Karena menggunakan dua level dengan tiga variabel yang berbeda maka jumlah
percobaan adalah 23 = 8 macam percobaan yang menghasilkan delapan buah hasil
yield.
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Yield Minyak Atsiri Daun Sereh
Variabel Massa
Percobaan Volume Ukuran Waktu Minyak Yield (%)
(ml) (mesh) (Menit) (gr)
1 300 100-120 60 1,26 1,26
2 600 100-120 60 1,33 1,33
3 300 40-60 60 1,29 1,29
4 600 40-60 60 1,49 1,49
5 300 100-120 90 1,40 1,40
6 600 100-120 90 1,46 1,46
7 300 40-60 90 1,48 1,48
8 600 40-60 90 1,71 1,71
23
Pada tabel 4.1 menunjukkan perolehan yield terbesar pada percobaan ke-8,
dengan kombinasi variabel yang menghasilkan yield terbanyak yaitu volume
pelarut 600 ml, ukuran daun 40-60 mesh, dan waktu ekstraksi 90 menit.
Selanjutnya hasil perolehan yield pada tabel 4.1 dilakukan olah data
perhitungan efek dari tiap variabel untuk mengetahui variabel yang paling
berpengaruh. Hasil olah data perhitungan efek tiap variabel dapat dilihat pada
tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Normal Probability Eksperimental
No Orde Identitas Efek Besarnya Efek (I) %P=[(i-0,5)]/Nx100%
1 IVt 0,005 7,14
2 IVSt 0,01 21,43
3 ISt 0,035 35,71
4 IVS 0,075 50,00
5 IS 0,13 64,29
6 IV 0,14 78,57
7 It 0,17 92,86
Kemudian dapat diperoleh persamaan yield sebagai berikut:
Y =I0+IV+IS+It+IV.S+IV.t+IS.t+IV.S.t
= 1,43 + 0,14 +0,13 +0,17 + 0,075+ 0.005+ 0,035+ 0,01
= 1,995
Hasil dari tabel 4.2 kemudian diplotkan untuk melihat variabel yang
paling berpengaruh dari tiga variabel berubah yang telah dilakukan percobaan.
24
Dari kurva normal probability %P vs I dikethui bahwa variabel yang
paling berpengaruh dari ketiga variabel ( volume pelarut, ukuran daun, waktu
ekstraksi ) dimana dengan menggunakan persamaan yang ada hasilnya diplotkan
grafik normal probability, dan terlihat bahwa variable yang mempunyai titik
paling jauh dari kerapatan garis adalah variabel waktu (It). Maka dapat
disimpulkan bahwa variable yang paling berpengaruh adalah variable waktu
ekstraksi (It). Selanjutnya mencari harga optimum dari waktu ekstraksi terhadap
yield dengan menggunakan pengamatan setiap 10 menit pada percobaan yang
paling baik dalam menghasilkan yield.
Pada tahap optimasi dilakukan percobaan dengan variabel tetap volume pelarut
dan ukuran daun lalu variabel berubahnya adalah waktu ekstraksi dengan bahan
berupa daun sereh. Variabel tetap: - Volume pelarut 600 ml
25
2.5
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
waktu ekstraksi
26
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa sifat fisik minyak atsiri daun sereh hasil
percobaan sudah sesuai dengan literature berdasarkan buku Essential Oil karangan
Ernest Guenther, yaitu dari densitas yang didapat sebesar 0,866 gr/ml. Untuk
warna minyak berwarna kuning kehijauan disebabkan klorofil dalam daun yang
ikut terekstrak, sedangkan aroma dari minyak memiliki aroma campuran sereh
dan pelarutnya yaitu heksan.
Kromatogram hasil analisis komposisi kimia minyak atsiri daun sereh dengan
GCMS disajikan pada gambar 4.3., sedangkan senyawa yang diduga sebagai
penyusun minyak atsiri daun sereh dan penggolongannya disajikan pada tabel 4.5
dan 4.6.
27
Tabel 4.5. Senyawa penyusun minyak hasil percobaan
Tabel 4.6. Senyawa hasil analisa yang sesuai dengan senyawa penyusun minyak
sereh
Senyawa % area
β - Citral 0,97 %
Cis-Geraniol 0,54%
Citral 1,56 %
28