Pada zaman era modern saat ini, perubahan trend dan gaya hidup terutama
di kota besar, dimana anak muda sekarang lebih suka untuk mengkonsumsi western
food inilah yang mendorong produk-produk keju semakin berkembang. Keju yang
dikenal pada umumnya memiliki keterbatasan untuk dinikmati oleh penderita alergi
protein susu dan vegetarian. Selain harganya yang mahal,kandungan lemak pada
keju juga tinggi. Protein pada kedelai dapat menjadi alternatif pengganti protein
dari susu pada pembuatan keju karena memiliki kadar protein yang tidak jauh
berbeda serta kadar lemak yang rendah. Fenomena seperti inilah yang membuat
negeri sendiri berkembang pesat dan cukup menjanjikan. Dalam persaingan industri
makanan, khususnya keju, ada satu jenis panganan yang banyak dilirik konsumen
Keju analog merupakan produk serupa keju yang sebagian atau seluruh
lemak susunya digantikan dengan lemak lain. Termasuk didalamnya adalah keju
Selama ini, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan keju adalah susu.
sehingga biaya yang dibutuhkan semakin besar. Oleh karena itu, untuk menekan
merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia setelah beras dan jagung.
Tanaman kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai industri makanan,
minuman, pupuk hijau dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya. Seiring
dan dengan adanya perkembangan ilmu diversivikasi makanan saat ini kedelai di
kombinasikan menjadi olahan keju seperti menambahkan kedelai pada produk keju
analog.
Salah satu industri makanan yang terus merangkak adalah pada bidang keju
olahan salah satunya keju cheddar. Usaha keju adalah suatu usaha yang banyak
digemari oleh anggota masyarakat. Oleh karena itu, usaha keju mulai dijadikan
sebagai peluang bisnis, sehingga muncul persaingan antara pelaku usaha di bidang
Ʃ𝑌 92.360
a= = = 18.472
𝑛 5
Ʃ𝑋𝑌 7.881
b= = = 788,1
𝑋2 10
Y = 18.472 + 788,1X
Tahun Produksi
2018 20.048,2
2019 20.836,3
2020 21.624,4
2021 22.412,5
2022 23.200,6
Ʃ𝑌 88.570
a= = = 17.714
𝑛 5
Ʃ𝑋𝑌 1.880
b= = = 188
𝑋2 10
Y = 17.714 + 188X
Tahun Konsumsi
2018 18.090
2019 18.278
2020 18.466
2021 18.654
2022 18.842
Ʃ𝑌 113.585
a= = = 22.717
𝑛 5
Ʃ𝑋𝑌 114.670
b= = = 11.467
𝑋2 10
Y = 22.717 + 11.467X
Tahun Produksi
2018 45.651
2019 57.118
2020 68.585
2021 80.052
2022 91.519
Ʃ𝑌 8208
a= = = 1.641,6
𝑛 5
Ʃ𝑋𝑌 3120
b= = = 312
𝑋2 10
Y = 1.641,6 + 312X
Tahun Konsumsi
2018 2.265,6
2019 2.577,6
2020 2.889,6
2021 3.201,6
2022 3.513,6