Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Manajemen hiperglikemi 2120
ketidakstabilan gangguan ketidakstabilan gula darah teratasi dengan 1. Monitor GDS dan tanda dan gejala hiperglikemi gula darah kriteria hasil : (polyuria, polidipsi, kelemahan, pandangan Pasien tidak merasa kelelahan kabur dan sakit kepala) GDS dalam batas normal (70 – 140 mg/dl) 2. Intrusikan pada keluarga untuk manajem DM, Nafsu makan stabil seperti penggunaan insulin dan diet makanan. 3. Kolaborasi pemberian obat dan tindakan mendis jika diperlukan 4. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemenuhan nutrisi Intoleran Setelah dilakukan tindakan kepearawatan diharapkan Manajemen energi (018): aktivitas intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan Toleransi aktivitas (0005) kelelahan - Tanda-tanda vital dalam batas normal 2. Monitor intake atau asupan nutrisi untuk - Saturasi oksigen ketika beraktivitas dalam batas mengetahui sumber energy yang adekuat normal 3. Berikan posisi yang nyaman posisi semi fowler - Kemudahan bernapas ketika beraktivitas 4. Anjurkan pada pasien aktivitas fisik misalnya - Tidak terganggu kekuatan bagian tubuh atas dan ambulasi, ADL sesuai dengan kemampuan atau bawah energy pasien - Tidak ada Hasil atau temuan EKG yang terganggu - Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari- 5. Kolaborasikan dengan tim medis dalam hari melakukan atau memberikan edukasi paada pasien dalam aktivitas pasien Bantuan perawatan diri (1600): 1. Monitor kemampuan perawatan diri 2. Monitor kebutuhan pasien seperti alat mandi, berpakaian, eliminasi, makan 3. Berikan lingkungan yang teraupeutik seperti lingkungan yang santai dan nyaman 4. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lan dalam memberikan bantuan perawatan diri (ADL) pasien Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji kelmampuan pasien dalam mobilisasi mobiltas fisik pasien mampu mellakukan aktifitas fisik selsuai 2. Ubah posisi pasien kelmampuanya dengan kriteria hasil : 3. Lakukan ROM aktif dan pasif sesuai kebutuhan 4. Ajarkan pada pasien tentang ROM pada pasien - Pasien menunjukan tindakan untuk meningkatkan 5. Kolaborasi dengan keluaga dan ahli fisioterapi mobilitas untuk menentukan terapi yang sesuai - Todak terjadi kontraktur pada sendi - Bertambahnya kekuatan otot pasien Defisit S Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam Self Care assistane : ADLs perawatan diri Defisit perawatan diri teratas dengan kriteria hasil: 1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri Self care : Activity of Daily Living (ADLs) yang mandiri. - Klien terbebas dari bau badan 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu - Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, untuk melakukan ADLs toileting dan makan. - Dapat melakukan ADLS dengan bantuan 3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care. 4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari- hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki. 5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. 6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya. 7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan. 8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Fall Prevention tidak terjadi resiko jatuh dapat teratasi dengan kriteria - Orientasikan lingkungan hasil : - Kursi Roda selalu terkunci Trauma Risk For - Tingkatkan pengamanan jika pasien sednag melakukan aktivitas - kejadian jatuh : tidak ada kejadian jatuh - Kondisikan lingkungan dalam keadaan rapi - Pengetahuan : pemahaman pencegahan jatuh - Kondisikan lantai dalam keadaan bersih dan tidak licin - Pastikan penerangan cukup - Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan jatuh - Kunjungi atau monitor pasien - Libatkan anggota dalam wisma untuk mengawasi pasien