PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang
pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia yang belum
mendapat pasokan energi listrik yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Keterbatasan pasokan listrik ini disebabkan penggunaan listrik yang berlebihan
dalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan maupun industri.
Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak di dirikan
pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pusat Listrik Tenaga Uap atau biasa disingkat PLTU
merupakan pembangkit listrik milik PLN yang listriknya dihasilkan menggunakan
uap hasil pembakaran.
Di dalam PLTU ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga
berjalannya proses pembangkitan tenaga listrik antara lain perlunya dilakukan
pemeliharaan alat alat yang ada di PLTU agar semua alat bisa berjalan dengan baik.
Dalam menjalankan proses pembangkitan PLTU menggunakan bakar bakar yang
sebelum digunakan akan disimpan dengan cara khusus agar bahan bakar tersebut
terjaga kualitasnya. Di dalam PLTU terdapat bagian bagian utama yang memiliki
tugas dan fungsinya masing masing dalam proses pembangkitan tenaga listrik,
apabila salah satu alat tidak berfungsi dengan baik maka dapat menyebabkan
masalah saat proses pembangkitan tenaga listrik
1.3 TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan tentang Pusat Listrik Tenaga
Uap ini antara lain :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Saluran air pendingin
Jika menggunakan air laut tentunya ditempeli bintang laut ataupun kotoran air
laut sehingga luas penampang efektif dari saluran itu menurun. Cara meghilangkan
bintang laut yaitu dengan chlorination plant yang menyuntikkan gas ke klor ke
dalam air pendingin.
3. Pipa kondensor
Terbuat dari bahan tembaga dan titanium.daya hantar panas tembaga lebih baik
dari titanuium, tapi kekuatan mekanisnya tidak sebaik titanium. Pembersihan pipa
titanium lebih memerlukan perhatian daripada tembaga karna daya hantarnya tidak
sebaik tembaga. Pada pipa titanium dilengkapi bola-bola pembersih.
3
2.1.1 INSTALASI PENGOLAHAN AIR KETEL
Suplisi Air ketel :
1. Perusahaan air minum (PAM)
2. Sumur yang dibuat dengan mengebor tanah.
3. Air laut yang disuling (destilasi)
4. Air sungai atau air dari danau
4
2.2.1 UKURAN PLTU
Dalam instalasi PLTU terdapat banyak peralatan. Faktor utama yang
menentukan ukuran PLTU yang dapat dibangun adalah tersedianya bahan bakar
dan air pendingin, selain tanah yang cukup luas, mengingat hal-hal ini, maka PLTU
baru ekonomis dibangun dengan daya terpasang di atas 10 MW per unitnya.
Semakin besar daya terpasangnya, semakin ekonomis. Secara terknis, PLTU dapat
dibangun dengan daya terpasang di atas 1.000 MW per unitnya. Unit PLTU milik
PLN yang terbesar saat ini adalah 600 MW di Suralaya, Jawa Barat.
5
pengolahan air pengisi ketel jika dibandingkan dengan penggunaan air sumur
yang mengandung banyak macam zat.
PLTU yang menggunakan bahan bakar batubara menghasilkan 2 macam abu:
a. Abu dari bagian bawah ruang bakar, bentuknya besar, bisa dijadikan bahan
lapisan pengeras jalan.
b. Abu cerobong yang ditangkap oleh electrostatic, bisa dipakai sebagai bahan
campuran beton.
b. Sumur yang dibuat dengan mengebor tanah. Air sumur ini umumnya membawa
banyak mineral yang ada di dalam tanah seperti silica dan kalsium. Mineral-
mineral ini bisa merusak ketel sehingga harus dibuang.
6
2.3 BAGIAN-BAGIAN UTAMA PLTU DAN FUNGSINYA
1. Ketel uap (Boiler), adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengubah air menjadi
uap melalui pembakaran dengan menggunakan bahan bakar minyak, gas atau batu bara.
Agar pembakaran dalam ruang bakar sempurna, maka digunakan campuran udara dan
bahan bakar yang sesuai. Karena adanya pembakaran dalam ruang bakar yang
menghasilkan kalor, maka air dalam ketel akan berubah menjadi uap. Agar kalor hasil
pembakaran tidak terbuang dari ruang bakar maka dinding ketel memegang peranan
sangat penting karena berfungsi mencegah kebocoran kalor. Oleh karena itu dinding
ketel terdiri dari beberapa lapis isolasi penahan panas yang terdiri dari: casing bagian
luar, isolasi temperatur rendah, isolasi temperatur menengah dan isolasi temperatur
tinggi. Isolasi-isolasi tersebut ditata sedemikian rupa sehingga kemungkinan kalor
terbuang sangat kecil. Panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan
udara, berupa api (yang menyala) dan gas asap (yang tidak menyala) dipindahkan pada
air, uap ataupun udara melalui bidang yang dipanaskan atau heating surface, pada suatu
instalasi ketel uap dengan tiga cara, yaitu:
a. Pancaran atau radiasi, adalah perpindahan panas antara satu benda ke
benda lain dengan melalui gelombang elektro magnetik tanpa
tergantung pada ada tidaknya media atau zat diantara benda yang
menerima pancaran panas.
b. Aliran atau konveksi, adalah perpindahan panas yang dilakukan oleh
molekul-molekul suatu fluida (cair ataupun gas).
c. Perambatan atau konduksi, adalah perpindahan panas dari satu bagian
benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama, atau dari benda
padat satu ke benda padat yang lain karena terjadinya persinggungan
fisik (menempel) tanpa terjadinya perpindahan molekul-molekul dari
benda padat itu sendiri.
Prinsip kerja sirkulasi air pada ketel adalah prinsip thermospion, dimana air panas
lebih ringan daripada air dingin. Karena berat jenis (BD) air panas dan uap lebih
kecil dari BD air, maka terjadilah sirkulasi dalam ketel.
2. Turbin uap, adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah tenaga kinetik uap
menjadi tenaga mekanik. Prosesnya adalah, uap yang dihasilkan ketel dimasukkan ke
dalam pemancar, di sini tenaga yang tersimpan dalam uap diubah menjadi tenaga
kecepatan. Dengan kecepatan yang besar, uap masuk mengenai sudu-sudu turbin, sudu-
sudu terdorong sehingga rotor turbin berputar dan dari putaran rotor ini menjadi tenaga
mekanik yang digunakan untuk memutar generator.
Turbin uap dalam kerjanya banyak dipengaruhi oleh kondisi uap dan sifat-sifat logam
yang digunakan karena berkaitan dengan temperatur dan tekanan yang cukup tinggi.
Berdasarkan azas tekanan uap yang digunakan untuk menggerakkan roda jalan dari
turbin sebelum masuk dan setelah keluar dari sudu-sudu jalan, maka turbin uap ada dua
macam:
a. Turbin Impuls, juga disebut turbin aksi atau turbin tekanan konstan. Turbin
impuls dapat dibedakan menjadi: turbin impuls satu tingkat, turbin impuls
tekanan bertingkat (contoh turbin Zoelly) dan turbin impuls kecepatan
bertingkat (contoh turbin Curtis).
b. Turbin Reaksi atau turbin tekanan berubah, adalah suatu turbin dimana uap
mengalami ekspansi dalam saluran pipa pancar maupun dalam sudu-sudu jalan,
sehingga tekanan uap sesudah keluar dar i tiap-tiap rangkaian sudu lebih rendah
dari sebelumnya.
7
3. Kondensator, adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap
yang telah terpakai yang berasal dari turbin menjadi air kondensate yang
selanjutnyadipompakan kembali ke ketel setelah melalui deaerator untuk dihilangkan
gas-gas atau udaranya sehingga memenuhi persyaratan sebagai air pengisi ketel.
Sebagai media pendinginan digunakan air laut (sungai) yang dipompakan dari laut
(sungai) dimana setelah digunakan, air tersebut dialirkan kembali ke laut (sungai),
seperti terlihat pada gambar 3.1
4. Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga elektris.
Generator terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
a. Stator (belitan stator), yaitu bagian generator yang diam (lihat Sub Bab 1.2).
b. Main exciter , yaitu penguat utama generator yang biasanya seporos dengan
generator (lihat pembahasan pada Sub Bab 1.8).
c. Pilot exciter (lihat pembahasan pada Sub Bab 1.8), yaitu penguat bantu yang
biasanya merupakan generator DC. Permanent Magnit Generator (PMG), atau
berupa trafo lengkap dengan dioda.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN