Selamat Tahun baru 2022. Mengapa tahun baru harus ada? Tahun baru diadakan Tuhan supaya kita senantiasa
baru, diperbaharui, dan tentu saja memperbaharui. Nats kita di awal tahun ini pun berkaitan dengan sesuatu
yang baru, yaitu langit baru dan bumi baru. Nats ini menegur serta menyuarakan pertobatan kepada mereka
yang bertahan, kemudian memiliki sifat kompromistis. Yang dimaksud dengan langit dan bumi yang baru harus
mencangkup reformasi. Bagi kita di Indonesia, laut adalah berkat, sebagai sumber kehidupan. Untuk dapat
memperjuangkan bumi dan langit baru itu, kita tidak perlu mati dulu. Langit dan bumi baru itu seharusnya ada
di sini dan kini. Dunia kini yang tidak layak huni harus kita sembuhkan. Persekutuan antarmanusia di mana
manusia menjadi serigala bagi sesamanya (homo homini lopus) harus kita pulihkan agar manusia kembali
menjadi Imago Dei (Citra Allah). Manusia adalah kawan bagi sesamanya (homo homini socius). Kita harus
menjaga bumi kita serta memelihara keindahan bumi kita ini. Setiap orang Kristen dituntut memiliki stamina
iman yang kuat agar tahan uji, memiliki daya juang yang tidak terkalahkan, dan konsisten hidup di dalam
Kristus. Semoga tahun baru ini membawa pembaharuan bagi kita semua serta memiliki daya juang
berdasarkan iman kristiani kita.
DOA :
“Tuhan ajarkan kami untuk selalu dapat menjaga dan memelihara bumi yang Kau berikan bagi kami ini.
Amin.”
Mazmur 147:12-20 adalah seruan dan ajakan pemasmur bagi Sion, semua itu dilakukan karena KaryaNya yang
agung bagi dunia, khususnya bagi manusia umat pilihan Allah, Pemazmur juga mengingatkan karya dan kuasa
Allah bagi bangsaNya yaitu: Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati keturunan, memberi
kesejahteraan, dan mengenyangkan mereka dengan gandum terbaik. Allah juga dapat memerintah isi bumi
sesuai dengan kehendakNya, menurunkan salju, menghamburkan embun beku seperti abu dan melemparkan
air batu seperti pecahan-pecahan semua dapat terjadi sesuai dengan kehendakNya, tidak ada yang dapat
melawan kuasa Allah. Tuhan menciptakan dunia dan mengatur segala masanya, Allahlah yang mengontrol
peredaran alam. Jika bumi masih berputar dan mengelilingi matahari itu semua karena Allah mengontrol dan
memeliharanya. Allah adalah penguasa dan penyelamat, penyertaan dan kebaikanNya nyata untuk manusia.
Tuhanlah memampukan kita melalui tahun 2021 suka maupun duka, baik sehat maupun sakit, baik sukses
maupun berhasil. Kita telah merasakan kebaikan Tuhan yang senantiasa menyertai perjalanan hidup kita.
Ketika kita memasuki tahan baru, hendaknya membangun komitmen hidup baru.
DOA:
“Kami mengucap syukur untuk semua kebaikan Tuhan yang kami rasakan di tahun 2021 dan kiranya Tuhan
jugalah bersama kami sepanjang Tahun 2022 ini.”
1 Rajaraja 8:61
“dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup
menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini.”
Di penghujung tahun 2021, kita harus banyak merenungkan bersama. bahwa Tuhan yang disembah Musa,
Daud, dan Salomo, juga adalah Tuhan yang saat ini mencurahkan berkat mujizat-Nya kepada kita. Kita harus
tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang selalu menepati janji dan perkataan-Nya. Tuhan pasti
akan bekerja memberikan tuaian besar dalam pekerjaan saudara. Tuhan pasti akan membawa karier kita
mengalami higher level. Tuhan pasti akan membawa keluarga kita menuju greater glory. Tuhan pasti akan
mengeluarkan kita dari masalah sehingga kita mengalami real freedom. Tuhan pasti akan melawat hidup kita
dan membawa hidup kita makin dahsyat. Karena itu, marilah kita juga mengerjakan bagian perjanjian kita. Kita
sudah memasuki 3 hari tahun 2022 ini, marilah kita dengan hati yang terus berpaut kepada Tuhan. Marilah
kita berjanji kepada-Nya bahwa di tahun 2022 kita akan semakin setia dan disiplin hidup menuruti segala
ketetapan-Nya dan mengikuti segala perintah-Nya. Tuhan bukan hanya ingin menggenapi janji-Nya kepada
kita, tetapi Dia rindu agar kita dapat mengalami-Nya lebih lagi dalam kehidupan kita.
DOA :
“Ya Tuhan, ajarlah kami untuk selalu hidup menurut ketetapanMu dan ajaranMu. Bimbinganlah kami selalu
dapat melewati tahun baru ini dengan kasih dan rahmat-Mu. Amin”
Yohanes 17:20
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh
pemberitaan mereka;”
Tuhan Yesus menunjuk khususnya kepada murid-muridNya yang hidup pada saat itu, tetapi sekarang Ia
menunjukkan bahwa Ia sedang berdoa bagi semua orang Kristen. Betapa ini menyatakan kasih Kristus bagi kita
! Ia telah memikirkan kita sebelum kita ada. Ia mencukupi kita sebelum kita lahir. Seperti orang tua yang
bersedia-sedia bagi keperluan anak-anaknya, walaupun mereka belum dilahirkan, demikian pula Tuhan Yesus
tidak lupa kepada orang-orang yang akan percaya kepadaNya, seperti Ia selalu ingat akan orang-orang percaya
dari generasi pertama. Kristus telah melihat lebih dahulu bahwa Injil akan menang, sekalipun dunia
membencinya, dan bahwa banyak orang akan menyerahkan dirinya kepada ketaatan iman. Karena itu, untuk
menunjukkan bahwa merekapun (orang-orang yang akan percaya) mendapat tempat dalam hatiNya, Ia
menyebut mereka dalam pernyataanNya ini. Doa Tuhan Yesus adalah agar kita semua pengikutNya menjadi
satu seperti Bapa di dalam Yesus dan Yesus di dalam Bapa, kita juga di dalam Tuhan yaitu kita melakukan
segala perintah Kristus dengan kuasa dari Roh Kudus dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus. Dengan demikian
dunia akan percaya bahwa Yesus itu Utusan Bapa, Anak Bapa, Mesias Israel, Juruslamat dunia ini.
DOA :
“Tuhan Yesus ingatkan kami, agar kami juga dapat selalu mendoakan orang lain terlebih, orang-orang yang
memerlukan dukungan doa di dalam pergumulanNya, Amin”
Yeremia 27:5
“Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di atas muka bumi dengan kekuatan-Ku
yang besar dan dengan lengan-Ku yang terentang, dan Aku memberikannya kepada orang yang benar di
mata-Ku.”
