Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Toksikologi Lingkungan”

Hj. Warniningsih, S.T., M.Kes.

Disusun Oleh

Nama: Afif Nur ‘Alim

Nim:17250744

Kelas: Sarmag 2017

INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Karena keterbatasan pengetahuan penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta 2018,

Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar……………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang……………………………………………………………………………….....
1.2.RumusanMasalah………………………………………………………………………………
1.3.Tujuan Penulisan………………………………………….........................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian Bahan Toksik……………………………………………………………………..


2.2.Pencemaran Bahan Toksik Pada Lingkungan………………………………..……………….
2.3.Penggunaan Besi Pada Lingkungan…………………………………………………………..
2.4.Dampak Besi Terhadap Kesehatan.Manusia……………………………………….............

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………...

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak
di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan
biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 .

Logam sangat diperlukan dalam proses kehidupan organisme. Secara umum dibagi atas 2
bagian, yaitu logam esensial dan non esensial. Logam esensial adalah logam yang sangat
diperlukan oleh organisme untuk membantu proses fisiologis, terutama sebagai kofaktor enzim
atau untuk pembentukan organ. Sedangkan logam non esensial adalah logam yang peranannya
dalam tubuh belum diketahui dan biasanya dalam jaringan hewan dalam jumlah yang sedikit dan
dapat merusak organ jika terdapat dalam jumlah yang tinggi.

Disamping menguntungkan, logam dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan bahaya


bagi organisme baik kronis maupun akut. Pencemaran lingkungan oleh logam berat seperti Hg,
Cd, dan Pb membahayakan kesehatan manusia dan organisme yang lain.

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor
atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

1.2.Rumusan Masalah
-Apa yang dimaksud dengan bahan toksik?
-Bagaimana pencemaran bahan toksik Fe terhadap lingkungan?
-Bagaimana dampak bahan toksik Fe terhadap kesehatan?

1.3.Tujuan

-Mengetahui bahan toksik lingkungan


-Memahami pencemaran bahan toksik lingkungan
-Memahami dampak bahan toksik Fe terhadap kesehatan
-Mengetahui pelestarian lingkungan dari bahan toksik
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetian Bahan Toksik

Bahan kimia beracun atau biasa dikenal dengan sebutan toxic ialah bahan kimia yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap
ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh
tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu
organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat
tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek
kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati
urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat
Pada dasarnya semua bahan kimia adalah beracun, tetapi bahayanya terhadap kesehatan
sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh. Garam dapur yang kita
makan setiap hari adalah bahan kimia yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi, jika
terlalu besar jumlah yang kita makan, akan membahayakan kesehatan kita. Demikian pula
berbagai macam obat, baru bermanfaat bagi tubuh pada dosis tertentu. Tetapi akan berbahaya
apabila diberikan dalam dosis berlebihan.(Ningsih,2012)

2.2. Pencemaran Bahan Toksik Pada Lingkungan

Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang sebagian
besarakibat dari kegiatan manusia (Darmono, 1995). Perubahan ekosistem atau habitat dapat
berupa perubahan fisik, kimia, atau perilaku biologis yang akan mengganggu kehidupan
manusia,spesies, biota bermanfaat, proses- proses industri, kondisi kehidupan, dan aset kultural.
Selain itu perubahan ekosistem akibat kegiatan manusia yang merusak atau menghamburkan
secara sia-sia sumberdaya yang ada di alam (Palar,1994).
Salah satunya ialah pencemaran terhadap lingkungan oleh Fe(besi). Air tanah dapat
terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah
kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan
dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam kolam besar diatas atau
di dekat sumber air.
Persyaratan bagi masing-masing standar kualitas air masih perlu ditentukan oleh 4 (empat)
aspek yaitu : persyaratan fisis, kimia, biologis, radiologis. Persyaratan fisis ditentukan oleh
faktor-faktor kekeruhan, warna, bau maupun rasa. Persyaratan kimia ditentukan oleh konsentrasi
bahan-bahan kimia seperti Arsen, Clhor, Tembaga, Cyanida, Besi dan sebagainya. Persyaratan
biologis ditentukan baik oleh mikroorganisme yang pathogen, maupun yang non pathogen.
Air sumur bor merupakan salah satu jalan yang ditempuh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe (Fe2+, Fe3+) yaitu 5 - 7 mg/l mengakibatkan
harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan, karena telah melebihi
standar yang telah di tetapkan oleh Departemen kesehatan di dalam Permenkes No. 416
/Per/Menkes/IX/ 1990 tentang air bersih yaitu sebesar 1,0 mg/l. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air adalah dengan cara aerasi.
Teknologi ini juga dapat kombinasikan dengan sedimentasi dan filtrasi.
Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada
semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat
bersifat terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+.
Kandungan ion Fe (Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 – 7 mg/L. Tingginya
kandungan Fe (Fe2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah
dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam
merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir.
Besi dalam air berbentuk ion bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) . Dalam
bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung dari unsur lain
yang mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah
sendiri di sampng dapat pula berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi,
reservoir air dari besi atau endapan – endapan buangan industri.
Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki-tangki besi adalah akibat dari
beberapa kodisi, di antaranya : 1) Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat
melarutkan logam besi. 2) Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan larutnya
logam besi. 3) Pengaruh banyaknya O2 yang terlarut dalam air yang dapat pula. 4) Pengaruh
tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam air. 5) Kuatnya daya hantar listrik
akan melarutkan besi. 6) Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.
Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal
ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa
tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe (OH)3, FeO, Fe2O3dan lain-Iain. Konsentrasi besi
terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.
2.3. Penggunaan Besi Pada Lingkungan
Besi adalah logam yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia di bumi. Tidak
dapat dibayangkan apabila manusia modern sekarang ini belum/tidak bisa memanfaatkannya,
mungkin umat manusia masih berada di jaman batu.

Pemanfaatan logam besi sangatlah luas bila dibandingkan dengan pemanfaatan dari logam-
logam yang lain. Kita dapat dengan mudah melihat disekeliling kita banyak perabotan, alat2
pertukangan, alat transportasi, Dalam kehidupan sehari-hari besi banyak sekali manfaatnya, seperti
untuk peralatan masak di dapur.dan bahkan pada rumah / gedung pun menggunakan besi baja
sebagai tiang2 penahannya.

Besi merupakan logam yang paling penting sepanjang sejarah umat manusia sejak peradaban
Mesopotamia purba sampai sekarang. Tidak ada logam lain yang jumlah pemakaiannya melebihi
besi. Dewasa ini besi merupakan tulang punggung peradaban modern.

2.4. Dampak Besi Terhadap Kesehatan Manusia

Logam besi disamping karena kelimpahannya yang cukup banyak dialam, adalah
merupakan salah satu logam yang paling reaktif dan paling vital bagi mahluk hidup. Dalam
system peredaran darah, dengan kadar tertentu besi berada dalam sel darah merah (Erythrocyte)
dan bertugas untuk mengikat Oksigen ( O2 ) yang sangat penting bagi proses pembakaran yang
terjadi dalam sel2 tubuh. Zat besi bisa ditemukan pada daging, kentang, sayuran, dan hampir
semua produk makanan.Tubuh manusia menyerap zat besi dari produk hewani lebih cepat
daripada dari produk nabati.Besi merupakan bagian penting dari hemoglobin, bagian darah yang
berfungsi mengangkut oksigen.Besi dapat menyebabkan konjungtivitis, choroiditis, dan retinitis
jika kontak atau berada dalam konsentrasi tinggi di jaringan tubuh.Terlalu banyak menghirup
asap atau debu oksida besi dapat mengakibatkan timbulnya pneumoconiosis jinak yang disebut
siderosis.Untungnya, tidak terdapat gangguan fungsi paru-paru telah dikaitkan dengan
siderosis.Menghirup konsentrasi berlebihan oksida besi dapat meningkatkan risiko
perkembangan kanker paru-paru pada pekerja yang telah terpapar karsinogen paru
sebelumnya.Karena pentungnya besi, kekurangan unsur ini bisa memicu anemia. Pria rata-rata
memerlukan asupan harian besi sebanyak 7 mg, sedangkan wanita membutuhkan 11 mg.
Fungsi zat besi:Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh & menghilangkan racun
dari tubuh
Efek jika kekurangan: Bagian bawah kelopak mata berwarna pucat dan mudah lelah.
Efek jika kelebihan:Dapat menyebabkan pembengkakan pada hati. Zat besi dapat mencegah
penyerapan obat. Sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan jika sedang mengkonsumsi suatu obat
agar khasiat obat tidak terbuang percuma. Zat besi yang berlebih dapat menyebabkan
pembengkakan pada hati dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga.
Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-
sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air.
Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah
kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka
yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe.
Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi.
Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh
rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi
pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air
berbau seperti telur busuk.
Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna,
bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terfarutnya > 1,0 mg/l.
Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah yang berlebihan
di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini
akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya
terjadilah sirosis hati dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis
sekunder terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam
tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek
disekresikan.
BAB III
PEMBAHASAN

Bahan toksik ialah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,lewat
pernafasan atau kontak lewat kulit. Berdasarkan penggunaanya bahan toksik ada yang
merupakan bahan pestisida,logam berat dsb.

Logam berat kali ini salah satunya Fe atau besi.Dikatakan berbahaya bagi kesehatan Manusia
apabila terkontaminasi dengan air. ini bisa terlihat dari seberapa cepatnya warna berubah dan
intensitas bau, semakin cepat warna air berubah dan semakin kuat intensitas baunya maka kadar
besi semakin tinggi. Air ini tidak bisa digunakan untuk mencuci baju, apalagi sampai
dikonsumsi. Jika digunakan untuk mencuci baju, maka baju terlihat cepat kusam dan terkadang
sampai berkarat. Efek terburuk dari penggunaan air yang mengandung besi tinggi adalah
menurunnya intelegensi (IQ) sedangkan efek lain adalah terganggunya kesehatan kita.

Untuk air minum, jika mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila
dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kadar Fe lebih dari 1
mg/l menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air
melebihi 10 mg/l menyebabkan air berbau seperti telur busuk.

Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah yang berlebihan
di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini
akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya
terjadilah sirosis hati dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis
sekunder terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam
tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek
disekresikan.
Selain besi, ada lagi zat terlarut dalam air yang berbahaya juga karna dapat merusak ginjal
sehingga menyebabkan gagal ginjal dan gangguan kesehatan lainnya. Air ini adalah air yang
mengandung kapur (air sadah) yang jika dilihat secara kasat mata tidak dapat diketahui karna air
tersebut jernih. Untuk mengetahuinya adalah dengan menambahkan detergen, jika air sulit
berbusa maka air tersebut merupakan air sadah. Selain itu, bisa juga dengan memanaskan nya,
air yang mengandung kapur akan menyebabkan kerak berwarna putih pada alat memasak ( di
dasar panci).
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Fe merupakan logam yang paling banyak manfaatnya baik manusia dan lingkungan,apabila
dipergunakan dengan baik pasti akan baik,namun Fe akan berbahaya jika sdh terkontaminasi
dengan air.Perlu diperhatikan dan teliti dan cermat agar besi yg dapat digunakan semaksimal
mungkin
DAFTAR PUSTAKA

http://hanchlopoblogspot.blogspot.com/2011/04/makalah-pencemaran-logam-besi-fe.html

http://blogapakahitu.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai