Hari berbahagia buat kita karena Firman Tuhan akan mendatangi hidup kita, dan hari ini
akan dilanjutkan apa yang sudah disampaikan minggu lalu, maka hidup kita akan
mengalami banyak terjadi perubahan. Kita akan mengizinkan Allah bekerja lebih bebas
lagi dalam hidup kita untuk menuntaskan apa yang menjadi rencana-Nya, bukan hanya
rencana untuk hidup kita tetapi juga rencana agung-Nya sepanjang masa di dunia ini.
Sebelum kita melanjutkan, mari kita berdoa
DOA
Minggu lalu kita mengalami sukacita dalam hidup kita karena sudah disampaikan
kepada kita mengapa Allah memiliki kepentingan untuk menaruh Firman-Nya pada
mulut kita, yaitu:
1. Dia ingin mewujudkan apa yang Dia Firmankan tentang kita sejak kita lahir
baru, sehingga dinyatakan kepada kita: “Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu
adalah Bait Roh Kudus, tempat Roh Kudus untuk melakukan penyembahan,
tempat Roh Kudus untuk mengabdi kepada Allah, tempat untuk Roh Kudus
untuk mempersembahkan hal-hal yang berkenan bagi Allah.”
2. Allah terikat kepada ikat janji-Nya, yang membuat Allah berkewajiban untuk
mengerjakan bagian-Nya tanpa memandang bagaimana keadaan kita Dia akan
bekerja terus dalam kita, makanya Yesus mengatakan; “Bapa-Ku terus bekerja
sampai sekarang ini.” Apapun kondisi kita, dalam setiap waktu Bapa terus dan
akan tetap bekerja.
3. Ketika Dia sudah menaruh Firman-Nya pada mulut kita,
maka tersingkap rencana-Nya untuk membentangkan
sorga dan bumi yang baru yang hanya berisi
kebenaran saja. Itulah yang menjadi kenikmatan hidup
baik di sorga maupun di bumi sama saja karena sorga
dan bumi menjadi satu.
Sudah dijanjikan kepada kita minggu lalu untuk hari ini disampaikan kepada kita
Firman Tuhan tentang contoh bagaimana caranya Allah menaruhkan Firman-Nya pada
mulut hamba-hambaNya baik pada Perjanjian Lama maupun pada Perjanjian Baru. Dan
tokoh yang pertama adalah dari Perjanjian Lama yaitu Musa yang terdapat dalam
Keluaran 4.
1) Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan
tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak
menampakkan diri kepadamu?"
2) TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab
Musa: "Tongkat."
3) Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya
ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari
meninggalkannya.
Persoalan Musa bukan kepada Firaun tetapi kepada bangsa Israel yang tidak
mempercayai bahwa Musa diutus oleh Tuhan kepada bangsa Israel.
9) Dan jika mereka tidak juga percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan
tidak mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus mengambil air dari
sungai Nil dan harus kaucurahkan di tanah yang kering, lalu air yang
kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang kering itu."
10)Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara,
dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak,
sebab aku berat mulut dan berat lidah."
Apakah benar perkataan Musa bahwa dia seorang yang berat lidah dan berat
mulut? Itu yang menjadi alasan buat dirinya Musa menolak panggilan Tuhan, dan
memang benar dia berat mulut dan berat lidah untuk bisa meyakinkan orang Israel
bahwa dia diutus oleh Allah. Akan kita mendapat penjelasan Firman Tuhan mengapa
Musa beralasan demikian dengan mengatakan di ayat 10 itu.
Tuhan akan menyertai lidahnya Musa, Allah ingin menaruh perkataan-Nya pada
mulut Musa dan kemudian Musa yang akan menaruhkan perkataan Tuhan ke mulut
Harun, jadi bukan Tuhan yang menaruhkan perkataan-Nya ke mulut Harun tetapi Musa.
Dan yang akan berbicara kepada bangsa Israel dan meyakinkan mereka adalah Harun.
Luar biasa apa yang dikatakan oleh Musa. Kita harus luruskan ini satu persatu supaya
kita mengetahui mengapa Musa berkata bahwa dia tidak pandai berbicara dan dia juga
seorang yang berat mulut dan berat lidah.
Keluaran 4:10
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara,
dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak,
sebab aku berat mulut dan berat lidah."
