1. Baterai alkali (Alkaline Storage Battery). Bahan elektrolitnya adalah larutan alkali (potassium
hydroxide/ KOH).
2. Baterai Timah Hitam (Seal Lead Acid Storage Battery). Bahan elektrolitnya adalah larutan
asam sulfat (H2SO4).
– Lead-antimony
– Lead-calcium
1. Baterai Lead Acid paling banyak digunakan untuk aplikasi industri terutama digunakan
untuk starting engine pada industri otomotif.
2. Harga relatif lebih murah dibandingkan dengan NiCd.
3. Biaya perawatan lebih mahal (tergantung pada penggunaan).
4. Mempunyai kemampuan menghasilkan arus yang lebih tinggi daripada baterai NiCd.
5. Self-discharge rate lebih kecil jika tidak digunakan pada jangka waktu yang lama.
6. Secara umum lebih banyak pilihannya.
1. Baterai alkali sering digunakan pada sistem telekomunikasi dan standby generators karena
kemampuannya dapat beroperasi pada rentang temperature tinggi.
2. Kebutuhan perawatan baterai lebih rendah.
3. Pengisian ulang baterai lebih cepat 3-5 kali daripada Lead Acid.
4. Cukup tahan terhadap arus pengisian yang besar atau tahan terhadap hubungan arus pendek.
5. Waktu pengisian ulang dan discharge lebih cepat.
6. Tahan terhadap arus pengosongan/discharge yang besar.
7. Lebih tahan terhadap goncangan.
8. Tidak ada proses penggaraman.
9. Tidak mengeluarkan gas yang menyebabkan korosi.
Kekurangan baterai Alkali antara lain :