Anda di halaman 1dari 5

1.

Kedudukan RS dalam SKN


a) Pengertian
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah:
“Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat”.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa :
“Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang
sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan”.

Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari
suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik.

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang


dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

b) Tugas
Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan Universitas Sumatera Utara penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta
pelaksanaan upaya rujukan.

c) Fungsi dan Kewajiban


Fungsi menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan


yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka


peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta pengaplikasian teknologi
dalam bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

d) Hukum yang berlaku


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH
SAKIT.

e) Tipe-tipe RS
1. Rumah sakit tipe A
Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas. Rumah sakit kelas A ditetapkan
sebagai tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi (top referral hospital) atau
rumah sakit pusat.
2. Rumah sakit tipe B
Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit kelas B didirikan di
setiap ibukoata propinsi (propincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari
rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A juga
diklasifikasikan sebagai rumah sakit kelas B.

3. Rumah sakit tipe C


Rumah sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis terbatas, yaitu pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah,
pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas
C akan didirikan di setiap ibukota kabupaten (regency hospital) yang menampung
pelayanan rujukan dari puskesmas.

4. Rumah sakit tipe D


Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit ynag bersifat transisi karena pada satu saat
akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Kemampuan rumah sakit kelas D hanya
memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Rumah sakit kelas D
juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari puskemas.

5. Rumah sakit Tipe E


Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang
menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja, misalnya rumah sakit
kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan
anak, rumah sakit gigi dan mulut dan lain sebagainya.

2. Kewajiban pasien dalam menerima pelayanan di RS


Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medik kepada pasien dengan mutu
sebaik-baiknya, menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang
berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan kepada pasien dan rumah sakit. perilaku dokter
dalam aspek teknis manajemen, manajemen lingkungan sosial, manajemen psikologi
manajemen kontinuitas, koordinasi kesehatan dan penyakit harus mencakup beberapa hal:
a. Ketepatan diagnosis.
b. Ketepatan dan kecukupan terapi.
c. Catatan dan dokumen pasien yang lengkap.
d. Koordinasi perawatan secara kontinuitas bagi semua anggota keluarga.

3. Manajemen promosi kesehatan RS


4. Standart promosi kesehatan RS
5. Asuransi kesehatan
a) Pengertian
Menurut UU no.2/1992 tentang Asuransi
Asurasi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum
kepada pihat ke tiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

b) Manfaat
1. Memberitakan ketenangan
2. Sebagai investasi dan tabungan
3. Membantu meminimalkan kerugian
4. Membantu mengatur uang
c) Macam-macam
1. Asuransi Kesehatan
memberikan manfaat kepada pemegang polis atas jaminan biaya kesehatan
atau perawatan ketika terjadi kecelakaan atau jatuh sakit. Asuransi kesehatan
menjamin ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan
kesehatan Anda dan keluarga selaku pemegang polis.

2. Asuransi Jiwa
diperuntukkan bagi orang yang menanggung kerugian finansial tidak terduga
yang disebabkan oleh risiko kematian atau risiko hidup terlalu lama.
Penggunaan asuransi jiwa akan memberikan manfaat kepada masyarakat
pemegang polis untuk mengganti program JPS (Jaring Pengaman Sosial)
pemerintah, karena turut membantu menjaga stabilitas masyarakat, dan
menjadi salah satu sumber keuangan. Bisnis ini juga memberikan manfaat
dengan membuka lowongan pekerjaan.

3. Asuransi Jaminan hari tua


Asuransi jenis ini tujuannya memberikan kepastian pendapatan pemegang polis
ketika telah menjalani masa pensiun, dan juga kepada keluarganya apabila
tertanggung meninggal dunia. Asuransi ini juga membantu penggunanya
mewujudkan impian setelah memasuki masa tua, karena dananya bisa
digunakan untuk berbagai macam keperluan di masa mendatang.

4. Asuransi Pendidikan
Dikenal sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak yang direncanakan
akan menjalani masa sekolah di tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Asuransi
pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu proteksi dan investasi.

5. Asuransi Properti
Asuransi properti merupakan salah satu jenis asuransi yang
memberikan jaminan kepada para pemegang polisnya untuk menjaminkan
rumah atau bisnis yang menjadi sub-jenis asuransi properti.
Aset penting seperti rumah, kantor, atau gedung sekarang ini dinilai
perlu mendapatkan proteksi lebih. Dengan mendaftarkan asuransi untuk aset
berharga, maka Anda akan mendapat jaminan dari pihak asuransi bila terjadi
musibah yang mengakibatkan rusak atau hilangnya aset berharga tersebut.
Ganti rugi yang dialami bila terdaftar menjadi pemegang polis akan ditutup oleh
pihak asuransi.

6. Asuransi perjalanan
Merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada para
pemegang polis ketika sedang dalam perjalanan seperti perlindungan biaya
medis, kehilangan barang di bagasi, kehilangan dokumen perjalanan, dan lain-
lain.

7. Asuransi kendaraan bermotor/ asuransi mobil


Salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan dari kerugian
atau kerusakan kendaraan bermotor bagi para pemegang polis. Kerugian atau
kerusakan yang ditanggung oleh pihak penyedia jasa asuransi kendaraan
bermotor antara lain:
 Kecelakaan lalu lintas seperti benturan, tabrakan, hingga terperosok
 Perbuatan jahat dari orang lain
 Pencurian
 Kebakaran
d) Alur pendaftaran
Offline ..
1. Untuk mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi kesehatan Anda perlu
menelepon terlebih dahulu dan membuat janji temu dengan agen asuransi
yang telah Anda kenal atau mendatangi kantor asuransi yang dituju.
2. Siapkan dokumen umum seperti
a) Kartu identitas yang masih berlaku (KTP, SIM, atau paspor).
b) Kartu keluarga terbaru.
c) Buku nikah bagi yang sudah menikah.
d) Fotokopi akta kelahiran anak yang menjadi tanggungan.
e) Pas foto ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar.
f) Melampirkan kartu izin tinggal terbatas (KITAS) atau kartu izin tinggal
tetap (KITAP) untuk warga negara asing
3. Biasanya perusahaan akan melakukan wawancara singkat dengan calon
nasabah mengenai data diri dan data lainnya yang dibutuhkan.
4. Agen akan membuatkan ilustrasi dan menjelaskan dengan detail mengenai
manfaat serta hak dan kewajiban Anda sesuai dengan premi yang disepakati.
5. Jika sudah paham, Anda akan diminta untuk mengisi dan menandatangani
dokumen untuk kemudian diajukan datanya ke kantor pusat.

Online ...

1. Menyiapkan berkas yang dibutuhkan seperti KTP, kartu keluarga, akta kelahiran
pihak tertanggung, NPWP, dan lainnya sesuai ketentuan yang diberikan tiap
perusahaan asuransi.
2. Masuk ke alamat situs perusahaan asuransi yang telah Anda pilih dan mengisi
formulir yang telah disediakan secara online.
3. Pilihlah biaya premi per bulannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
finansial Anda.
4. Simpan data dan tunggu balasan notifikasi nomor registrasi di e-mail.
5. Cetak lembar virtual account yang telah dikirimkan lewat e-mail.
6. Lakukan pembayaran di bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan asuransi
yang bersangkutan dengan menyerahkan nomor virtual account pada teller.
7. Setelah melakukan pendaftaran biasanya Anda akan mendapatkan konfirmasi
melalui telepon dari perusahaan asuransi yang bersangkutan.

6. Kualitas pelayanan RS
Kualitas pelayanan diartikan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas
pelayanan bukanlah dilihat dari sudut pandang pihak penyelenggara atau penyedia layanan,
melainkan berdasarkan persepsi masyarakat (pelanggan) penerima layanan. Pelangganlah yang
mengkonsumsi dan merasakan pelayanan yang diberikan, sehingga mereka yang seharusnya
menilai dan menentukan kualitas pelayanan.
Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan itu sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka kualitas pelayanan memiliki persepsi yang baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang
diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai
kualitas yang ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan,
maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik buruknya kualitas
pelayanan tergantung kepada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan
masyarakat (para penerima layanan) secara konsisten. Berdasarkan uraian sejumlah pendapat
yang tersaji, maka pengertian kualitas pelayanan adalah totalitas karakteristik suatu konsep
pelayanan yang mencakup seluruh aspek pelayanan, dan toluk ukur kualitas pelayanan itu
adalah dapat memberi kepuasan kepada para pelanggan atau penerima layanan.
7. Pendanaan RS

Anda mungkin juga menyukai