Kita tahu bahwa Tuhan adalah Pencipta dan Pemelihara dalam kehidupan di dunia ini, untuk itu segala perkara
hendaknya kita serahkan pada Tuhan dan patuh pada rencana Tuhan saja. Kepercayaan kepada Tuhan sebagai
Sang Pencipta merupakan salah satu bukti nyata keyakinan orang beriman. Bukan hanya itu saja, orang
beriman juga akan percaya bahwa setiap hal yang baik dan benar datangnya dari Allah, walaupun terkadang
dari sudut pandang manusia seakan bertentangan dan tidak mungkin. Pemberian yang sempurna dari Allah
merupakan bukti bahwa Dia bukan hanya mencipta, tetapi juga memelihara ciptaanNya. Demikian halnya
dalam penyertaan Tuhan atas bangsa pilihanNya dinyatakan oleh nabi Yeremia dalam renungan ini yang
bertujuan untuk menyelamatkan mereka. Tuhan punya rencana atas umatNya agar mau bertobat dan berubah
kepada pola hidup yang benar serta keluar dari zona aman yang semu, yang diciptakan oleh nabi-nabi palsu
yang membuat mereka terlena dan jauh dari Tuhan. Saat ini kita mungkin diizinkan Tuhan untuk menghadapi
berbagai pergumulan dan kesulitan, jika kita meyakini segala sesuatu tetap dalam kendali Tuhan, kita bisa
semakin belajar untuk menyerahkan segala sesuatunya pada kasih Tuhan tanpa ragu, dan janganlah bersandar
pada kekuatan yang semu.
DOA:
“Tuhan telah menciptakan dan memelihara hidup kami hingga saat ini, ajari kami ya Tuhan untuk berserah
dan semakin bersandar kepada segala kasihMu. Amin”
1 Tawarikh 29:11
“Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-
galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu
melebihi segala-galanya sebagai kepala."
Sepanjang hidupnya Daud selalu mengimani bahwa hanya karena campur tangan Tuhanlah yang
menolongNya. Daud memiliki persoalan dalam hidupnya, sebelum hingga dia raja, pemimpin yang dipilih
Tuhan. menjadi pemimpin tidaklah gampang. Penuh tanggungjawab, dedikasi, kerja keras, menjadi role
model, tetapi tidak pernah terlepas dari godaan maupun kebencian. Sehebat apapun seseorang memimpin
pasti ada saja yang tidak suka, baik memimpin di rumah, lingkungan, gereja atau bahkan negara/kerajaan.
Dalam menjalankan tugas tanggungjawab itu, sebagai suami dan ayah di rumahnya, sebagai pemimpin
bangsanya Daud mengimani hanya kemurahan Tuhan dan pertolongan Tuhanlah memampukan dia menjalani
semuanya. Sehingga dia hendak memuliakan Tuhan, puncaknya dengan cara membangun rumah Tuhan. meski
tidak diijinkan Tuhan dibangun olehnya, Daud tetap mempersembahkan dari harta miliknya untuk rumah
Tuhan itu melebihi persembahan siapapun. Tidak hanya memberi persembahan, dia bahkan mengagungkan
Tuhan. Dari mulutnya mengakui bahwa hanya Tuhanlah yang agung berkuasa pemilik segalanya. Daud tidak
menyombongkan diri karena kaya raya maupun karena raja penguasa. Pun dia tidak mengutuki Tuhan karena
mengijinkan banyak persoalan dalam hidupnya. Inilah iman yang sejati; menerima pemberian Tuhan, suka
maupun duka merendahkan diri di hadapan Tuhan. dari kerendahan hati itu timbul pujian dan persembahan
bagi kemuliaan Tuhan. apapun yang terjadi dalam hidupmu saat ini, Tuhanlah yang mengijinkannya. Tetaplah
puji Dia.
DOA:
“Ajar kami Tuhan untuk selalu memuji Engkau walau apapun yang terjadi di dalam hidup kami. Amin”
1 Korintus 15:10
"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang
dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka
semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Paulus ingin mengajarkan bahwa kasih karunia Allah bukan hanya tidak boleh dilupakan, melainkan juga harus
diletakkan di depan. Kasih karunia Allah menekankan tentang kehebatan Allah dalam mengasihi kita. Apa yang
dikerjakan oleh kasih karunia Allah? Kasih karunia memberi kehidupan yang baru (ay.10a). Paulus sedang
membandingkan hidupnya sekarang dengan masa lampau. Ini mengungkapkan adanya sebuah perubahan dan
pergerakan hidup. Kasih karunia membuat kita bekerja keras bagi Tuhan (ay.10b). Sangat terbukti bahwa kasih
karunia Allah bagi seseorang tidak sia-sia adalah kegigihan orang itu dalam pekerjaan Allah. Kita belajar bahwa
kasih karunia tidak meniadakan kelemahan dan kesusahan atau hidup tanpa bahaya. Sebaliknya, di dalam
kelemahanlah kita menemukan kasih karunia (2 Kor 12:7-10). Justru ketangguhan dan ketabahan seseorang
dalam menjalani semua kesusahan itu merupakan bukti kuat bahwa kasih karunia sedang bekerja dalam
dirinya. Marilah kita menunjukkan kepada dunia bahwa oleh kasih karunia Allah berita injil tentang kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus adalah berkuasa, dulu maupun sekarang.
DOA:
“Tuhan, tolonglah kami memahami dan menikmati keajaiban kasih karunia-Mu dalam hidup kami. Amin.”
Mazmur 130:4
"Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.”
Mazmur ini dikenal sebagai Mazmur pertobatan. Semua kita yang hidup tidak seorangpun yang benar di
hadapan Allah. Seandainya Tuhan mengingat segala macam kesalahan kita, dengan menempatkannya di
hadapanNya, maka kesalahan-kesalahan itu memisahkan kita manusia dengan Allah, menghindari suara
pendoa sampai ke telinga Tuhan dan menyebabkan manusia tenggelam dalam lautan kesiasiaan. Siapa yang
dapat tahan, berdiri tanpa goyah. Tidak ada, kecuali Tuhan sendiri “menjauhkan pelanggaran”, dan membuka
kesempatan agar orang kembali hidup di hadapanNya. Tuhan itu baik, suka mengampuni dan berlimpah kasih
setia bagi semua orang yang berseru kepadaNya. Allah mengambil prakarsa dan resiko memulihkan hubungan
supaya Ia ditakuti orang, yaitu supaya orang yang tadi takut bahwa mereka dijauhkan dari hadapan Tuhan dan
mati, kini kagum pada Tuhan sendiri, bersyukur dan ingin hidup menurut kehendakNya. Untuk menghindari
kesalahpahaman ini pemazmur menggunakan rumus “takut akan Tuhan” dalam arti hormat, bertanggung
jawab kepada Tuhan. Jangan tunggu sampai kita masuk jurang dulu baru berseru mohon belas kasihan dan
pengampunan Tuhan. Jaga hati kita, jaga juga perbuatan kita. Bila saat ini kita sedang berada dalam jurang
penderitaan karena ulah dari perbuatan kita yang berdosa, biarlah nats renungan hari ini menjadi doa
pengakuan dosa yang jujur di hadapan Tuhan.
DOA :
“Tuhan bukakan hati dan pikiran kami agar selalu menjauhkan segala yang dapat membuat kami berdosa,
Amin.”
Seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis telah Mendahului baptisan yang dilakukan
kepada Yesus, Yohanes telah menyiarkan seruan pertobatan. Setelah itu, tampillah Yesus untuk memberikan
diriNya dibaptis. Walaupun Yesus dibaptis sebagaimana orang lain juga menerima baptisan Yohanes, namun
dapat dilihat bagaimana peristiwa pembaptisan ini adalah suatu “penyataan pribadi Yesus”.Ia merendahkan
diri hadir diantara orang berdosa, tetapi Tuhan meninggikanNya dari sorga dan menyatakan kuasaNya
“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”. Yohanes menyatakan bagaimana
Agungnya Dia yang akan datang setelahnya. Sekalipun kita harus menjatuhkan harga diri untuk membuka tali
kasutNya kita tidak akan layak. Dia akan datang dengan baptisan Roh dan Api dan alat penampi sudah ada
ditanganNya.Namun ternyata keagungan dibayangkan oleh Yohanes sebelumnya tentang Mesias jauh lebih
Agung lagi dari apa yang dilakukan oleh Yesus dalam hidupNya. Sebab Yesus telah menyatakan keAgungan
Tuhan dalam diriNya yaitu Kasih. Bahkan Ia membasuh kaki murid-muridNya, menderita dan mati di kayu salib.
Kehidupan dan ajaranNya telah menjadi alat penampi, untuk memisahkan manusia yang percaya kepadaNya
untuk dimurnikan dan dibersihkan dari dosa. Bagi orang percaya, Roh Tuhan ada pada kita, yang dicurahkan
supaya dalam kehidupan kita tetap menyala-nyala api yang memberikan semangat, sukacita untuk hidup
sebagai anak-anak Allah. Yesus berkenan hadir dalam diri kita, suatu kuasa yang besar dari sorga untuk diri
kita.
DOA:
“Terimakasih Ya Tuhan untuk keselamatan yang telah Engkau nyatakan melalui kelahiran Yesus Kristus ke
dunia ini yang membawa damai sejahtera bagi semua manusia. Amin”
21. Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa,
terbukalah langit
22. dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit:
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Renungan Harian HKBP Rawamangun“Ikutlah Aku”
Senin, 10 Januari 2022
“Bibir Yang Bersih”
Zefanya 3:9
“Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya
sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.”
Nas hari ini menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan bibir yang bersih kepada bangsa-bangsa (tidak hanya
kepada bangsa Israel), dengan tujuan agar mereka bisa memanggil nama Tuhan dengan benar, dan beribadah
kepada Tuhan dengan benar juga.Ketika Tuhan memberikan bibir yang bersih tersebut, maka bangsa-bangsa
tersebut tidak akan lagi mengucapkan perkataan yang congkak dan sombong. Mereka tidak akan lagi berani
meninggikan diri mereka di atas gunung Tuhan yang kudus. Bangsa Israel tidak dapat hidup sendiri, tetapi
hanya bisa hidup di dalam kasih karunia Tuhan. Sekarang, apakah kita sudah memiliki bibir yang bersih?
Apakah bibir kita lebih banyak mengucapkan dan membahas kata-kata Firman TUHAN atau lebih banyak
membahas kata-kata yang sia-sia? Selama kita percaya kepada Tuhan, maka janji-Nya untuk memberikan bibir
yang bersih kepada kita juga tetap berlaku. Kita harus meminta kekuatan kepada TUHAN agar kita bisa dan
mampu menggunakan bibir kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Kata-kata kita menjadi penguat iman,
menjadi motivasi, dan kekuatan baru bagi kita dan orang lain. Karena itu, milikilah bibir yang bersih, sehingga
segala perkataan kita boleh dipakai Tuhan bagi kemuliaan-Nya.
DOA :
“Ya Tuhan Yesus, kami memohon kepadaMu, buatlah kami berkata-kata yang memberkati dari bibir kami,
Amin”
1 Korintus 15:58
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam
pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
Setiap orang yang percaya harus giat dalam pekerjaan Tuhan dan meneguhkan hidupnya untuk melayani
Tuhan. Kenyataannya, melayani Tuhan memang tidak selalu berjalan dengan baik, indah dan lancar, bahkan
tidak sedikit hambatan, tantangan, dan persoalanyang harus kita hadapi di dalamnya. Namun ingatlah bahwa
dalam persekutuan dengan Tuhan semua jerih payah kita untuk Tuhan tidak percuma. Teruslah giat melayani,
apapun hasil yang kita dapatkan.jangan pernah kecewa, menyesal, goyah atau bahkan menyerah. Tetaplah
semangat ada Roh Kudus yang bekerja di dalam diri kita, menjaga agar roh kita tetap menyala-nyala di dalam
melayani Tuhan. Dengan memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan, maka segala pergumulan di dalam
hidup kita semua akan teratasi dengan baik. Tetaplah menjadi umat yang melayani Tuhan, maka Tuhan akan
memberikan upah yang besar di surga. Bahkan sudah saatnya kita menyenangkan hati Tuhan, karena sudah
banyak kesenangan yang kita terima dari Tuhan. Mari melayani Tuhan dengan tulus hati dan penuh sukacita.
DOA :
“Tuhan ingatkan kami ketulusan hati dan sukacita di dalam melayani Tuhan. Amin”
Yesaya 38:17
“Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku
dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu”
Ada perkataan yang mengatakan bahwa tidak semua yang pahit itu tidak baik dan tidak semua yang manis itu
enak, karena keduanya memiliki nilai masing-masing dalam hidup kita. Situasi yang pahit seperti sakit,
menderita atau bergumul serta tertekan dapat semakin menyadarkan kita akan keberadaan diri kita dan siapa
kita sesungguhnya di dunia ini dan dihadapan Tuhan. Renungan hari ini dari Yesaya 38 : 17 merupakan bagian
nyanyian pengucapan syukur raja Hizkia, karena merasakan pertolongan Allah yang telah mengampuni
dosanya serta menyelamatkan dia dari kematian. Langkah yang dilakukan raja Hizkia adalah dia hanya berseru
memohon kepada Tuhan agar kiranya penderitaan pahit digantikan menjadi keselamatan dari kebinasaan.
Baginya kematian adalah hal yang menakutkan karena menghancurkan tubuhnya bahkan memisahkannya dari
orang-orang yang dikasihinya. Dan sungguh luar biasa yang terjadi yakni bahwa Allah mendengarkan doa
permohonannya dan memberikan kesembuhan serta pertambahan umur baginya. Saat ini, Tuhan telah
memberikan banyak bukti kepada kita atas segala penyertaanNya, semuanya itu patut untuk kita syukuri
karena hal itu merupakan gambaran kasih setiaNya. Oleh sebab itu kita tidak boleh lupa untuk selalu
menaikkan syukur setiap saat baik melalui doa ataupun pujian penyembahan kepada Tuhan serta hidup takut
akan Tuhan. Dengan takut akan Tuhan, maka kita akan melakukan seturut dengan perintahNya.
