2. MEILANDA SEPTRIANIS
3.YOLANDA TRIANA
4. SUSI YULIANTI
5.LAILATUL HASANAH
DISUSUN OLEH:
NO.BP :1601055
KELAS : V. B
SHIFT :I (SATU)
PADANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah ini diajukansebagai salah satu syaratuntukmengikuti praktikum kimia
farmasi analisis Di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) padang
Anggota Kelompok I :
(1601075) (1601078)
ReginaSyafinatullah SelviaGustina
(1601084) (1601087)
Hotrria Magdalena RahmaDeanniYunardi
(1601068) (1601082)
RatihNurRamadhan WidyaLexitaPutri
(1601083) (1601095)
LotinorisCardo RizkyMeilani
(1601074) (1601086)
SisiMustika
(1601089)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
”.Dengan tujuan memberikan kemudahan dalam mempelajari dan menganalisis obat,
Makalah kimia farmasi analitik ini telah kami susun dengan maksimal
danmen dapatkan bantuan dari berbagai pihak dan lamanya batas tempo yang
diberikan sehingga kami dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menya dari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam
penyusunan makalah ini.Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran
yang konstruktifuntuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Aamiin.
Penulis
(KELOMPOK I KFA)
BAB I
PENDAHULUAN
Kimia farmasi merupakan suatu disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi
yang terlibat dalam desain, isolasi sintesis, analisis , identifikasi, pengembangan
bahan-bahan alam dan sintetis yang digunakan sebagai obat-obat farmasetika, yang
dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang
sudah ada, berupa sifat kimiafisika, struktur, serta hubungan struktur dan aktivitas.
Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kimia dan fisika dari
bahan obat maupun obat jadi. Proses mengenal sifat-sifat kimia fisika bahan obat
disebut dengan identifikasi atau sering juga disebut analisa. Secara umum teknik
analis obat ada dua yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.
TEORI
2.2.1Organoleptis
2.2.2 Keasaman
2.2.3 Kelarutan
- Sedikit/tidak larut sama sekali dalam airTidak larut dalam eter, benzen, larut
baik dalam aseton atau alkohol
- Tidak larut dalam pelarut yang tak bercampur dengan airMudah larut dalam
alkali hidroksida dan beberapa larutan amoniak
- Beberapa larut dalam HCl.Ex: egopheen
- Beberapa garam sulfonamida tak larut dalam air
- Gugusan sulfa yang mempunyai gugusan aritmatis sekunder ada yang tidak
larut dalam HCl. Ex: septazin, salusaptazin dan ada juga yang larut.
Ex:sulfasuccidin
- Struktur H dalam SO2 dapat diganti dengan logam dimana hasil substitusi itu
dapat larut dalam air. Kec. Sulfa guanidin
2.3Struktur Umum
b. Berdasarkan pemakaian/kerja
1. Sulfa untuk infeksi umum (Sulfafurazol)
2. Sulfa untuk saluran kemih ( kotrimoksazol)
3. Sulfa untuk lokal
4. Sulfa untuk infeksin usus (sulfazalazim)
5. Sulfa- sulfa lain yang tidak termasuk dalam chemotherapeutic
a. Berdasarkan kelarutan dalam airCara : larutkan zat dalam air kemudian saring
sehingga didapatkan filtrate pertama, lalu + asam asetat saring lgi periksa
filtrate terjadi endapan + alcohol 96% kemudian saring, periksa kembali
filtratterjadi endapan, lalu endapan itu dilarutkan bersama as asetat 7% periksa
lagi filtrate ada endapan + air, saring lalu endapan yg disaring itu +NaOH dan
saring kmbali periksa filtrate.
.
b. Berdasarkan pelarut organic
e. Reaksi terhadap unsur C,N dan SYaitu reaksi khusus senyawa yang
mengandung unsur C,N, dan S pada zat sulfa yg diuji.
A. SULFAGUANIDIN
B. SULFADIAZIN
C. SULFACETAMID
D. SULFAMERAZIN
E. SULFATIAZOL
3.1 SULFAGUANIDIN
Nama kimia :N-(Aminoiminometil)-4-aminobenzenasulfonamida
Rumus molekul : C7H10N4O2S.H2O
Pemeriksaan organoleptis
Contoh : bentuk,Warna, bau dan rasa
Uji kelarutan
Sampel+Pelarut (air/alcohol/kloroform) → larut/tidak
Kelarutannya; mudah larut dalam air mendidih dan dalam asam
mineral encer; sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam aseton P;
sangat sukar larut dalam air; praktis sangat sukar larut dalam alkali
hidroksida.
