Anda di halaman 1dari 2

Di sebuah kota, semua warganya orang kaya dilihat darirumahndari u adalah tokoh utamanya.

Seperti biasa di film film tokoh utama selalu anak orang kaya yang rendah hati atau anak
sederhana yang pintar, atau anak orang kaya yang nakal, atau orang cantik yang populer, atau
orang biasa yang akhirnya banyak dicintai orang, atau yang lainnya.
Aku tidak cantik atau populer , aku bukan orang baik atau rendah hati karena aku memang tak
suka berpura pura,aku juga tidak pintar aku benci pelajaran bahasa, tetapi aku sedikit menyukai
matematika. Aku bukan orang kaya, sederhana, ataupun miskin. Tapi aku sangat miskin. Aku
tinggal di rumah yang sangat besar seperti istana meliliki perabotan yang mahal, punya banyak
mobil, halaman luas, punya kolam renang,dan banyak hal lain. Tapi itu bukan punyaku atau ayah
ibuku. Itu punya majikanku.
Aku Rifdah, uumurku 16 tahun aku anak pembantu sudah lama aku tinggal disini mungkin dari
aku sd kelas dua. Kata orang tuaku, mereka memiliki hutang yang sangat banyak dengan
majikanku. Aku tak tahu berapa jumlah hutang itu, karena setiap kali ku bertanya jawaban mereka
selalu sangat banyak. Mereka bukan tipe orang tua yang penyayang atau merasa kasihan padaku
karena telah membuatku bekerja seperti ini. Mereka malah tak pernah bertanya padaku apakah aku
capek atau lelah atau sini gantian saja sama ibu, tak pernah... Hmmmm.. Inilah nasibku.
Itulah kenapa aku selalu tak suka berbuat baik, karena hidupku terlalu berat. Aku tak punya
waktu untuk membantu atau ramah kepada orang lain karena hidupku terlalu sibuk. Walaupun aku
hanya anak pembantu, majikanku menyekolahkanku. Pasti dalam pikiran kalian majikanku sangat
baik. Mereka menyekolahkanku supaya aku bisa mengerjakan pekerjaan rumah anak anaknya.
Aku bersekolah di sekolah negeri dekat rumah yang biaya sppny yang murah sedangkan anak
majikanku bersekolah di sekilah swasta. Majikanku adalah sebuah keluarga yang memiliki satu
anak laki laki dan satu anak perempuan. Yaaahh, mereka anak yang manja selalu menyuruhku ini
dan itu, mengesalkan.
Setiap jam 02.00 pagi aku selalu bangun, mengerjakan semua pekerjaan rumah : menyapu,
mengepel, membersihkan peralatan rumah, menyapu halaman, menyuci baju, mencuci piring,dan
yang terakhir menyiapkan semua peralatan sekolah bagi anak anak majikanku yaitu Ani dan Ali.
Setelah itu, berangkat sekolah. Sangat melelahkan karena rumah itu sangat besar. Di sekolah aku
belajar walaupun aku tak terlalu pintar,disana aku selau mendapatkan juara 1. Hmmmm.. Hal
yang lumayan patut dibanggakan. Aku pulang ke rumah sekitar jam 15.00 sore, setelah itu
membantu ibuku mengerjakan pekerjaan rumah : menyapu dan mengepel untuk sore hari,
membantu memasak untuk malam hari, menggosok dan melipat baju. Dan membuat pr Ani dan
Ali. Dan aku tidur selalu jam 23.00 malam dan bangun jam 02.00 pagi. Aku selalu tidur sehari 3
jam.
Aku tak punya waktu untuk berpura pura bahagia karena aku terlalu capek. Terkadang aku iri
dengan semua orang yang hidupnya sederhana dan kaya. Mereka memiliki waktu untuk punya
bermimpi, berkhayal, berpikir sejenak untuk masa depan, menangis, tersenyum, mengeluarkan
pendapat untuk keinginan mereka, dan yan paling aku iri mereka memiliki waktu untuk mengasah
bakat. Walaupun ada yang tak punya semuanya tapi pasti ada salah satu.
Sedangkan aku, aku sama sekali tak punya waktu, walaupun hanya 5 menit. Waktu ku masih
kecil aku selalu menangis karena aku merasa ini terlalu berat bagiku,tapi lama kelamaan aku baru
menyadari bahwa percuma aku menangis toh juga tidak ada yang peduli dan pekerjaanku tak akan
selesai. Jadi aku selalu memegang prinsipiku,lakukan saja jangan banyak mengeluh. Aku yakin ini
akan selesai suatu hari nanti.
Di sekolah, untungnya aku memiliki teman namanya Tiara, Wina, Sonya, dan Ragil.
Mereka sangat baik padaku, tak pernah membeda bedakanku. Tiara orangnya baik, perhatian,
sosialnya tinggi, dia ketua osis dan sering sekali ikut lomba berbau karangan tulis. Wina orangnya
sangat baik, ngomongnya juga lembut, kadang sangat gaje, dan dia pintar matematika. Sonya anak
rantau dari Sulawesi, suka sekali hal aneh, sedikit gaje, suka lomba debat inggris, dan orangnya
nggak terlalu peduli dengan orang lain, Sonya lumayan cocok denganku. Ragil orangnya manis
dan catik, pintar, ingin jadi dokter, dia suka akademik tidak non akademik, dan dia orangnya bisa
diajak curhat. Dan terakhir aku, kata teman temanku aku orangnya cuek, tidak peduli dengan kata
orang, wajah datar, terkadang bisa gila, suka hal aneh dan orangnya rajin dan paling penting tak
suka berbasa basi.

Anda mungkin juga menyukai