DOA :
“Tuhan, Engkaulah sumber kehidupan kami, pulihkanlah senantiasa kehidupan kami ketika kami
menghadapi persoalan, Amin.”
Ibrani 13:6
“Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah
yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Untuk setiap pilihan pasti ada harga yang harus dibayar. orang-orang Ibrani (Yahudi) yang menjadi kristen
menghadapi kesusahan karena iman mereka. Mereka harus membayar harga dari orang yahudi non Kristen
karena merasa bahwa mereka tidak sejalan lagi. Sebagian dari mereka dikucilkan, bahkan mengalami
penghambatan dalam persekutuan bahkan dalam kehidupan sehari-hari (bnd; perlakuan Paulus sebelum
bertobat). Akibatnya mereka juga mengalami kesusahan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hidup mereka
terancam, mereka mengalami ketakutan dan kekuatiran bagaimana menghadapi orang yang tidak menyukai
mereka termasuk untuk kehidupan mereka itu sendiri. Disanalah Paulus menegaskan kepada mereka : Tuhan
adalah penolongku, aku tidak akan takut, apakah yang dilakukan manusia terhadap aku? Hal serupa juga bisa
terjadi pada kita saat ini; hidup kita terancam karena situasi tertentu, mungkin di tempat kerja, mungkin di
lingkungan. Atau mungkin ketakutan dan kuatir akan kehidupan keluarga, atau mungkin terancam karena
Kesehatan yang semakin buruk, atau terancam karena perekonomian yang tak juga membaik atau kuatir
karena umur yang semaki bertambah. Pilihan pasti ada; ikut dunia atau setia iring Tuhan? hidupmu tentu
pilihanmu. Hanya saja orang percaya kepada Tuhan pasti akan mengandalkan Tuhan Yesus sebagai penolong
hidupnya. Apakah engkau mau mengandalkan pertolongan Tuhan?
DOA :
“Tuhan, kami yakin bahwa Tuhan selalu menolong kami di dalam suka maupun duka. Amin.”
Mazmur 36:7
“Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.
Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN”
Daud memperlihatkan kontrasnya gambar dari orang berdosa yang penuh kejahatan dan Allah yang penuh
kebaikan. Orang berdosa: hatinya dipenuhi dosa (ay.2) dan hidupnya dipenuhi dengan kesalahan, kebencian
serta kejahatan (ay.3-5). Akar dari kehidupan yang penuh dosa adalah orang berdosa tidak takut kepada Allah
(ay. 2b). Sangat kontras dengan gambaran Allah yang penuh kebaikan, seperti: kasih-Nya luas (ay.6), keadilan-
Nya teguh (ay.7), bagi orang-orang yang takut akan Allah dan mengenal-Nya, hidup mereka dipenuhi oleh
kasih setia dan keadilan Allah (ay.11). Akhir hidup dari orang berdosa. Daud menegaskan di akhir mazmurnya
bahwa "...orang-orang yang melakukan kejahatan itu jatuh; mereka dibanting dan tidak dapat bangun lagi" (ay.
13). Bagaimana dengan hidup yang kita jalani sekarang ini? Manakah yang kita pilih? Kehidupan yang tidak
takut akan Allah dan penuh dengan keberdosaan? Atau kehidupan yang takut akan Allah dan penuh dengan
kebaikan-Nya? Banyak orang mengaku menjalani hidup yang takut akan Allah, namun hidupnya penuh dengan
dosa dan kejahatan. Tentu bukan itu yang Tuhan inginkan dari hidup kita. Pilihan kita adalah hidup yang baik
dan benar serta berkeadilan. Kiranya Tuhan menolong kita menjalani hidup yang takut akan Tuhan dan
dipenuhi dengan kebaikan-Nya.
DOA :
“Ya Allah, kuatkanlah kami menjalani hidup yang tetap beribadah kepada-Mu bersama seisi rumah kami.
Amin.”
1 Korintus 4:1
“Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya
dipercayakan rahasia Allah.”
Kata “hamba” diambil dari bahasa Yunani ‘doulos’ yang artinya budak/pelayan. Tugas seorang pelayan/budak
harus taat dan setia kepada tuannya. Siapa tuan kita ? Tuan kita adalah Tuhan Yesus. Dan jika Paulus dipilih
dan dipercaya Tuhan untuk menjadi pemberita Firman, baginya merupakan suatu anugerah dan kepercayaan
yang luar biasa. Sebagai seorang hamba/pemberita Firman haruslah orang yang dapat dipercaya. Hanya ada
satu Hakim, yaitu Tuhan Yesus yang menghakimi dan menentukan kesetiaan seorang pemberita Injil, supaya
jangan ada orang yang meninggikan para pemberita Injil lebih daripada sepatutnya. Kepercayaan adalah hal
yang mutlak dalam sebuah relasi. Misalnya, relasi suami isteri bisa berlangsung jika keduanya saling percaya.
Relasi kita dengan Tuhan pun begitu, kita tidak hanya percaya kepada Tuhan, tetapi Ia juga mempercayai kita.
Percaya kepada Tuhan memang sangat penting dalam melayani dan berelasi dengan-Nya. Tuhanpun memberi
kepecayaan-Nya kepada kita lewat tanggungjawab pelayanan. Bukan hanya dalam pelayanan, Ia juga
menyingkap sekaligus menitipkan rahasia-Nya kepada kita. Berita itulah yang akan kita sebarkan kepada dunia.
Jadi bangunlah relasi kepercayaan, antara kita dan Tuhan, berjalan dua arah. Jadi, tugas pelayanan adalah
menjaga mandat kepercayaan Tuhan. Allah menitipkan tanggungjawab kepada kita agar dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Pada saat bersamaan, kita juga harus membawa pujian kembali kepada Tuhan melalui
pelayanan. Itulah pelayan yang berintegritas.
DOA :
“Tuhan Yesus pakailah diri kami sebagai alat Tuhan, untuk menjadi pemberita Firman. Amin.”
Pemazmur mengajak para pembacanya untuk menyadari betapa beruntungnya setiap orang yang Tuhannya
adalah Allah. Karena Allah setia dan kasih setia-Nya tidak terbatas, bahkan melampaui alam semesta ini
(ayat 6). Ia juga merupakan sumber kehidupan (ayat 10). Bukan hanya perlindungan dan kesejahteraan yang
dialami oleh semua orang yang berTuhankan Yahweh Allah (ayat 8-9), tetapi kepastian hukum oleh karena
keadilan Tuhan menjadi pegangan mereka untuk hidup di dunia yang penuh orang fasik (ayat 7). Maka dengan
penuh keyakinan, pemazmur memohon agar Tuhan bertindak menjadi Hakim adil, yang membela orang benar
dan membinasakan orang fasik . Kita mudah mengalami salah arah dalam hidup karena dunia tampil lebih
marak dan memikat dengan gaya hidup sesukahatinya. Apalagi nampaknya sikap hidup yang demikian lebih
menyenangkan dan lebih diterima oleh dunia ini. Kalau memang hidup ini berakhir di dunia ini maka alternatif
di atas mungkin sudah pas. Namun sebagai anak-anak Tuhan kita diingatkan bahwa, dunia ini milik Tuhan
sehingga manusia tidak bisa bertindak dengan sembarangan. Setiap tindakan kita akan
dipertanggungjawabkan, cepat atau lambat, di hadapan Hakim yang Maha adil. Kita juga harus mengingat
bahwa hidup ini tidak berhenti di dunia ini. Ada kekekalan. Kelak kita harus mempertanggungjawabkan
bagaimana kita mengisi hidup kita. Hanya dengan hidup berpusatkan Kristus, kita berkenan kepada-Nya.
DOA :
“Terimakasih Ya Tuhan betapa kami bersyukur untuk kebaikan Tuhan dalam hidup kami sepanjang masa.
Amin”
Ulangan 32:4
“Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada
kecurangan, adil dan benar Dia.”
Tuhan mau setiap dari kita menyadari satu hal ini: bahwa kasih setia-Nya tidak akan pernah beranjak sekalipun
manusia berubah setia dan selalu berlaku serong kepada-Nya. Tuhan menganggap kita bagaikan biji mata-Nya,
yang artinya kita berharga dan mulia dan sangat dikasihi-Nya.Bahkan bukti nyata Ia tunjukkan melalui
kedatangan Yesus Kristus yang adalah Firman Allah yang hidup, datang ke dunia menjadi manusia untuk
menyelamatkan setiap dari kita yang adalah umat berdosa. Harga sebuah dosa sangatlah sadis, nyawa ganti
nyawa. Dan Yesus merelakan nyawanya menggantikan diri kita dengan Dirinya. Belajar memberi rasa syukur
atas kasih-Nya, pengorbanan-Nya dalam hidup kita. Jadikanlah Tuhan Yesus satu-satunya harta dalam
hidupmu, sebab Ia layak menerima segala yang terbaik di dalam kehidupan kita Biarlah dalam keseharian kita
senantiasa memuji Tuhan dengan berkata, terpujilah Kau yang senantiasa adil sampai benar-benar tertanam
dalam hati dan pikiran kita, mendorong kita untuk berpikir berulang kali sebelum melakukan segala sesuatu
agar tidak melukai hatiNya, yang pada akhirnya kita harus mengalami malapetaka di kemudian hari.
DOA :
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang adil, berkuasa dan penuh kasih. Jadikanlah kami umatMu selalu berharga
dan kami akan selalu belajar untuk mengerti jalan-jalanMu. Amin”
Yohanes 16:24
“Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan
menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”
Masalah dan pergumulan yang dialami umat Tuhan seringkali membuat umatNya tidak lagi berdoa kepada
Tuhan. Banyak dari kita yang putus asa oleh keadaan yang tidak berubah atau bahkan menjadi lebih buruk dari
sebelum mereka mengikuti Tuhan. Tidak sedikit juga yang kecewa dengan anggapan bahwa Tuhan tidak
pernah memberikan pertolongan atau jawaban atas masalah yang mereka hadapi. Doa merupakan komunikasi
dua arah kepada Tuhan. Selain kita berdoa kepada Tuhan, Tuhan juga memberi jawaban kepada doa-doa kita.
Sebagaimana kita memerlukan komunikasi dengan sesama kita agar kita dapat mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh sesama kita, demikian juga komunikasi dengan Tuhan juga dibutuhkan. Tuhan ingin agar kita
mengungkapkan atau menceritakan segala yang kita perlukan kepadaNya. Tuhan ingin kita menaikkan doa
untuk setiap masalah kita, juga untuk setiap yang kita perlukan. Tentunya kita harus meminta hal yang tidak
bertentangan dengan Firman Tuhan (Yak.4:3). Nama Yesus mempunyai kuasa besar. Ketika kita meminta
sesuatu di dalam namaNya, maka kuasa Tuhan tercurah untuk menggenapi doa-doa kita. “Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”(Yak.5:16b). Setiap doa yang kita naikkan pasti
Tuhan jawab. Kita harus bersabar dalam menunggu jawaban dari Tuhan. Tuhan ingin melihat keterbukaan hati
kita, juga mau melihat kesetiaan kita percaya akan perbuatan tanganNya yang ajaib.
DOA :
“Tuhan, Ajarilah kami agar selalu menaikkan doa dan permohonan di dalam setiap pergumulan kami,
Amin.”
1 Samuel 2:1
“Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh
TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.”
Terkadang Tuhan mengizinkan kita berada dalam penderitaan, pergumulan, kekecewaan, ataupun keadaan
yang sulit, bukan berarti Tuhan membuang kita atau membenci kita, tetapi bisa saja Tuhan hendak
membentuk kita. Karena dari situasi seperti itu setidaknya kita bisa belajar untuk memiliki pengharapan dan
bersegera datang kepada Tuhan. Renungan hari ini merupakan bagian dari doa dan puji-pujian Hanna ditengah
tengah tekanan hidup yang dihadapinya karena situasi dia tidak memiliki anak tetapi Tuhan kemudian
memulihkannya. Doa dan puji-pujian Hana adalah hasil dari pengalaman hidup pribadi bersama Tuhan, bukan
pengalaman orang lain. Dalam pujiannya Hana mengungkapkan isi hatinya bahwa ia bersukaria karena Tuhan,
dia telah mendapatkan Samuel sebagai jawaban atas permohonannya. Ia tidak mengatakan, hatiku bersukaria
karena Samuel, sebaliknya ia mengatakan Aku bersukaria karena Tuhan. Melalui pujian Hana ini, kita dapat
belajar bahwa apa pun yang menjadi masalah kita dan seberat apapun pergumulan kita, mari kita berharap
dan bergantung hanya kepada Tuhan saja. Panjatkanlah doa yang sungguh-sungguh dengan tetap
mengagungkan Dia. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang dapat mengubah ratapan menjadi tarian, duka
menjadi suka. Ucapkan syukur tidak hanya pada apa yang kita terima tetapi terlebih terhadap Sang pemberi
berkat yakni Tuhan Allah didalam Tuhan Yesus.
DOA :
“ Ya Tuhan Allah, ajarlah kami untuk senantiasa hidup dalam mengucap syukur dalam situasi apapun yang
kami hadapi, Amin”
1 Korintus 3:23
“Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.”
