KOMPLIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS
dr. Hj. Wasilah Dinijati, M.H.
JAGASATRU NIP.19710724 200604 2 011
1. Definisi Pertusis adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang sangat
menular ditandai dengan suatu sindrom yang berupa batuk yang bersifat
spasmodikdan paroksismal disertai nada yang meninggi karena penderita
berupaya keras untuk menarik nafas sehingga pada akhir batuk sering
disertai bunyi yang khas (whoop).
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis/paramedis dalam
melaksanakan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan primer
khususnya dalam penatalaksanaan pertusis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan apus darah tepi, ditemukan leukosistosis dan
limfositosis relatif
2.Kultur
Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang.
Kriteria:
1.Terdeteksinya Bordatella pertusis dari spesimen nasofaring
2.Kultur swab nasofaring ditemukan Bordatella pertusis
6. Penatalaksanaan
a.Pemberian makanan yang mudah ditelan, bila pemberian muntah
sebaiknya berikan cairan elektrolit secara parenteral.
b.Pemberian jalan nafas.
c.Oksigend.
Pemberian farmakoterapi:
Antibiotik: Eritromisin 30 –50 mg/kgBB 4 x sehariAntitusif: Kodein 0,5
mg/tahun/kali dan
Salbutamol dengan dosis 0,3-0,5 mg perkg BB/hari 3x sehari.
Konseling & Edukasia
Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan
rekurensi.b.Pencegahan: Imunisasi dasar lengkap harus diberikan
pada anak kurang dari 1 tahun.
7. Komplikasi
1.Pneumonia
2.Encephalitis
3.Malnutrisi
8. Unit terkait Instalasi poli anak dan uum di fasilitas pelayanan primer.