Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman hayati
penghasil minyak atsiri, sehingga berpotensi besar sebagai negara produsen yang
penting dalam bisnis minyak atsiri dunia. Negara kita memiliki sekitar 40 jenis
dari 80 jenis tanaman aromatik penghasil minyak atsiri yang diperdagangkan
dunia (Agusta, 2000).
Minyak atsiri disebut juga volatil oil atau essential oil merupakan senyawa
mudah menguap pada suhu kamar yang berasal dari tanaman aromatik (daun,
bunga, buah, kulit batang dan akar). Minyak atsiri saat ini sudah dikembangkan
dan menjadi komoditas ekspor Indonesia yang meliputi minyak atsiri dari nilam,
akar wangi, pala, cengkeh, serai wangi, kenanga, kayu putih, cendana, lada, dan
kayu manis. Menurut Richards (1944), minyak atsiri bisa didapatkan dari bahan-
bahan diatas yang meliputi pada bagian daun, bunga, batang dan akar.
Sereh wangi (Cymbopogon winterianus) adalah salah satu tanaman
rempah, biasa digunakan sebagai bumbu masakan, dan obat-obatan. Sereh masih
belum banyak dibudidayakan di Indonesia karena sebagian besar hanya digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan. Namun bila tanaman ini
diproses, dan diolah menjadi minyak atsiri, maka akan mendapatkan nilai jual
yang tinggi. Celianus (2012).
Banyak penelitian telah melakukan pengambilan minyak atsiri sereh
wangi dengan hasil yang bervariasi. Harianingsih dkk (2017) melakukan
penelitian ekstraksi minyak atsiri sereh menggunakan pelarut metanol
mendapatkan yield 6,6%. Penelitian Fransiska dkk (2008) ekstraksi minyak sereh
dengan berbagai pelarut didapatkan yield minyak atsiri hasil ekstraksi dengan
pelarut metanol (6,73%), ekstraksi dengan pelarut n-heksana (0,44%) dan pelarut
aseton (3,15%).
Ekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksana sangat kecil. Oleh
karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan modifikasi pengambilan minyak

1
atsiri sereh dengan metode ekstraksi soxletasi pelarut n-heksana untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi yield minyak sereh.

1.2. Perumusan Masalah

1. Variabel apa yang paling berpengaruh pada pengambilan minyak atsiri


Sereh menggunakan proses ekstraksi soxletasi pelarut n-heksan.

2. Bagaimana kondisi variabel optimum pada ekstraksi minyak atsiri Sereh

3. Bagaimana karakteristik minyak atsiri sereh hasil ekstraksi

1.3. Tujuan

Dari rumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap pengambilan


minyak atsiri sereh melalui proses ekstraksi soxletasi pelarut n-heksan.

2. Mengetahui kondisi variabel optimum pada ekstraksi minyak atsiri sereh.

3. Membandingkan minyak atsiri sereh yang dihasilkan dengan literatur.

1.4. Manfaat

1.4.1 Untuk Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan tanaman


sereh yang ada di lingkungan sekitar untuk diolah menjadi produk yang
memilikinilai ekonomi yang tinggi.

1.4.2 Untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Memberikan alternatif proses pengambilan minyak atsiri sereh dengan cara


ekstraksi soxletasi.

Anda mungkin juga menyukai