Manusia pasti bangga ketika memiliki sesuatu yang berharga. Apakah itu benda, jabatan, kemampuan atau apa
saja. Kemudian hal yang membanggakan itu akan dijaga, dipelihara, diceritakan dan ditunjukkan kepada orang
lain sehingga nilainya semakin bertambah. Jemaat Korintus begitu bangga karena mereka mengenal Kristus
melalui para penginjil. Hanya saja mereka menjadi terpecah karena kebanggan kepada penginjilnya, bukannya
fokus kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi penebus mereka. Mereka menjadi sombong rohani dan
merendahkan orang lain hanya karena berbeda penginjilnya. Tentunya ini berbahaya, Ketika seseorang
memiliki kesombongan rohani, akan mudah untuk merasa paling kudus atau dekat dengan Tuhan serta
menunjuk-nunjuk dosa kesalahan orang lain. Padahal belum tentu hidupnya kebih baik. Firman Allah menegur
dengan sangat lembut berkata; kami milik Kristus dan kristus adalah milik Allah. Jika demikian berarti tidak
perlu menyombongkan diri. Tidak pantas dan sangat tidak layak. Bagaimana kita mau berkata dengan gagah
dan berdoa kepada Allah sementara kita menyombongkan diri secara rohani? Sebaliknya dengan penghayatan
diri sebagai milik Kristus, tiap orang percaya diarahkan untuk meneladani Dia, turut menyalibkan keinginan
kedagingan. Juga turut menyalibkan segala kesombongan yang bisa menjauhkan diri dari Tuhan. segala berkat
apapun bukanlah untuk disombongkan jadi perpecahan melainkan disyukuri jadi berkat bagi sesama.
DOA :
“Tuhan, ajarlah kami menyadari bahwa semua yang kami miliki adalah berasal dari Engkau, Amin”
Mazmur 81:12-13
“Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku
membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!”
Mazmur ini menyerukan bangsa Israel untuk mendengar sabda Allah. Mendengarkan adalah fondasi bagi
bangsa Israel untuk masuk ke dalam ketetapan Allah dan syarat untuk dapat menghayati perjanjian antara
Allah dengan umat-Nya (ay. 6b-11). Dalam sejarah Israel, perjanjian Allah dengan umat-Nya diawali dengan
perintah untuk mendengarkan-Nya (Ul. 6:4). Kenyataanya, di sepanjang sejarah Israel berulang-ulang terjadi
penolakan terhadap suara Allah. Dengan sengaja, umat-Nya menutup hati dan menulikan telinga (12-13).
Dalam mazmur ini terlihat bahwa kasih setia Tuhan senantiasa memanggil bangsa Israel untuk mendengarkan
peringatan-Nya (9,12,14). Seruan Allah memperlihatkan kepedulian dan keprihatinan-Nya. Ia tidak
menginginkan umat-Nya terus-menerus jatuh dalam perbuatan dosa yang semakin dalam.
Jadi, pertobatan memerlukan ketaatan untuk mendengarkan sabda-Nya. Kedegilan hati terjadi karena manusia
menutup pintu hati dan telinganya untuk mendengarkan kebenaran Allah. Jika terang Allah dengan sengaja
dipadamkan, maka yang tersisa hanyalah ego diri. Keegoisan ini membuat hidup seseorang terpuruk dalam
perbuatan jahat. Pemulihan hidup diawali dengan pertobatan telinga. Sendengkanlah telingamu dan dengarlah
Firman Tuhan sehingga telinga kita dapat membedakan antara firman Tuhan dan suara yang menyesatkan.
DOA :
“Ya Tuhan, mampukan kami untuk bisa terus-menerus mendengar firman-Mu sehingga kami dapat memilih
dan memutuskan yang terbaik. Amin”
2 Korintus 9:8
“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan."
Hidup ini adalah tabur tuai, kenapa demikian? Alkitab menyatakan prinsip tentang memberi dan menerima,
hal ini menunjukkan bahwa berkat yang disediakan Tuhan bagi orang yang suka memberi adalah sesuatu yang
pasti dan pasti digenapiNya. Banyak orang ingin menikmati hidup berkelimpahan dan diberkati, tetapi dia tidak
mau menerapkan pola hidup suka memberi seperti seperti yang Tuhan kehendaki. Banyak juga orang Kristen
yang mencoba untuk memberi, namun mengapa belum juga menampakkan hasil seperti yang diharapkan?
Mengapa kita seolah-olah tidak menuai sesudah menabur ? Berkat Tuhan mengalir sesuai dengan kemampuan
kita untuk menerimanya. Satu-satunya yang menghambat berkat adalah ketidaksiapan kita sendiri untuk
menerima berkat-berkat itu. Bagi orang Kristen, melakukan hal-hal yang sesuai dengan cara Tuhan, maka
Tuhan akan memberi dengan murah hati, oleh karena itu berharaplah kepada Tuhan untuk memenuhi
kebutuhan kita. Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan hidup kita jika kita mau percaya kepada-Nya.
Seberapa jauh kita menginginkan berkat Tuhan dalam hidup kita ? Maukah kita percaya segala hal padaNya
dan memilih untuk mengikuti perintahNya apapun yang terjadi ? Bila kita menjalani kehidupan ini seturut
dengan cara Tuhan, maka Tuhan akan melipatgandakan benih kemurahan hati kita. Allah sanggup
melimpahkan segala kasih karunia kepada kita, supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam pelbagai
kebajikan.
DOA :
“Tuhan Yesus ajarkan kepada kami, agar kami lebih mengerti akan arti hidup tabur tuai. Amin.
Yesus telah memperkenalkan diri sebagai penyampai kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang
tertawan dan tertindas, penglihatan kepada orang buta. Sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa
berita keselamatan itu telah genap dalam diriNya. Penggenapan itu sendiri bukanlah hanya penyataan waktu
ketika Yesus menyatakan berita keselamatan itu, namun perkataan Yesus tentang penggenapan nas itu itu
adalah suatu syarat bahwa nubuat itu menjadi nyata bagi yang sungguh-sungguh mendengarkan perkataan
Tuhan Yesus. Manusia dalam kehidupan di dunia ini akan bergumul tentang kebutuhan fisik, sakit penyakit dan
juga tekanan psikologis. Di satu sisi manusia akan berjuang untuk menang menghadapi hati dan pikiran yang
terbelenggu oleh sakit hati, amarah, kebencian, dendam, di sisi lainnya manusia juga akan berjuang dalam
mempertahankan hidupnya dengan mencukupi kebutuhan fisiknya, dan di sisi yang lain juga manusia juga
harus berusaha bertahan dengan sakit penyakit yang tak mungkin terelakkan.Tuhan Yesus menjadi kehidupan
yang baru bagi manusia untuk dapat menerima kebebasan, obat penawar dan kehidupan. Anugerah terbesar
dari Tuhan untuk keselamatan manusia itu adalah nyata, namun kenyataan itu terjadi sebagaimana yang Yesus
katakan, bahwa hal itu akan genap bagi setiap orang yang menerima dan mendengar dengan iman. Kelemahan
kita sebagai manusia dapat disempurnakan oleh Tuhan ketika iman itu teguh sepenuhnya kepada Dia pemberi
anugerah.
DOA :
“Tuhan jadikan kami sebagai sahabat Yesus menyatakan kehendak Yesus dalam dunia ini. Amin”
Mazmur 96:1
“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!”
Pemazmur ingin menyanyikan kepada dunia beserta isinya bahwa TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia
lebih dahsyat dari pada segala allah (ay 4). Pemazmur berkeyakinan bahwa segala allah bangsa-bangsa adalah
hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit (ay 5). Pemazmur ingin menunjukkan bahwa Keagungan dan
semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya (ay 6). Nyanyikanlah
nyanyian baru bagi Tuhan, mengungkapkan pengalaman atau perjumpaan pribadi sipemazmur dengan Tuhan
dalam kesehariaannya di mana berkat, penyertaan melimpahi pemazmur. Dengan nyanyian baru pemazmur
ingin menceritakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara
segala suku bangsa. Menyanyi atau memuji tidak selalu dalam kondisi baik, dalam keadaan apapun kita akan
mampu untuk memuji Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan Silas waktu di penjara (Kis. 16:25).
Tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan, sebab Dia layak untuk menerima pujian. Dalam keadaan apapun
kita harus tetap menyanyi bagi Tuhan. Nyanyian atau pujian merupakan sikap hormat serta sebagai
persembahan hati kita kepada Tuhan. Nyanyikanlah nyanyian tentang kebesaran Tuhan, sehingga nama Tuhan
dipermuliakan.
DOA :
“Ya Allah, kami terus memuji Engkau. Menyanyikanlah lagu mazmurmu adalah suatu kerinduan bagiku.
Amin”
1 Korintus 2:5
“supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”
Nats ini mengajak agar iman kita didasarkan kepada kuasa Allah bukan tergantung kepada manusia. Hanya
kuasa Roh Kudus yang mampu menjamah dan mengubahkan hati manusia. Orang yang sudah dipenuhi dengan
Roh Kudus, akan mampu bertindak dan berbicara sesuatu dengan bijak, mampu menggunakan waktu, tempat
yang tepat untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang tepat, sekaligus mampu mendengarkan sesuatu
dengan penuh kerendahan hati. Bagaimana dengan perubahan yang terjadi karena pandemic Covid-19 ini ?
Mau tidak mau kita harus berubah, kalau tidak kita akan ditinggalkan. Berubah bukan berarti mengikuti begitu
saja arus atau gelombang kehidupan yang sedang menggelora, atau sekedar ikut-ikutan dengan New Normal
life style (gaya kehidupan kenormalan yang baru). Roh Kudus yang memampukan kita untuk melayani sesuai
dengan kehendak Tuhan, dan Roh Kudus pula yang memampukan kita untuk menjalani kehidupan di dalam
takut akan Tuhan. Jangan biarkan sukacitamu hilang hanya karena masalah-masalah kehidupan. Sebab hati
yang gembira adalah obat, sedang semangat yang patah membinasakan tulang. Mengapa kita terlalu takut
terhadap kesulitan hidup, bukankah kita lebih mulia daripada burung di udara yang setiap hari diberi Tuhan
makan. Marilah kita tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini karena ada Tuhan yang berkuasa melalui
Roh Kudus di dalam kehidupan kita.
DOA :
“Buatlah kami sadar Tuhan, bahwa di luar Engkau tidak ada sesuatupun yang baik dan berarti yang bisa
kami lakukan. Amin.”
Daniel 12:3
“Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak
orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya”
Orang bijaksana merupakan orang yang memiliki akal budi, memiliki bersikap hidup yang menjadi teladan dan
cakap dalam bertindak yang didasarkan pada ketulusan hati dan kemurnian hati yang suci sebagaimana orang
saleh. Mereka menunjukan hikmat mereka bukan hanya dengan hidup mereka, tetapi dengan efek kehidupan
dan kesaksian mereka, karena mereka menuntun banyak orang kepada jalan hidup yang benar didalam Kasih
Tuhan. Cahaya kemuliaan Allah akan terpancar di dalam dan melalui mereka menjadi terang bagi orang lain.
Orang yang bijaksana merupakan orang yang selalu mengandalkan hikmat Tuhan, karena hikmat Tuhan jauh
melebihi segala kepintaran yang ada didalam dunia ini. Renungan ini mengajak kita untuk melihat dan
merenungkan perjalanan hidup kita, sudahkah kita memenuhi kriteria sebagai orang-orang bijaksana yang
dapat menuntun orang lain kepada kebenaran Tuhan? Tuhan ingin agar kita menjadi pribadi yang istimewa
karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, maka sudah seharusnya kita tidak menjadi orang
yang biasa-biasa saja, melainkan menjadi seseorang yang istimewa yang berdampak bagi orang lain di sekitar
kita. Tuhan memberkati kita supaya kita menjadi berkat bagi orang lain, Dia membuat kita berhasil supaya kita
dapat menolong orang lain yang gagal dan terpuruk. Marilah hidup didalam kekudusan yang dari Tuhan agar
kita memperoleh hati yang bijaksana dariNya.
DOA :
“Tuhan lah sumber hikmat dan kebijaksanaan kami, tuntun dan mampukan lah kami menjadi orang yang
bijaksana. Amin
Roma 8:1
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."
Dari sekian tempat yang indah dan mengagumkan di dunia ini, rumah adalah satu-satunya tempat yang paling
dirindukan untuk meneduhkan jiwa. Hidup tidaklah selalu mudah dijalani. Semuanya harus dijalani dengan
perjuangan. Perjalanan hidup tentunya penuh lika-liku yang sangat melelahkan. Semakin lama berjalan
semakin jauh perjalanan dan semakin melelahkan. Dalam perjalanan itu pasti banyak berkat diterima, hanya
saja harus disadari bahwa semakin banyak berkat, semakin banyak jugalah tanggungjawab bertambah.
Tentunya tanggungjawab inilah yang melelahkan terlebih emosi jiwa. Bisa saja, karena banyaknya
tanggungjawab yang harus dipikul mengakibatkan semakin mudah jatuh berdosa. Bila tubuh lelah, apakah
yang dapat melegakannya? Istirahat! Namun jika hati dan batin yang lelah kemanakah dia harus dilegakan?
Jawabnya: KRISTUS! Di dalamNya ada kelegaan. Sebab dia adalah Imam besar kita. “Sebab Imam Besar yang
kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya TIDAK BERBUAT DOSA. Ia sama menjadi manusia tapi mengalahkan
dosa. Kristus adalah kelegaan bagaikan rumah untuk hati yang lelah, keteduhan untuk jiwa yang berjuang.
Yesus Kristus sekaligus menjadi saluran kekuatan dan teladan bagi orang-orang yang hidup sungguh dalam
perjuangan dunia sehingga tidak jatuh dalam dosa atau dikuasai dosa.
DOA :
“Allah Bapa, bimbing kami agar tidak mudah jatuh dalam dosa. Amin”
Habakuk 2:20
“Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!”
Saat Habakuk melihat penindasan merajalela di bangsa-bangsa, dia mendesak Allah untuk menyatakan
keadilan-Nya. Tuhan tidak tuli dan peduli. Dia melihat dan tahu semua hal yang sedang terjadi. Allah bertindak,
yaitu: (1). “Tuhan ada dalam bait-Nya yang kudus”. Melalui bait-Nya, Ia akan menyatakan segala sesuatu yang
baik, segala pertolongan dan pembebasan. Karena itu umat diajak untuk menunggu penyataan
kemahakuasaan Tuhan atas bangsa-bangsa. Di sini Tuhan yang akan bertindak menghakimi bangsa-bangsa dan
para penguasanya. (2). “Berdiam diri dihadirat-Nya” - Tuhan mau adalah supaya kita berdiam diri sejenak dan
mendengarkan suaraNya. Dia mau kita lebih dulu tenggelam dalam hadiratNya dan tak terpengaruh dengan
semua kekhawatiran kita.
Saat berdiam diri di dalam hadirat-Nya, kita akan mengalami: (a). Diberikan penglihatan tentang sesuatu yang
penting. (b). Diteguhkan untuk menghadapi setiap proses. (c). Kebenaran firman Tuhan akan memberikan kita
ketenangan. Bersyukurlah karena kita mempunyai Allah yang hidup. Keadilan-Nya akan ditegakkan dan kuasa-
Nya pasti dinyatakan. Jika kita merasa hari ini Tuhan rasanya tak peduli dengan kondisi kita, mungkin Dia mau
kita berdiam diri sejenak dalam hadiratNya. Janji Tuhan itu pasti terlaksana!
DOA :
“Ya Tuhan, kehadiranMu setiap saat, meneguhkan kami menghadapi setiap proses hidup, dan kami
mengalami ketenangan. Amin”
Efesus 1:11
“Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami
yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala
sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya "
Siapa yang dimaksudkan Paulus di sini dengan orang-orang yang mendapat bagian (warisan), mereka adalah
orang-orang Kristen. Dan warisan itu adalah partisipasi dalam Kerajaan Allah, Yang memberikan warisan ini
adalah Allah. Tuhan buat sesuai dengan dengan kehendakNya. Semua yang dilakukan Kristus, supaya setiap
orang yang sudah menaruh harapan kepada Yesus Kristus, dapat terus menaikkan puji-pujian bagi kemuliaan
namaNya. Supaya kita dapat terus beribadah, berdoa dan bersyukur, memuji, memuliakan, menyembah dan
melayani Tuhan dengan baik, bahkan yang terbaik. Berbahagialah kita yang percaya kepada Yesus Kristus,
karena Dia telah melimpahkan kepada kita kasih setia, kasih karuniaNya yang tidak berkesudahan.
Berbahagialah kita yang setia dengan iman yang teguh yang selalu mengumpulkan harta sorgawi dalam nama
Yesus Kristus, karena Dia yang telah memilih kita serta menetapkan bahkan menjadikan kita menjadi anak-
anakNya yang kaya di dalam warisan juga kekayaan sorgawi pada waktuNya. Berbahagialah kita yang percaya
dan setia beribadah hanya kepadaNya karena kita selalu berdoa, bersyukur, dan memuliakan namaNya bahkan
selalu melayani dengan baik untuk Tuhan, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal.
DOA :
“Ya Tuhan Yesus, ajarkan kami lebih mengenal Engkau ya Tuhan, Amin
Seringkali, kita mendengar kata “tidak bisa, tidak sanggup bahkan tidak mampu” dalam melakukan sesuatu.
Bahkan dalam iman Kristen, seringkali kita menolak tanggung jawab untuk melakukan sesuatu yang Allah
inginkan. Bahkan kita sering menuntut banyak hal yakni kesehatan, kekuatan, berkat dan lain sebagainya
kemudian lupa mengucap syukur. Dan terkadang kita lupa bahwa Allah yang telah merencanakan hidup kita
dan telah memilih kita sejak dari kandungan lebih dari makhluk lainnya untuk perpanjangan tanganNya.
Sangat berbeda dengan Yeremia. Allah telah mempersiapkannya untuk menjadi "nabi bagi bangsa-bangsa"
(Yer. 1:5). Namun saat ia mendengar rencana Allah, serta merta ia menolak. Allah tidak menerima penolakan
Yeremia. Sebaliknya, Tuhan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Yeremia agar dapat melakukan
firmanNya, yaitu kesanggupan, penyertaan-Nya, dan perkataan-perkataan Allah yang terdapat di dalam
mulutnya. Sebab Tuhan berfirman, “JANGAN TAKUT, AKU MENYERTAI ENGKAU” Dalam hal ini, Yeremia
melalui kesaksiannya memberikan pemahaman bagi kita untuk senantiasa jangan takut, untuk memberitakan
firmanNya yang benar. Sebab kita telah dipilih sejak dalam kandungan. Karena segala sesuatu yang terjadi oleh
karena kasihNya, kita dapat dimampukan untuk memberitakan injil Kristus. Dengan artian bahwa, mari kita
mendengarkan suara Tuhan melalui firmanNya, sebab bukan kita sendiri yang akan mengerjakannya,
melainkan Dia yang akan bekerja melalui kita. Dia yang akan mengatasi ketidakmampuan kita.
DOA :
“Terimkasih untuk panggilan yang kami terima dari Tuhan, kiranya kami dikuatkan Roh kudus untuk
bersaksi di dunia ini. Amin”
Yeremia 32:17
“Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu
yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!”
Siapakah yang boleh merasa dirinya layak diampuni dan dipulihkan? Kalau dengan jujur kita melihat dan
mengintrospeksi diri, maka jawabannya adalah tidak seorang pun! Doa Yeremia kemudian memaparkan
sederetan perkara mustahil yang Allah sudah kerjakan dalam umat-Nya, termasuk ketika Ia dalam keadilan-
Nya harus menghukum mereka yang berpaling dari-Nya (20-24). Kemahakuasaan Allah dinyatakan lewat
tindakan adil-Nya yang memastikan penghukuman dahsyat menimpa umat yang durhaka itu (28-35). Namun,
Allah juga berdaulat untuk menyatakan kembali kasih setia-Nya. Kasih setia-Nya itulah yang membuat Allah
memulihkan kembali umat-Nya setelah hukuman keras diberlakukan. Pemulihan Allah tidak tanggung-
tanggung. Pertama-tama Allah mengumpulkan kembali umat yang sudah terserak akibat pembuangan (37).
Kemudian Allah memulihkan umat-Nya dengan ikatan perjanjian seperti Perjanjian Sinai. Tiada yang mustahil
bagi Allah. Allah sanggup memulihkan siapapun yang bertobat. Inilah kasih setia Allah kepada umat-Nya yang
tak pernah memudar. Sepantasnyalah kita yang sudah mengalami kasih setia-Nya itu hidup dalam kesetiaan
dan ketaatan mutlak pada-Nya. Mari yakinkanlah dirimu untuk menjalan hari-hari hidupmu di dunia ini
Bersama dengan kasih setiaNYa. Tuhan adalah gembalaku, dan takkan kekurangan aku (Maz.23:1)
DOA :
“Ya Tuhan, Kami percaya bahwa dalam doa-doa kami Engkau mendengar kami dan tidak ada yang
mustahil bagiMu. Amin”