lebih praktis. Model
berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah berkomunikasi,atau sebagai
petunjuk yang bersifat perspektif untuk mengambil keputusan,atau sebagai
petunjuk perencanaan untuk kegiatan pengelolaann.6
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan
kelas.profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau
kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.untuk meningkatkan
profesoinalisme guru harus melakukan kegiatan, seperti: pendidikan, proses
belajar mengajar,dan pengembangan profesi (Suherman, 2014, p. 58).
Ada beberapa model pembelajaran yaitu,
1. Problem based learning

5
ibid.hlm.188
6
ibid.hlm.191

7
Menurut Lubis (2016, p. 27) model pembelajaran problem based
learning adalah model pembelajaran yang menunjukkan kepada siswa
kepasa suatu masalah yang kemudian siswa dapat memecahkannya dengan
cara berfikir maupun menganalisis berdasarkan pengalaman mereka di
lingkungan sekitarnya.
2. Project based learning
Project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan
proyek.siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
3. Discovery learning
Model penbelajaran discovery learning adalah model mengajar yang
mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidakmelalui
pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri (Azhari, 2015,
p.15).
4. Inkuiri
Pembelajaran inkuiri menurut sanjaya (2010, p. 196) adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.7

7
ibid.hlm.192

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum , yang
pertama adalah rencana dan pengeturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Noman ialah untuk
mengenbangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sifat mental positf terhadap perbaikan,segala
kepentingan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat

9
DAFTAR PUSTAKA

Toni,Maulana Arafat.2018. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan


Sosial.Yogyakarta:Samudra Biru
Sanjaya Wina.2008. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Kencana Perdana
Media Goup.
Samin Mara.2016.Telaah Kurikulum.Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai