Anda di halaman 1dari 2

Kasus Bimbingan Teknis NCP 2016

1. Kasus Gizi Buruk

An. E 7 tahun 3 bulan dengan BB : 5,8 kg, PB : 92 cm, diagnosa medis : anemia + gizi buruk + CP +
Intake Inadequate + DS + prolong fever. Riwayat penyakit dahulu : kejang demam 2 tahun yang lalu.
Keluhan sebelum MRS tidak bisa BAB 5 hari, asupan menurun 1 minggu sebelum MRS. Belum bisa
duduk, tengkurap, dan bicara, tidak mampu mengunyah, dan menghisap. Asupan selama ini dengan
sendok. Hasil pemeriksaan klinis : KU lemah, RR : 22, suhu 360C. Asupan sebelum MRS tim saring 300
cc/hr ( campuran bubur sun + susu dancow + wortel), + air jeruk 50 cc ± 325 kkal, 1 minggu sebelum
MRS asupan menurun menjadi ± 150 cc , 50% dari biasanya ± 138 kkal. Selama MRS pasien dipasang
NGT, cairan infus/perenteral KN3B 100cc/24 jam. Diberikan sonde 8x100 cc, 3xTS + 5x susu. Pasien
anak ke 6 dari 6 bersaudara. Anak pertama usia 32 tahun, anak kedua usia 27 tahun, anak ketiga usia
25 tahun, anak keempat usia 20 tahun, dan anak kelima usia 15 tahun. Hasil lab : Albumin : 3,84, Hb :
9, Leukosit : 14.300.

2. Kasus DM + CKD

Tn. N usia 40 tahun, memiliki BB 55 kg, TB 160 cm, diagnosa medis DM + CKD + Anemia. Mempunyai
riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu. 1 tahun terakhir ini, hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan
fungsi ginjal dan didiagnosa CKD. Pasien sebelum MRS mempunyai kebiasaan makan yang kurang
baik, suka mengonsumsi minuman bersuplemen. Pasien sudah pernah MRS dan mendapatkan
edukasi gizi. Namun, pasien hanya bisa menghindari makan makanan manis. Sedangkan kebiasaan
merokok 5-7 batang perhari serta suka makan soto jerohan dan gulai kambing, belum dapat
dihilangkan. Hasil pemeriksaan lab : Hb : 7,8 gr/dl, Leukosit : 13.200/mm3, GDA : 229 mg/dl,
Kreatinin : 11,78 mg/dl. TD : 180/100 mmHg, Suhu 36,50C, Nadi : 110x/menit, RR : 22, kompos
mentis, lemah, tampak pucat. Intake pasien di RS baik, pasien makan bubur 1 porsi. Asupan makan
di RS energi 1680 kkal, Karbohidrat 300,8 gram, Lemak : 37, 3 gram, dan Protein 35,2 gram.

3. Kasus Asma

Ny. M 60 tahun, BB : 60 kg, TB : 155 cm, diagnosa medis : Asma Bronkial + DM Hiperglikemi. Memiliki
DM sejak 5 tahun yang lalu. Pasien sudah pernah MRS dan mendapatkan edukasi gizi setahun yang
lalu. Tetapi hingga sekarang masih menyukai minum es sirup dan mengonsumsi makanan manis.
Selama di RS, nafsu makan pasien menurun dan intake makan ½ porsi. Asupan makan di RS, energi
950 kkal, protein : 35,6, lemak : 21,12 gram, dan karbohidrat : 154,3 gram. Hasil pemeriksaan lab :
GDA : 441 mg/dl. TD : 110/90, Suhu 260C, RR 22.

4. Kasus COB

Tn. A berusia 82 tahun, MRS karena ditabrak sepeda motor. Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
Diagnosa medis COB, dengan hasil lab : Hb : 12,7 gr/dl, Leukosit 14.500/mm 3, GDS 134 mg/dl, SGOT
18 u/l, SGPT 34 u/l, Urea 116,9 mg/dl, N : 141, K : 2,14, Kalium : 4,74. TD : 140/90, Nadi 84, GCS :
422, Suhu : 36,40C. Makan parenteral infus 1500 cc/24 jam, makan enteral dipuasakan. Namun
setelah saat puasa selesai, pasien mendapatkan diet cair susu 6x100 cc via NGT. Obat-obatan yang
diberikan RS untuk pasien Inf. Tutofusin ops 1500 cc/24 jam, Inf. Manitol 5x100 cc, Inj. Cephaflox 3x1
gr, Inj. Tanoliv 3x1 gr, Inj. Getidin 3x1 gr, Inj. Kutoin 3x100, Inj. Gatropil 4x3 gr.
5. Kasus Hipertensi

Tn. D 63 tahun, BB : 60 kg, TB : 160 cm, dengan diagnosa medis : CV Infark + Hipertensi. Memiliki
hasil lab GDA : 124 mg/dl, Kolesterol total : 215, HDL Kolesterol : 44, LDL Kolesterol : 150, Leukosit :
4.500/mm3, GDA : 124 mg/dl, Kreatinin serum : 0,83mg/dl, Urea : 21,3 mg/dl. TD : 170/110, Nadi :
84, suhu : 360C, RR : 20. Nafsu makan pasien di RS baik, Energi 1800 kkal, Karbohidrat 292,5 gram,
Lemak 40 gram, dan Protein 67,5 gram. Sebelum MRS, pasien sudah mendapatkan edukasi gizi.
Namun, kesulitan menghindari makanan kesukaannya, yaitu digoreng dan bersantan.

6. Kasus Preeklampsia Berat

Ny. M, 39 tahun, BB : 101,5 kg, TB : 154 kg, diagnosa medis : P1212 post se + MOW H8 (a/i PEB + HT
Kronis + Edema paru + impending eklampsia) + edema paru. Hasil pemeriksaan lab Leukosit
21.290/mm3, dicebitus di pantat. TD : 160/110, Nadi : 86, suhu 370C, RR 20. Selama hamil sebelum
MRS pasien makan lauk pindang setiap hari dan jika masak selalu diberi penyedap rasa. Saat di RS,
pasien hanya mau makan makanan yang diinginkan saja, makanan dari RS tidak dimakan meskipun
telah mendapatkan edukasi gizi.

7. Kasus IMA + ISK

Tn. Si berusia 77 tahun, dengan BB : 80 kg TB : 164 cm, diagnosa medis : CAD + IMA Infark + Iskc ant.
+ AHF + Hematuri + S. BPH + ISK. Hasil pemeriksaan Lab : Hb : 15,7 gr/dl, SGOT : 84 u/l, SGPT : 57 u/l,
Kreatinin Serum 1,33 mg/dl, Urea 41,2 mg/dl. TD : 100/60, Nadi 86, Suhu 360C dan RR 21. Selama
MRS pasien mual, asupan MRS ½ porsi (Energi 1159 kkal, Karbohidrat : 186 gram, Lemak : 27 gram,
Protein : 43 gr). Asupan obat selama MRS : ISDN 3x5, CPG 1x75, Aspilet 1x1, ramipril 1x2,5, cefixime
2x100, mefinal 3x500, inj. Transamin 3x250, inf. RL 500 cc/24 jam, inj. Parsih 1 amp/hr. Asupan
SMRS 3x sehari, masakan menggunakan bumbu penyedap, suka makan camilan gorengan. Sehari
sebelum MRS makan banyak buah semangka. Selama ini sudah MRS 2x tetapi merasa belum pernah
mendapat edukasi gizi. Diet selama MRS adalah diet biasa nasi diet jantung dan rendah purin.

8. Kasus Sirosis

Tn. S 70 tahun, BB : 60 kg, TB 160 cm, diagnosa medis : Hematemesis + Anemia + Susp. Hepatitis.
Hasil pemeriksaan lab : Hb : 4,3 gr/dl, SGOT : 59 u/l, SGPT : 36 U/l. TD : 120/80, Nadi : 88, RR : 22,
Suhu 36,80C. Pasien merasa mual dan muntah darah kemarin, namun sekarang sudah tidak merasa
mual dan muntah. Di RS, pasien diberikan diet cair 3x200 cc + bubur halus, nafsu makan menurun,
tidak mau makan sama sekali. Setelah dipuasakan, hanya minum air putih. Asupan energi sekarang
600 kkal, Karbohidrat : 135 gram, Lemak : 16,7 gram, dan Protein : 22,5 gram. Riwayat sebelum MRS,
pasien mual dan muntah selama 3 hari, dan hari ke 4 muntah darah. Tidak mau makan nasi terlalu
banyak, hanya 2-4 sdm, lalu muntah. Hanya minum air putih. Sebelum sakit suka makan pedas,
makanan berlemak (jerohan), dan minum kopi 1-2 gelas per hari.

Anda mungkin juga menyukai