Anda di halaman 1dari 2

Aceh adalah serambi me'kah yang kental akan adat budayanya dan tidak terlupa dengan

kekentalan agama yang dianutnya yaitu agama Islam. Aceh juga memiliki banyak keindahan
alam yang dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi yang berguna sebagai sumber atau lahan
pendapatan bagi masyarat khusunya. Aceh tempat dimana tingginya sumber daya alam yang
terdapat banyak sekali kekayaan alam di dalamnya,laut biru bagaikan mutiara yang berterbaran
yang menyimpan beraneka ragam ikan, sawah membentang layaknya karpet hijau yang
bergelombang dan gunung yang menjulang tinggi dengan banyaknya keanekaragaman
tumbuhan dan binatang di dalamnya akan tetapi tidak sedikit masyarakat di Aceh yang masih
memiliki ekonomi yang menengah kebawah.

Oleh sebab itu, saya ingin memberikan wajah baru untuk Aceh khususnya dalam bidang
pendidikan karena saya yakin bahwa apabila pendidikan Aceh maju maka tidak akan mustahil
bagi Aceh untuk mewujudkan wajah baru itu. Saya ingin mencetak lulusan-lulusan yang kreatif,
lulusan-lulusan yang mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi, dan lulusan -lulusan yang berjiwa
wirausaha yang tinggi. Tingginya sumber daya yang ada di dalamnya membuat saya tertarik
untuk menciptakan wirausahawan yang mampu mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat
yang bisa bernilai jual tinggi sampai ke pasar dunia.

Pendidikan di Indonesia khususnya di aceh membuat anak monoton harus menguasai semua
mata pelajaran yang sudah ditetapkan oleh kurikulum yang mendidik mereka memjadi pekerja
bukan mendidik mereka menjadi pengusaha yang memberikan tekanan yang berlebihan,
sedangkan siswa yang kreatif tidak bisa mengembangkan kemampuannya di bidang mereka
sukai, kreatifitas siswa dibunuh karena harus mengikuti alur belajar yang monoton, tidak sedikit
siswa yang bolos ketika sekolah, tidak sedikit mereka yang tidak masuk kelas dikarenakan bosan
belajar, bahkan membuat keributan dan bersikap tidak sopan ketika guru sedang mengajar. Hal
tersebut terjadi dikarenakan sistem pendidikan yang terlalu monoton, membosankan dari segi
kelas dan cara belajar masih memakai metode kuno sedangkan mereke yang kreatif akan
cenderung memberontak, dan tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk berhenti sekolah.

Ratusan petani yang ada di Aceh tidak pernah mendapatkan pendidikan cara bertani yang benar
di sekolah akan tetapi mereka bertani dengan pengetahuan dari mereka yang sebelumnya telah
bertani disinilah letak kesalahan pendidikan di Indonesia, tidak heran jika petani di Indonesia
tidak pernah berkembang dan mereka tetap miskin akan tetapi petani-petani di luar negeri
mempunyai kehidupan yang lebih layak dari pada petani Indonesia khususnya Aceh disinilah
tugas saya untuk mengkaji dimana letak kesalahan-kesalahan yang terjadi dikarenakan mereka
tidak memiliki ilmu yang mendalam sebelum mereka bekerja. jika dibandingkan kesuburan
tanah dan luas tanah yang dikelola jauh berbeda. Jepang adalah negera yang sempit tetapi
tetapi indonesia khususnya Aceh belum mampu bersaing dengan negara Jepang seperti yang

1
diterangkan oleh Rahmat Effendi dan Andre Dwi Setiawan, mahasiswa Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang beberapa waktu lalu dikirim oleh kampus untuk magang di
kota Komoroshi dan Kawakami, Jepang. Ada lima perbedaan yang sangat mencolok, perbedaan
antara pertanian di Indonesia dengan pertanian di Jepang, yaitu perhatian pemerintah yang
tinggi terhadap pertanian, harga produk pertanian yang terkontrol, lahan pertanian yang
dimiliki petani luas, teknologi pertanian yang canggih, dan etos kerja tinggi.

Kajian-kajian seperti itulah yang sangat diperlukan dikarenakan saya masih harus meningkatkan
pengetahuan saya dengan belajar di luar negeri agar bisa membandingkan dan bisa
mengkoreksi dimana letak kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki, agar dapat menciptakan
wajah baru untuk Aceh .

Anda mungkin juga menyukai