Uji Keasaman
Larutan Sampel :
→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)
→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)
Penentuan unsur-unsur
Unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) pada obat
yang diidentifikasi. Unsur-unsur lain yang diperiksa tersebut adalah
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), dan halogen (Cl, Br, dan I).
Keberadaan unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap langkah
pengujian senyawa obat tersebut.
2. Reaksi Ramwez
Zat + KNO3 (2 x Bz) + 1 cc H2SO4 →dingin → air + NH4OH +
Na2S → lapisan merah coklat
Reaksi penegasan
Reaksi penegasan dan warna
1. Reaksi DAB HCL + 2 tetes pereaksi 1 gram p-DAB + 10 mL HCl
add aquadest 100 mL = Kuning tua hingga jingga
2. Reaksi Diazo
Zat + 2 tetes HCl 2 N + 1 mL air + NaOH / NaNO2 + Teteskan
alpha naftol dalam NaOH =Endapan jingga kemudian merah
darah. (Catatan : 0,1 gram alpha naftol dilarutkan dalam 2 mL
NaOH)
3. Dengan pereaksi Roux
Zat pada plat tetes + 1 tetes pereaksi Roux Hijau coklat
berubah menjadi ungu coklat. (Catatan : Pereaksi Roux : 10 mL
Natrium Nitroprusida + 100 mL aquadest + 2 mL NaOH + 5 mL
KmnO4)
4. Dengan KBrO3
1 tetes KBrO3 + 1 cc H2SO4 + 10 mg zat = Cincin Warna Ungu
(Gambar diatas Contoh Gambar Cincin ungu)
5. Reaksi indophenol
100 mg zat + 2 cc air, Panaskan sampai mendidih + 2 tetes NaOH
dalam 2 mL kaporit + 1 tetes fenol liquafectum amati warna yaitu
Warna merah tinta.
6. Reaksi korek api
Zat + HCL kemudian celupkan batang korek api kedalamnya amati
perubahan warna.
Reaksi Kristal
1. Rekristalisasi Aseton-Air
Zat Dimasukkan dalam tabung reaksi lalu Dilarutkan dengan
AsetonDitetesi dengan aquades lalu amati bentuk kristalnya
dibawahMikroskop.
2. Reaksi dragendrof
HCl 0,5 N +Zat yg ditaburkan diobjek glas hingga larut + 1 tts
pereaksi dragendrof biarkan 15-30 menit panaskan perlahan lalu
mati Kristal dibawah mikroskop.
3. Dengan Larutan Asam Pikrat
Zat uji diratakan pada obyek glas + HCl 0,5N hingga larut + 1 tetes
reagen asam pikrat → biarkan beberapa saat hingga terbentuk
kristal → amati di bawah mikroskop
4. Catatan untuk pengamatan Kristal : Setelah dipanaskan terbentuk
jarum panjang tidak berwarna.
3.2 SULFADIAZIN
Pemeriksaan organoleptis
Contoh : bentuk,Warna, bau dan rasa
Uji kelarutan
praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%) P
dan dalam aseton P; mudah larut dalam asam mineral encer dan dalam
larutan alkali hidroksida.
Uji Keasaman
Larutan Sampel :
→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)
→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)
Penentuan unsur-unsur
Unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) pada obat
yang diidentifikasi. Unsur-unsur lain yang diperiksa tersebut adalah
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), dan halogen (Cl, Br, dan I).
Keberadaan unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap langkah
pengujian senyawa obat tersebut.
Reaksi penegasan
Reaksi penegasan dan warna
1. Reaksi DAB HCL
Zat pada plat tetes + 2 tetes Pereaksi = Kuning Tua(Pereaksi : 1
gram p-DAB + 10 mL HCl add dengan aquadest 100 mL)
2. Reaksi Diazo
Zat + 2 tetes HCl 2 N + 1 mL air + NaOH / NaNO2 lalu Teteskan
alpha naftol dalam NaOH = Endapan jingga kemudian merah
darah. (Catatan: 0,1 gram alpha naftol dilarutkan dalam 2 mL
NaOH)
3. Dengan pereaksi Roux
1 tetes pereaksi Roux + Zat pada plat tetes = warna biru
(Pereaksi Roux : 10 mL Natrium Nitroprusida + 100 mL
aquadest + 2 mL NaOH + 5 mL KmnO4)
4. Dengan KBrO3
1 tetes KBrO3 + 10 mg zat + 1 cc H2SO4 = Kuning sampai
hijau.
5. Reaksi indophenol
100 mg zat + 2 cc air + Panaskan sampai mendidih + 2 tetes NaOH
dalam 2 mL kaporit + 1 tetes fenol liquafectum
= warna yang dihasilkan Kuning kehijauan.
