Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI ANALISIS 1


IDENTIFIKASI GOLONGAN ANTIBIOTIK

Disusun Oleh :

Wemfi Riska Roswandi

31117195

3-D Farmasi

PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2019/2020

I. Judul Praktikum : Indentifikasi sampel golongan Antibiotik.


II. Tujuan : Untuk mengindentifikasi suatu sampel golongan

1
Antibiotik.
III. Dasar Teori
Antibiotic adalah zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan
bakteri. Berdasarkan struktur kimianya, antibiotic dikelompokkan sebagai berikut:
1. Golongan aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin,
netilmisin, paromisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
2. Golongan beta-laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem),
golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksin, seftazidim),
golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin,
amoksilin).
3. Golongan glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin, dekaplanin.
4. Golongan poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritomisin,
roksitomisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin
(doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
5. Golongan polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
6. Golongan kinolon (fluorokinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, norfloksasin, levofloksasin,
dan trovafloksasin.
7. Golongan streptogramin
Diantaranya prystinamisin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-
dalfopristin.
8. Golongan sulfonamide
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetropin.

Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja


➢ Bakteriostatika :

2
1. Menahan pertumbuhan & replikasi bakteri pada kadar serum yang dapat
dicapai tubuh pasien.
2. Membatasi penyebaran infeksi saat sistem imun tubuh bekerja
memobilisasi & mengeliminasi bakteri patogen. Misalnya : Sulfonamid,
Kloramfenikol, Tetrasiklin, Makrolid, Linkomisin.
➢ Bakterisid :
1. Membunuh bakteri serta jumlah total organisme yang dapat hidup &
diturunkan.
2. Pembagian :
- Bekerja pada fase tumbuh kuman, misalnya : Penisilin, Sefalosporin,
Kuinolon, Rifampisin, Polipeptida.
- Bekerja pada fase istirahat, misalnya : Aminoglikosid, INH,
Kotrimoksazol, Polipeptida.

IV. Alat dan Bahan


4.1 Alat :
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Gelas ukur
d. Batang pengaduk
e. Spirtus
f. Gelas kimia
g. Pipet tetes

4.2 Bahan :
a. Aquades

3
b. AgNO3
c. P. Nessler
d. P. frohde
e. P.marquis
f. H2SO4 pekat
g. HNO3
h. K2Cr2O7
i. Aqua brom

4
V.Road Map / Cara kerja

IDENTIFI
KASI
GOLONG
AN
ANTIBIO
U TIKIDAN U
j GOLONGs j
i AN
o i
o ANTIHIST
l i
r AMIN
a d
U
g si e
ji
a n
id .
n t
e
o i
nt
l f
if
Le L L iL
ik
ap a a k a
as
rt r r ar
i
ui u u su
S
tk t +t H2SO it
4
+ da
d
m (-)
a 1.e T a a
p
i t -e l l
el + H2SO4
r aG t a a
o
nr m m + (-)
o la R P
l ls ai eb
ai s f na
ik aa is
nl mm sa
-i f i
G n i l
o s i +HNO3
l= i n (-)
a n = +
m l P= l
ia e l + KOH
o + Piridin
nr n l a
r
o. i a Kr
a
g s r lo.
m
lc il. raK
f
io i M mu
e
kk n e fen
n
ol =r nii
i
sa l a kn
k
it a h olg
o
d =
S S
a a
m m
p p
el e
la l
+ H2SO4 pekat + H2SO4 pekat
r l
u Aa
t m r
d
Ok ou
al
sit kt + Fehling A + B
a
etr sd
m
asi iaA
kli lml
np iao
el
H nmk
a
Cl s
=r =pi
u
La e
l
t
rut kli
a
an uan
s
un n=r
a
gu iu
m
ke nht
me gBi
ra a
j
ha s
a
n a
u
jik c
a o
dit k
am l
ba a
hk t
an s
air a
me m
nja p
di a
ku i
ni m
ng e
m
b
e
n
t
u
V. Data hasil pengamatan

NO CARA SAMPEL NO 209 SAMPEL NO 307


PENENTUAN
A ORGANOLEPTIK
1. Bentuk serbuk serbuk
2. Warna sedikit coklat putih
3. Rasa - Pahit
4. Bau Tidak berbau Tidak berbau
5. Kelarutan
a. Dalam air a. Larut air a. Sukar larut
b. Dalam asam b. - b. Sedikit larut
c. Dalam basa c. - c. -
d. Pelarut organik d. Sukar larut d. Larut

B UJI PENETAPAN 1. sampel+ H2SO4 p ➔ 1. sampel + H2SO4 p➔


Identifikasi khusus (larutan jingga cokelat) (larutan
2. mengambang)
3. Sampel+AgNO3
➔ (Endapan 2. sampel + p. marquis
putih) ➔ (endapan putih)

3. Sampel+ HNO3 P ➔ 3. Sampel + Fehling


Larutan bewarna kuning A+Fehling B ➔
jingga (larutan bewarna
Hijau)
4.Sampel + CuSO4 +
NaOH ( Larutan hijau) 4. Sampel+FeCl3 ➔
(Larutan berwana
hijau zaitun )