Matius 22:14
Banyak yang dipanggil disini digunakan kata (Kletos-G2822), tetapi sedikit yang
dipilih digunakan kata (eklektos-G1588a). Kita akan membahasnya secara perlahan
supaya kita bisa mengerti apa yang dimaksud oleh ayat Firman Tuhan tersebut. Kata
dipanggil dan dipilih ini juga disebutkan oleh Firman Tuhan dalam,
Wahyu 17:12-14
Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang
belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima
kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu (antikris).
Wahyu 17:13
Kekuatan dan kekuasaan mereka mereka transfer kepada binatang itu (binatang
itu merepresentasikan dirinya sebagi antikris yang akan diwujudkan melalui sistem
dunia atau Babel.
Wahyu 17:14
Disini ada mereka yang berbeda, yang pertama adalah “mereka yang akan
berperang melawan Anak Domba” yaitu antikris dan yang kedua adalah “mereka
yang bersama-sama dengan Anak Domba yang akan menang” yaitu yang
terpanggil (Kletos), yang telah dipilih (eklektos) dan yang setia.
Allah memilih Musa tetapi Musa menjawab bahwa dia adalah seorang yang berat
lidah. Musa adalah yang dipilih, tetapi apakah Musa itu “Kletos” saja ataukah “Kletos
dan Eklektos”? Bagaimana cara-Nya Tuhan menaruh Firman-Nya pada mulut Musa,
padahal Musa mengatakan dia adalah seorang yang berat lidah yang artinya dia tidak
bersedia. Benarkah itu?
Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham,
makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir,
Benarkah ini adalah janji Allah (promise) atau ikat janji (covenant) kepada Abraham?
Kejadian 15:9-13
Ini adalah apa yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul 7:17 tadi
Kejadian 15:14-21
Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu
kedurjanaan orang Amori itu belum genap."
Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian (Dalam NKJV tidak ditulis
“Promise” tetapi “Covenant”) dengan Abram serta berfirman: "Kepada
Saya sudah sampaikan minggu lalu bahwa dengan dasar ikat janji Allah akan
menaruh Firman-Nya pada mulut kita.
Allah menjanjikan bahwa bangsa itu akan semakin bertambah banyak di Mesir
dan Allah harus membebaskan mereka.
18 sampai bangkit seorang raja lain memerintah tanah Mesir, seorang yang
tidak mengenali Yusuf.
20 Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok dimata Allah. Tiga bulan
lamanya ia di asuh di rumah ayahnya.
22 Dan Musa dididik dalam segala hikmat (perbuatan, tingkah laku) orang
Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Keluaran 4:10
Lalu kata Musa kepada Tuhan: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara,
dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak,
sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Mengapa Musa harus mengatakan bahwa dia adalah orang yang berat lidah,
bukankah dia hebat dan berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya? Tetapi yang dia
didapatkannya bukan berasal dari Allah, bukan pekerjaan Allah, tapi pendidikan di
tempat musuh. Musuh membangun hidupnya Musa sehingga ketika Allah mengutus
dia, memanggil dan memilih dia seperti yang dikatakan pada Matius 22:14, Musa takut.
Matius 22:14
Sebab banyak yang dipanggil (kletos - G2822), tetapi sedikit yang dipilih
(eklektos - G1588).
Banyak yang dipanggil untuk menggenapi Firman nubuatan tetapi sedikit yang
dipilih. Arti kata adalah sedikit yang merespon. Jadi alasan Allah memanggil dan
memilih Musa adalah karena Allah ingat akan janjiNya pada masa dulu, pada nenek
moyang mereka, kepada Abraham. Musa merespon panggilan tersebut dengan
mengatakan bahwa dia adalah orang yang berat lidah, berat mulut. Allah tahu, kalau
Dia tidak bisa menaruh Firman-Nya ke dalam mulut Musa dan hanya kepada mulutnya
Harun, maka tidak ada kemenangan yang akan diraih oleh Musa.
Keluaran 6:3-4
4 tetapi Aku sudah mendengar juga orang orang Israel yang telah diperbuat
oleh orang Mesir, dan aku ingat kepada perjanjian-Ku.
Allah ingat janjiNya tetapi dia tetap tidak akan pernah keluar dari cara kerjaNya
yang sudah terpola, Dia harus menemukan seseorang yang siap dipanggil, yang siap
dipilih untuk menjadi terpilih, yang dimana dia harus menaruh firmanNya pada
mulutnya.
1. Musa di Utus Tuhan untuk menggenapi ikat janji Allah kepada Abraham.
Kejadian 15, melihat waktunya sudah mulai tergenapi, Allah akan menyiapkan
orang-orangNya, orang yang paling tepat yang akan merespon. Kita juga dipanggil dan
diundang oleh Allah adalah karena Dia ingat janjiNya kepada orang-orang yang
melibatkan dan memasukkan dirinya sebagai keturunan daripada Abraham. Dia ingat
janjiNya kepada Israel, kepada Musa. Musa merespon menanggapi panggilan tersebut
sehingga dia bisa menjadi yang terpilih.
1 Tawarikh 16:15
Saya berharap kita masuk kepada ikat janji ini, sehingga kita disebut adalah keturunan.
Mazmur 105:8
Luar biasa Allah kita, Dia adalah Allah yang tidak melewati prosedur atau pola.
Jadi Musa dipanggil, diutus dan dipilih adalah karena Musa adalah keturunan Abraham.
Keluaran 6:1-2
2 Aku telah menampakkan diri kepada Abaraham, Ishak dan Yakub sebagai
Allah yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum
menyatakan diri.
Allah menyebut diriNya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Itu
sebabnya Musa dipanggil dan dipilih Tuhan karena Musa adalah keturunan Abraham
yang terpilih. Saat Abraham berbicara kepada Abi Melekh dan mendoakan semua
perempuan di istana yang mandul menjadi bisa melahirkan. Betapa berkuasanya
perkataannya Abraham, ini adalah karena Allah menaruh firmanNya pada mulut
Abraham. Itu sebabnya, Dia disebut sebagai Allah Abaraham, begitu juga pada Ishak
dan Yakub sehingga mereka juga bisa berkata-kata kepada bangsa lain, Yakub bisa
berbicara kepada Firaun, begitu juga dengan Yusuf.
Dua hal ini menjadi dasar, mengapa Musa diutus oleh Tuhan untuk menggenapkan
ikat janji Allah kepada Abraham. Seperti inilah caranya Allah, Allah memiliki program
dan memiliki rencana agar firman Tuhan ini tergenapi sehingga Allah menaruh
firmanNya pada mulut Musa. Sangat penting sekali bagi kita bisa memahami
bagaimana Allah menaruh firman pada mulut itu akan menghasilkan bukan hanya
kemenangan tetapi juga suatu kemuliaan.
Penjelasan Poin 2, Tuhan harus menaklukkan mulut Musa supaya Tuhan terus bisa
menyertai mulut Musa. Musa sendiri tidak memiliki kemampuan untuk bisa
meyakinkan orang Israel bahwa dia diutus oleh
Tuhan, padahal Tuhan sudah memangil Musa dan
Tuhan sudah memilih dia. Ingatkah engkau pada apa
yang terjadi di Yesaya 6? Pada waktu itu Yesaya
terkontaminasi bibirnya dan mulutnya oleh karena dia
bersahabat dengan raja uzia/ raja Yehuda.
Yesaya 6:1-8
(1). Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta
yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
(4). Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang
berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
Kita sudah belajar dan tahu jika bibirmu najis maka seluruh tubuhmu pasti akan
najis juga.
"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"
Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Itulah sebabnya alasan mengapa Musa enggan diutus oleh Tuhan, berat
mulut dan lidahnya walaupun dia telah dipanggil. Mengapa?
Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam
perkataan dan perbuatannya.
Hati-hati dunia pendidikan sekolahmu, sistem dunia apa saja yang engkau lihat
dan engkau sudah terbiasa dan ahli disitu, itu akan membentuk keyakinanmu sehingga
engkau tidak memiliki kemampuan untuk merespon panggilan Allah saat Allah mau
mengutusmu.
Ketika Yesaya mendengar Tuhan berkata “Siapa yang mau pergi?” maka
Yesaya menjawab “Ini aku, utuslah aku.” Setelah bibirnya tidak najis lagi, itu sebabnya
Musa enggan dipakai (diutus) oleh Tuhan karena Musa masih memiliki, dan melihat
banyak sekali kemenangan dan kekuasaan dari pihak musuh pada lidahnya.
Kisah rasul 7 : 22
Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam
perkataan dan perbuatannya.
Semua yang dibangun iblis dari mulai dalam diri kita, secara khusus dalam jiwa
kita, kemudian apa yang tampil pada tubuh kita, apa yang ada pada kemampuan kita,
kepandaian kita, apa yang termanifetasi pada mulut (perkataan) kita, itu tidak akan
dipakai oleh Allah. Justru itu menjadi musuh Allah untuk memakai kita menggenapkan
apa yang telah Dia nubuatkan (janjikan). Jadi, Yesaya disertai oleh Allah setelah Dia
diutus, setelah dibersihkan bibirnya. Itulah sebabnya, Musa berkata bahwa dia orang
yang berat lidah. Kenapa? Karena hikmat Mesir tidak mampu untuk bisa
meyakinkan/mengubah orang Israel. Itu sebabnya Allah menginginkan menaruh
Firman-Nya pada mulut Musa dan Dia harus menaklukan dulu mulut Musa. Karena
apa? Karena di mulut Musa sudah terlalu banyak bendera-bendera kemenangan Mesir
yang berasal dari hikmat Mesir. Dia hebat dalam perkataan, dia pandai dan itu
bersumber dari pengalamannya dan yang bersumber dari jiwanya dia.
Allah menginginkan/Allah merencanakan, setelah Dia menaklukan mulut Musa
dan menyertai mulutnya, Allah merencanakan apa yang dikatakan Musa kepada
musuh, kepada Firaun, kepada Israel, maka pada saat itu juga otoritas dan kuasa Allah
akan turun, dilepaskan demi mewujudkan apa yang dikatakan Musa kepada musuh dan
kepada Israel. Ini yang disebut dengan penyertaan Tuhan pada mulut.
Apa yang kita katakan, otoritas dan kuasa Allah itu ada didalam perkataan. Jadi
bukan hanya berkata-kata kepada musuh saja, bahkan Musa juga diberikan
kemampuan untuk menaruh Firman, menaruh perkataanNya, menaruh perintahNya
yang berasal dari Allah, kepada Siapa? Harun. Kemampuan Musa ini yang disebut
dengan hikmat Allah, bukan hikmat Mesir. Meskipun,dia hebat dalam perkataan dan
perbuatan karena dia dididik dalam hikmat Mesir. Tetapi Tuhan ingin memberikan
kemapuan yang lain, yang berasal dari diriNya, yaitu menaruh Firman kepada mulut
Harun. Musa diberikan kemampuan untuk menaruh Firman pada mulut Harun, artinya
Harun mendapatkan instruksi dari Musa dan ditaati oleh Harun (harus ditaati oleh
Harun).
Mari kita lihat ulangan 3:19
Ulangan 31:19
Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel,
letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-
Ku terhadap orang Israel.
Hal ini dikatakan Allah kepada Musa. Musa diberikan kemampuan oleh Allah
untuk meletakkan ajaran Firman Tuhan ke dalam mulut orang Israel. Allah ingin
membangun hal yang sama juga kepada kita. Allah mempunyai kemampuan untuk
menaruh dan memproses Firman Tuhan dari dalam roh kita, hati, jiwa dan tubuh
sampai kepada mulut kita, hanya Allah yang dapat melakukan hal tersebut dan
sekarang Musa diberikan kemampuan untuk meletakkannya pada mulut Harun.
Yeremia 19:1-2
Yeremia 19:15
Allah akan menaruh Firman pada mulut kita dan memberikan kemampuan
kepada kita seperti yang dimiliki oleh Allah. Hal ini akan terwujud karena aliran kuasa
akan mengalir. Jika Firman ada pada mulut kita dan kita meletakkan Firman pada mulut
orang lain maka kuasa yang sama akan mengalir.
17 Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham,
makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir,
20 Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya
ia diasuh di rumah ayahnya.
22 Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam
perkataan dan perbuatannya.
Dalam ayat 23 disebutkan bahwa Allah bekerja dalam hati. Ada keinginan yang
dekat dengan Allah, disebutkan keinginan Allah karena sudah dekat dengan janji yang
Allah berikan kepada Abraham bahwa bangsa
Israel sudah 400 tahun di bangsa Mesir dan
waktunya sudah dekat untuk mewujudkan Firman
dan janjiNya tersebut, maka Ia mendatangi orang –
orang yang akan mewujudkannya yaitu orang yang
terpanggil, saat itu adalah Musa. Allah bekerja dari
dalam hatinya, dari dalam batinnya.
24 Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong
dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu.
Musa saat itu ingin mengunjungi saudara – saudaranya, Allah bekerja dari
dalam hati kita, Allah bekerja bukan karena kita istimewa tetapi karena ikat
janjiNya.
26 Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang
berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya: Saudara-saudara!
Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya?
27 Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan
berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim
atas kami?
Inilah yang menjadi persolan bagi Musa yaitu penolakan bangsa Israel, bukan
persoalan tentang Firaun melainkan bagaimana meyakinkan bangsa Israel.
Inilah yang membuat Musa mengatakan dia berat lidah karena ia masih trauma,
ia masih mengingat kejadian 40 tahun lalu. Selama 40 tahun ia trauma tentu itu
membutuhkan pekerjaan Allah atasnya. Allah kita tidak pernah berhenti bekerja, kita
melihat Musa yang dididik oleh hikmat Mesir sehingga ia perkasa dalam perkataannya,
terlihat dari hidupnya bahwa ia masih memanifestasikan kemenangan musuh atas
hidupnya ia katakan ‘aku berat lidah, aku berat mulut, aku tidak bisa, utus orang lain
sampai ia meresponi panggilan Allah. Hal itu menunjukkan Allah belum berkuasa atas
tubuhnya, Allah belum memiliki tubuhnya, Allah belum berkuasa atas lidahnya. Mesir
dalam bahasa aslinya adalah gambaran yang disebut menyusahkan, menindas, Mesir
juga dipakai sebagai lambang dunia ini atau kekuatan dunia.
Yesaya 31: 1
Yeremia 17: 7
ke Mesir itu adalah orang yang orentasi hidupnya tertuju kepada hal – hal duniawi. Dia
yakin bahwa masa depannya itu adalah apabila ia dapat menyelesaikan S1, Ia bisa
bekerja, membuat dia percaya dengan sistem dunia, bergantung pada dunia. Alkitab
berkata ‘woe’ artinya celaka,jauh dari berkat, jauh dari apa yang berasal dari Allah. Kita
dapat melihat Musa memang dididik dengan hikmat Mesir namun jika kita membaca 1
Korintus 3 : 18.
1 Kor 3: 18
18 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu
yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi
bodoh, supaya ia berhikmat.
9 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia
yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."
Hikmat dunia ini yaitu hikmat Mesir, hikmat yang dimiliki Musa, hikmat yang juga
kita peroleh dari dunia pendidikan disebutkan adalah kebodohan bagi Allah. Tuhan
tidak pernah mengutus orang bodoh untuk mengenapkan apa yang menjadi
rencanaNya. Apakah kita masih mengingat mengenai 5 gadis bodoh dan 5 gadis
bijaksana? Kita dapat lihat bahwa 5 gadis bodoh itu tidak pernah sampai kepada
pengenapan rencana Allah. Bagi Allah meskipun Musa dididik dari hikmat Mesir tetapi
dimata Allah dia adalah bodoh, itu sebabnya Allah berupaya menangkap Musa, Allah
mulai menyertai lidah Musa dan menaruhkan FirmanNya pada mulut Musa, bagaimana
Ia menaruhkannya? Sebelumnya kita melihat penjelasan dalam Yesaya 31: 1
Yesaya 31: 1
Kata “woe” inilah yang berarti kebodohan bagi Allah yang akan menghasilkan
kedukaan, kekecewaan, dan sesuatu yang celaka bukan kesuksesan menurut nilainya
Tuhan. Hikmat dunia berupaya agar musuh dapat menguasai lidah kita. Banyak orang
mendorong anaknya untuk sekolah tinggi tetapi bukan untuk tujuannya ilahi, mereka
tidak mempersiapkan anaknya bahwa pendidikan mereka itu adalah bahasa Kasdim,
dimana itu akan menjadi jembatan yang akan menghubungkan mereka kepada dunia
luar sebaliknya mereka menekankan bahwa pendidikan itu adalah sebuah masa depan.
Pendidikan dunia ini tidak boleh menghasilkan keyakinan yang kuat kepada kita, bahwa
pendidikan itu adalah jalan diberkati dan menuju berhasil. Ini adalah tujuan musuh
untuk memberikan pikiran seperti itu kepada kita. Dan itu telah terjadi kepada Tuhan 40
tahun pertama sampai 40 tahun kedua. Makanya ketika Tuhan mau mengutus dia, dia
menjawab Tuhan “Lidahku berat, aku tidak sanggup”. Kita tidak bisa mengandalkan
hikmat dunia, maka yang ada adalah kekecewaan dan dukacita oleh karena itu dia
kabur dari Mesir.
Tetapi lihat yang terjadi pada diri Musa, Allah bekerja terus didalam diri Musa
sehingga suatu hari Musa tergerak hatinya untuk melihat penderitaan bangsanya. Pada
saat itu dia berusia 40 tahun datang keinginan pada hatinya untuk memperhatikan
orang sebangsanya. Yang memperhatikan bangsa Israel pada waktu di Mesir, hanya
Allah. Allah ingat Musa adalah keturunan Abaraham, ternyata keinginan Allah dan
pemikiran Allah itu sudah ada sekarang pada hatinya Musa. Oleh karena itu Allah
bekerja sedemikian rupanya secara paralel dan keinginan Musa itu terjadi pada saat
Firman nubuatan mendekati penggenapannya (Kisah Para Rasul 7:17). Firman
nubuatan yang Allah Firmankan kepada Abraham 400 tahun lebih yang lalu sebelum
Musa ada sebenarnya sudah mulai menguasai hati Musa. Bahkan sudah mulai menjadi
hikmat yang baru bagi Musa tetapi hikmat yang baru ini masih dikalahkan oleh dominasi
daripada hikmat Mesir yang ada pada diri Musa.
Amsal 10:31
Lidah bercabang artinya memiliki dua sumber yaitu sumber dari musuh dan
sumber dari dirinya sendiri. Ini yang terjadi pada Musa. Keinginan yang timbul di dalam
dirinya Musa, sekarang akhirnya dia bisa samakan dengan keinginannya Allah. Jadi
saat itu mulai dia tidak bercabang lagi. Allah mulai bergerak dalam diri Musa sampai
Allah memenangkan mulut atau lidah Musa. Kita perlu melihat dan mengkuti gerekakan
hatimu dimana Allah telah mulai bekerja, ikuti gerakannya apa yang Allah kerjakan itu.
Amsal 16 :1 (TB)
Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati,tetapi jawaban lidah berasal
dari pada TUHAN.
Menimbang itu melalui pemikiran, pikiran adalah salah satu unsur dari hati yaitu
yang ada pada jiwa kita. Perkataan orang Israel kepada Musa “Siapakah yang
mengangkat engkau jadi pemimpin atas kami” pada waktu Musa mau kabur dari Mesir.
Musa tidak bisa menjawab karena dia tidak memiliki kekuatan. Dia baru merasakan
Allah bekerja dalam Hati tetapi belum termanifestasi seutuhnya.
Jadi, jangan mengikuti keinginan dari pemikiran kita saja biarkan Allah
memenangkan seluruh hatimu supaya kita bisa mengukuti keinginan dari pada hati
sehingga tidakmengikut yang dalam pemikiran. Hati ini sangat penting sekali untuk
dimenangkan karena dari hati akan terekspresi kepada lidah.
Kamu ucapkan yang baik tetapi pribadimu jahat karena yang diucapkan mulut meluap
dari hati. Ketika Firman diam dalam hati dan Dia memproses kehidupan hati kita
termasuk pikiran, perasaan dan kehendak diproses sehingga selaras dengan keinginan
Tuhan dan kita akan melihat akan keluar dari mulut kita hal-hal yang benar..
Dari keinginan yang timbul dari diri musa sekarang sudah sama dengan Allah. itu
menujukkan Allah bergerak dan bekerja dalam hidup kita harus tuntas. Jangan ikuti dari
keinginan dari pemikiranmu saja tetapi keinginan yang timbul dari hatimu yang telah
dimenangkan oleh Allah.
Kolose 3 : 16 (TB)
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara
kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur
seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian
dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Apakah itu buah kehidupan atau buah kematian? Allah punya kepentingan
memenagkan mulutnya Musa, Yesus juga berkata perkataan yang yang Kukatakan
keadaamu adalah Roh dan hidup yang mengandung Zoe(hidup ilahi-Nya Allah). Kolose
3 : 16 kalau dikaitkan dengan Matius 12:34 jadi kelimpahan Yesus Kristus itu itu adalah
hikmat ilahi untuk mewujudkan perkataan itu menjadi kenyataan itu yang disebut
Mazmur 49 : 5 (TB)
Aku akan menyendengkan telingaku kepada amsal, akan mengutarakan
peribahasaku dengan bermain kecapi.
Psalm 49:5 (KJV)
I will incline mine ear to a parable : I will open my dark saying upon to harp
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau.
Kolose 3:16
Daud tahu bahwa itu adalah bagi orang lain, tetapi karena Daud membiarkan
firman Tuhan ini memproses hidupnya dan tersimpan didalam hatinya, oleh karena itu
Daud bisa menghibur orang lain, sehingga roh jahat takluk.
bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
Mazmur 147:7
Mazmur 149:3
Mazmur 150:3
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Luar biasa Daud, dia bisa mengeluarkan pujian dalam bentuk mazmur, nyanyian
pujian ucapan syukur melalui kecapi, itu semua berasal dari firman, perkataan Allah
yang ada dari dalam hatinya. Cara Daud ini banyak mengubah orang, banyak
menghantam orang.
Yeremia 23:29
Bukan firman-Ku seperti api? Ya, itu sebabnya musuh takut, musuh tidak tahan.
Bukankah firman Tuhan itu seperti palu? Ya, Firman itu menghancurkan, makanya Saul
cepat sembuh. Saudara bisa lihat lagi.
Yeremia 5:14
Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam: "Oleh karena mereka
berkata seperti itu, maka beginilah akan terjadi kepada mereka:
Sesungguhnya Aku akan membuat perkataan-perkataan-Ku menjadi api di
dalam mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu bakar, maka api akan
memakan habis mereka.
Itu yang Allah mau kerjakan, maka musuh tidak berdaya. Apa yang terjadi pada
Musa? Allah harus memenangkan Musa terlebih dahulu.
Yeremia 20:9
Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau
mengucapkan firman lagi demi nama-Nya ", maka dalam hatiku ada sesuatu
yang seperti api yang menyala-nyala (ini yang terjadi pada Musa), terkurung
dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak
sanggup.
oleh Allah menjadi gagal. Amen. Sebenarnya masih ada 3 hal dan yang ketiga, saudara
akan kaget mendengarkannya tapi kita akan akhiri disini aja
Sangat penting sekali, kepentingan Allah mengutus Musa, memilih Musa adalah
demi tergenapinya firman nubuatan. Karena itu Allah akan memakai saudara untuk
berhasil, bukan untuk tidak berhasil. Allah akan memakai cara-Nya, Dia akan menaruh
firman-Nya pada mulut saudara.
Keluaran 7:1
menuju tanah Kanaan, itu adalah keberhasilan Musa, “Aku kan menjadikan engkau
sebagai Allah, bukan seperti Allah bagi Firaun”. Allah juga bercita-cita untuk menjadikan
saudara menjadi Allah bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Tuhan. Amen.
DOA
Terima kasih untuk apa yang kami dengarkan, apa yang Engkau lepaskan
kepada kami hari ini. Kami bersyukur, kami di berikan bukan hanya pemahaman, tapi
kami di bawa masuk kepada suatu dimensi yang baru, kepada suatu posisi yang baru,
supaya kami bisa melihat apa sebenarnya cita-cita-Mu, apa sebenarnya rencana mu
Tuhan terhadap diri kami.
Bapa, terimakasih karena Engkau bekerja terus dalam diri kami, berikan kepada
kami hikmat, karena itu yang dikatakan oleh Alkitab, meminta hikmat untuk
mewujudkan supaya kami tidak menghalangi pekerjaan-Mu dari dalam batin kami terus
sampai Engkau memakai lidah kami, mulut kami untuk menggenapkan janji-Mu,
Firman-Mu untuk mewujudkan apa yang Engkau nubuatkan.
Terima kasih untuk anugerah ini, kami bersyukur atas pekerjaan roh-Mu. Terima
kasih Tuhan untuk apa yang kami dengarkan ini, terima kasih untuk pemahaman ini,
kami bersyukur pada-Mu, demi nama Tuhan kami, Yesus Kristus. Amen.