6. Pirolisa
Zat Sulfadiazine + Panaskan diatas titik lebur
Pelelehan dengan warna coklat merah + SO yang bisa ditentukan
dengan Pb asetat.
7. Parri
Pereaksi Parri + Larutan sulfadiazine dalam alcohol = warna
Merah Tua (Pereaksi Parri : Dilarutkan CoCl2 dalam 1 ml HCl
kemudian ditambahkan air sampai volume 100 ml).
8. Pereaksi CuSo4
Zat + NaOH + Pereaksi CuSo4 = warna Hijau sampai Ungu
kelabu. (Pereaksi CuSo4 : Dilarutkan CuSo4 dalam 100 ml
H2SO4encer).
9. Reagen Raybin
Zat Disublimasi dengan hati-hati + 1 tetes resorcine dalam alcohol
+ 1 cc H2SO4 = warna Merah
Reaksi Kristal
1. Rekristalisasi Aseton-Air
Zat Dimasukkan dalam tabung reaksi lalu Dilarutkan
denganAseton Ditetesi dengan aquades= Diamati kristalnya
dibawah Mikroskop.
2. Reaksi dragendrof
HCl 0,5 N +Zat yg ditaburkan diobjek glas hingga larut + 1 tts
pereaksi dragendrof = biarkan 15-30 menit panaskan perlahan
lalu mati Kristal dibawah mikroskop.
3. Dengan Larutan Asam Pikrat
Zat uji diratakan pada obyek glas + HCl 0,5N hingga larut + 1
tetes reagen asam pikrat → biarkan beberapa saat hingga
terbentuk kristal → amati di bawah mikroskop
4. Catatan untuk pengamatan Kristal : Weber (hijau), (prisma),
bentuk daun (ungu)
3.3 SULFACETAMID
Nama Kimia : Natrium n-sulfenilase tamide
Rumus molekul : C8H10N2O3S
Pemeriksaan organoleptis
Contoh : bentuk,Warna, bau dan rasa
Uji kelarutan
Sukar larut dalam air dan eter; mudah larut dalam asam mineral
encer,dalam larutan kalium hidroksida dan dalam larutan natrium
hidroksida; larut dalam etanol; sangat sukar larut dalam kloroform;
praktis tidak larut dalam benzene.
Uji Keasaman
Larutan Sampel :
→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)
→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)
Penentuan unsur-unsur
Unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) pada obat
yang diidentifikasi. Unsur-unsur lain yang diperiksa tersebut adalah
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), dan halogen (Cl, Br, dan I).
Keberadaan unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap langkah
pengujian senyawa obat tersebut.
Inti benzen
1. Reaksi Querbet
Zat + HNO3 Pekat + alcohol + HCl + Zn Powder → Reaksi diazo
warna merah orange
2. Reaksi Ramwez
Zat + KNO3 (2 x Bz) + 1 cc H2SO4 →dingin → air + NH4OH +
Na2S → lapisan merah coklat
Reaksi penegasan
Reaksi penegasan dan warna
1. Reaksi DAB HCL
Zat pada plat tetes + 2 tetes Pereaksi = Kuning Tua(Pereaksi : 1
gram p-DAB + 10 mL HCl add dengan aquadest 100 mL)
2. Reaksi Diazo
Zat + 2 tetes HCl 2 N + 1 mL air + NaOH / NaNO2 lalu Teteskan
alpha naftol dalam NaOH = Endapan jingga kemudian merah
darah. (Catatan: 0,1 gram alpha naftol dilarutkan dalam 2 mL
NaOH)
3. Dengan pereaksi Roux
1 tetes pereaksi Roux + Zat pada plat tetes = CoklatHijau
(Pereaksi Roux : 10 mL Natrium Nitroprusida + 100 mL
aquadest + 2 mL NaOH + 5 mL KmnO4)
4. Dengan KBrO3
1 tetes KBrO3 + 10 mg zat + 1 cc H2SO4 = Kuning jingga
5. Reaksi indophenol
100 mg zat + 2 cc air + Panaskan sampai mendidih + 2 tetes NaOH
dalam 2 mL kaporit + 1 tetes fenol liquafectum
= warna yang dihasilkan hijau tua.
6. Penambahan NaOH dan CuSO4
CuSO4 + NaOH + Larutan zat = Hijau Muda
Reaksi Kristal
1. Rekristalisasi Aseton-Air
Zat Dimasukkan dalam tabung reaksi lalu dilarutkan dengan
Aseton Ditetesi dengan aquades diamati kristalnya
dibawahMikroskop.
2. Reaksi dragendrof
HCl 0,5 N +Zat yg ditaburkan diobjek glas hingga larut + 1 tts
pereaksi dragendrof biarkan 15-30 menit panaskan perlahan
lalu mati Kristal dibawah mikroskop.