5. Sampel+HCl 4N+

CaCl2 + NH4SCN ➔

(Endapan putih)
VI. Pembahasan

No sampel 307 adalah Cefixime


Pada percobaan yang pertama dilakukan indentifikasi uji organoleptik dimana
sampel no 307 adalah sediaan serbuk yang ketika digerus mempunyai bentuk serbuk
putih, mempunyai rasa yang pahit. Setelah itu diuji kelarutan, yang melakukan tahap
isolasi dimana serbuk yang dimasukan kedalam 2 bagian tabung reaksi yang tabung 1
berisi etanol dan tabung 2 berisi air yang kemudian divorteks, tujuan divorteks adalah
untuk memperluas kontak pelarut dengan zat aktif yang sejenis agar mudah ditarik.
Bahwa ketika diamati sampel tersebut larut dalam etanol dan sukar larut dalam air,
selanjutnya dilakukan penyaringan dan diambil filtratnya untuk dilakukan pengujian /
identifikasi. Setelah hasil filtrat yang didapat dilakukan uji identifikasi, pada
pengujian golongan antibiotik. Dilakukan uji langsung bahwa mengingat struktur
kimia, tidak terdapat persamaan antara antibiotik yang satu dengan yang lain maka
sifat kimianya tidak menunjukkan persamaan pula, sehingga tidak ada reaksi
pengenalan umum secara kimia untuk golongan antibiotik. Selanjutnya sampel
ditambah H2SO4 berubah menjadi larutan yang mengambang 2 fase. Reaksi pada
asam sulfat

Reaksi asam sulfat


H
H
H SO3 SO3-
+ H2SO4 + H2SO4 (cepat)
H H
H

SO3 SO3H

+ H2O
+ H3O
Sampel yang direaksikan dengan H2SO4 pekat, reaksi ini bisa disebut dengan
reaksi sulfonasi yang termasuk dalam reaksi substitusi, Pengunaan H2SO4 pekat
berasap disini yaitu bertujuan untuk mempercepat jalannya reaksi.
Reaksi sulfonasi pada hidrokarbon aromatis berlangsung secara cepat. Dan
uji selanjutnya untuk memastikan bahwa sampel tersebut sesuai dugaan yang akan
dipastikan ditambah dengan HCL 4N +CaCl2 + NH4SCN akan berubah menjadi
Endapan putih ,ketika ditambah dengan Fehling A+Fehling B akan berubah menjadi
Hijau dan ketika sampel + FeCl3 berubah warna menjadi hijau zaitun dan diduga
bahwa sampel tersebut Cefixmine. Pada sampel no 307 diduga Cefixmine karena
spesifik pada saat penambahaan FeCl3 . Cefixime merupakan antibiotik golongan
sefalosporin generasi ketiga spektrum luas. Cefixime dapat menjadi pilihan terapi
infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, faringitis, tonsilitis, bronchitis akut maupun
bronkitis kronik eksaserbasi akut serta gonorrhea tanpa komplikasi.

Sampel no 209 adalah Tetrasiklin


CH3 CH3
CH3 N
OH
OH

NH2

OH
OH O OH O O

Pada sampel no 209 ketika diamati uji organoleptik sampel tersebut


mempunyai bentuk larutan bewarna kuning tidak memiliki bau khas dan mempunyai
rasa yang rasa yang pahit. Yang larut dalam air dan sukar larut dalam etanol sampel
tersebut tidak perlu melakukan isolasi karena sampel tersebut berbentuk dalam
larutan yang hanya ditambahkan pelarutnya saja. Sampel ditambah H2SO4 berubah
menjadi larutan bewarna merah ungu dan ditambahkan air berubah menjadi kuning
dan ditambah FeCl3 berubah menjadi coklat kemerahan. Hasil ini positif diduga
bahwa sampel no 209 adalah tetrasiklin, tetapi untuk memastikan lebih lanjut bahwa
sampel tersebut adalah tetrasiklin sampel ditambah dengan pereaksi millon yang akan
berubah menjadi rosa tetapi hasilnya negatif menjadi warna jingga. Dimana pereaksi
millon terdiri dari raksa dan asam nitrat pekat. Reaksi millon yang terjadi :

R OHHNO2 R OH R O

N=O N - OH

Hg2+
R O O N
Hg
N O O R

Pereaksi Millon adalah larutan merkuri dari ion merkurano dalam asam nitrat
dan asam nitrous. Warna merah atau disebut rosa dikarenakan garam merkuri dari zat
aktif yang tereksitasi. Biasanya milon spesifik positif terhadap golongan fenol karena
karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.
Dan uji selanjutnya dengan pereaksi marquis untuk pemastian bahwa hasil yang
didapat pada reaksi warna positif untuk tetrasiklin bewarna merah anggur.

Pada pereaksi marquis, reaksi ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya


cincin aromatis. Analisanya ditandai dengan terbentuknya warna ungu dengan adanya
endapan. Mekanisme reaksi terjadinya warna dengan adanya reaksi substitusi
aromatik dimulai dengan serangan oleh elektrofil pada elektron π dari cincin benzena.
Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi substitusi elektrofil. Dimana sampel diikat
dalam molekul formalin dan asam sulfat dengan produk dimerik yang terprotonasi
dengan garam oksonium karbonium. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa sampel no
209 adalah golongan antibiotik yaitu Tetrasiklin HCl.
VII. Kesimpulan

Sampel no 307 adalah golongan antibiotik Cefixime.


Sampel no 209 adalah golongan antibiotik Tetrasiklin.

VIII. Daftar Pustaka

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia


Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara. Jakarta.
Sitorus, marham.2010. kimia organik umum edisi pertama. Yogyakarta :
Graha ilmu.
Farmakope Indonesia Edisi Ketiga tahun 1979, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai