Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK AUDITING 1

KELOMPOK 4 :
 Sifra Joanna (170503178)
 Rey Meryam Manalu (170503225)
 Angeline Chuang (170503188)
 Cindy Megatalia (1705032172)
 Tri Nurisa (170503212)
 Refina Lewis (170503227)
Latihan Soal Bab 3
1. Profesi Akuntan Publik di Indonesia dan diluar negeri menghadapi risiko tuntutan
hukum yang sangat tinggi.

JAWABANNYA : BENAR

Karena profesi Akuntan Publik di seluruh dunia merupakan profesi yang


menghadapi risiko yang sangat tinggi. Mereka harus memberikan jasa
profesionalnya sesuai dengan standar profesional akuntan publik mentaati kode etik
akuntan publik dan memiliki standar pengendalian mutu. Akuntan publik bisa
dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang dibuat
dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam memberikan jasa profesionalnya.
(Halaman 84)

2. Bapepam mengeluarkan Sarbanes Oxley Act untuk mencegah terulangnya kasus


Enron dan Kimia Farma.

JAWABANNYA: SALAH

Karena Sarbanes Oxley Act dikeluarkan di Amerika untuk mencegah terulangnya


kasus serupa. Bapepam-Kementerian Keuangan di Indonesia pun membuat berbagai
aturan, antara lain menyangkut independensi akuntan publik, pembatasan jangka
waktu pemberian jasa audit (3 tahun untuk Akuntan Publik dan 6 tahun untuk KAP
yang memiliki lebih dari satu partner).
(Halaman 84)

3. Tuntutan hukum bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk.

JAWABANNYA : BENAR

Karena tuntutan hukum juga bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan
audit risk.
(Halaman 84)

4. Business failure terjadi karena perusahaan bangkrut.


JAWABANNYA : BENAR

Karena Business failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar


kewajiban atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau
bisnis yang memberatkan.
(Halaman 84)

5. Audit failure terjadi karena akuntan publik tidak independen.

JAWABANNYA : BENAR

Karena audit failure terjadi manakala akuntan publik memberikan opini yang salah
karena gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.
(Halaman)

6. Jenis pelanggaran oleh KAP dapat dibedakan menjadi: ordinaris negligence, gross
negligence, conctructive fraud dan fraud.

JAWABANNYA : BENAR

Karena jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi; Ordinary negligence (Kesalahan


ringan), gross negligence (Kesalahan agak berat), constructive fraud (Pelanggaran
berat), dan fraud (Pelanggaran sangat berat)
(Halaman 85)

7. Gross negligence adalah kesalahan ringan karena auditor menerapkan due


professional care.

JAWABANNYA : SALAH

Karena gross negligence adalah kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika
auditor menerapkan due professional care.
(Halaman 85)

8. Di Indonesia tuntutan hukum hanya bisa berasal dari pengguna laporan keuangan.

JAWABANNYA : SALAH

Karena di Indonesia tuntutan hukum bisa berasal dari; klien, (calon) investor,
Bapepam-LK (sekarang OJK), PPAJP-Departemen Keuangan (Sekarang PPPK
Kementerian Keuangan), Bank Indonesia, dan Pengguna Laporan Keuangan.
(Halaman 85)

9. PPAJP-Kementerian Keuangan bisa mencabut izin praktik akuntan publik.


JAWABANNYA : BENAR

PPAJP-Departemen Keuangan (Sekarang PPPK Kementerian Keuangan) bisa dalam


bentuk peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian jasa akuntan publik
atau usulan kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik akuntan publik
tergantung berat atau ringannya pelanggaran.
(Halaman 85)

10. Beberapa hal yang dilakukan Akauntan Publik untuk menhindari tuntutan hukum
antara lain:
a. Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas.
b. Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas.
c. Patuhi standar auditing dan kode akuntan publik.
JAWABANNYA : a, b, dan c BENAR
Karena beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik ubtuk menghindari tuntutan hukum
antara lain:
 Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas.
 Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas.
 Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.
(Halaman 85)

Anda mungkin juga menyukai