3. Dengan Larutan Asam Pikrat
Zat uji diratakan pada obyek glas + HCl 0,5N hingga larut + 1
tetes reagen asam pikrat → biarkan beberapa saat hingga
terbentuk kristal → amati di bawah mikroskop
4. Catatan untuk pengamatan Kristal : Hasil (-) bila dipanaskan
terbentuk kristal ujung tombak.
3.4 SULFAMERAZIN
Nama Kimia : N-(4-Metil-2-pirimidin)-sulfanilamida
Rumus molekul : C11H12N4O2S
Pemeriksaan organoleptis
Contoh : bentuk,Warna, bau dan rasa
Uji Keasaman
Larutan Sampel :
→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)
→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)
Penentuan unsur-unsur
Unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) pada obat
yang diidentifikasi. Unsur-unsur lain yang diperiksa tersebut adalah
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), dan halogen (Cl, Br, dan I).
Keberadaan unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap langkah
pengujian senyawa obat tersebut.
Reaksi penegasan
Reaksi penegasan dan warna
1. Reaksi DAB HCL + 2 tetes pereaksi 1 gram p-DAB + 10 mL
HCl add aquadest 100 mL = kuning lama-lama orange
merah
2. Reaksi parri
Zat uji + reagen parri mati warna terbentuk warna ungu
3. Reaksi korek api
Zat + HCL kemudian celupkan batang korek api kedalamnya
amati
4. Reaksi Cu asetat+aseton
Zat uji + asetat + aseton = warna coklat hitam
5. Reaksi dengan NaOH+CuSO4
Zat uji + 10 ml aquadest + 1 ml NaOH O,1 N + 0,5 Ml CuSO4
Amati endapan hijau zaitun lalu diamkan akan menjadi warna
kelabu tua
Reaksi Kristal
1. Rekristalisasi Aseton-Air
Zat Dimasukkan dalam tabung reaksi lalu Dilarutkan
denganAseton ditetesi dengan aquades = Diamati kristalnya
dibawah Mikroskop.
3.5 SULFATIAZOL
Pemeriksaan organoleptis
Contoh : bentuk,Warna, bau dan rasa
Uji Keasaman
Larutan Sampel :
→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)
→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)
Penentuan unsur-unsur
Unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) pada obat
yang diidentifikasi. Unsur-unsur lain yang diperiksa tersebut adalah
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), dan halogen (Cl, Br, dan I).
Keberadaan unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap langkah
pengujian senyawa obat tersebut.
Reaksi penegasan
Reaksi CUSO4 : Zat uji + 10 ml aquades + 1ml NaOH 0,1 N + 0,5 ML
CuSO4 = Warna endapan biru hijau
Reaksi Kristal
Rekristalisasi Aseton-AirZat : Dimasukkan dalam tabung reaksi lalu
Dilarutkan denganAseton Ditetesi dengan aquades = Diamati
kristalnya dibawah Mikroskop.
BAB IV
HASIL
1.organoleptis
Warna :putih
Bentuk:serbuk
Sampel + HCL + aquadest + 1 tetes reaksi diazo menjadi larutan warna oranye bata
Kesimpulan
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 PEMBAHASAN
Sulfaguanidin
Sulfadiazin
Sulfacetamid
Sulfamerazin
sulfatiazol
Aquadest
Fecl3
Cuso4
NaoH
Hcl
Umumnya tidak melarut dalam air, tapi adakalanya akan larut dalam
air anas. Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.
Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter.
Larut baik dalam aseton.
Sulfa – sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan
mudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafon tidak lariut dalam
HCl encer.
Sulfa – sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam
HCl, misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl,
akan tetapi larut dalam NaOH.
1.Uji organoleptis
BAB VI
PENUTUP
6.1 kesimpulan
Sampel + aquadest dipanaskan tidak larut zat tambahanya amprotab
Sampel + fecl3 berubah menjadi warna oranye kekuningan
Sampel + cuso4 berubah menjadi warna hijau tosca
Sampel + NaoH + cuso4 berubah menjadi warna green
Sampel + Hcl + aquadest 1 tetes + Rx diazo beruah menjadi warna oranye
bata
6.2 saran
hati-hati saat melakukan pratikum
janga main- main saat pratikum melakukan pratikum
lakukan pratikum dengan teliti
sebelum pratikum pahami dan bacalah makalah
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta.
Dirjen POM. 1985. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI: Jakarta.
Tjay T. H. & Rahardja S, 2008.Obat-obat Penting. Penerbit PT. Elex Media
Computindo kelompok kompas-Gramedia : Jakarta